A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah melalui Usaha
1
Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dilaksanakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar didik melalui UKS yang meliputi pendidikan
Kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Salah satu pelayanan kesehatan dalam kegiatan UKS adalah pemberian
imunisasi kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan
untuk meningkatan derajat kesehatan anak sekolah dan melindungi dari PD3I.
Sebagai bagaian dari UKS pada tahun 1997, Kementerian Kesehatan,
Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan telah mencanagkan pelaksanaan imunisasi pada anak sekolah
dasar atau sederajat. Surat Keputusan Bersama 4 kementerian ini telah
diperbaharui pada tahun 2014.
Sebanyak 95% kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma
Virus (HPV) dan biasanya terjadi pada perempuan usia reproduksi. Ada lebih
dari 100 tipe HPV dan sekitar 40 tipe dapat menginfeksi area genitial. Tipe yang
paling sering menyebabkan kanker serviks, kanker vulva vagina, pre-kanker anal
dan kanker penis adalah tipe 16 dan 18 sedangkan tipe 6 dan 11 paling sering
menyebakan kutil kelamin.
Data GLOBOCON 2012 menunjukkan terdapat 58 kasus baru dan 26
orang meninggal akibat kanker serviks setiap hari di Indonesia. Tingkat
kematian, insidens, prevelens lima tahun di Indonesia merupakan yang tertinggi
di antara negara-negara di Asia Tenggara. Berdasarkan RISKESDAS 2013,
kanker serviks merupakan kanker dengan prevalens paling tinggi di Indonesia,
selanjutnya diikuti oleh kanker payudara, kanker prostat dan kanker kolorektal.
Data nasional menunjukan bahwa jumlah kasus kanker serviks mayoritas adalah
wanita dewasa usia 35-55 tahun, diikuti usia 56-64 tahun, usia >65 tahun dan
dewasa muda usia 18-35 tahun.
Saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah
dilaksankan adalah deteksi dini kanker serviks dengan metode Inpeksi Visual
dengan Asam Asetat (IVA). Deteksi dini dengan pemeriksaan IVA hanya dapat
dilakukan pada perempuan yang sudah menikah. Pencegahan kanker serviks
akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya proteksi spesifik dengan
memberikan dua dosis Imunisasi HPV dengan interval 6-12 bulan. Dengan
mempertimbangkan tingginya beban penyakit tersebut dan telah tersedianya
vaksin HPV yang aman untuk mencegah penyakit tersebut, maka akan dilakukan
penambahan vaksin baru, yaitu vaksin HPV ke dalam program BIAS. Pemberian
Imunisasi HPV diberikan hanya pada anak perempuan Kelas 5 (dosis pertama)
dan Kelas 6 (dosis kedua) SD/MI dengan Interval 12 belas bulan.
2
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Mengurangi angka kesakitan terhadap penyakit kanker serviks
b. Menekan atau mengurangi angka kejadian kasus PD3I (Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) seperti difteri, campak, pertusis,
pneumonia, tetanus dan tuberculosis yang ada di masyarakat
c. Tercapainya target pelaksanaan imunisasi BIAS HPV.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan orang tua dalam persiapan, perencanaan
dan pelaksaan pemberian Imunisasi HPV melalui kegiatan BIAS pada anak
perempuan Kelas 5 (dosis pertama) dan Kelas 6 (dosis kedua) SD/MI dan
yang sederajat.
2. Rincian Kegiatan
Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi PCV
3
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Berkoordinasi dengan lintas terkait dengan rapat di puskesmas
2. Menjadwal semua undangan lintas sector terkait di wilayah kerja Puskesmas
Kebonsari
3. Pelaksanaan Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi BIAS HPV sesuai jadwal
4. Pelaporan sesuai format dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya
F. SASARAN
Guru dan Lintas sector terkait
1 Sosialisasi
Pelaksanaan
Imunisasi BIAS
HPV
4
I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pelaksana program imunisasi melakukan pencatatan dari hasil
Sosialisasi Pelaksanaan Imunisasi BIAS HPV