A.LATAR BELAKANG
Saat ini, Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling
mendekati kesempurnaan dan sangat berdampak terhadap peningkatan kesehatan
masyarakat. Salah satu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam
bidang kesehatan adalah upaya kesehatan untuk bayi yaitu imunisasi.
Program imunisasi di Indonesia dimulai dengan memberikan Lima Imunisasi
Dasar Lengkap pada bayi (0 – 11 bln) dilanjutkan booster imunisasi pada usia 18 bln
– 3 tahun dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap 8 macam penyakit: TBC,
Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, Hepatitis B dan Meningitis, melalui antigen
BCG, DPT, HIB, Polio, Campak, Hepatitis B. Kemudian untuk melengkapi status
imunisasi TT dan Booster terhadap penyakit Difteri, pemerintah juga memberikan
imunisasi DT dan Td saat BIAS. Imunisasi juga diberikan pada WUS dan BUMIL
melalui antigen TT.
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat penyakit yang dapat di
cegah dengan imunisasi PD3I.
2. Tujuan khusus :
a. Tercapainya target Universal Child Immunization yaitu cakupan imunisasi lengkap
minimal 95% secara merata pada bayi di 100% desa / kelurahan pada tahun 2023.
b. Tercapainya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden dibawah 1 per 1.000
kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2023
c. ERAPO (Eradikasi polio) diharapkan untuk tidak ada lagi virus polio di Indonesi pada
tahun 2014.
d. Tercapainya reduksi campak (RECAM) dimana angka kesakitan campak turun
sampai 95% disbanding sebelum ada program imunisasi.
e. Mutu pelayanan sesuai standar WHO.
f. Pemeratan pelayanan sampai kedesa-desa.
g. Tercapainya komitmen global.
C. KEGIATAN POKOK
Penyelenggaran Imunisasi dilaksanakan oleh Puskesmas Bawomataluo
1. Fungsi dan Peran Puskesmas :
Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan
Imunisasi di Wilayah kerja Puskesmas Bawomataluo. Bidan/tenaga kesehatan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan Imunisasi (identifikasi sasaran yang akan di
imunisasi, mengkoordinasi dengan stakeholder, fasilitasi pertemuan)
2. Koordinator dan Pelaksana
Koordinator imunisasi adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah mendapat
pelatihan imunisasi. Pelaksana imunisasi adalah dokter, bidan dan perawat yang
berkompeten untuk melaksanakan pemberian imunisasi.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan Imunisasi adalah:
a. Ruang imunisasi dengan ventilasi, pencahayaan yang cukup, dan sarana untuk
cuci tangan.
b. Meja tulis, kursi, alat tulis menulis, computer, lemari berkunci untuk menyimpan
berkas pencatatan dan pelaporan imunisasi
c. Buku KIA
d. Coldchain, vaksin carrier, cool pack, thermometer suhu.
e. Vaksin, spuit, kapas air hangat, KIPI KIT, safety bok, tempat sampah, plastic
tempat sampah.
f. Buku pegangan fasilitator (kohort bayi, buku TT WUS, Register BIAS, buku
kecamatan, buku grafik suhu)
Idealnya kelengkapan sarana dan prasarana seperti tersebut diatas, namun apabila
tidak ada ruangan khusus, dimanapun tempatnya bisa dilaksanakan.
4. Tahapan Pelaksanaan Imunisasi
a. Koordinator membuat microplaning kegiatan imunisasi.
b. Sosialisasi imunisasi .
5. Persiapan pelaksanaan Imunisasi
Hal – hal yang perlu disiapkan sebelum pelaksanaan imunisasi:
a. Melakukan identifikasi / mendata sasaran yang akan dilakukan imunisasi ada
diwilayah kerja.
b. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan imunisasi, misalnya tempat di
Puskesmas, . Posyandu, Sekolah atau dirumah salah satu warga masyarakat.
6. Pelaksanaan Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pihak
peskesmas dengan sasaran imunisasi.
D. RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah di tetapkan.
b. Sasaran Imunisasi terdiri dari
- Bayi umur 0 – 11 bln
- Batita Umur 18 bln – 36 bln
- Balita
- Siswa SD Kelas (1,2,3 dan 5)
- WUS dan Ibu Hamil ( Umur kehamilan 16 – 32 mgg)
E . SASARAN
Anak usia 0 – 11 tahun, dimulai dari bayi baru lahir sampai anak sekolah dasar.
Pelaksanaan Imunisasi
Monitoring dan evaluasi hasil cakupan imunisasi lengkap dilakukan setiap bulan
dalam staf meeting dan lokakarya mini lintas sektoral. Monitoring dan evaluasi hasil
kegiatan imunisasi setelah selesai pelaksanaan dibahas dalam staf meeting dan lokakarya
mini lintas sektoral.
G. PENCATATAN DAN PELAPORAN IMUNISASI
Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Imunisasi dilakukan secara manual dan/atau
menggunakan sistem informasi manajemen Imunisasi oleh Petugas Pelaksana Imunisasi
maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas mengambil data hasil pencatatan
Imunisasi atau menerima hasil pencatatan dari petugas pelaksana Imunisasi. Hasil pencatatan
ini dianalisis untuk digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait
secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan Imunisasi merupakan sumber
data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan Imunisasi.
Laporan hasil kegiatan bulanan/ triwulan/ tahunan yang berisi laporan tingkat
perkembangan. Pencatatan dan pelaporan dikirim ke dinas kesehatan maksimal tgl 5 setiap
bulannya.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bawomataluo Penanggung Jawab Program PTM