Menejemen
cairan pada
pasien cito
laparatomy a/i
ileus obstruksi
Penyaji : Nurmaniar Majid
parsial + dehidrasi
Supervisor :
dr. Faridnan, Sp.A sedang
PENDAHULUAN
B. ANAMNESIS
Keluhan utama : BAB cair
Riwayat penyakit sekarang : BAB cair sejak 10 hari sebelum masuk
rumah sakit. BAB cair lebih dari 5 kali dalam sehari, warna kotoran hijau, ampas
tidak ada, lendir tidak ada. Pasien juga mengeluh muntah setiap kali makan
berupa air atau makanan yang dimakan. Tiga hari terakhir BAB cair 2-3 kali
dalam sehari, perut terasa kembung dan terkadang nyeri, demam naik turun.
Pasien merupakan rujukan dari RSUD Anuntaloko kabupaten parigi moutong dan
telah dirawat selama 5 hari.
Riwayat AMPLE
A (Alergy) : obat (-) makanan (-)
M (Medication) : tidak sedang menggunakan pengobatan tertentu.
P (Past History of Medication) : hipertensi (-), jantung (-), asma (-),
infeksi saluran pernapasan (-), operasi (-). Riwayat DM (-)
L (Last Meal) : pasien terakhir makan pukul 12.30 siang sebelum
operasi.
E (Elicit History) : BAB cair dan muntah sejak 10 hari sebelum masuk
rumah sakit.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
Kesadaran : kompos mentis, GCS = 15 (E4, M6, V5)
Tekanan darah : 120/80 mmHg Pernapasan : 20 kali/menit
Nadi : 120 kali/menit Suhu : 37,6 °C
Thorax
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris
retraksi (-)
Palpasi : Vokal fremitus S=D, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak nampak
Palpasi : Iktus cordis teraba pulsasi di ICS V linea midclavikularis S
Perkusi : Batas jantung DBN
Auskultasi : BJ I dan II reguler, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : Peristaltik (+) meningkat
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : Distensi (+), nyeri tekan (-),
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, edema (-)
Bawah : Akral hangat, edema (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Hematologi rutin
Gula darah
Hasil Keterangan
HbsAG Non reaktif ICT/Rapid
Anti HCV Non reaktif ICT/Rapid
Elektrolit
E. DIAGNOSIS
1. Anamnesis :
- Alergi : obat (-) makanan (-).
- Medication : menggunakan pengobatan tertentu (-)
- Past History of Medication : hipertensi (-), jantung (-), asma (-),
infeksi saluran pernapasan (-), operasi (-). Diabetes melitus (-)
- Last Meal : pukul 12.30 siang sebelum operasi.
- Elicit History : BAB cair dan muntah sejak 10 hari sebelum masuk
rumah sakit.
2. Pemeriksaan fisik
B1 (Breath) : Inspeksi airway paten, nafas spontan, reguler, frekuensi
20 x/menit, pernapasan cuping hidung (-), snoring (-), stridor (-), buka mulut
lebih 3 jari, Mallampati score class I, gerak leher bebas, leher pendek tonsil
T1-T1, faring hiperemis (-), gigi palsu (-), gigi ompong (-). Auskultasi suara
napas vesikuler, rhonchi (-/-), wheezing (-/-).
b) Di kamar operasi
- Mesin anestesi, layar pemantau (monitor tekanan darah, nadi,
oksimetri berdenyut, dan EKG) yang terhubung dengan sumber
listrik.
- Selang oksigen yang terhubung dengan sumber gas dan mesin
anestesi, sungkup muka.
- Alat-alat resusitasi (STATICS)
- Semprit kosong untuk mengembangkan cuff.
- obat-obatan anestesi dan emergensi
- Menyiapkan pasien di meja operasi; infus pada tiang infus;
memasang puls oxymetri, manset pengukur tekanan darah yang
terhubung dengan monitor pemantau.
H. PLANNING
♂ (32) mengeluh BAB cair sejak 10 hari SMRS. BAB cair > 5 kali dlm
sehari, warna kotoran hijau, ampas (-), lendir (-). Pasien juga mengeluh
muntah setiap kali makan berupa air atau makanan yang dimakan. Tiga
hari terakhir BAB cair 2-3 kali dlm sehari, perut terasa kembung dan
terkadang nyeri, demam naik turun.
Pemeriksaan fisik : GCS 15 (E4M6V5), vital sign S 37,6°C, TD120/80
mmHg, N 120 x/menit. Mukosa bibir kering, abdomen cembung, distensi
abdomen, peristaltik meningkat, hipertimpani. BAK kateter (+), oligouri,
warna kuning pekat. Laboratorium leukositosis (WBC=15.800/mm3),
hiponatremia (Na+ 121 mmol/l), USG : appendicitis disertai small bowel
obstruksi. Pasien didiagnosa dengan ileus obstruksi parsial disertai dengan
dehidrasi sedang.
Ileus obstruksi : suatu gangguan pasase usus yakni dimana isi lumen
saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya
sumbatan/hambatan mekanik yang disebabkan oleh kelainan dalam
lumen usus, dinding usus atau luar usus. Pada ileus obstruksi terjadi
kolaps pada bagian distal usus, sementara bagian proksimal berdilatasi.
Usus yang berdilatasi menyebabkan penumpukan cairan dan gas,
distensi yang menyeluruh, yang menyebabkan pembuluh darah
tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik). Gangguan
vaskularisasi menyebabkan mortalitas yang tinggi, air dan elektrolit
dapat keluar dari tubuh karena muntah, sehingga dapat terjadi syok
hipovolemik. Empat tanda ileus obstruksi adalah rasa tidak enak pada
perut (rasa kembung) sampai nyeri abdomen, vomitus, distensi
abdomen, dan kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi).
Sedangkan dehidrasi adalah defisit air dalam tubuh, yang disebabkan
oleh masukan (input) yang kurang atau ekskresi (output) yang
berlebihan. Gejala dehidrasi dapat timbul berdasarkan berat ringannya
dehidrasi (derajat dehidrasi). Pada dehidrasi sedang dapat timbul
gejala delirum, oligouri, dan peningkatan suhu tubuh dengan
kehilangan cairan (defisit cairan) sebesar 8% dari berat badan
Pasien direncanakan laparatomi cito. Berdasarkan penilaian status fisik pasien
digolongkan sebagai kategori ASA kelas II E karena pada ini dijumpai adanya
leukositosis (WBC=15.800/mm3), diabetes melitus, tetapi pasien tidak memiliki
penyakit lain selain penyakit yang akan dioperasi dan tidak ada keterbatasan
fungsional.
Maksimal jumlah kehilangan darah yang bisa ditolerir (Maximum Allowed Blood
loss) berdasarkan EBV (Estimate Blood Volume) adalah :
Ht pasien − Ht konstanta
MABL = EBV x Ht pasien+Ht konstanta
2
41.1 − 25
MABL = 4875 x 41.1+25
2
MABL = 2340 ml.
Terima kasih