Anda di halaman 1dari 30

KELAINAN YANG DIDAPAT

(ACQUIRED) PADA TELINGA


LUAR
Muhammad Haidar Ilhamullah

Pembimbing Klinik:
dr. Fatmawati Arsyad Said, Sp.THT-KL

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PENDAHULUAN

• Telinga adalah organ pendengaran dan


keseimbangan yang dipersarafi oleh saraf
kranial kedelapan yaitu nervus auditorius

Telinga
Telinga tengah
luar

Telinga
dalam

TELINGA
• Telinga luar berperan seperti mikrofon
yaitu mengumpulkan bunyi dan
meneruskannya melalui saluran telinga
(canalis acusticus externus) menuju
telinga tengah dan telinga dalam.
Anatomi telinga
Telinga Luar
Telinga Tengah
Telinga Dalam
Fisiologi Pendengaran
• Kelainan pada telinga bagian luar terbagi
atas dua yaitu kelainan congenital dan
kelainan yang didapat (acquired).
• kelainan yang didapat (acured) terdiri dari
hematoma aurikula, perikondritis, dan
pseudokista aurikula.
HEMATOMA AURIKULA
• Hematoma aurikula merupakan sekuele
yang terjadi akibat trauma langsung pada
daun telinga yang menyebabkan
penimbunan darah dalam ruang antara
perikondrium dan kartilago.
EPIDEMIOLOGI
• Biasanya dijumpai pada pegulat atau petinju
namun bisa juga pada olahraga keras lainnya.
• Umum terjadi pada semua kelompok usia.
• Aurikula yang tidak terlindungi berisiko untuk
semua jenis trauma termasuk cedera termal
dingin atau panas dan cedera tumpul atau tajam
yang mengakibatkan ekimosis, hematoma,
laserasi, atau fraktur
MANIFESTASI KLINIS
• Gejala klinik yang umum dari hematoma
aurikula adalah benjolan, berfluktuasi,
kadang terasa nyeri dan kontur aurikula
yang menghilang.
• Rasa tidak nyaman pada aurikula
• Terjadi setelah trauma
• Aurikula terlihat bengkak, menggembung
dan merah.
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS
– Rasa nyeri, tidak nyaman, ataupun bengkak
pada daun telinga
– Riw. Trauma
– Pekerjaan yang berisiko
• PEMERIKSAAN FISIS
– Inspeksi : arikula bengkak, dan merah
– Palpasi : nyeri tekan pada pembengkakan
aurikula
PENATALAKSANAAN
• Tindakannya bervariasi bisa aspirasi atau
insisi drainase dan dilanjutkan bebat tekan
yang bervariasi diantaranya head dressing,
silicone ear splint, teknik bolster, teknik
quilting sutures, teknik mattress sutures, coat
button, dan teknik Cochran.
PERICHONDRITIS
• Radang pada Telinga Luar adalah radang
pada kulit atau kartilago aurikula, liang
telinga atau lapisan epitel membran
timpani yang disebabkan oleh bakteri,
jamur dan virus.
• Adakalanya perikondritis terjadi setelah
suatu memar tanpa adanya hematoma.
Dalam stage awal infeksi, pinna dapat
menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh
pembengkakan yang general dan
membentuk abses subperikondrial dengan
pus terkumpul diantara perikondrium
dengan tulang rawan dibawahnya
EPIDEMIOLOGI
• Insidensinya sekitar 1:100 dan 1:250 dari
seluruh populasi
• 98% penyebabnya adalah bakteri
– Pseudomonas aeruginosa (20-60%)
– Staphylococcus aureus (10-20%)
• Virus (herpes zoster)
ETIOLOGI
• Faktor predisposisi nya ialah sebagai
berikut:
– Inadekuat pada terapi selulitis daun telinga
(pinna) dan otitis eksterna akut.
– Accidental atau surgical (sesudah aspirasi
atau insisi hematomadaun telinga).
– Infeksi sekunder dari laserasi atau
hematoma.
– Infeksi superfisialis meatus akustikus.
– Luka bakar atau frostbite.
MANIFESTASI KLINIS
• Telinga rasa sakit, berwarna merah, dan
tegang.
• Tampak daun telinga bengkak, merah,
panas, dirasakan nyeri dan nyeri tekan,
serta terdapat abses pada daun telinga.
• Terdapat demam, pembesaran kelenjar
limfe regional, dan leukositosis.
• Laboratorium : kultur abses, tzanck test
PENATALAKSANAAN
• Antibiotik
– Aminoglikosida (Gentamicin)
– Quinolon (Siprofloxacin)
• Bila penyebab diketahui virus maka
diberikan valacyclovir 500 mg 3-4 x/hari
selama 14 hari.
PSEUDOKISTA AURIKULA
• Pseudokista daun telinga adalah suatu
kondisi yang relatif jarang di mana cairan
serosa terakumulasi di antara ruang
intracartilaginous telinga
EPIDEMIOLOGI
• Cina (90%), (5%), dan Eurasia (5%)
• Semua kelompok ras bisa terkena
• Pria>Wanita
• Banyak terjadi pada usia 30-40 tahun,
ETIOLOGI
• Belum diketahui
• Beberapa pendapat menyatakan bahwa sebuah
kecacatan kecil dalam embriogenesis aurikularis
dapat juga berkontribusi terhadap pembentukan
pseudokista.
• Kecacatan dapat menyebabkan pembentukan
suatu bidang jaringan sisa di dalam tulang
rawan aurikularis.
• Ketika mengalami trauma minor berulang atau
stres mekanik, bidang ini dapat membuka
jaringan, membentuk pseudokista.
MANIFESTASI KLINIS
• Pembengkakan tanpa rasa sakit pada
permukaan lateral atau anterior pinna, biasanya
pada fossa skafoid atau fosa triangular, dan
mengandung cairan kental bening atau
kekuningan.
• Riwayat trauma mungkin menyertai perjalanan
klinis, termasuk menggosok, menarik telinga,
tidur di bantal keras, atau memakai helm sepeda
motor atau earphone.
PENATALAKSANAAN
• Beberapa teknik penatalaksanaan telah banyak
dilakukan seperti : aspirasi dengan jarum, insisi
dan drainase disertai balut tekan, aspirasi jarum
disertai balut tekan, pemberian tingture iodine
pada intralesi, pemberian asam trikloroasetat
pada intrakartilago disertai balut tekan dengan
suatu penyokong (button bolster), terapi steroid
intramuskular, terapi steroid oral dosis tinggi,
dan terapi steroid intralesi, serta kuretase
dengan pemberian lem fibrin
surgery

Anda mungkin juga menyukai