Anda di halaman 1dari 17

REFARAT

DAMPAK
BULLYING PADA
GANGGUAN
MENTAL DAN
PRILAKU

Nama : Rizka Permatasari,


S.Ked
Nim : 1317 777 14 228
Pembimbing :
dr. Andi Soraya, M.Kes,
Sp.KJ
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bullying merupakan bentuk penyalahgunaan kekuatan
yang disengaja dan berulang-ulang oleh seorang individu
kepada individu yang lain dengan maksud untuk
menyakiti atau menimbulkan perasaan tertekan atau
stress.

Bullying merupakan fenomena yang tersebar di seluruh


dunia. Prevalensi bullying diperkirakan 8 hingga 50% di
beberapa negara Asia, Amerika dan Eropa.

Tindakan bullying menempati peringkat pertama dalam


daftar hal-hal yang menimbulkan ketakutan di sekolah.
Lanjutan......
Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kasus
bullying dari tahun 2011 sampai september 2017, KPAI
menerima 26 ribu pengaduan terkait masalah tersebut.

Apabila melihat dari perspektif hukum, bahwa bullying


termasuk melanggar hukum dan tindakan bullying dapat
dikenakan sanksi pidana.d

Pencegahan tindakan Bullying ini memerlukan kerjasama


seluruh pihak, tidak hanya dari peran pemerintah dalam
membentuk aturan yang tegas tentang kasus bullying.
Orangtua memiliki peran yang penting dalam membina
komunikasi dengan anak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Defenisi Bullying
Perilaku bullying adalah suatu perilaku negatif
yang dilakukan secara berulang-ulang, dilakukan
dengan sadar dan sengaja yang bertujuan untuk
menyakiti orang lain secara fisik maupun
emosional, dilakukan oleh seorang anak atau
kelompok anak dan terdapat ketidakseimbangan
kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang
terlibat.
Epidemiologi
 Menurut The American Association of
School Psychologist terdapat sekitar
160.000 anak menghindari sekolah akibat
takut menjadi korban bullying. Di Indonesia,
penelitian Amy pada tahun 2006,
diperkirakan 10%-16% pelajar Sekolah
Dasar (SD) kelas IV-VI di Indonesia
mengalami bullying sebanyak satu kali per
minggu.
Klasifikasi Bullying

1. Bullying fisik
Bullying yang bersifat fisik dimana terjadi kontak fisik
antara pelaku bullying dengan korban.

2.Bullying emosional
Jenis bullying yang paling berbahaya karena tidak tertangkap
oleh mata atau telinga kita apabila tidak cukup teliti
mendeteksinya.
Lanjutan

3. Bullying verbal
Bullying verbal memiliki kesamaan dengan bullying
emosional, dimana akan menimbulkan gangguan secara
emosional terhadap korban.

4. Bullying cyber
Bullying jenis ini merupakan tindakan yang paling banyak
terjadi diera modernisasi. Bullying cyber melibatkan internet
sebagai bullying.
Penyebab terjadinya bullying
 Keluarga
Pelaku bullying seringkali berasal dari keluarga yang bermasalah antara
lain orang tua yang sering menghukum anaknya secara berlebihan, atau
situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan.
 Sekolah
Kecenderungan pihak sekolah yang sering mengabaikan keberadaan
bullying menjadikan siswa yang menjadi pelaku bullying semakin
mendapatkan penguatan terhadap perilaku tersebut.
 Faktor Kelompok Sebaya
Beberapa anak melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa
mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, meskipun mereka sendiri
merasa tidak nyaman dengan perilaku tersebut.
Pihak yang terlibat dalam
perilaku bullying
 Bullies (Pelaku bullying)
Pelaku bullying adalah orang yang melakukan tindakan bullying.
Biasanya pelaku bullying memiliki kekuatan secara fisik dengan
penghargaan diri yang baik dan karakteristik anak atau remaja
pelaku bullying adalah hiperaktif dan agresif

 Victim (Korban bullying)


Korban bullying adalah seorang yang sering menjadi target dari
perilaku agresif, tindakan yang menyakitkan dan hanya
memperlihatkan sedikit pertahanan melawan. Karakteristik korban
bullying adalah anak atau remaja yang pencemas, mudah gugup,
selalu merasa tidak aman, pemalu, pendiam, memiliki cacat fisik
atau mental
Bullying termasuk tindakan yang disengaja oleh
pelaku pada korbannya, yang dimaksudkan
untuk menggangu seorang yang lebih lemah.
Faktor individu dimana kurangnya pengetahuan
menjadi salah satu penyebab timbulnya perilaku
bullying, Semakin baik tingkat pengetahuan
remaja tentang bullying maka akan dapat
meminimalkan atau menghilangkan perilaku
bullying.
Dampak Bullying
Dampak yang dialami korban bullying tersebut bukan hanya
dampak fisik tapi juga dampak psikis. Bentuk-bentuk dampak
psikologis secara umum sebagai berikut :
Korban bullying menjadi lebih
Korban akan merasa rendah
negatif merasa tidak diterima
diri dan tidak berharga.
oleh teman-temannya, selain itu
dirinya juga mempunyai
pengalaman gagal dalam Cenderung kurang empatik
membina pertemanan, yaitu di dan mengarah ke psikotis
bully oleh teman dekatnya
sendiri.
Gangguan psikologis,
Gangguan pada kesehatan fisik: misalnya rasa cemas
sakit kepala, sakit tenggorokan, berlebihan, kesepian
flu, batuk- batuk, gatal-gatal,
sakit dada, bibir pecah-pecah Keinginan untuk bunuh
diri
Cara Mencegah Bullying
Peran orangtua

Para orangtua diharapkan mampu untuk


mengembangkan kecerdasan emosional
anak sejak dini.

Peran orangtua di rumah harus mampu


menciptakan komunikasi yang baik dengan anak-
anak dan membekali anak dengan pemahaman
agama.

Ajarkan anak untuk memiliki rasa empati, menghargai


orang lain dan menyadarkan sang anak bahwa dirinya
adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain
dalam kehidupannya.
Lanjutan..
Budaya bullying

Budaya bullying diwariskan dengan sistem


kaderisasi yang kuat

Motivasi senioritas adalah faktor yang terkuat


untuk menghindari pembullyian

Bimbinglah para remaja dengan cara


mengadakan kegiatan bersama antar generasi

Bentuk suatu ikatan agar terbentuklah suatu jalinan


persaudaraan yang akan menyadarkan bahwa senior harus
membimbing dan para junior harus menghormati seniornya.
Solusi Terhadap Bullying
 Solusiyang lebih efektif yakni program yang
menjadikan sistem social sebagai sasaran
perubahan dan bukan hanya berfokus
terhadap perubahan individual baik dari sisi
pelaku maupun korban bullying.
 Salah satu program yang sangat komprehensif
yang ditujukan untuk menanggulangi bullying
dan terbukti efektif yakni The bully busters
program.
Lanjutan..
 Pada anak korban bullying yang telah sampai
ke episode depresi, maka intervensi yang
berfokus pada keluarga. Menciptakan hubungan
keluarga yang hangat dan lingkungan rumah
yang positif membantu menahan anak dari
pengaruh negatif yang berhubungan dengan
perilaku bullying.
Kesimpulan

Berbagai macam faktor penyebab terjadinya


bullying. Salah satu faktor penyebab adalah dari
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
kelompok sebaya. Keluarga merupakan peranan
yang sangat penting dalam pendidikan dan
tumbuh kembang anak. Faktor sekolah dan faktor
teman sebaya juga ikut berperan, sebagai tempat
anak untuk belajar bersosialisasi dengan
lingkungan. Pencegahan bullying dilakukan oleh
semua pihak dan dilakukan secara continue.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai