PREAURIKULA
PENDAHULUAN
• Biasa terjadi pada anak-anak akibat kegagalan
penyatuan atau penutupan dari tonjolan-tonjolan
(hilloks) pada masing-masing arkus brankialis pertama
dan kedua yang akan membentuk daun telinga pada
masa pertumbuhan embrional.
• Biasanya terjadi di bagian anterior tragus atau crus
helicis, tetapi bisa juga di bagian superior atau inferior
perlekatan telinga.
• Sering ditemukan pada suku bangsa di Asia dan Afrika,
merupakan kelainan herediter yang dominan.
• Pada umumnya tidak menimbulkan gejala dan karena
ukuran lubangnya yang kecil (lebih kecil dari 1 mm).
PENDAHULUAN
• Pada keadaan tenang tampak muara fistel berbentuk bulat atau
lonjong, berukuran seujung pensil.
• Dari muara fistel sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar
sebasea dan bila infeksi dapat mengeluarkan sekret yang
berbau busuk.
• Penderita sering datang pertama kali ke dokter karena obstruksi
dan infeksi fistel ini sehingga terjadi pioderma atau selulitis
fasial.
• Kelainan ini dapat terjadi unilateral atau bilateral.
• Diagnosa fistula preaurikular kongenital dapat ditegakkan
dengan ditemukannya muara fistula di sekitar telinga yang
terdapat sejak lahir.
• Terapi diperlukan bila timbul infeksi pada fistula. Hal ini diterapi
dengan antibiotika dan dilakukan pengangkatan fistel
seluruhnya, oleh karena bila tidak bersih akan menyebabkan
kekambuhan.
ANATOMI
• Telinga secara anatomis dibagi menjadi tiga bagian yaitu
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
• Telinga luar dan tengah berasal dari alat brankial. Telinga
dalam berasal dari plakoda optik
• Telinga luar terdiri dari daun telinga atau disebut juga
sebagai pinna dan liang telinga hingga membran timpani.
• Daun telinga berasal dari pinggir celah brankial pertama
dan arkus brankial pertama dan kedua.
• Persarafan daun telinga adalah cabang aurikulotemporalis
dari saraf mandibularis dan saraf aurikularis mayor dan
oksipitalis minor dari cabang pleksus servikal
• Daun telinga tersusun atas kartilago elastin yang
dilapisi oleh kulit.
• Pada sisi anterior, kulit tersebut terlekat erat dengan
perikondrium dan pada sisi posterior lebih longgar.
• Bagian daun telinga yang tidak bertulang rawan adalah
lobulus aurikula
• Bagian yang bertulang rawan adalah heliks, antiheliks,
tragus, antitragus, konka, dan sulkus retroaurikula.
• Bagian medial dari konka terletak dekat dengan tulang
mastoid.
• Antiheliks melingkari batas lateral dari konka.
• Pada aspek superior, heliks membagi menjadi krus
superior dan krus inferior membentuk lekukan dangkal,
yang disebut sebagai fossa triangularis.
• Bagian yang melingkar diantara antiheliks dan heliks
disebut fossa skapoid.
• Pada bagian inferior, antiheliks berhubungan dengan
pinggiran luar kartilago yang menyempit (isthmus) yang
terletak berhadapan dengan tragus.
• Liang telinga berbentuk seperti huruf “S” yang 1/3
bagian luarnya tersusun atas kartilago dan terdapat
banyak kelenjar dan rambut, sedangkan pada 2/3
dalam tersusun atas tulang
FISTULA
PREAURIKULA
• Lokasi fistula preurikula ada disamping tragus dan
melekat pada anterior superior heliks.
• Sinus preaurikula sempit dengan panjang yang
bervariasi tetapi umumnya pendek dengan
orificium yang kecil.
• Saluran sinus dapat meluas ke anterior dan
posterior ke arah prosesus mastoideus,
berhubungan dengan dinding kartilago anterior
meatus akustikus eksternus dan kartilago
antiheliks.
• Saluran sinus terletak subplastimal ke arah
superfisial dekat dengan kelenjar parotis, fasia
temporalis, dan arteri temporal superfisial
• Fistula preaurikula terbentuk pada
masa embriogenesis dimana terutama
terjadi pada 6 minggu awal.
FISTULA • Telinga terbentuk dari arkus brankial ke
pertama dan kedua. Arkus brankial
PREAURIKULA adalah struktur mesoderm yang
dibungkus oleh ektoderm dan
DALAM mengelilingi endoderm.
EMBRIOLOGI • Arkus-arkus ini terpisah satu sama lain
TELINGA LUAR oleh suatu celah brankial ektoderm ke
arah luar dan oleh kantong faringeal
endoderm ke arah dalam.
EMBRIOLOGI TELINGA LUAR
• Jaringan dari arkus brankial pertama dan kedua
berkembang menjadi 6 buah auditory hillocks (tonjolan-
tonjolan).
• 3 buah hillocks dari batas kaudal arkus brankial
pertama
• 3 buah lainnya dari batas sefalik arkus brankial kedua.
• Keenam hillocks ini akan menyatu membentuk telinga luar
dimana :
• hillocks pertama membentuk tragus,
• kedua menjadi krus heliks,
• ketiga menjadi sisa heliks,
• keempat membentuk antiheliks,
• kelima menjadi antitragus, dan
• keenam berembang menjadi heliks bawah dan
lobulus aurikula.
• Pembentukan sinus preaurikula dikemukakan
FISTULA dalam 3 teori,
• pertama akibat tidak terjadinya penyatuan
PREAURIKU yang sempurna dari 6 hillocks,
• kedua akibat adanya tidak terjadi
LA DALAM penutupan yang sempurna pada bagian
dorsal daripada tonjolan faringeal yang
EMBRIOLO pertama,
GI TELINGA • Ketiga diakibatkan adanya perkembangan
fistula preaurikula dari lekukan ektodermal
LUAR yang terisolasi saat pembentukan aurikula.
Kista dan sinus preaurikula adalah kelainan yang cukup
umum terjadi dengan insiden 15,5 – 43,7 per 10.000
kelahiran hidup
• Fistula preaurikula
ditegakan secara klinis
(anamnesis dan gejala klinis)
• Pemeriksaan mikrobiologi
dan patologi anatomi dapat
mendukung diagnosis dan
terapi
• Saluran sinus preaurikular
mempunyai ukuran yang bervariasi
• Pada sebagian besar kasus, bagian
dari saluran berhubungan dengan
perikondrium kartilago aurikula
• Sinus preaurikular biasanya
terdapat pada lateral, superior dan
posterior nervus fasialis dan
glandula parotis
• Terdapat dua tipe sinus aurikuler,
yaitu tipe klasik dan tipe varian:
• Tipe klasik : sinus preaurikular
yang kantongnya terdapat di
depan kanalis auditoris
eksterna
Gambaran Klinis • Tipe Varian adalah sinus
aurikuler yang kantongnya
terdapat di post aurikular
Gejala Klinis
• Asimptomatik
• Terisolasi
• Ketika terinfeksi sinus menjadi bengkak
dengan sekret yang berbau tidak sedap
dan sering terjadi eksaserbasi rekuren
akut.
• Sekret yang tidak dapat dikeluarkan juga
merupakan media yang baik untuk perkembangan
bakteri sehingga akan timbul suatu infeksi dan
selanjutnya menjadi abses. Dapat pula terjadi
pyoderma atau selulitis fasial
• Prosedur pembedahan
PENATALAKSANAAN SINUS
PREAURIKULAR ASIMPTOMATIK
Prosedur Pembedahan
• Indikasi sinus prearukuler dengan inflamasi yang
lebih berat
• Teknik eksisi lokal luas standar dilakukan dengan cara
Eksisi Lokal Luasmembuat insisi berbentuk
• Elips yang cukup luas sehingga semua jaringan dan kulit
nekrotik terangkat. Selanjutnya jaringan inflamasi pada
daerah dibawah fasia temporalis diangkat.
Eksisi Luas