Anda di halaman 1dari 14

morfologi, klasifikasi virus,

sifat kimia biomolekuler virus

LIN AGUSTIYANI ADAM


85AK17050
Virus merupakan suatu partikel yang masih
diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk
hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati
karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus
dikatakan benda hidup, karena virus dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang.
Pengertian
Virus Virus berasal dari bahasa yunani “Venom”
yang berarti racun. Virus adalah parasit mikroskopik
yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
merupakan organisme non-seluler, karena ia tidak
memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel,
dan tidak bisa membelah diri sendiri.
Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran,
bentuk dan komposisi kimiawinya. Bentuk virus
ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang,
silindris, polihedral dan ada juga yang berbentuk
T.

Morfologi
Virus
Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron,
ukuran virus lebih kecil daripada bakteri. Ukurannya
berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3
mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran
virus biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1
nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta
milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus
yang ukurannya terbesar yaitu berdiameter 200 nm,
dan virus polio merupakan virus terkecil yang hanya
berukuran 28 nm.
1. Kabsid

Susunan 1. Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang


tersusun atas protein. Kapsid terdiri dari sejumlah
Tubuh Virus kapsomer yang terikar satu sama lain.
Fungsi :
a) Memberi bentuk virus
b) Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c) Mempermudah penempelan pada proses
penembusan kedalam sel
2. Isi
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa
materi genetik/ molekul pembawa sifat keturunan
yaitu DNA atau RNA. Virus hanya memiliki satu asam
nukleat saja yaitu satu DNA/ satu RNA saja, tidak
kedua-duanya. Asam nukleat sering bergabung dengan
protein disebut nukleoprotein. Virus tanaman/ hewan
berisi RNA/ DNA, virus fage berisi DNA.
3. Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi
oleh kapsid. Kapsid tersusun oleh satu unit protein
yang disebut kapsomer.
4. Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum
dan berfungsi untuk menempelkan tubuh virus pada sel
inang. Ekor ini melekat pada kepala kapsid.
Struktur virus ada 2 macam yaitu virus
telanjang dan virus terselubung (bila terdapat selubung
luar (envelope) yang terdiri dari protein dan lipid). Ekor
virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi
benang atau serabut. Khusus untuk virus yang
menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki ekor.
1. Berdasarkan international comitte on taxonomy of
viruses (ICTV)
Taksonomi virus terdiri dari 4 tingkatan, yaitu:
1. Ordo
2. Famili
Klasifikasi 3. Genus
4. Spesies
Virus Contoh:
• Virus Ebola
Ordo: Mononegavirales A
Famili: Filoviridae A
Genus: Filovirus A
Spesies: Ebola Virus Zaire
2. Berdasarkan asam nukleatnya
1. ribovirus, yaitu virus yang bahan inti
(asam nukleatnya) berupa RNA. Contoh
anggota ribovirus adalah Rhabdo Virus
(penyebab rabies).
2. Deoksiribovirus, yaitu virus yan bahan
inti (asam nukleatnya) berupa DNA.
Contohnya adalah pox virus (penyebab
cacar).
3. berdasarkan jenis inangnya
1. Bakteriovage, yaitu virus yang sel inangnya bakteri. Virus
ini biasanya memiliki bahan inti berupa DNA contohnya
adalah tempat virus yang menyerang bakteri E.Colli.
2. Virus mikroorganisme Eukariot, merupakan virus yang
menyerang organism eukariot. Kebanyakan memiliki bahan
inti berupa RNA. Contohnya yaitu virus yang menyerang
protista dan jamur.
3. Virus tumbuhan, yaitu virus yang sel inangnya merupakan
tumbuhan. Kebanyakan memiliki bahan inti berupa RNA.
Contohnya adalah Tobacco Mosaic Virus, yaitu virus yang
menyerang tembakau.
4. Virus hewan, yaitu virus yang sel inangnya adalah sel
hewan atau sel manusia. Virus hewan dapat memiliki bahan
inti DNA atau RNA. Contohnya Rhabdo Virus (Rabies) pada
anjing yang juga dapat menyerang manusia.
1. Protein Virus
Manfaat utama protein tersebut adalah
untuk memfasilitasi transfer asam nukleat virus
dari satu sel pejamu ke sel pejamu yang lain.
Protein tersebut berfungsi untuk melindungi
Sifat Kimia genom virus dari inaktifasi oleh nuklease,
Biomolekuler berpartisipasi dalam perlekatan partikel virus
ke sel yang rentan, dan memberikan simetri
Virus struktural bagi partikel virus.
2. Asam Nukleat Virus
Virus mengandung satu jenis asam nukleat, DNA
atau RNA yang mengatur informasi genetik yang
diperlukan untuk replikasi virus. Genom RNA atau DNA
dapat beruntai tunggal (single stranded) atau beruntai
ganda (double stranded) dan bersegmen atau tidak
bersegmen.
3. Lipid Virus
Beberapa virus yang berbeda memiliki selubung
lipid sebagai bagian struktur mereka. Lipid diperoleh saat
nukleokapsid virus “menonjol” keluar membran sel
selama terjadinya pematangan. Pertunasan tersebut
hanya terjadi ditempat-tempat yang membran sel
pejamunya telah disisipi protein spesifik virus dan
struktur nukleokapsid.
4. Karbohidrat Virus
Pembungkus virus mengandung sejumlah
karbohidrat yang berarti, biasanya dalam
glikoprotein. Gula-gula yang ditambahkan pada
glikoprotein virus sering menyerupai sel tuan
rumah di mana virus tersebut tumbuh. Dengan
demikian proses ini mungkin ditentukan oleh sel tuan
rumah. Berlawanan dengan lipid dalam membran
virus yang berasal dari sel pejamu,
glikoprotein virus disandi oleh virus itu sendiri.
Namun gula yang ditambahkan pada glikoprotein
sering kali mencerminkan sel pejamu tempat
pertumbuhan virus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai