Anda di halaman 1dari 43

SESAAT LAGI….

ANDA AKAN MENGIKUTI

PEMBEKALAN
SAKSI PILKADES DESA BAGU
CALON NOMOR 2
LALU JELIDRA
SEBELUM HARI H PILKADES

Selambat-lambatnya satu hari sebelum hari H Pilkades, saksi calon harus


menyerahkan Surat Mandat dari Tim Kampanye Calon yang ditandatangani
oleh Ketua Tim Kampanye Calon Kepala Desa kepada Ketua KPPS.
Kemudian Ketua KPPS akan memberikan tanda terima.

Para saksi diharapkan datang di TPS tepat pukul 06.00 pagi sebelum rapat
pemungutan suara dilakukan (TPS dibuka).

Jika Saksi datang ke TPS setelah pukul 07.00 pagi atau setelah rapat
pemungutan suara selesai, maka akan dianggap tidak hadir.
PERAN SAKSI CALON KADES DALAM PILKADES DESA BAGU

- Mengamankan suara calon Kepala Desa Bagu Nomor 2 (Lalu Jelidra)


- Melaporkan setiap kejanggalan yang terjadi kepada Tim Advokasi.
- Di akhir hari pelaksanaan Pilkades, saksi melaporkan kepada Tim Advokasi
secara tertulis tentang:

1. Jumlah suara Calon Kepala Desa Nomor 2 dan calon lain,


2. Kecurangan, kejanggalan, dan pelanggaran yang terjadi,
Ketidaksesuaian prosedur yang terjadi,
3. Penjelasan dan kronologi yang detail terhadap hal-hal di atas.

Jika merasa bahwa proses Pilkades Desa Bagu yang anda lihat tidak adil,
sangatlah penting untuk merinci secara spesifik prosedur Pilkades yang dirasa
telah dilanggar.
PROSES PEMBUKAAN TPS

Tiap KPPS akan membawa 1 (satu) kotak suara kosong yang tersegel dan
terkunci ke TPS yang berisi:

1. Sampul dengan surat suara untuk memilih Calon Kepala Desa Bagu

2. Dua botol tinta khusus;

3. Alat pencoblos dan alas pencoblosan surat suara;

4. 1-6 segel Pilkades;

5. Formulir berita acara pemungutan dan penghitungan suara;

6. Alat kelengkapan lain yang diperlukan (seperti lem, tali pengikat, label, spidol hitam,
surat pengantar,paku pencoblos, sampul kertas, kantong plastik dan ballpoint).
KPPS juga akan membawa:

1. 1-6 bilik suara;

2. Salinan daftar pemilih tetap (satu rangkap);

3. Daftar Calon kepala desa masing- masing sebanyak dua rangkap;

4. Tanda pengenal KPPS dan petugas keamanan TPS;

5. Naskah sumpah dan tata cara pemungutan dan penghitungan suara;

6. 4 anak kunci di kantong plastik yang transparan.

Segera setelah TPS selesai disusun oleh anggota KPPS, para saksi Calon Kepala
Desa akan diperbolehkan untuk memeriksa TPS
8 mtr
BILIK SUARA
KOTAK
DAFTAR CALON KEPALA DESA BAGU

SUARA
5
TEMPAT DUDUK PEMILIH

6
TINTA
7
PINTU MASUK PINTU KELUAR
PAM
PIMPINAN TPS
KPPS
PAM 4
TPS
2 1 3
10 mtr
SAKSI
PEMANTAU

PANWAS KPPS
UPACARA PEMBUKAAN

Setelah para saksi calon Kepala Desa dan anggota KPPS merasa bahwa TPS telah
dipersiapkan dengan baik, para pemilih yang telah hadir akan diundang masuk TPS
untuk mengikuti upacara pembukaan,

Pada pukul 07.00 pagi, Ketua KPPS akan memandu pengucapan sumpah/janji
anggota KPPS dan petugas keamanan,

Ketua KPPS kemudian akan membuka kotak suara yang masih terkunci dan tersegel
dan kemudian mengeluarkan semua isinya, meletakkannya di depan meja Ketua
KPPS.

Selanjutnya, mengidentifikasi, dan menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan


peralatan administrasinya,
Tugas Saksi TPS :

 Memastikan apakah bilik suara yang disediakan dapat


menjamin kerahasiaan dalam proses pemungutan suara?

 Memastikan di TPS tidak terdapat poster yang memuat ajakan


untuk mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah
dan wakil kepala daerah?
Ketua KPPS harus memperlihatkan kepada semua yang hadir bahwa semua
kotak suara yang ada telah benar-benar kosong, menutupnya kembali dan
menguncinya dan kemudian meletakkannya pada tempat yang telah
ditentukan,

Ketua KPPS dan anggota KPPS kedua dan ketiga akan menandatangani
berita acara yang menyatakan bahwa semua kotak suara dalam keadaan
kosong, terkunci, dan ditempatkan pada tempat yang telah ditentukan, dan
bahwa sampul yang berisi surat suara untuk Calon Kepala Desa Bagu masih
tersegel,
Ketua KPPS kemudian membuka sampul, menghitung, dan mencatat jumlah
dan jenis surat suara yang diterima kemudian mengumumkan jumlah surat
suara yang diterima dan jumlah pemilih yang terdaftar di TPS.

Ketua KPPS kemudian akan menjelaskan tujuan pemberian suara, jumlah


dan jenis surat suara dan segala hal yang berkaitan dengan prosedur dan
proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS kepada pemilih yang
hadir,

Tugas Saksi

 Memastikan apakah kotak surat suara yang diperlihatkan benar-benar


kosong dan kemudian dikunci? Apakah kotak selalu terlihat dengan jelas?
 Menulis jumlah kotak suara, surat suara, beserta jenisnya.
 Jumlah surat suara = jumlah DPT + 2,5 % dari jumlah DPT.
Pendaftaran pemilih
Setelah semua persiapan dilakukan, para pemilih dipersilahkan
mendaftarkan ulang dirinya dengan membawa bukti Model C 6-
KWK/Surat Panggilan/Undangan.

Tugas Saksi :
 Memperhatikan setiap proses pendaftaran yang berlangsung,
 Memastikan tidak ada kecurangan pada saat pendaftaran (bentuk
kecurangan dapat dilihat pada Bab Bentuk-bentuk kecurangan
Pilkades),
 Pastikan semua warga mendapatkan kesempatan untuk memilih
dengan menyertakan tanda bukti Model C 6-KWK/Surat
Panggilan/Undangan.
TATA CARA PEMUNGUTAN SUARA

Pemungutan suara dimulai setelah upacara pembukaan selesai.

1. Para pemilih tiba di TPS, ibu jari tangan kiri pemilih


diperiksa apakah ada tanda tinta khusus, jika terdapat tanda tinta khusus di ibu jari tangan
kirinya, maka si pemilih diasumsikan telah memilih di TPS lain dan tidak berhak memilih di
TPS tersebut. Setelah memastikan bahwa tidak terdapat tanda tinta khusus di ibu jari
tangan kiri si pemilih, si pemilih kemudian diberikan nomor antrian dan menunggu untuk
dipanggil.
2. Ketika nomor antrian pemilih dipanggil, pemilih menyerahkan surat pemberitahuan untuk
memberikan suara dengan memperlihatkan kartu pemilih kepada ketua KPPS. Kemudian
anggota KPPS mencocokkan nomor dan nama pemilih dengan daftar pemilih tetap dan
apabila cocok, di depan nomor dan namanya akan ditandai.
3. Ketua KPPS menandatangani bagian belakang dari surat suara pada tempat yang telah
ditentukan sebelum memberikannya kepada pemilih. Pemilih kemudian menuju ke bilik
suara. Kecuali cacat atau buta, pemilih masuk bilik sendiri.
Tugas Saksi

 Memastikan apakah ada orang yang namanya tidak tercantum di


daftar pemilih tetapi diperbolehkan untuk memilih?

 Memastikan apakah mereka yang ibu jari tangan kirinya telah


ditandai dengan tinta diperbolehkan untuk memilih?

 Memastikan apakah ada orang yang berhak untuk memilih tetapi


tidak diperbolehkan? Apakah ada orang yang tidak berhak untuk
memilih tetapi diperbolehkan?
4. Di dalam bilik suara, pemilih mencoblos nomor, photo dan atau nama calon kepala desa
menggunakan alat pencoblos surat suara yang disediakan.
Setelah mencoblos surat suara, pemilih melipatnya kembali seperti semula. Jika pemilih
melakukan kesalahan, ia dapat meminta surat suara pengganti dan hanya sekali. Catatan
akan surat suara ekstra yang diberikan harus disimpan sehingga jumlah surat suara akan
sama dengan jumlah pemilih.
5. Akan ada satu kotak suara untuk calon kepala desa. Pemilih harus memasukkan surat suara
ke kotak suara yang tepat. Sebelum memasukkan surat suara ke dalam kotak suara seorang
Anggota KPPS akan memastikan bahwa surat suara tersebut ada tanda tangan Ketua KPPS,
tetapi tidak diperbolehkan untuk membuka surat suara untuk melihat pilihan si pemilih.

Tugas saksi

 Memastikan apakah surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara yang tepat?
6. Setelah pemilih memasukkan surat suara ke dalam kotak suara, ibu jari tangan kirinya akan
diberi tanda tinta khusus untuk menunjukkan bahwa dia telah melaksanakan hak pilihnya
dan mencegahnya untuk memilih di TPS lainnya. Pemilih segera meninggalkan TPS.

Tugas Saksi :

 Memastikan bahwa semua pemilih yang telah memberikan suaranya


diberikan tanda khusus di ibu jari tangan kirinya
 Memastikan bahwa surat suara yang digunakan oleh pemilih sudah ditanda
tangani Ketua KPPS.
8 mtr
BILIK SUARA
DAFTAR CALON KEPALA DESA BAGU

KOTAK
5 SUARA
TEMPAT DUDUK PEMILIH

6
TINTA
7
PINTU KELUAR
PINTU MASUK
PAM
TPS
PIMPINAN
PAM KPPS
TPS 4
2 1 3
10 mtr
SAKSI
PEMANTAU …
PANWAS KPPS
Kasus-kasus yang Mungkin Timbul Saat Pemilihan
Kasus Solusi
Nama pemilih tidak tercatat di lembaran daftar pemilih Tidak diperbolehkan untuk memilih di TPS tersebut. Pemilih harus
diarahkan ke ketua KPPS

Memilih atas nama orang lain Tidak dapat memilih atas nama orang lain kecuali : si pemilih buta
atau tidak dapat memilih jika tidak mendapat bantuan dari orang
lain yang dipilihnya sendiri`

Kertas surat suara yang rusak (sebelum atau pada saat memilih) Seorang pemilih yang melakukan kesalahan ketika mencoblos
surat suaranya dapat mengembalikannya kepada Anggota KPPS
dan menukarkannya dengan surat suara yang baru, petugas
KPPS kemudian menempatkan surat suara yang rusak di sampul
surat suara yang rusak

Kecurangan yang dilakukan oleh oknum KPPS dengan Pastikan tempat penghitungan suara, meja, kursi dan benda lain
melubangi surat suara menggunakan paku, kuku dan alat-alat yang letaknya berdekatan tidak memungkinkan terjadi
lainnya yang telah disiapkan sebelumnya kecurangan-kecurangan seperti yang dimaksud.

Apabila terbukti terjadi kecurangan oleh oknum, maka harus Pastikan tempat penghitungan suara, meja, kursi dan benda lain
segera dilaporkan dengan menggunakan surat keberatan saksi yang letaknya berdekatan tidak memungkinkan terjadi
surat suara dengan sengaja ditambahi garis coretan kecurangan-kecurangan seperti yang dimaksud
menggunakan pulpen atau alat lainnya agar terlihat tidak sah
TATA CARA PENGHITUGAN SUARA
• Anggota KPPS merubah Setting TPS (lihat gambar)
• Setelah semua siap, KPPS membuka Kotak Suara & mengeluarkan semua surat suara, menghitung dan
menyamakan (beserta yang rusak) dengan data pemilih yang mencoblos.
• Setelah sama jumlahnya, KPPS siap membuka surat suara satu persatu diamati sah/tidak, dicatat di lembar
yang besar (Form C2 KWK) hasil perolehan suara. Anggota KPPS lain mencatat di lembar yang kecil.
• Surat suara yang sah & tidak sah dipisah & dimasukkan ke amplop terpisah.
• Setelah selesai, dibuat berita acara yang berisi tentang laporan kegiatan perhitungan suara di TPS, Sertifikat
hasil penghitungan suara, dan catatan dari penghitungan suara di TPS.
• KPPS berkewajiban untuk memberikan berkas berita acara (Form C-KWK) dan Rekapitulasi hasil
perhitungan suara (Form C1 KWK beserta lampirannya) dengan ditandatangani Ketua KPPS dan minimal 2
Orang anggota KPPS.
• Saksi boleh menandatangani Form-Form tersebut, jika merasa keberatan dan usulannya tidak diindahkan
Saksi dapat menuliskan keberatannya dalam Form Model C3 KWK dan tidak menandatangani lampiran C1
KWK.
8 mtr
BILIK SUARA
DAFTAR CALON KEPALA DESA BAGU

PAPAN PENCATATAN
PERHITUNGAN SUARA
7
6
PEMANTAU
SAKSI

PINTU MASUK PINTU KELUAR


PAM
PAM TPS
TPS
5 4
PIMPINAN
KPPS
10 mtr
2 1 3

PANWAS
KPPS
PENGHITUNGAN SUARA
Penghitungan seluruh surat suara dilakukan di tempat pemungutan
suara (TPS). Ketua KPPS bertanggung jawab atas proses
penghitungan.

Tugas Saksi
 Berkonsentrasi penuh dan memperhatikan dengan seksama penghitungan suara, jangan mudah
percaya dengan petugas TPS
 Mengantisipasi minimnya lampu penerangan pada saat penghitungan suara
 Memastikan bahwa keseluruhan suara untuk calon dihitung secara benar dan mengawasi keadilan
serta kejujuran dari proses penghitungan
 Membela semaksimal mungkin suara calon Kepala Desa nomor 2 dari kemungkinan suara tidak sah
 Merespon jika ada keluhan atau keberatan dari perseorangan masyarakat
 Hati-hati dengan Suara tidak sah dengan pola yang sama.
Tugas Saksi

 Pastikan anda dan saksi lainnya diperbolehkan untuk memeriksa setiap surat
suara

 Pastikan tidak ada perusakan kertas suara secara tersembunyi yang dilakukan
oleh petugas KPPS misalnya dengan cara merobeknya dengan kuku, paku di
meja, cincin dll.

 Konsisten mengenai surat suara mana yang sah dan mana yang tidak sah sesuai
dengan peraturan yang berlaku

Tugas Saksi :

 Pastikan mendapat salinan Berita Acara dan Rekapitulasi perhitungan


suara/Model C 1-KWK dari seluruh sertifikat hasil penghitungan suara TPS
Beberapa peristiwa yang terjadi pada saat pencoblosan yang
perlu menjadi perhatian
•Pemukulan terhadap saksi
•Pembakaran surat suara
•Penjumlahan suara yang tidak akurat
•Manipulasi penghitungan suara dengan angka yang mirip (misalnya angka 37
dimanipulasi sebagai angka 87)
•Manipulasi sertifikat penghitungan suara (model C menjadi model D)
•Perusakan kotak suara
•Pencoblosan lebih satu kali (1 pemilih mencoblos 4 surat suara)
•Penyalahgunaan surat panggilan pemilih
•Penggabungan isi kotak suara
•Kelebihan surat suara dengan jumlah yang signifikan
•Penyobekan dan pembakaran sisa surat suara
•Pencoblosan dengan menggunakan kartu panggilan orang lain
•Pengrusakan tempat penyimpanan kotak suara
•Terjadi pencurian kotak suara
Surat suara dinyatakan tidak sah jika:

1. Bukan merupakan surat suara yang telah ditetapkan Panitia Pilkades


Pr (palsu) atau robek/ rusak.

2. Lubang pencoblosan tidak di dalam kotak calon Kepala Desa.

3. Lebih dari satu calon kepala Desa yang di coblos.

4. Surat suara dicorat-coret atau ditandatangani.

5. Pencoblosan dilakukan tidak dengan alat pencoblos yang ditetapkan.

6. Pencoblosan dilakukan diantara gambar dua calon.

7. Surat Suara tidak ditandatangani oleh ketua KPPS.


Surat suara dinyatakan sah jika:

1. Yang dicoblos adalah surat suara yang ditetapkan Panitia Pilkades dan tidak
rusak. Yang ditandatangani oleh Ketua KPPS.

2. Dicoblos dengan alat pencoblos yang disediakan.

3. Lubang hasil pencoblosan terdapat pada nomor, foto dan atau nama calon
Kades pada kotak segi empat yang disediakan.

4. Lubang hasil pencoblosan baik satu ataupun lebih tetapi masih berada pada
garis batas kotak segi empat salah satu photo dan atau nama calon.

5. Tidak terdapat tulisan atau catatan lain.


PENUTUPAN PENGHITUNGAN SUARA & TRANSPORTASI
SURAT SUARA
• Setelah seluruh surat suara dihitung, formulir pelaporan pelaksanaan
pemungutan suara kemudian disampul dan disegel, dimasukkan ke
dalam kotak suara , kecuali Berita Acara Model C-KWK, C1-KWK, C3-
KWK (Biasanya digabungkan dalam “Buku Saksi” yang menjadi hak
masing2 Saksi) serta Berita Acara dan Rekapitulasi yang ditempelkan
di PPS, kotak tersebut dibawa ke PPS dan dikawal oleh petugas
keamanan.
• Saksi PPS mengawasi kotak suara yg datang & mengumpulkan
Lampiran Model C-KWK, C1-KWK, C3-KWK (Berita Acara, Rekapitulasi,
Pelanggaran).
Tugas Saksi

 Memastikan apakah seluruh alat-alat perlengkapan pilkades ditempatkan di


paket yang benar, Apakah seluruh paket dibawa ke PPS?

 Mengawal kotak suara ke PPS (tingkat Desa) dan menyerahkan hasil


pengamatan, pencatatan kepada Saksi di Tingkat PPS.

 Menjelaskan kepada Saksi Calon dari Miq Ide di PPS mengenai pelanggaran-
pelanggaran (jika ada) yang terjadi di tingkat TPS yang belum terselesaikan
agar dapat dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
ALUR PENGAMANAN SUARA PILKADES
PERHATIAN

• Jumlah surat suara = jumlah Data Pemilih Tetap di TPS ditambah


2,5% dari DPT tsb.
• Kertas suara rusak karena salah coblos dapat ditukar (satu kali) ke
ketua KPPS
• Yang tidak boleh dilakukan selama Pemungutan suara di TPS :
• Berjalan-jalan di belakang bilik suara
• Petugas KPPS digantikan oleh orang lain di luar KPPS
• Membiarkan pemilih yang sudah punya tanda tinta dijarinya untuk memilih
lagi
• Ketua KPPS tidak menandatangani seluruh surat suara yang akan digunakan
di TPS
• Masyarakat yang sudah memilih atau yang belum mendaftar keluar masuk
daerah TPS
PROSES PENGAJUAN KEBERATAN
• Saksi dapat mengajukan keberatan dengan :
• Mengkomunikasikan dengan saksi yang lain mengenai kejadian
yang dikeluhkan sesuai kepentingan.
• Melakukan interupsi kepada ketua KPPS, menjelaskan kejadian
yang dikeluhkan secara rinci mengenai kronologisnya bila perlu
dengan memperlihatkan bukti berupa dokumen maupun video.
• Mencatat kejadian di lembar keberatan berita acara Saksi.
• Bila perlu tidak menandatangani berita acara kalau keluhan kita
tidak diterima (diabaikan)
Penghitungan Suara di ULANG

Dari hasil penelitian terbukti bahwa di TPS terjadi :


• Penghitungan suara dilakukan secara tertutup
• Dilakukan di tempat yang kurang penerangan cahaya
• Saksi, panitia pengawas, pemantau, dan masyarakat tidak dapat menyaksikan proses
penghitungan suara secara jelas
• Penghitungan suara dilakukan di tempat lain di luar tempat dan waktu yang telah
ditentukan
• Tidak konsisten dalam menentukan surat suara yang sah dan yang tidak sah
Di PPK bila : Ada perbedaan jumlah suara dengan jumlah total perhitungan di TPS.
Pemungutan Suara dapat di ULANG
• Terjadi kerusuhan atau bencana alam sehingga hasil pemungutan suara
tidak dapat dipakai atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
• Jika dari penelitian panitia tdpt satu atau lebih keadaan :
• Pembukaan kotak, berkas, & penghitungan tidak sesuai aturan UU
• KPPS meminta pemilih memberi tanda khusus, tandatangan, atau menulis nama
pada surat suara yang sudah digunakan
• Lebih dari seorang pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali pada TPS
yang sama atau TPS yang berbeda
• KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih
sehingga menjadi tidak sah
• Lebih dari seorang pemilih yang tidak terdaftar sebagai pemilih tapi mendapat
kesempatan memberikan suara pada TPS
Yang harus disiapkan SAKSI

 Mempersiapkan :
• buku panduan saksi,
• kartu pemilih & surat pemberitahuan
• surat tanda terima mandat saksi yang telah
ditandatangani ketua KPPS sehari sebelumnya,
• Alat tulis dan buku catatan yang diperlukan
• Obat-obatan pribadi jika menderita penyakit
tertentu
 Siapkan fisik dan mental untuk bertugas sampai larut
malam.
 Bismillahi Allahu Akbar … Jihad Fii Sabilillah…
MENANG !!!
Insya Allah,
Kita Siap menjadi Pemenang Pilkades
Desa Bagu
Untuk Kemenangan
MIQ IDE

Allahu Akbar…
Matur Tampi Asih

Anda mungkin juga menyukai