Anda di halaman 1dari 12

Tugas KMB 1

Tentang Varises

Dosen pembimbing: Ns. Astuti Ardi Putri. M,Kep


Nama: Putri Diana
Nim: 1701011014
1. Anatomi Fisiologi Jantung

Jantung adalah salah satu organ tubuh yang


paling vital dibandingkan dengan organ tubuh
vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi
jantung mengalami gangguan, maka
pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh
lainya. Karena fungsi utama jantung adalah
memompa darah ke seluruh tubuh untuk
kepentingan metabolisme sel-sel demi
kelangsungan hidup.
Varises berkaitan dengan pembuluh darah balik
( vena ) yang berfungsi mengangkut darah sisa
metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke
jantung. Vena normal dengan katup yang baik
akan membuat darah mengalir lancar ke
jantung. Pada varises, katup dalam vena yang
berfungsi untuk mencegah darah kembali ke
seluruh tubuh tidak berfungsi sehingga darah
yang harusnya mengalir ke jantung kembali
lagi keseluruh tubuh.
Varises adalah pelebaran pembuluh balik yang
berkelok-kelok ditandai oleh katup didalamnya
yang tidak berfungsi. Bila hanya melebar saja
disebut venektasi. Pada varises kecuali
pelebaran, juga terdapat kelainan vena yang
berbeda-beda, bentuk yang berkelok-kelok,
dan hilangnya elastisitas dinding vena
sehingga katup tidak berfungsi lagi.
Etiologi

Etiologi yang sesungguhnya dari pelebaran suatu


vena belum diketahui. Faktor resiko terjadinya
varises antara lain kehamilan, berat badan
yang berlebihan, umur, ataupun pekerjaan
tertentu yang kurang gerakan.
Patofisiologi
Patofisiologi varises primer bermula pada
kerusakan dinding pembuluh vena perifer yang
karena sesuatu hal melebar, kemudian diikuti
oleh katup yang tidak berfungsi. Vena perforantes
dengan katupnya masih normal. Sedangkan
varises sekunder bermula dengan insuvisiensi
vena perforantes, vena dalam kemudian diikuti
oleh meningginya tekanan darah dalam vena
perifer. Tidak berfungsinya katup vena
perforantes biasanya disebabkan oleh kelainan
pada system vena dalam.
Manifestasi klinis

Ada beberapa gejala terjadinya varises antara lain yaitu :


1) Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot
yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki
maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan
menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
2) Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
3) Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang
mirip jaring laba-laba (spider navy).
4) Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata
kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti
dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
5) Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan
darah.
Pencegahan
1. Untuk meningkatkan kekuatan otot kaki dan vena, lakukan
olahraga yang teratur.
2. Kurangi menggunakan sepatu hak tinggi karena penggunaan
otot betis menjadi tidak maksimal. Bila memang harus selalu
menggunakan sepatu hak tinggi, sering istirahat dan
menggerakkan kaki setiap 15 menit.
3. Hindari berdiri terlalu lama. Bila tuntutan kerja
mengharuskan anda banyak berdiri, pindahkan beban dari
satu kaki ke kaki yang lainnya setiap beberapa menit.
4. Jangan duduk sambil menyilangkan kaki terlalu lama karena
dapat menghambat peredaran darah.
5. Jangan sering menggunakan pakaian ketat pada bagian
pinggang, paha dan kaki.
Kesimpulan
Varises adalah pelebaran pembuluh balik yang berkelok-kelok
ditandai oleh katup didalamnya yang tidak berfungsi. Bila
hanya melebar saja disebut venektasi. Varises juga dapat
timbul apabila katup yang secara normal mencegah arus balik
darah menjadi terlalu lemah dan kalah sehingga darah lebih
banyak yang kembali.
Faktor resiko terjadinya varises antara lain kehamilan, berat
badan yang berlebihan, umur, ataupun pekerjaan tertentu
yang kurang gerakan. Patofisiologi varises primer bermula
pada kerusakan dinding pembuluh vena perifer yang karena
sesuatu hal melebar, Sedangkan varises sekunder bermula
dengan insuvisiensi vena perforantes, vena dalam kemudian
diikuti oleh meningginya tekanan darah dalam vena perifer.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai