paling vital dibandingkan dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan, maka pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya. Karena fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup. Varises berkaitan dengan pembuluh darah balik ( vena ) yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh ke jantung. Vena normal dengan katup yang baik akan membuat darah mengalir lancar ke jantung. Pada varises, katup dalam vena yang berfungsi untuk mencegah darah kembali ke seluruh tubuh tidak berfungsi sehingga darah yang harusnya mengalir ke jantung kembali lagi keseluruh tubuh. Varises adalah pelebaran pembuluh balik yang berkelok-kelok ditandai oleh katup didalamnya yang tidak berfungsi. Bila hanya melebar saja disebut venektasi. Pada varises kecuali pelebaran, juga terdapat kelainan vena yang berbeda-beda, bentuk yang berkelok-kelok, dan hilangnya elastisitas dinding vena sehingga katup tidak berfungsi lagi. Etiologi
Etiologi yang sesungguhnya dari pelebaran suatu
vena belum diketahui. Faktor resiko terjadinya varises antara lain kehamilan, berat badan yang berlebihan, umur, ataupun pekerjaan tertentu yang kurang gerakan. Patofisiologi Patofisiologi varises primer bermula pada kerusakan dinding pembuluh vena perifer yang karena sesuatu hal melebar, kemudian diikuti oleh katup yang tidak berfungsi. Vena perforantes dengan katupnya masih normal. Sedangkan varises sekunder bermula dengan insuvisiensi vena perforantes, vena dalam kemudian diikuti oleh meningginya tekanan darah dalam vena perifer. Tidak berfungsinya katup vena perforantes biasanya disebabkan oleh kelainan pada system vena dalam. Manifestasi klinis
Ada beberapa gejala terjadinya varises antara lain yaitu :
1) Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah. 2) Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai. 3) Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy). 4) Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh. 5) Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah. Pencegahan 1. Untuk meningkatkan kekuatan otot kaki dan vena, lakukan olahraga yang teratur. 2. Kurangi menggunakan sepatu hak tinggi karena penggunaan otot betis menjadi tidak maksimal. Bila memang harus selalu menggunakan sepatu hak tinggi, sering istirahat dan menggerakkan kaki setiap 15 menit. 3. Hindari berdiri terlalu lama. Bila tuntutan kerja mengharuskan anda banyak berdiri, pindahkan beban dari satu kaki ke kaki yang lainnya setiap beberapa menit. 4. Jangan duduk sambil menyilangkan kaki terlalu lama karena dapat menghambat peredaran darah. 5. Jangan sering menggunakan pakaian ketat pada bagian pinggang, paha dan kaki. Kesimpulan Varises adalah pelebaran pembuluh balik yang berkelok-kelok ditandai oleh katup didalamnya yang tidak berfungsi. Bila hanya melebar saja disebut venektasi. Varises juga dapat timbul apabila katup yang secara normal mencegah arus balik darah menjadi terlalu lemah dan kalah sehingga darah lebih banyak yang kembali. Faktor resiko terjadinya varises antara lain kehamilan, berat badan yang berlebihan, umur, ataupun pekerjaan tertentu yang kurang gerakan. Patofisiologi varises primer bermula pada kerusakan dinding pembuluh vena perifer yang karena sesuatu hal melebar, Sedangkan varises sekunder bermula dengan insuvisiensi vena perforantes, vena dalam kemudian diikuti oleh meningginya tekanan darah dalam vena perifer. TERIMAKASIH