Anda di halaman 1dari 23

Pathogenesis dari Penyakit Kurang Gizi

Faktor Cadangan Muncul tanda2


lingkungan jaringan yg klasik

Ketidak cukupan Kemerosot Perubahan Perubahan Perubahan


zat gizi an jaringan biokimia fungsi anatomi

Faktor Malnutrisi yg Malnutrisi yg Tampak


ditandai dg diketahui melalui tanda2 khas
manusia
penurunan BB dan pemeriksaan lab
pertumbuhan
terhambat
TAHAPAN KEKURANGAN GIZI METODE PENGUKURAN

Asupan makanan yang tidak optimal Dietary


Perubahan level cadangan zat gizi pada jaringan tubuh Biokimia

Perubahan level cairan tubuh Biokimia


Perubahan fungsional pada jaringan tubuh Antropometri/Biokimia
Perubahan aktivitas zat gizi yang bergantung terhadap Biokimia /teknik molekular
enzim atau mRNA pada beberapa jenis protein

Perubahan fungsional Perilaku/fisiologi


Gejala klinik Klinik
Munculnya tanda-tanda perubahan anatomi Klinik
• Dilakukan dengan Pemeriksaan spesimen yg diuji scr
laboratoris pd berbagai jaringan tubuh (Darah, Urine, Hati,
Otot, ASI, Saliva, keringat, jaringan lemak, rambut dll)
• Penilaian status gizi dengan metode laboratorium adalah
pendekatan yang lebih obyektif dan akurat dibandingkan
metode yang lain
• Tes biokimia, Dapat mendeteksi defisit nutrisi jauh sebelumnya
tanda dan Gejala klinis muncul, sehingga memungkinkan
dimulainya langkah perbaikan yang tepat.
• Beberapa indikator biokimia dapat digunakan menilai asupan
• KEUNGGULAN
• dpt mendeteksi def zat gizi lbh dini
• hasil pemeriksaan →objektif
• dpt menunjang hsl pemeriksaan lain
• KELEMAHAN
• pemeriksaan Biokimia hanya bisa dilakukan → stlh terjadi
gangg Metab
• memerlukan →peralatan dan tenaga yg ahli
• biaya →mahal
• kurang praktis →dilapangan
 Indikator
1. Hb,
2. Hematokrit,
3. Serum Besi,
4. Serum Ferritin,
5. Transferin Saturation,
6. Free Eritrocyt Protoporfirin (FEP)
 Specimen : Darah (serum/plasma)
• Tidak sensitif- karena anemia terjadi ketika sudah terjadi defisiensi
besi berat
• Non-spesifik: juga jatuh pada infeksi kronis, protein-energi
kekurangan gizi (KEP), kekurangan vitamin B12 atau folat
kekurangan.
• Tingkat b’variasi dg usia, jenis kelamin, ras, diurnal variasi, dan
merokok
• Pada tahap pertama kekurangan zat besi, cadangan besi
berkurang.
• Kadar serum feritin memberikan perkiraan cadangan
besi., karena konsentrasi serum feritin paralel total
cadangan besi tubuh
• SF < 12 µg /L (Defisiensi Fe)
• Metode : IRMA, RIA, ELLISA
• Paling sensitif : indeks hanya dapat mencerminkan, kelebihan
kekurangan, dan normal besi status.
• Spesifik: rendah hanya kekurangan zat besi.
• Tingkat bervariasi dengan usia, jenis kelamin: meningkat pd infeksi.
• Penurunan transportasi besi ciri defisiensi besi tahap kedua
• Yang ditandai dengan peningkatan iron-binding Capacity
protein transferin dan penurunan besi serum.
• Perubahan ini tercermin dari transferin saturasi
• Pemeriksaan saturasi transferin merupakan hasil perhitungan
kadar serum iron (SI) dibagi Total Iron Binding Capacity (TIBC)
dikalikan 100%.
• Dalam keadaan normal saturasi transferin 20–45%.
• Pada anemia defisiensi besi didapatkan kadar SI menurun dan
TIBC meningkat, sehingga saturasi transferin menurun
• Penurunan saturasi transferin sampai di bawah 5% memastikan
diagnosis anemia defisiensi besi.
• Bagian yang mengandung besi dari hemoglobin adalah molekul heme.
• Heme adalah kombinasi dari besi dan protoporfirin
• Protoporfirin terakumulasi dalam darah ketika pasokan besi tidak cukup
untuk pembentukan heme.
• Normal : 35 – 50 µg/dl RBC
• FEP > 100 µg/dl ( Defisiensi Fe)
• Metode : Flurometic
• kadar protoporfirin meningkatkan secara progresif dalam kedua tahap kekurangan
zat besi.
• infeksi dan toksisitas menyebabkan peningkatan
• Tingkat bervariasi dengan umur dan jenis kelamin.
• ANALISIS BIOKIMIA YG DIGUNAKAN
Nilai Protein & Hasil Metabolit Protein ( Darah,
Urine)
• INDIKATOR
- Hidroksi Prolin Indeks (Urine)
- Rasio As Amino Bebas (Plasma)
- Plasma Protein, Albumin, Pre – Albumin
- Plasma Transferin
• PROSES
Cadangan Vit A Hepar << ➔ Deplesi Vit A dlm tbh ➔
Kadar Vit A plasma turun ➔ Disfungsi Retina ➔
perubahan epitel
• INDIKATOR
• Plasma concentrations retinol
• Defisiensi berat <10 μg /dL
• Defisiensi ringan < 20 μg /dL
• Normal > 20 μg / dL
• Hipertaminosis Vit. A > 300 μg /dL
• Hepatic vitamin A Store
• Normal > 20 μg/g
• Defisiensi < 5 μg/g
GAKI

• Indikator : Ekskresi Iodium Urine (UIE)

Anda mungkin juga menyukai