Arsitektur Lingkungan Zahra Klsa
Arsitektur Lingkungan Zahra Klsa
LINGKUNGAN
142017014
1. ORIENTASI BANGUNAN
A. Adaptif terhadap pola edar
matahari
Memposisikan bangunan dengan fasad
terpendek untuk menghadap langsung ke
matahari sehingga tidak terjadi radiasi
dan panas pada ruangan
Bangunan ini tidak adaptif terhadap arah
edar matahari dikarenakan bangian yang
terkena sinar matahari langsung tidak Respon:
terlalu luas (dalam jangkauan kecil) Bila sisi bangunan terpanjang terpaksa
Menghadap matahari, dapat di respon
Dengan menggunakan plat sunscreen.
Matahari tenggelam
– Penyesuaian terhadap iklim misalnya pada – Jika di pandang dari sisi material, dapat
jendela terdapat plat sunscreen dan kaca menambahkan cat tahan cuaca. Agar dapat
riben utk upaya pencegahan cahaya matahari menyesuaikan terhadap iklim
langsung dan hujan angin saat deras
C. Memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami dan
meminimalkan rambatan radiasi matahari – Bangunan diharapkan tetap mendapat cahaya
alami yang maksimal sedangkan ruangan tidak
panas yaitu dengan cara menggunakan kaca
riben agar dapat meminimalkan rambatan
cahaya matahari
– Bangunan juga dapat menggunakan solar
panel untuk memanfaatkan panas matahari
untuk menyimpan energi matahari.
NO PERSYARATAN POIN POIN YANG KETERANGAN
DITUJU
A PENGOLAAN TAPAK
1. Orientasi bangunan
c. Memaksimalkan 2 2
penggunaan
pencahayaan alami dan
meminimalkan rambatan
radiasi matahari
2.Pengolahan Tapak Termasuk
Aksebilitas/Sirkulasi
– A. Penutup atap dan perkerasan memiliki
nilai pantul matahari 0,3.
Semakin tinggi nilai pantul bangunan, ruangan
menjadi tidak panas
– Nilai pantul yaitu persentase antara radiasi sinar
pantul oleh suatu permukaan terhadap radiasi
yang datang atas suatu permukaan.
– Pada bangunan tersebut menggunakan penutup
atap dari genteng dan atap plat beton pada
bagian terasnya.
– Atap genteng merah sebagai penutup atapnya
yang memiliki nilai pantul 0.35 – 0.4 atau 35-40
unit
B. Air hujan yang ditangkap pada area tapak dan bangunan minimal 40%
Januari Februari Maret April Mungkin Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Suhu 30℃ 31℃ 31℃ 32℃ 32℃ 32℃ 31℃ 32℃ 32℃ 32℃ 31℃ 31℃
Curah 171mm 172mm 151mm 131mm 129mm 102mm 101mm 79mm 76mm 90mm 115mm 143mm
hujan
Jumlah 1460 mm
POHON TANJUNG
POHON ANGSANA
c. Nilai jumlah tajuk vegetasi dibanding area tapak minimal 20%
No. Nama Pohon Jumlah Batang Diameter Luas Tajuk Total Luas Persentase Budidaya
Tajuk m’ m2 Tajuk m2 terhadap luas Lokal
tampak (luas tapak
700 m2 )
1 Tajung 5 2 3.14 15,7 2,2 X
2 Angsana 2 3.00 7.07 14,14 2,02 X
3 Palem Botol 25 1.50 1.77 44,25 6,3 X
4 Bogenville 15 2.50 4.91 73,65 10,5 X
TOTAL 21,02
No. Nama Pohon Jumlah Batang Diameter Luas Tajuk Total Luas Persentase Budidaya
Tajuk m’ m2 Tajuk m2 terhadap luas Lokal
tampak (luas tapak
700 m2 )
1 Tajung 8 2 3.14 25,12 3,5 X
2 Angsana 8 3.00 7.07 56,56 8,08 X
3 Palem Botol 15 1.50 1.77 26.55 3,7 X
4 Bogenville 7 2.50 4.91 34,37 4,91 X
Persentase 100% 100%
Budidaya Lokal
Tapak ini banyak didominasi oleh tumbuhan palem dan jati emas plus
yang merupakan budidaya lokal provinsi sumatera selatan
NO PERSYARATAN POIN POIN KETERANGAN
YANG
DITUJU
A PENGOLAAN TAPAK
Pohon Tajung Ya Ya Ya
Sawo Kecik Ya
Bogenville Ya Ya
Kembang Sepatu Ya
Peace Lily Ya
lidah buaya Ya
Dracaena Reflexa Ya
Lidah Mertua Ya
Bamboo Palm Ya
rosemary Ya
chamomile Ya Ya
NO PERSYARATAN POIN YANG POIN KETERANGAN
DITUJU
A PENGELOLAAN TAPAK
5. Penyediaan Jalur
Pejalan Kaki
a. Memiliki pedestrian 3 3 Memiliki
dengan arah yang pedestrian
mengakses antara luar
gedung menuju ke teras
gedung atau menerus
dalam satu komplek
gedung.
b. Bangunan gedung 2 2
memenuhi persyaratan
kemudahan terhadap
fasilitas dan aksebilitas
NO PERSYARATAN POIN YANG TUJU POIN KETERANGAN
A PENGOLAAN TAPAK
5. Penyediaan Jalur Pejalan Kaki
A PENGELOLAAN TAPAK
6. Pengelolaan Tapak Basemen
POIN YANG
NO PERSYARATAN POIN KETERANGAN
DITUJU
A PENGELOLAAN TAPAK
8. Sistem Pencahayaan Ruang
Luar atau Halaman
V
V
4. Sistem Pencahayaan
c
2) Luas area maksimum 30 m2 untuk satu sakelar untuk satu Letak sakelar
v
macam pekerjaan atau satu kelompok pekerjaan
v
c
c c c
v
c
v v v
v
c
v
c
c
c v c
c v
v
v
v
c
v
c
4. Sistem Pencahayaan
3) Menggunakan sensor/ pengendali pencahayaan dalam fungsi
tertentu
1. Selubung Bangunan
a. Selubung bangunan memiliki nilai 5 5 menggunakan lampu yang hemat energi
akumulasi hingga 20%.
OTTV dan RTTV maksimum 35
Watt/m2
b. Nilai perbandingan 4 4
selubung bangunan transparan
dengan selubung bangunan masif
(Window to Wall Ratio) kurang dari
30%
c. Penggunaan bahan 3 0 tidak memenuhi persyaratan
selubung bangunan dapat
mendukung efisiensi energi
POIN POIN YANG
NO PERSYARATAN KETERANGAN
ACUAN DITUJU
B EFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI
2. Sistem Ventilasi
Pilih salah satu
a. Ventilasi alami dan/atau 4 4
mekanis sesuai dengan standar yang
berlaku
b. Bangunan gedung yang 3
tidak memiliki ventilasi alami, tetap harus
memenuhi kebutuhan udara segar
4. Sistem Pencahayaan
a. Daerah yang mendapatkan cahaya alami 4 4 Pengelompokan berdasarkan kuat penerangan
memiliki pengelompokan lampu terpisah dengan pada area yang mendapatkan cahaya alami
daerah yang tidak mendapatkan cahaya alami
1) Daya maksimum lampu sesuai dengan 2 2 Daya maksimum 12 watt/m2 dengan tingkat
peraturan pencahayaan paling rendah 350 lux
6. Sistem Kelistrikan
Pilih salah satu
a. Gedung direncanakan 1 1 Gedung memiliki persyaratan tsb
hanya memiliki satu alat ukur kWh
meter
b. Bangunan gedung 2 2 * bangunan dengan kompleksitas rendah
direncanakan memiliki pengelompokan yang memiliki inovasi dalam pengukuran
beban listrik dan masing-masing penggunaan energi, dapat meraih poin
memiliki kWh meter, serta tersedia maksimum
submeter energi listrik untuk sumber
daya utama lebih besar dari 100kVa
1. Sumber Air
a. Air PDAM 1 1 Bangunan menggunakan Air dari sumber
PDAM Tirta Musi
b. Air permukaan yang diolah 3 0 Tidak menggunakan air permukaan yang
di olah.
c. Air hujan yang diolah 3 3 Menampung air hujan dari lantai atap
gedung kedalam bak penampungan air
dari PDAM untuk kebutuhan saniter
gedung.
d. Air daur ulang misal dari wudlu 3 3 Air daur ulang (wudhu) digunakan sebagai
tambahan air PDAM
Catatan istilah :
- ODP adalah Ozone Depletion Potential alias Potensi Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa Freon R32 lebih ramah
Perusakan Ozone lingkungan karena GWP nya yang lebih rendah dan angka index
- GWP adalah Global Warming Potential alias Potensi pendinginan yang lebih tinggi. Walaupun masih memiliki
Pemanasan Global potensi bisa terbakar (flammable), penelitian membuktikan
- Cooling Index adalah angka index pendinginan bahwa tingkat ini masih rendah dan cenderung aman dipakai.
-Flammability adalah Tingkat mudah terbakar.
POIN POIN YANG
NO PERSYARATAN KETERANGAN
ACUAN DITUJU
1. Pelarangan Merokok
a. Komitmen untuk menjadi gedung 2 2
bebas asap rokok
2) Direncanakan 2 2
menggunakan alat pendingin dengan nilai
Global Warming Potential (GWP) rendah
Genteng metal
a. Penutup atap tidak direncanakan 1 1 Atap Bangunan menggunkan Genten Metal, tidak
menggunakan asbestos menggunakan bahan Asbestos
Material Cat
b. dalam RKS direncanakan 2 2 Menggunakan cat Nippon Paint Green
menggunakan material cat sesuai ketentuan Choice Series dikarenakan rendah akan
tidak mengandung zat pencemar berbahaya kadar VOC
Material Logam
d. material logam menggunakan pelapis cat 2 2 Tidak menggunakan pelapis cat tahan karat
tahan karat yang tidak mengandung zat yang tidk mengandung zat pencemar
pencemar berbahaya berbahaya sehingga mendapat nilai penuh
2. Penggunaan Material Bersertifikat Ramah Lingkungan
(Eco Labelling)
a. material beton menggunakan pasir b. material beton penggunaan semen terdapat ketentuan rencana
dan kerikil berasal dari sumber lokal, dengan jarak maksimum 1000 menggunakan semen dari pabrik yang menerapkan sistem
km dari lokasi proyek manajemen lingkungan
c. material penutup dinding
terdapat ketentuan harus berasal dari sumber lokal, maksimum 1000
km dari lokasi proyek
NO MATERIAL ASAL
1 PASIR Sungai Musi
2 KERIKIL Kayu Agung
3 SEMEN Baturaja
4 BATU BATA
POIN YANG
NO PERSYARATAN POIN ACUAN KETERANGAN
DITUJU
E MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
2. Penggunaan Material Bersertifikat Ramah
Lingkungan (Eco Labelling)
Material Struktur-Beton-Pasir dan Kerikil
a. material beton menggunakan pasir 2 2 Menggunakan kerikil dan pasir sumber lokal.
dan kerikil berasal dari sumber lokal, dengan jarak
maksimum 1000 km dari lokasi proyek
b. material beton penggunaan semen terdapat 2 2 Material beton yang digunakan berupa semen
ketentuan rencana menggunakan semen dari dengan merek Semen Baturaja. Semen Baturaja
pabrik yang menerapkan sistem manajemen dihasilkan oleh PT Semen Baturaja yang telah
lingkungan menggunakan Standar Manajemen Lingkungan
ISO 14001:2004 dengan Nomor Sertifikat
081040085
Material Penutup Dinding
c. material penutup dinding 2 2 Dinding menggunakan Batu bata lokal
terdapat ketentuan harus berasal dari sumber lokal,
maksimum 1000 km dari lokasi proyek
POIN POIN YANG
NO PERSYARATAN KETERANGAN
ACUAN DITUJU
E MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN
a. Rencana penyediaan fasilitas pemilahan sampah sesuai b. Rencana membangun TPS di lingkungan bangunan gedung
dengan kelompoknya serta melakukan pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke TPS secara terjadwal
LETAK TPS
POIN POIN YANG
NO PERSYARATAN KETERANGAN
ACUAN DITUJU
F PENGELOLAAN SAMPAH
Tambahan poin:
d. Merencanakan fasilitas pengelolaan sampah 2 0 TIDAK DIKLAIM
organik, dan memberi nilai tambah dari sampah
dan/atau fasilitas pemadatan sampah non
organik pada gedung.
3. Penerapan Sistem Pencatatan
Timbulan Sampah
a. Merencanakan pembukuan retribusi sampah 1 1 Membuat Pernyataan kesediaan melaksanakan
bulanan yang disertai dengan adanya catatan kegiatan pembukuan/pencatatan sampah secara
tanggal berkala
pengambilan sampah.
b. Merencanakan pencatatan berat/volume 1 1
timbulan sampah