Dosen :
Hepatitis B
Penyakit infeksi akut yang menyebabkan peradangan hati yang
disebabkan oleh Virus Hepatitis B.
Epidemiologi
• Menurut WHO, Indonesia tergolong dalam Negara dengan prevalens
infeksi VHB sedang sampai tinggi.
• Kelompok virus DNA dan tergolong dalam family Hepadnaviridae.
• Partikel dua lapis berukuran 42 nm yang disebut "Partikel Dane".
• Lapisan luar terdiri atas antigen HBsAg yang membungkus partikel
inti (core).
• Pada inti terdapat DNA VHB Polimerase. Pada partikel inti terdapat
Hepatitis B core antigen (HBcAg) dan Hepatitis B e antigen (HBeAg).
• Antigen permukaan (HBsAg) terdiri atas lipo protein.
• Virus hepatitis B mempunyai masa inkubasi 45-80 hari, rata-rata 80-
90 hari.
Etiologi
Faktor Predisposisi
-Lingkungan dgn
-Umur sanitasi jelek
-Jenis kelamin -Daerah dengan
-Sistem imun HBV angka prevalasi
-Kebiasan tinggi
-pekerjaan
Cara penularan infeksi virus hepatitis B
Darah
parenteral Saliva
Kontak dengan mukosa
alat makan
Non alat kedokteran yang
parenteral terkontaminasi virus hepatitis B.
Berdasarkan gejala klinis dan petunjuk serologis,
manifestasi klinis hepatitis B dibagi 2 yaitu :
1. Hepatitis B akut
Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu:
1. Fase Praikterik (prodromal)
2. Fase ikterik
3. Fase penyembuhan
2. Hepatitis B kronik
Manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap individu
dengan sistem imunologi kurang sempurna sehingga
mekanisme untuk menghilangkan VHB tidak efektif.
Tes untuk menegakkan diagnosis
1. Tes antigen-antibodi virus Hepatitis B
2. Viral load HBV-DNA.
3. Faal hati.
• Terapi suportif.
• beristirahat cukup.
• Lamivudin 100 mg/hari dilaporkan dapat digunakan
pada hepatitis fulminan akibat eksaserbasi akut
HVB.
Rekomendasi APASL (Asia Pacific Association for Study of the
Liver), anak dengan HBV dipertimbangkan untuk mendapat terapi
antiviral bila nilai ALT lebih dari 2 kali batas atas normal selama lebih
dari 6 bulan, terdapat replikasi aktif (HBeAg dan/atau HBV DNA
positif).