Anda di halaman 1dari 5

MAKRO TUNGKAI BAWAH

Femur
Femur merupakan tulang paha, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian
distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut
trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal
anterior terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan tibia, serta permukaan
untuk tulang patella. Di bagian distal posterior terdapat fossa intercondylar.

Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian
proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk
artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi
lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia
membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.

Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian
proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus
lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
MIKRO TUNGKAI BAWAH
• Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi interselular yang mengapur,
yaitu matriks tulang, dan 3 jenis sel: osteosit (terdapat dalam lakuna di dalam matriks),
osteoblas (yang membentuk komponen organik dan matriks), dan osteoklas (sel raksasa
berinti banyak yang berperan pada resorpsi dan pembentukan kembali jaringan tulang).3

• Osteoblas

• Osteoblas berfungsi mensintesis komponen organik dari matriks tulang (kolagen tipe I,
proteoglikans, dan glikoprotein). Penambahan unsur anorganik dari tulang bergantung
pada adanya osteoblas yang hidup. Mereka terutama terletak pada permukaan jaringan
tulang, berdampingan, seperti pada epitel selapis.

• Osteosit

• Osteosit, yang asalnya dari osteoblas, terdapat dalam lakuna yang berada di antara lamel -lamel. Di dalam satu
lakuna hanya terdapat satu osteosit. Di dalam kanalikuli silindris halus terdapat juluran sitoplasma dari osteosit. Bila
dibandingkan dengan osteoblas, osteosit gepeng berbentuk kenari itu memiliki jauh lebih sedikit retikulum
endoplasma kasar dan kompleks golgi dan kromatin inti yang lebih padat. Sel -sel ini secara aktif terlibat dalam
mempertahankan matriks tulang. Matinya osteosit ini akan diikuti dengan resorpi dari matriks ini.

• Osteoklas

• Osteoklas adalah sel motil bercabang banyak yang sangat besar. Bagian badan sel yang melebar mengandung 5
sampai 50 atau lebih inti. Cabang-cabangnya tidak teratur dan mempunyai berbagai bentuk dan ukuran. Pada
daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas raksasa tampak terletak dalam lekukan, yang terbentuk secara
enzimatik, dalam matriks yang disebut Lakuna Howship. Osteoklas berasal dari penggabungan beberapa monosit
darah, sehingga termasuk bagian dari sistem fagosit mononukleus. Mikrograf elektron menampakkan bahwa
permukaan osteoklas aktif yang menghadap matriks tulang ternyata berlipat -lipat tidak beraturan, sering terdapat
tonjolan yang terbagi, membentuk batas tidak beraturan. Daerah ini merupakan tempat perlekatan osteoklas pada
matriks tulang dan membentuk suatu lingkungan mikro untuk proses resorpsi tulang. Terdapat beberapa retikulum
endoplasma kasar, banyak mitokondria, dan sebuah kompleks Golgi yang berkembang baik, selain banyak lisosom
di dalam sel.
• Matriks Tulang

• Materi anorganik merupakan lebih kurang 50% berat kering matriks tulang. Kalsium dan fosfor sangat banyak, namun bikarbonat, sitrat,
magnesium, kalsium dan natrium juga ada. Kajian difraksi sinar-X telah menunjukkan bahwa kalsium dan fosfor membentuk kristal
hidroksi apatit dengan komposisi Ca10(PO4)6(OH)2. Juga terdapat cukup banyak kalsium fosfat amorf (non -kristal). Mereka terletak
sepanjang serat kolagen namun dikelilingi oleh substansi dasar amorf. Ion permukaan hidroksiapatit berhidrasi, dan selapis ai r dan ion-
ion terbentuk di sekeliling kristal. Lapisan ini, yaitu kerang hidrasi, memudahkan pertukaran ion -ion antara kristal dan cairan tubuh.
• Materi organik adalah 95% kolagen tipe I dan substansi dasar amorf, yang mengandung proteoglikan. Sialoprotein tulang (kaya a kan
asam sialat) dan osteokalsin mengandung beberapa residu asam γ-karboksiglutamat; keadaan inilah yang membuat ia suka sekali
bergabung dengan kalsium dan bertanggung jawab untuk memudahkan perkapuran matriks tulang.

• Jenis-Jenis Tulang

• Tulang Rawan (Kartilago)

• Tulang rawan (kartilago) adalah tulang yang mengandung sel-sel (fibroblas, kondroblas, dan kondrosit), serat (kolagen dan elastis), dan
substansi dasar yang amorf (kondroitin sulfat dan hialuronat). Kartilago mempunyai banyak unsur aselular dan tidak mempunyai
pembuluh darah dan saraf. Fungsinya adalah khas membentuk jaringan skelet untuk janin, kebanyakan tulang orang dewasa sebagai
model tulang rawan selama kehidupan fetal.4 Ada 3 jenis tulang rawan, yakni:

• Tulang rawan hialin, adalah jaringan opak kebiruan dan seperti susu. Mengandung serat -serat kolagen dan jala-jala elastin yang terpisah-pisah di dalam substansi intraselular. Tulang rawan hialin ada
pada ujung ventral iga; pada laring, trakea, dan bronki; dan pada permukaan sendi tulang. Juga terdapat pada lempeng epifisis di tulang janin dan anak yang sedang tumbuh.

• Tulang rawan elastin, sangat berbeda dengan hialin maka kartilago elastin ini berwarna kuning dan tidak mengandung e ndapan kalsifikasi. Substansi interselular ini banyak mengandung serabut -
serabut elastin dan sedikit serat kolagen. Besarnya perbandingan serabut elastis ini membuat jenis tulang rawan ini lentur da n elastis. Ditemukan pada telinga, epiglotis, dan sebagian laring.

• Tulang rawan fibrokartilago, terdiri atas beberapa serat kolagen yang tersusun teratur, banyak seperti tendo dan kar ena itu tampak seperti sejenis jaringan antara tendo dan tulang rawan
(jaringan penyambung). Lebih banyak mengandung berkas serabut kolagen. Ditemukan terutama pada bagian diskus intervertebralis dan simfisis pubis.4,5

• Tulang Keras

• Tulang sebagai suatu jaringan terdiri dari sel-sel tulang, osteosit, substansi dasar, serabut kolagen, substansi semen, dan berb agai macam garam. Substansi dasar dan serabut-serabut kolagen
membentuk substansi interselular, osteoid. Serabut-serabut merupakan bagian zat organik, sedangkan garam-garam merupakan unsur organik.5 Tulang keras dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
bentuknya,6 yakni:

• Tulang panjang, terdapat pada lengan dan kaki. Tulang panjang bekerja seperti tuas dan bisa digunakan untuk menggera kkan tubuh.

• Tulang pendek, yang berbentuk seperti kotak. Terletak pada pegelangan tangan dan kaki dan memiliki kekuatan lebih be sar dibandingkan tulang panjang. Memungkinkan gerakan-gerakan
terbatas.

• Tulang pipih, berbentuk datar pada tengkorak. Berguna untuk memberikan wadah perlindungan bagi otak. Tulang belikat merupakan contoh lain dari tulang pipih.

• Tulang dengan bentuk tidak beraturan, adalah tulang tertentu yang memiliki bentuk khas untuk membantunya menopang ba gian-bagian tubuh tertentu. Contohnya tulang belakang, yang tersusun
berangkai melingkari seluruh urat saraf tulang belakang. Tulang dengan bentuk tidak beraturan juga terdapat di panggul, pingg ul, dan wajah

Anda mungkin juga menyukai