Reproduksi
Pria
1.
6 3
5
4
PETA KONSEP
ALAT REPRODUKSI PRIA
KESEHATAN
ORGAN HORMON REPRODUKSI
PRIA
ORGAN ORGAN
DALAM LUAR
ORGAN
A. ORGAN DALAM
a. Testis
- Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di
dalam penis. Berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal
dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari
kantung kemih.
c. Kelenjar Kelamin
- Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi
sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d. Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel- sel
sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat
testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada
tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan
sperma.
e. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme
Hipogonadisme
Kriptorkidisme Uretritis Prostatitis
Hyperthropic
Epididimitis Anorkidisme prostat
Hernia inguinalis
5.
Wanita
1. Organa genitalia eksterna (Vulva)
Mons pubis
Labia Mayora
Labia Minora
Klitoris
Uretra
Orificium vagina
2
7
3
4
5
6
Vagina dan Portio
Vagina dan Portio
Vagina
Panjang 7-10 cm, H-shape
Rugae
Hymen
Forniks
Portio serviks
Portio vaginalis cervicis uteri
Bagian serviks uteri dalam vagina
Anatomi sistem reproduksi wanita dapat
dibedakan atas struktur dinding
abdomen, organ genitalia eksterna,
struktur dinding pelvis dan organ
genitalia interna.
Struktur dinding pelvis terdiri dari
struktur tulang yang meliputi os sakrum,
os.koksae, os.pubis, os.ischium,
os.illium dan struktur otot yang terdiri
dari m.levator ani, m.coccygeus,
m.obturator internus dan m.piriformis.
Organ genitalia eksterna meliputi vulva
yang terdiri dari mons pubis, labia
mayor, labia minor, vestibulum vagina,
klitoris, bulbus vestibuli dan glandula
vestibularis mayor
Organ genitalia interna meliputi:
ovarium, tuba, uterus dan vagina.
Ovarium, tuba, uterus terletak di dalam
kavum pelvis
vagina sebagian terletak di dalam
kavum pelvis dan sebagian lagi terletak
pada perineum. Pudendum terletak di
sebelah ventral dan kaudal dari simfisis
osseum pubis.
ORGAN GENITALIA EKSTERNA
1. VULVA
Struktur vulva terletak diatas os.pubis
dan meluas ke kaudal dibawah arkus
pubis. Vulva terdiri dari mons pubis,
labia mayora, labia minora, klitoris
dan struktur kelenjar yang bermuara
pada vestibulum vagina
Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris
mengandung jaringan lemak yang
menutupi simpisis pubis, diliputi oleh
rambut
Labia Mayora
Pada bagian posterior dari mons
pubis terdapat labia mayora yang juga
terdiri dari jaringan lemak yang diliputi
oleh rambut.
Labia mayora membentuk tepi lateral
dari vulva dan berukuran panjang ± 7-
9 cm dan lebar ± 2-4 cm. Permukaan
superfisial dari labia mayora juga
dipenuhi oleh rambut.
Labia Minora
Labia minora merupakan struktur yang tidak
berambut dan berukuran panjang ± 5 cm
dengan ketebalan 0,5 – 1 cm.
Struktur kutaneus dari labia minora tidak terdiri
dari jaringan lemak namun terdiri dari jaringan
penyambung yang memungkinkan mobilisasi
dari kulit selama proses sanggama.
Labia minora akan bersatu pada bagian anterior
menajadi klitoris, sedangkan pada bagian
posterior bersatu pada sisi bawah dari glandula
vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris
Klitoris merupakan bagian erektil,
disanggah oleh dua krura yang melekat
pada os pubis, disertai bagian dorsal
yang terletak diatas rami pubis.
Muskulus ischiocavernosus ber-origo
pada ischial tuberosities dan
permukaan bebas dari krura
Vestibulum
Vestibulum merupakan struktur yang
menyerupai biji almond dan ditutupi
disebelah lateral oleh labia minora.
Pada vestibulum terdapat muara dari
uretra, vagina, 2 duktus kelenjar
Bartholini dan 2 duktus kelenjar
parauretral yang disebut sebagai Skene
ducts and glands.
VAGINA
Merupakan saluran kopulasi yang
menghubungkan vulva dan uterus.
Jika dilakukan inspeksi vagina melalui
introitus vagina, maka dapat dilihat
dinding anterior dan posterior yang
memiliki midline ridge yang disebut
sebagai kolum anterior dan posterior
PERINEUM
Terdapat banyak struktur yang
menyokong perineum, diantaranya
dapat dibedakan atas diafragma pelvis
dan diafragman urogenital
ORGAN GENITALIA INTERNA
UTERUS
Uterus adalah sebuah organ muskuler
dengan bentuk, berat, dan dimensi yang
sangat bervariasi, tergantung pada
stimulasi estrogen dan riwayat
persalinan.
Uterus mempunyai ukuran panjang 7 - 8
cm, lebar 4 - 5 cm serta tebal 3-4 cm dan
tergantung pada lig.latum.
Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1
Fundus uteri: letaknya di bagian kranial dan
mempunyai permukaan yang bundar.
Korpus uteri: merupakan bagian yang utama,
terletak menghadap ke arah kaudal dan dorsal.
Fasies vesikalis uteri dipisahkan dari vesika urinaria
oleh spasium uterovesikalis. Fasies intestinalis uteri
dipisahkan dari kolon sigmoid di bagian kranial dan
dorsal oleh excavatio rektouterina. Pada margo
lateralis melekat lig.latum uteri.
Isthmus uteri: bagian ini mengecil, panjang kira-kira
1 cm. Pada masa gravid bagian ini menjadi bagian
dari korpus uteri dan dalam klinis disebut ”segmen
bawah rahim”
Serviks uteri: letak mengarah ke kaudal dan dorsal.
Merupakan bagian yang terletak antara isthmus uteri
dan vagina.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII
1. Peritonium viseralis:
semua organ intraabdominal, untuk
uterus VU terdapat kelonggaran sehinga
dapat berkembang sesuai umur
kehamilan tanpa gangguan rasa sakit
2. Visero endopelvik fascia:
Adalah jaringan ikat PD serat & aliran kel
yg menghubungkan organ pelvis & ddg
pelvis. Fascia penting untuk menyagga
uterus & vagina dalam posisinya
Lanj….
3. Diagfragma pelvis:
Adalah M levator ani yg terbungkus oleh fascia.
Levator ani ini berfungsi unutk berkontraksi tonik
untuk menutup lumen, vagina & uretra
Tuba (salping)
Terdiri: istmus-impula-fimbria
Terdapat silia
Ovarium (oophoron)
Korteks
Stroma
KENAPA PERSALINAN PADA MANUSIA
LEBIH SULIT DIBANDING PADA HEWAN
LAIN
What is Sexuality ?
Our body and how our bodies work?
Our gender – male or female
Our gender identity – our feeling about
being male or female
Our sexual orientations – Heteroseksual
or homoseksual
Our value about live, love and the people
in our lives
Pertumbuhan &
perkembangan seks manusia
Excitement phase
Plateu phase
Orgasm phase
Resolution phase
Excitement phase
Perubahan fisiologi Umum
Vasokongesti / pembesaran (reaksi primer)
Myotonia (reaksi sekunder)
Tachicardi
Peningkatan TD
Peningkatan RR
Keinginan seksual meningkat
Excitement phase
Wanita
Vaginal lumbrikasi
Pembengkakan atau pembesaran daerah
vagina 2-3x
Elevasi serviks dan uterus
Pembengkakan pada glans klitoris
Payudara
Excitement phase
Pria
Ereksi pada penis (tanda primer)
Elevasi & elargement testis
Plateau phase
Perubahan Fisiologi Umum
Pembesaran atau pembengkakan max
Myotonia max
Tachicardi (100-175x/mnt)
Tekanan darah meningkat Sistolik 20-
60mmHg, diastolik 10-20mmHg
RR meningkat (hiperventilasi pada akhir fase)
Keinginan seksual semakin meningkat
Plateau phase
Wanita
Final pembesaran atau pembengkakan
(vaginal opening berkurang)
Elevasi serviks dan uterus
Seks skin
Pembengkakan pada areola & nipple
ereksi
Plateau phase
Pria
Pembesaran diameter saluran glans
Pembesaran testis (50%)
Elevasi testis
Sekresi dari Cowper’s glans berupa cairan
jernih / cairan preejakulasi ( sperma bisa
diamati dari cairan ini)
Orgasm phase
Perubahan fisiologi umum
Myotonia seluruh otot tubuh
Tachicardia 100 –180 x/mnt
TD meningkat : Sistole 30-80 mmHg diastolik
20-40 mmHg
Hiperventilasi >40x/mnt
Orgasm phase
Wanita
Spasme ritmik intervalnya kurang lebih 0,8
detik, semakin intens orgasme maka semakin
sering diikuti oleh kontraksi
Kontraksi uterus
Kontraksi spinter anal
Kontraksi eksternal spinkter eksterna
Orgasm phase
Pria
Ejakulasi terdiri dari 2 fase :
Emission, cairan berisi sperma dan sekresi dari
prostat, semen, dikumpulkan di prostatik uretra
sehingga menghasilkan kontraksi ritmik pada
organ ini
Ejakulasi ritmik: kontraksi pada uretra dan penis
kurang lebih interval 0,8 detik mendorong cairan
keluar dari penis, saat ini spinkter dari VU akan
menutup
Resolution fase
Perubahan fisiologi umum
Tubuh kembali seperti preexcitement fase
Relaksasi
RR, Nadi, TD kembali ke level normal
Pengeluaran keringat
Gelora seksual menghilang
Resolution fase
Wanita
Ereksi menghilang (klitoris kembali seperti
semula)
Dinding vagina relax
Cerviks dan uterus kembali ke posisi semula
Payudara dan putting kembali
Labia mayora dan minora kembali ke ukuran
normal
Resolution fase
Pria
Kehilangan ereksi
Seluruh organ kembali seperti semula
Aktivitas Seksual Selama
Kehamilan
Faktor-faktor yang mempengaruhi “ Seksual
Relationship “ selama kehamilan :
Pola seksual sebelum kehamilan (frekuensi,
kenyamanan, kemampuan berkomunikasi tentang
seks )
Arti seks bagi pasangan
Arti kehamilan bagi pasangan dan pengalaman
kehamilan sebelumnya jika pernah
Kesehatan umum wanita selama hamil
Masalah medis selama kehamilan
Nasihat tim kesehatan untuk aktivitas seksual
Rencana kehamilan
Ketakutan akan melukai janin
Pemahaman budaya terhadap aktivitas
seksual selama kehamilan
Respon pasangan terhadap perubahan
fisik
Aktivitas Seksual selama kehamilan