KEPERAWATAN
PASIEN
TERMINAL DAN
MENJELANG
AJAL
Pengertian Kondisi Terminal
Kondisi Terminal adalah: Suatu proses yang progresif
menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan
proses penurunan fisik , psikososial dan spiritual bagi
individu. (Carpenito ,1995 )
Depresi Anger
Bargaining
Tanda-tanda Klinis Menjelang
Kematian
KehilanganTonus Otot
Kelambatan Dalam Sirkulasi
Perubahan-Perubahan Tanda-Tanda Vital
Gangguan Sensoria
Tuberkulosis paru adalah penyakit radang parenkim
paru karena infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosis. (Djojodibroto, 2007:151)
Pola tidur Lama tidur siang : Klien tampak susah tidur dan sering
Tak menentu terbangun pada saat tidur.
Lama tidur malam :
8 jam sehari
Tidak pernah menggunakan obat tidur
BACK TO DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA STANDART
BACK TO DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA STANDART
• Pasien Bantu berikan • Pasien termotivasi
menunjukkan secara dukungan spiritual untuk mendekatkan diri
nonverbal bahwa ia Bantu klien kepada Tuhan YME
sedang beribadah dengan meningkatkan • Pasien merasakan
khusyuk spiritual keseimbangan dan
• Menunjukkan Tingkatkan hubungan dengan Tuhan
kesiapan dan penerimaan kenyamanan fisik YME
terhadap kematian dan dan psikologis • Dengan
kenyamanan fisik dan
psikologis, dapat
meningkatkan kesiapan
pasien untuk meninggal
secara bermartabat dan
tenang
IMPLEMENTASI
NO.
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA
Mengurangi ansietas atau perasaan yang berhubungan
dengan kematian.
Membantu klien beradaptasi dengan persepsi kematian.
1
P= lanjutkan Intervensi
2 S = Pasien menunjukkan sikap penerimaan terhadap kematian yang akan
dihadapi
O= Pasien terlihat mampu memotivasi diri untuk tetap tegar dan sabar
P= lanjutkan intervensi
P= lanjutkan intervensi
EVALUASI SUMATIF
Tn. D. M 55 tahun, MRS dengan keluhan utama batuk lendir disertai darah yang
terus menerus. Dokter mendiagnosa bahwa Tn. D. M menderita TB paru kronis karena batuk
yang diderita pasen sudah 6 bulan tanpa periksa ke rumah sakit. Dalam keluarganya,
hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini. Klien memiliki satu orang istri dan satu
orang anak, tinggal di dalam satu rumah, jenis rumah permanen memiliki kamar tidur 2,
dapur 1 dan ruang tamu 1, ventilasi cukup, pencahayaan cukup. Prevalensi penyakit yang
dialami pasien disebabkan oleh lingkungan diluar keluarga pasien yang kering dan
terdapat orang lain yang terserang TB paru sebelumnya, sehingga Tn. D. M tertular
penyakit TB.
Dilakukan pengkajian secara menyeluruh kepada pasien sehingga didapat
keadaan umum pasien ketika MRS yaitu sopor. Dengan Vital Sign : TD : 110/60 mmhg, Nadi
: 64 x/mnt, pernapasan : 24 x/mnt, Temp : 35,6°C, BB : 40 kg. Pernapasan pasien juga
melalui mulut, hal tersebut disebabkan karena terdapat secret yang menyumbat hidung di
bagian pangkal. Dapat dilihat dari tanda-tanda vital, bahwa pasien dalam keadaan yang
sedang tidak baik, dan memiliki resiko tinggi terhadap kematian, sehingga dokter
menambah diagnose tambahan mengenai resiko tinggi terhadap kematian yang mungkin
dihadapi pasien karena penyakit TB Paru ini, yang berpua Ansietas kematian, duka cita
terhadap persepsi kematian, serta dist
Setelah dilakukan asuhan keperawatan berupa koping ansietas kematian,
penanganan duka cita, serta penanganan distress spiritual yang merupakan diagnosis
lanjutan. Hasil yang didapatkan adalah semua masalah teratasi, meskipun koping ansietas
kematian masih teratasi sebagian. Mengenai ansetas kematian, pasien sudah lebih tenang
dan dapat menerima keadaannya. Untuk duka cita, pasien sudah merasa lega karena
bertemu dengan orang-orang terdekat pasien yang menjadikan pasien lebih termotivasi
dengan adanya dukungan orang terdekat. Diagnosis terakhir mengenai distress spiritual,
pasien sudah lebih rajin beribadah lagi serta dapat menerima kejadian apapun yang akan
terjadi dan mempercayai bahwa apapun yang terjadi merupakan kehendak Tuhan YME.
KESIMPULAN
Kondisi Terminal adalah: Suatu proses yang
progresif menuju kematian berjalan melalui suatu
tahapan proses penurunan fisik , psikososial dan
spiritual bagi individu. Dalam kondisi terminal ini
terdapat tahap-tahap kondisi terminal yaitu denial,
anger, bargaining, depresi, accept. Kondisi pasien
terminal memilki tanda-tanda klinis Kehilangan Tonus
Otot, Kelambatan dalam sirkulasi, perubahan-
perubahan tanda-tanda vital, gangguan sensoria.
Dari kondisi yang terjadi pada pasien terminal
tersebut dapat dibuat asuhan keperawatan pasien
terminal. Asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian,
diagnose, intervensi, implementasi, evaluasi.