Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

• Indonesia Merupakan Negara Tropis


• Daerah Tropis Dapat Diartikan Sebagai Suatu Daerah Yang Terletak Di Antara
Garis Isotherm Di Bumi Bagian Utara Dan Selatan, Atau Daerah Yang Terdapat Di 23,5°
Lintang Utara Dan 23,5° Lintang Selatan
• Scabies Ditemukan Disemua Negara Dengan Prevalensi Yang Bervariasi. Dibeberapa Negara Yang
Sedang Berkembang Prevalensi Scabies Sekitar 6% - 27% Dari Populasi Umum Dan Cenderung Tinggi
Pada Anak-anak Serta Remaja.
KLASIFIKASI TUNGAU
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Sub Kelas : Acari (Acarina)
Ordo : Astigmata
Famili : Sarcoptidae
Genus : Sarcoptes
Spesies :Sarcoptes Scabieis
Pada manusia oleh S. scabiei var homonis, pada babi oleh S. scabiei var suis, pada kambing oleh S. scabiei
var caprae, pada biri-biri oleh S. scabiei var ovis.
Nama Penyakit

Scabies adalah penyakit kulit yang berisifat menular yang


disebabkan oleh investasi dan sensitisasi terhadap tungau
Sarcoptes scabiei varietas hominis. Di Indonesia, scabies di
kenal dengan nama kudik, kudis dan penyakit ampera.
Morfologi

 Badan Kecil
 Bentuk Oval
 Tidak punya mata
 Tungau betina antara 300-450 mikron x 250-350 mikron,
sedangkan yang jantan, antara 200-240 mikron x 150-200 mikron.
 Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di
depan sebagai alat alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua
pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang
jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan
keempat berakhir dengan alat perekat.
Siklus Hidup

Tungau betina
Bertelur
mempenetrasi
2-3 hari Masa Stadium
Tungau kulit dan
setelah Inkubasi 3-8 Larva 2-3
Dewasa menghabiskan
menembus hari hari
waktu sekitar 2
kulit
bulan
EPIDEMIOLOGI SKABIES

• Scabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit ini


dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit scabies
banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda
• Di beberapa negara yang sedang berkembang prevalensi scabies sekitar 6% –
27% populasi umum, dan cenderung tinggi pada anak-anak serta remaja
• Interval antara akhir dari suatu epidemik dan permulaan epidemik berikutnya
kurang lebih 10 – 15 tahun (Harahap, 2000).
FAKTOR PENUNJANG HOSPES
PERKEMBANGAN SKABIES

• Higiene Buruk
• Ekonomi Rendah Sarcoptes scabiei hidup dengan
• Hubungan Seksual promiskuitas menjadikan manusia sebagai
• Kesalahan diagnosis inangnya dan bersifat menular,
• Demografik Penularannya melalui kontak
• Ekologi langsung atau tidak langsung.
Note: Penyakit ini bisa termasuk PHS
(Penyakit akibat Hubungan Seksual)
GEJALA
Gatal-Gatal

Erupsi Kulit

Lesi kulit
Cara Penularan
Kontak Langsung
Cara Penularan
Tidak Langsung

Penularan melalui kontak tidak langsung, misalnya melalui


perlengkapan tidur, pakaian atau handuk dikatakan mempunyai
peran kecil pada penularan. Namun demikian, penelitian terakhir
menunjukkan bahwa hal tersebut memegang peranan penting
dalam penularan scabies dan dinyatakan bahwa sumber penularan
utama adalah selimut, pakaian dalam bagi penderita perempuan.
(Hamadi 2017)
Pencegahan
• Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun
• Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, selimut dan lainnya secara teratur minimal 2
kali dalam seminggu
• Menjemur kasur dan bantal minimal 2 minggu sekali.
• Tidak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain.
• Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang dicurigai terinfeksi
tungau scabies.
• Menjaga kebersihan rumah dan berventilasi cukup.
 Belerang endap (sulfur presipitatum), dengan kadar 4-20% dalam
bentuk salep atau krim. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari
2 tahun.
 Emulsi benzil-benzoat (20-25%) Benzil benzoat adalah ester asam
benzoat dan alkohol benzil yang merupakan bahan sintesis balsam
peru.
Pengobatan  Lindane juga dikenal sebagai hexaklorida gamma benzena, adalah
Medis sebuah insektisida yang bekerja pada sistem saraf pusat (SSP)
tungau.
 Krotamiton 10% Krotamion (crotonyl-N-etil-o-toluidin) digunakan
sebagai krim 10% atau lotion. Tingkat keberhasilan bervariasi antara
50% dan 70%.
 Permetrin dengan kadar 5%
 Daun salam. Kandungan daun salam terdapat
antipruritus yang dapat mengobati penyakit scabies.
 Biji Pinang. Pinang mempunyai beberapa sifat yang
adapat menyembuhkan penyakit diantaranya, bersifat
Pengobatan anthelmintica, stimulansia(merangsang) dan
Tradisional haermostatica.
 Daun srikaya. Kandungan : daun buah terdapat
astringen, antiradang, antheimetik, sifatnya sedikit
dingin.
Terimakasih atas Perhatiannya
Jagalah kebersihan jika tidak ingin dikunjugi Tungau

Anda mungkin juga menyukai