Anda di halaman 1dari 17

ANALGETIK ANTI

INFLAMASI NON STEROID


(AINS)

PENYUSUN
HASAN ABDUL AZIS ZAELANI
KHGF18050

STIKES KARSA HUSADA GARUT


PENDAHULUAN
AINS (Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid)
 Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) merupakan obat
yang banya digunakan dalam pengobatan berbagai
penyakit yang melibatkan proses inflamasi. Obat
golongan AINS tersebut merupakan kelompok terbesar
dari agen farmasetik yang digunakan secara luas di
seluruh dunia.
 Obat ini merupakan bahan aktif yang secara farmakologi
tidak homogen dan terutama bekerja menghambat
produksi prostaglandin serta digunakan untuk perawatan
nyeri akut dan kronik. Obat ini mempunyai sifat mampu
mengurangi nyeri, demam dengan inflamasi, dan yang
disertai dengan gangguan inflamasi nyeri lainnya.
MEKANISME PENYAKIT OBAT
GOLONGAN AINS
Risiko Kardiovaskuler
AINS dapat menyebabkan peningkatan risiko trombotik
kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat
berakibat fatal. Risiko ini meningkat dengan lamanya
penggunaan pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler
atau yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler
(Lihat PERINGATAN).
AINS dikontraindikasikan untuk pengobatan nyeri peri-
operatif pada bedah pintas koroner (Lihat PERINGATAN).
Risiko pada Saluran Cerna
AINS menyebabkan peningkatan risiko efek samping serius
pada saluran cerna, termasuk perdarahan, ulserasi, dan
perforasi lambung atau usus, yang dapat berakibat fatal.
Efek samping ini dapat terjadi kapanpun selama penggunaan
tanpa adanya gejala peringatan. Pasien lansia berisiko lebih
besar terhadap efek samping serius pada saluran cerna
(Lihat PERINGATAN).
PENGGOLONGAN OBAT AINS
Obat golongan AINS dapat digolongkan berdasarkan mekanisme
penghambatannya, yaitu AINS non selektif dan selektif.
1) AINS non-selektif
Obat golongan AINS non-selektif dapat menghambat
COX1 dan COX2 sehingga dapat menimbulkan iritasi lambung.
Oleh karena itu, jika menggunakan obat golongan ini harus
diminum setelah makan dan tidak digunaka oleh orang-orang
yang menderita gastritis dan harus hati-hati pada lansia. Contoh
obat golongan AINS non-selektif yaitu :
 Ibu propen
 Asam mefenamat
 Ketopropen
 Indometasin
 Piroxikam
 Diklofenak
2) AINS selektif
Obat golongan ini hanya mengikat COX2 sehingga tidak menimbulkan
iritasi lambung. Contoh obat golongan AINS selektif yaitu :
 Meloxicam
 celecoxib
Menurut waktu paruhnya, Obat golongan AINS dibedakan
menjadi :
 AINS dengan waktu paruh pendek (3-5 jam), yaitu aspirin, asam
flufenamat, asam meklofenamat, asam mefenamat, asam niflumat,
asam tiaprofenamat, diklofenak, indometasin, karprofen, ibuprofen,
dan ketoprofen.
 AINS dengan waktu paruh sedang (5-9 jam), yaitu fenbufen dan
piroprofen.
 AINS dengan waktu paruh tengah (kira-kira 12 jam), yaitu diflunisal
dan naproksen.
 AINS dengan waktu paruh panjang (24-45 jam), yaitu piroksikam
dan tenoksikam.
 AINS dengan waktu paruh sangat panjang (lebih dari 60 jam), yaitu
fenilbutazon dan oksifenbutazon.
MEKANISME KERJA OBAT AINS
 Obat-obat AINS bekerja dengan cara menghambat sintesis
prostaglandin. Prostaglandin adalah suatu senyawa dalam
tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi.
Prostaglandin terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel
tubuh dengan bantuan enzimcyclooxygenase (COX). Dengan
penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin tidak
terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda.
 AINS yang termasuk dalam non-selektif yang menghambat
sekaligus COX-1 dan COX-2 adalah ibuprofen, indometasin
dan naproxen. Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selektif
menghambat COX-1. Piroxicam lebih selektif menyekat
COX-1, sedangkan yang termasuk selektif menyekat COX-2
antara lain diclofenak, meloxicam, dan nimesulid. Celecoxib
dan rofecoxib sangat selektif menghambat COX-2.
STRUKTUR KIMIA OBAT
 AINS dikelompokkan berdasarkan struktur kimia,tingkat keasaman
dan ketersediaan awalnya. Dan sekarang yang popoler
dikelompokkan berdasarkan selektifitas hambatannya pada
penemuan dua bentuk enzim constitutive cyclooxygenase-1 (COX-
1) dan inducible cycloocygenase-2 (COX-2).COX-1 selalu ada
diberbagai jaringan tubuh dan berfungsi dalam mempertahankan
fisiologi tubuh seperti produksi mukus di lambung tetapi sebaliknya
,COX-2 merupakan enzim indusibel yang umumnya tidak terpantau
di kebanyakan jaringan, tapi akan meningkat pada keadaan inflamasi
atau patologik. AINS yang bekerja sebagai penyekat COX akan
berikatan pada bagian aktif enzim,pada COX-1 dan atau COX - 2,
sehingga enzim ini menjadi tidak berfungsi dan tidak mampu
merubah asam arakidonat menjadi mediator inflamasi prostagla
ndin.3,4 AINS yang termasuk dalam tidak selektif menghambat
sekaligus COX-1 dan COX-2 adalah ibuprofen,indometasin dan
naproxen. Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selektif
menghambat menghambat COX-1. Piroxicam lebih selektif
menyekat COX-1, sedangkan yang termasuk selektif menyekat
COX-2 antara lain diclofenak, meloxicam, dan nimesulid. Celecoxib
dan rofecoxib sangat selektif menghambat COX-2.5
KESIMPULAN
 Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS) adalah
suatu golongan obat yang memiliki khasiat
analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun
panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah
"non steroid" digunakan untuk membedakan
jenis obat-obatan ini dengan steroid yang juga
memiliki khasiat serupa .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai