PENDAHULUAN AINS (Analgesik Anti Inflamasi Non Steroid) Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) merupakan obat yang banya digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit yang melibatkan proses inflamasi. Obat golongan AINS tersebut merupakan kelompok terbesar dari agen farmasetik yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Obat ini merupakan bahan aktif yang secara farmakologi tidak homogen dan terutama bekerja menghambat produksi prostaglandin serta digunakan untuk perawatan nyeri akut dan kronik. Obat ini mempunyai sifat mampu mengurangi nyeri, demam dengan inflamasi, dan yang disertai dengan gangguan inflamasi nyeri lainnya. MEKANISME PENYAKIT OBAT GOLONGAN AINS Risiko Kardiovaskuler AINS dapat menyebabkan peningkatan risiko trombotik kardiovaskuler serius, infark miokard, dan stroke, yang dapat berakibat fatal. Risiko ini meningkat dengan lamanya penggunaan pada pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler (Lihat PERINGATAN). AINS dikontraindikasikan untuk pengobatan nyeri peri- operatif pada bedah pintas koroner (Lihat PERINGATAN). Risiko pada Saluran Cerna AINS menyebabkan peningkatan risiko efek samping serius pada saluran cerna, termasuk perdarahan, ulserasi, dan perforasi lambung atau usus, yang dapat berakibat fatal. Efek samping ini dapat terjadi kapanpun selama penggunaan tanpa adanya gejala peringatan. Pasien lansia berisiko lebih besar terhadap efek samping serius pada saluran cerna (Lihat PERINGATAN). PENGGOLONGAN OBAT AINS Obat golongan AINS dapat digolongkan berdasarkan mekanisme penghambatannya, yaitu AINS non selektif dan selektif. 1) AINS non-selektif Obat golongan AINS non-selektif dapat menghambat COX1 dan COX2 sehingga dapat menimbulkan iritasi lambung. Oleh karena itu, jika menggunakan obat golongan ini harus diminum setelah makan dan tidak digunaka oleh orang-orang yang menderita gastritis dan harus hati-hati pada lansia. Contoh obat golongan AINS non-selektif yaitu : Ibu propen Asam mefenamat Ketopropen Indometasin Piroxikam Diklofenak 2) AINS selektif Obat golongan ini hanya mengikat COX2 sehingga tidak menimbulkan iritasi lambung. Contoh obat golongan AINS selektif yaitu : Meloxicam celecoxib Menurut waktu paruhnya, Obat golongan AINS dibedakan menjadi : AINS dengan waktu paruh pendek (3-5 jam), yaitu aspirin, asam flufenamat, asam meklofenamat, asam mefenamat, asam niflumat, asam tiaprofenamat, diklofenak, indometasin, karprofen, ibuprofen, dan ketoprofen. AINS dengan waktu paruh sedang (5-9 jam), yaitu fenbufen dan piroprofen. AINS dengan waktu paruh tengah (kira-kira 12 jam), yaitu diflunisal dan naproksen. AINS dengan waktu paruh panjang (24-45 jam), yaitu piroksikam dan tenoksikam. AINS dengan waktu paruh sangat panjang (lebih dari 60 jam), yaitu fenilbutazon dan oksifenbutazon. MEKANISME KERJA OBAT AINS Obat-obat AINS bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin. Prostaglandin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi. Prostaglandin terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan enzimcyclooxygenase (COX). Dengan penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin tidak terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda. AINS yang termasuk dalam non-selektif yang menghambat sekaligus COX-1 dan COX-2 adalah ibuprofen, indometasin dan naproxen. Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selektif menghambat COX-1. Piroxicam lebih selektif menyekat COX-1, sedangkan yang termasuk selektif menyekat COX-2 antara lain diclofenak, meloxicam, dan nimesulid. Celecoxib dan rofecoxib sangat selektif menghambat COX-2. STRUKTUR KIMIA OBAT AINS dikelompokkan berdasarkan struktur kimia,tingkat keasaman dan ketersediaan awalnya. Dan sekarang yang popoler dikelompokkan berdasarkan selektifitas hambatannya pada penemuan dua bentuk enzim constitutive cyclooxygenase-1 (COX- 1) dan inducible cycloocygenase-2 (COX-2).COX-1 selalu ada diberbagai jaringan tubuh dan berfungsi dalam mempertahankan fisiologi tubuh seperti produksi mukus di lambung tetapi sebaliknya ,COX-2 merupakan enzim indusibel yang umumnya tidak terpantau di kebanyakan jaringan, tapi akan meningkat pada keadaan inflamasi atau patologik. AINS yang bekerja sebagai penyekat COX akan berikatan pada bagian aktif enzim,pada COX-1 dan atau COX - 2, sehingga enzim ini menjadi tidak berfungsi dan tidak mampu merubah asam arakidonat menjadi mediator inflamasi prostagla ndin.3,4 AINS yang termasuk dalam tidak selektif menghambat sekaligus COX-1 dan COX-2 adalah ibuprofen,indometasin dan naproxen. Asetosal dan ketorokal termasuk sangat selektif menghambat menghambat COX-1. Piroxicam lebih selektif menyekat COX-1, sedangkan yang termasuk selektif menyekat COX-2 antara lain diclofenak, meloxicam, dan nimesulid. Celecoxib dan rofecoxib sangat selektif menghambat COX-2.5 KESIMPULAN Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid yang juga memiliki khasiat serupa . TERIMA KASIH