, Spfrs
KULIAH MATRIKULASI
INSTALASI FARMASI RSU Dr SOETOMO
• Operasi yang
dilakukan dengan
Operasi perencanaan
sebelumnya
Elektif dimana kondisi
penderita sudah
dipersiapkan
Operasi • Operasi
emergency, harus
non segera dilakukan
untuk menghindari
Intra Operasi
Paska Operasi
Menurunkan ketakutan dan kecemasan pasien
pada tindakan operasi
Pemberian obat penenang, analgesik, anesthesi,
menurunkan volume asam lambung dan / atau
meningkatkan PH lambung
• Berdasarkan ASA Phisycal Status Class I – V,
dari :
– Kondisi Medis
– Derajat Kecemasan
– Prosedur Operasi
– Lama Operasi
– Status Px (Rawat inap/Rawat jalan)
– Alergi Obat
– Terapi obat yang digunakan
Menghindar
i Obstruksi
pernapasan Antacids,
Faktor
, respon Gastric
resiko :
Motility
inflamasi wanita
Stimulants,
dan Adult hamil,
H2 Receptor
Respiratory kegemukan,
antagonist,
distress trauma
PPI
sindrom
(ARDS)
Gastric
Antacida Motility
Stimulant
H2 Proton
Receptor Pump
Antagonist inhibitor
Gastric Motility
Antasida
Stimulants
Meningkatkan PH Menurunkan tekanan
lambung menjadi > 3,5 lower esophageal
Dosis tunggal 30ml, 15 – sphinter dan menurunkan
30 menit sebelum induksi volume lambung
anesthesi IV : 15 – 30 menit
sebelum induksi anesthesi
PO : 60 menit sebelum
induksi anesthesi
Obat : Metocloperamid
inj 10mg
H2 receptor Proton Pump
antagonists Inhibitor
Menurunkan sekresi asam Bekerja pada tempat
lambung sehingga akhir sekresi asam
menurunkan volume dan lambung
keasaman lambung IV : 30 – 60 menit
IV : 30 – 60 menit sebelum induksi anesthesi
sebelum induksi anesthesi Omeprazole,
Ranitidin inj 50mg, lansoprazole,
diulang 8 – 12 jam esomeprazole,
pantoprazole
2 Post op Nausea & Vomiting (PONV)
Endokrin
(wanita,
Vestibular Apparatus hamil)
↑ TIK (tumor,
obstruksi
Pusat Muntah CSF)
Korteks serebral
Vagal afferent dari (cemas,
perifer emotions, sights,
smells)
Upper GIT motor
response - Emesis
• Wanita, Riwayat PONV
atau motion sickness
Px Dewasa • Tidak merokok
• Penggunaan opioid
• Tipe operasi, lama operasi
dan general anesthesi
• Usia ≥ 3 tahun
• Lama operasi ≥ 30 menit
Px Anak-anak • Operasi strabismus
• Riwayat PONV dari
keluarga
Drug Dose Evidence Timing Evidence
Ondansetron 4–8 mg IV (37) IA At end or surgery (38) IIIA
Dolasetron 12.5 mg IV (39) IA At end of surgery (39 IIIA
Granisetron 0.35–1mgIV(40–42) IA At end of surgery (40,42) IIIA
Tropisetron 5 mg IV (43) IA At end of surgery VA
Dexamethasone 5–10 mg IV (44–46) IIA Before induction (47) IIIA
Scopolamine Transdermal patch (55,56) IIB Applied prior evening or 4 h before end IIB
of surgery (56)
When a dose range is presented, the smallest dose is recommended.
consesus Guideline for managing PONV,anest analg2003
Terapi Post op Nausea & Vominting
Dewasa :
Profilaksis Ondansentron inj 4 mg segera sebelum
induksi anesthesi atau ondansentron tab 8mg 1 jam
sebelum induksi anesthesi atau metokloperamid inj 10
mg diberikan menjelang akhir prosedur operasi
Anak – anak :
Profilaksis Ondansentron inj 0,05 mg/kg
Nyeri Nyeri
Neuropathy Visceral
Nyeri
Nyeri Somatik :
rangsangan nociceptor dari kulit, otot, tendon, joint atau tulang
Rasa nyeri terlokalisir
pusing, nyeri gigi, kram menstruasi
Nyeri Viseral :
Rasa nyeri menyebar dan sulit dilokalisir
Peregangan omentum dari GIT dan perikardium,
kerusakan organ, nyeri tulang
Nyeri Neuropathy :
Rasa terbakar, menusuk, mati rasa
Peregangan omentum dari GIT dan perikardium,
kerusakan organ, nyeri tulang
SKALA NYERI
0 Tidak Nyeri
• Skala Wajah
• Nyeri adalah kondisi ketidaknyamanan yang
mengganggu pikiran, tidur, emosi dan aktivitas
normal sehari-hari.
• Skala Nyeri:
Parasetamol
Asam Mefenamat Nyeri ringan s/d
Ketoprofen sedang
Metamizol
Mg 3 - -
Cl 90 150 108,7
K 18 - 4
HCO3 - -
Ca 2 - 2,7
Perhitungan Kalium
Input K dari Inf. RL = 5 mEq
Contoh BB 40kg :
25 kkal/kg x BB (kg) = 25kkal/kg x 40 kg
= 1000 kkal
Tujuan Umum :
mencegah infeksi oleh mikroorganisme yang
diperkirakan dapat timbul pada tempat operasi
Tujuan Khusus
1. Mencegah terjadinya ILO
2. Mencegah terjadinya morbiditas & mortalitas
paska bedah
3. Mengurangi lama dan biaya perawatan
4. Tidak menimbulkan efek ikutan
5. Tidak menyebabkan konsekuensi ikutan pada
flora normal pasien dan kuman penghuni RS
1.1 Antibiotika Profilaksis
AB Profilak, bila:
Pemasangan implan / prostesis yang permanen
Pembawa (carrier) bakteri patogen
Adanya infeksi di tempat lain diluar daerah operasi
Riwayat penyakit katup rematik/telah memakai katup buatan
Penderita dengan TB tenang (tuberkulostatik u/ mencegah
penyebaran)
Penderita dengan terapi imunosupresif, mengalami diseksi
jaringan yang luas, vaskularisasi jaringan jelek
2.2 Op Bersih Terkontaminasi infeksi 5 – 15 %
AB Profilak, bila:
Diseksi leher dan masuk ke orofaring
Diseksi lambung (Ca), membuka kolon, ileum bagian
distal
Op kolon/ usus kecil dengan gangguan vaskularisasi
dari usus
Op yang menembus saluran empedu (ekstra hepatal)
Op saluran kemih
Op yang melalui vagina
2.3 Op Terkontaminasi infeksi 16 – 25 %
AB Profilak, bila:
Op yang menembus saluran empedu yang terinfeksi
Op yang menembus saluran kemih yang terinfeksi
Op radang akut tanpa pembentukan nanah
Op pada open fraktur (patah tulang terbuka)
2.4 Op Kotor infeksi 40 – 70 %
British Medical Assiciation. 2009. British National Formulary 58th Edition. BMJ Group and RPS
Publishing. London.
DiPiro, J.T. et al. 2008. Pharmacoterapy A Pathophisiologic Approach 7th Edition. New York: Mc Graw
Hill.
Kasper, et al. 2005. Harrison’s Manual of Medicine 16th Edition. New York: Mc Graw Hill.
Kaplan NE, Hentz VR. 2007. Emergency Management of Skin and Soft Tissue Wounds, An Ilustrated
Guide, Little Brown. Boston, USA.
Koda Kimble. Et all. 2009. Applied Therapeutic The Clinical Use of Drugs 9th Edition. Philadelphia:
Lippincoutt Williams&Willkins.
Lacy et al. 2009 Drug Information Handbook 18th Edition. Lexi-Comp: North America.
Trissel LA. 2007. Handbook. On Injectable Drugs., 14th ed. Maryland: American Society of Health-
System Pharmacist.
TERIMA
KASIH