• Singapura merupakan negara yang sudah mengimplementasikan Dynamic
Governance. Konsep Dynamic Governance ini sudah sangat popular dan menjadi bahan acuan di pemerintahan Singapura dan berbagai negara maju di dunia.
• Birokrasi institusi publik Singapura telah banyak melakukan upaya untuk
menginstitusionalisasikan kebudayaan, kemampuan, dan perubahan yang disematkan ke dalam batang tubuh negaranya. Konsep pemerintahan yang selama ini dikenal statis dan hanya berdasarkan keputusan individualistik harus diubah pemerintahan seharusnya bersifat dinamis.
• Karena tantangan itu sendiri sesungguhnya bersifat dinamis, dipengaruhi oleh
banyak keputusan yang terintegrasikan, melibatkan proses belajar/adaptasi yang berkelanjutan dan secara bertahap, serta membutuhkan implementasi yang tepat, karena kesuksesan sebuah negara dapat diukur melalui kualitas pemerintahannya. • Institusi pemerintah di Singapura melibatkan nilai-nilai kultur dan keyakinan untuk bekerja bersama-sama dalam membangun sistem pemerintahan dinamis yang bertumpu pada perubahan berkelajutan.
• Pemerintah Singapura menginstitusionalisasikan budaya untuk mendukung
atau menghambat dinamisme dalam pembuatan kebijakan dan implementasi kebijakan atau untuk menentukan posisi Singapura di mata dunia. Sehingga pemerintah dapat membuat kebijakan dan opsi kebijakan agar bertindak secara efektif. Singapura menganggap bahwa dinamisme itu penting untuk menciptakan good governance.
• Dinamisme mempertahankan perkembangan sosial dan ekonomi di dunia
yang penuh ketidakpastian dengan perubahan yang sangat cepat. Dinamisme harus didukung dengan sophisticated society yang berisikan orang-orang terdidik dan lebih terekspos terhadap globalisasi. Inilah yang membuat Singapura mampu melakukan transformasi sosial dan ekonomi seiring waktu berjalan. NILAI YANG MENDASARI DYNAMIC GOVERNANCE DI SINGAPURA
1. Integritas 2. Meritokrasi 3. Orientasi kepada hasil 4. Ketahanan diri 5. Stabilitas domestik KUNCI KEYAKINAN YANG MENDORONG PEMBUATAN KEBIJAKAN SEKTOR PUBLIK DI SINGAPURA
• Keyakinan tentang ekonomi yang kuat adalah hal mendasar untuk
dilakukan dibandingkan kebijakan yang lainnya, dan dilanjutkan dengan pertumbuhan ekonomi yang menjadi prioritas utama.
• Keyakinan tentang negara harus berfokus pada stabilitas jangka panjang.
• Keyakinan tentang para pembuat kebijakan harus berorientasi masa depan
untuk menjadi efektif. Orientasi terhadap masa depan adalah respon dari kerentanan Singapura sejak negara ini lahir—khususnya secara fisik ukuran negara ini yang kecil, tidak memiliki sumber daya alam, dan populasi penduduk yang sedikit.