Anda di halaman 1dari 34

BST - CBD

ABORTUS INSIPIENS
Pembimbing : dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp. OG, M.Pd Ked

Meylisa Gresia
1915051
Identitas Pasien
• Nama pasien : Ny. AI
• Usia pasien : 25 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : pasirkaliki, Bandung
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Menikah : 1x, selama 3 tahun
• TB/BB : 158 cm/ 52 kg (BMI 20.8)
• Nama suami : Tn. M
• Umur : 27 tahun
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Wiraswasta
Anamnesis
• Keluhan utama : perdarahan dari jalan lahir.
Pasien usia 25 tahun, G1P0A0 mengaku hamil 3 bulan datang ke IGD
dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir, berwarna merah segar
bergumpal- gumpal, sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Perdarahan
awalnya berupa flek-flek yang warnanya merah, tidak terdapat jaringan. Pasien
sudah 2x ganti pembalut sebelum masuk rumah sakit dan sekarang pasien
mengenakan 1 pembalut namun sudah penuh terisi darah setiba di rumah sakit.
Pasien juga mengeluhkan adanya rasa mulas dan nyeri yang terasa seperti
saat menstruasi pada daerah perut bawah. (suspek Abortus insipien)
Pasien menyangkal ada riwayat keguguran dalam keluarganya, memiliki
kebiasaan makan makanan yang tidak matang, riwayat terkena infeksi saat
kehamilan berlangsung.
Anamnesis
Pasien menyangkal adanya nyeri yang hebat pada seluruh perut, perut
kembung, nyeri yang menjalar ke bahu dan leher, pusing, kelemahan badan,
badan yang terasa dingin, obstipasi atau diare dan adanya gangguan BAK.
Pasien juga menyangkal adanya nyeri perut hebat yg disertai pusing hingga
pingsan saat perdarahan. Pasien menyangkal riwayat infeksi panggul,
pemakaian IUD, maupun riwayat operasi tuba. (DD/KET)
Pasien menyangkal adanya mual dan muntah yang hebat, keluarnya
perdarahan/jaringan yang berbentuk seperti telur ikan/anggur. Pasien juga
tidak merasakan besar perut lebih besar dari seharusnya. (DD/mola
hydatidosa) Pasien mengatakan belum melakukan hubungan badan dengan
suaminya semenjak hamil ini. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma atau
terjatuh. (Faktor risiko trauma -)
• Riwayat menstruasi: teratur, 28 hari, durasi 4-5 hari
• HPHT : 10 Juli 2019
• Taksiran lahir : 17 Mei 2020
• Riwayat KB : -
• RPD : HT(-), DM(-), Asma (-)
• RPK : HT(-), DM(-), Asma (-)
• Riwayat operasi : -
• Gol. Darah : B
• Lama pernikahan : 2 tahun
• Alergi : -
• Riwayat kebiasaan : pasien merokok kurang lebih 3 batang sehari, alkohol (-)
Riwayat Obstetri

Lama ASI Keadaan


Kehamilan Penolong Persalinan JK BBL
kehamilan eksklusif sekarang

1 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : CM
• Kesan sakit : ringan
• TB/BB :158 cm/ 52kg (sebelum hamil 50kg)
• TD 120/80mmHg
• N : 90x/menit
• R : 20x/menit
• S : 36,5C
Pemeriksaan Fisik
• Status generalis
• Kepala : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
• Leher : JVP 5+0 cmH2O, KGB tidak teraba membesar, tiroid
dalam batas normal
• Thorax : cor BJ S1 S2 murni, reguler, murmur (-) pulmo VBS ki=ka, rh -/-,
wh -/-
• Abdomen : BU + normal, tympani, defance muscular (-)
• Ekstremitas : akral hangat, CRT<2”, oedem-/-, reflek fisiologi +/+, reflek
patologis -/-, varises -/-
Status Obstetrikus
• Pemeriksaan luar: Tinggi fundus uteri 1-2 jari diatas simpisis pubis 🡪 sesuai
dengan usia kehamilan
• Inspeksi :
• Vulva : tampak bekas darah yang mengering
• Vagina : tampak darah yang keluar
• Fluor : -
• Fluksus : +
• Massa/ tumor : -
• Perineum : t.a.k
• Anus : t.a.k
Status Obstetrikus
• Inspekulo
• Vulva : tampak bekas darah yang mengering
• Vagina : tampak darah yang keluar
• Fluor : -
• Fluksus : +
• Massa/tumor : -
• Portio :
• mukosa : licin
• erosi : -
• livide : -
• OUE : -
• tumor : -
Status Obstetrikus
• Pemeriksaan dalam :
• vulva/vagina : darah (flek +)
• Portio : tebal, lunak OUE terbuka
• Teraba ketuban utuh dan menonjol 🡪 abortus insipiens
• Nyeri goyang serviks (-) 🡪 DD/ KET
• Uterus : bentuk dan konsistensi DBN
• Adnexa/parametrium : DBN
• Cavum Douglas : tidak menonjol 🡪 DD/ KET
Diagnosis Banding
• G1P0A0 gravida 12-13 minggu + Abortus insipiens
• G1P0A0 gravida 12-13 minggu + KET
• G1P0A0 gravida 12-13 minggu + Mola hydatidosa
Usulan Pemeriksaan
• Hematologi rutin : Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, BT, CT
• β-hcg
• USG (untuk melihat keadaan janin, kantung kehamilan)
• HbsAg
• TORCH
• Anti phospholipid syndrome
Diagnosis Kerja
• G1P0A0 gravida12-13 minggu + Abortus insipiens
Penatalaksanaan
• Rencana evakuasi:
• Lakukan evakuasi isi uterus 🡪 kuretase tajam atau aspirasi vakum manual
• Uterotonika pasca evakuasi
• Antibiotik selama 3 hari
• Edukasi pasien untuk menghindari faktor risiko

Panduan Praktik Klinis Obstetri & Ginekologi, RSHS, 2015


Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
ABORTUS
Definisi
• Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi pada usia kehamilan <20 minggu
(berat janin <500 gram) atau buah kehamilan belum mampu bertahn hidup
diluar kandungan.
Etiologi
1. Faktor janin: kelainan kromosom
2. Faktor maternal
• Infeksi :
• Virus – rubella, citomegalovirus, herpes simpleks, varicella zoster, vaccinia, campak,
hepatitis, polio, ensefalomielitis
• Bakteri – Salmonella typhi
• Parasit – Toxoplasma gondii, Plasmodium
• Kelainan vaskular
• Hipertensi
• Penyakit jantung
• Kelainan endokrin : progesteron tidak mencukupi, disfungsi tiroid
• Imunologi : inkompabilitas sistem HLA (Human Leukocyte Antigen), SLE
• Nutrisi
• Faktor Lingkungan: merokok, alkohol, radiasi, kontrasepsi
Klasifikasi

❖Abortus spontan:
Abortus yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas
❖Abortus buatan:
Abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk
mengakhiri proses kehamilan. (pengguguran, aborsi, abortus provokatus)
• Abortus provocatus artificialis/therapeuticus: pengguguran kehamilan
dengan alat-alat dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan bagi ibu.
• Abortus provocatus criminalis: pengguguran kehamilan tanpa alsan medis
yang sah dan dilarang oleh hukum.
Klasifikasi

1. Abortus imminens: abortus mengancam, dan masih ada harapan


untuk mempertahankannya.
2. Abortus incipiens: abortus yang sudah berlangung dan ridak dapat
dicegah lagi.
3. Abortus incompletus: sebagian buah kehamilan telah dilahirkan
namun sebagian lagi tertinggal.
4. Abortus completus: seluruh buah kehamilan telah dilahirkan dengan
lengkap.
5. Missed abortion: keadaan janin telah mati sebelum minggu ke 22 tapi
tertahan dalam rahim selama 2 bulan atau lebih setelah janin mati.
6. Abortus habitualis:abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi,
sekurang-kurangnya 3x berturut-turut.
Patogenesis
Kematian janin

Perdarahan ke dalam desidua basalis

Nekrosis jaringan sekitar

Hasil konsepsi terlepas 🡪 “Benda


asing”

Ekspulsi, perdarahan
Dasar Diagnosis
Abortus Incipien
Anamnesis
• Perdarahan dari jalan lahir banyak, kdang-kadang keluar gumpalan darah
• Nyeri perut karena kontraksi kuat uterus, dilatasi serviks
Pemeriksaan Fisik :
• Ostium uteri terbuka
• Hasil konsepsi masih terdapat dalam rahim
• Ketuban teraba utuh, mungkin menonjol
Abortus Spontan
Diagnosis Perdarahan Serviks Hasil Besar Uterus Gejala lain
Konsepsi
Abortus imminens Sedikit Tertutup Masih di Sesuai usia Kram dan nyeri perut
sampai dalam uterus kehamilan Nyeri pungugng bawah
sedang
Abortus incipiens Sedang- Terbuka Masi di dalam Sesuai atau lebih Kram dan nyeri perut
banyak uterus kecil dari usia
kehamilan
Abortus Sedang- Terbuka Keluar Lebih kecil dari Kram dan nyeri perut
incompletus banyak sebagian usia kehamilan Keluar jaringan
Abortus completus Sedikit Tertutup Keluar Lebih kecil dari Nyeri dan kram perut
seluruhnya usia kehamilan tidak dirasakan atau
hanya sedikit bila ada,
uterus agak kenyal
Missed abortion Tidak ada Tertutup Tidak ada Lebih kecil dari Tanda-tanda kehamilan
(mati) usia kehamilan menghilang
Usulan Pemeriksaan
• Hematologi rutin : Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, BT, CT
• USG
Penatalaksanaan
• Abortus imminens :
1. Pertahankan kehamilan.
2. Tidak perlu pengobatan khusus.
3. Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
4. Jika perdarahan berhenti: pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan
antenatal (kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu). Nilai ulang
bila perdarahan terjadi lagi.
5. Jika perdarahan tidak berhenti: nilai kondisi janin dengan USG. Nilai
kemungkinan apakah adanya penyebab lain.
Penatalaksanaan
• Abortus Incipiens :
1. Evakuasi
2. Uterotonika pascaevakuasi
3. Antibiotika selama 3 hari
Penatalaksanaan
• Abortus inkomplit
1. Bila ada syok, atasi syok (perbaiki keadaan umum)
2. Transfusi bila Hb <8mg/dL
3. Evakuasi
4. Uterotonika (metilergometrin tab 3x0.125mg)
5. Antibiotik spektrum luas 3 hari
Penatalaksanaan
• Abortus completus
1. Antibiotika selama 3 hari
2. uterotonika
Penatalaksanaan
• Missed Abortion
1. Evakuasi 🡪 jika kanalis servikalis tertutup, dilakukan tindakan dilatasi.
2. Uterotonika pasca evakuasi
3. Antibiotika 3 hari
Komplikasi
- Pada ibu :
1. Perdarahan
2. Syok
3. Infeksi dan sepsis
4. Peritonitis
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai