Anda di halaman 1dari 23

CLINICAL SCIENCE SESSION (CSS)

Debridement
Presentan:
Aldilla Amanda 121008035
Lisma Meilian D 12100118064
Melvi Imelia R 12100118076
Tjut S Ghassani 12100118143

Preseptor:
Catur Setyo Damarianto, dr., Sp. B, FinaCS

SMF ILMU BEDAH


RS AL ISLAM BANDUNG
2019
Perawatan luka
• Prinsip dalam perwatan luka
• Pembersihan, penutupan, dan perlindungan luka
Penilaian Luka
1. Ukuran
2. Kedalaman
3. Keadaan jaringan (nekrotik/nonvital)
4. Terbentuk jaringan granulasidengan eksudasi eksisif
atau minimal atau disertai kolonisasi bakteri
5. Tepi dan kulit sekitar luka (warna, kelembapan,
kelenturan)
Definisi
Debridemen
• Debrideman adalah usaha menghilangkan jaringan mati
dan jaringan yang sangat terkontaminasi dengan
mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang
penting.
• Karena jaringan mati tidak hanya menghalangi
penyembuhan luka, tetapi juga menyebabkan infeksi pada
daerah luka, infeksi sistemik, sepsis, amputasi, bahkan
kematian.
Macam – macam debridement

 DEBRIDEMAN AUTOLITIK

 DEBRIDEMAN ENZIMATIK

 DEBRIDEMAN MEKANIS

 DEBRIDEMAN BIOLOGIS

 DEBRIDEMAN BEDAH
DEBRIDEMAN AUTOLITIK

Usaha tubuh untuk melakukan penghancuran Debridement autolitik dapat dilakukan dengan

jaringan nonvital dengan enzim yang dapat hidrokoloid, hidrogel atau transparent films.

mencairkan jaringan nonvital yang akan

bekerja maksimal dalam suasana lembab.


• Keuntungan:

Indikasi Sangat selektif, tanpa menyebabkan kerusakan kulit di
sekitarnya.
– Prosesnya aman, menggunakan mekanisme pertahanan
Pada luka stadium III atau IV tubuh sendiri untuk membersihkan luka debris nekrotik .
– Efektif dan mudah
dengan eksudat sedikit
– Sedikit atau tanpa nyeri.
sampai sedang
• Kerugian:
– Tidak secepat debridement surgikal.
– Luka harus dimonitor ketat untuk melihat tanda-tanda
infeksi.
– Dapat menyebabkan pertumbuhan anaerob bila
hidrokoloid oklusif digunakan.
DEBRIDEMAN ENZIMATIK

• Menggunakan salep
topikal yang mempunyai efek Indikasi
– Untuk luka kronis
proteolitik dan fibrinolitik dan
– Pada luka apapun dengan
Bersifat kolagenase terhadap banyak debris nekrotik.
jaringan yang akan – Pembentukan jaringan parut

dihancurkan.
Debridement enzimatik dilakukan
setelah debridement surgical
atau debridement autolitik dan
mekanikal
Kerugian
Keuntungan

– Kerjanya cepat – Mahal


– Minimal atau tanpa kerusakan jaringan – Penggunaan harus hati-hati
sehat dengan penggunaan yang tepat. hanya pada jaringan nekrotik.
– Memerlukan balutan
sekunder
– Dapat terjadi inflamasi dan
rasa tidak nyaman.
DEBRIDEMAN MEKANIS

• Prinsip kerjanya wet to dry

dressing. Luka ditutup dengan


Indikasi
kasa yang telah dibasahi larutan - Luka dengan
garam fisiologis normal, setelah debris nekrotik
kering kasa akan melekat dengan moderat.
jaringan yang mati. Saat

mengganti balut, jaringan mati

akan ikut terbuang.


Keuntungan • Kerugian

– Materialnya – Non-selective dan dapat menyebabkan


murah (misalnya tule) trauma jaringan sehat atau jaringan
penyembuhan
– Lambat
– Nyeri
– Hidroterapi dapat menyebabkan
maserasi jaringan. Juga penyebaran
melalui air dapat menyebabkan
kontaminasi atau infeksi.
DEBRIDEMAN BEDAH

• Tindakan ini menggunakan skalpel, gunting, kuret, atau instrumen lain


disertai irigasi untuk membuang jaringan nekrotik dari luka.

• Tujuan : mengeksisi luka sampai mencapai jaringan yang normal dan


vaskularisasinya baik.

• Indikasi :
– Luka dengan jaringan nekrotik yang luas
– Jaringan terinfeksi.
Keuntungan Kerugian
– Nyeri
– Mahal, terutama bila perlu dilakukan di kamar
– Cepat dan
operasi
selektif
– Efektif
Debridemen biologis

• Merupakan upaya debridement secara biologis

menggunakan larva

• Maggot Debridement Therapy (MDT)


– Larvae of Calliphoid flies of the species Phanecia sericata (formerly known
as Lucilia sericata)

• Prosedur ini dapat membersihkan jaringan nekrotik dan

infeksi tanpa rasa nyeri sekaligus desinfeksi dan stimulasi

penyembuhan luka
PENGENDALIAN INFEKSI

• Waktu terbaik untuk penutupan luka terkontaminasi setelah hari ke-4.

• Setelah hari ke -7, respon inflamasi pada luka terbuka dan luka yang

tertutup.

• Luka yang ditangani dengan baik dan lebih dini tidak memerlukan

terapi antibiotik.

• Inspeksi dilakukan pada hari ke-2 sampai ke-3 dengan tujuan melihat

apakah diperlukan antibotik atau tidak


PENUTUPAN LUKA
DEFINISI
TUJUAN
Penutup luka yang
Menciptakan lingkungan yang idea
berfungsi mendukung
 Lembap
penyembuhan luka  Menyerap eksudat
 Melindungi luka dari bakteri
 Debrideman
 Mengurangi edema
 Mengeliminasi ruang mati
 Melindungi luka dari trauma dan robekan
lebih lanjut
 Menjaga kehangatan luka
 Memberi tekanan yang dapat membantu
hemostasis serta turut mencegah
pembentukan parut yang buruk
PEMBALUTAN LUKA
 Pembalut

Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Prinsipnya wet to

moist (luka ditutup dengan kasa yang dibasahi larutan fisiologis lalu ditumpangi dengan kasa kering)

 Fungsi balutan:

1. Sbg pelindung terhadap penguapan, infeksi

2. Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan  kelembaban, kompres,

menyerap eksudat (adsorben)

3. Sbg fiksasi

4. Efek penekanan  cegah berkumpulnya rembesan darah yg bisa menyebabkan hematom

• Luka sayat, bersih, ukuran kecil  tidak memerlukan penutup luka

• Luka luas dengan kehilangan kulit/dgn eksudasi & produk lisis jar  perlu penggantian balutan
PEMBUKAAN JAHITAN
 Prinsip: jika sudah terlihat pertautan tepi luka
sudah cukup kuat  perlekatan tepi luka dengan
adanya serat fibrin  luka sudah menutup 
fungsi
jahitan tidak diperlukan lagi

 Kontrol sebaiknya pada hari 3-4 setelah dijahit

 Kalau pada jahitan terdapat PUS  buka 


bersihkan, kompres dengan Revanol 2 kali sehari
DAERAH SAYATAN SAAT PENGANGKATAN (HARI KE)

Wajah (termasuk kelopak mata dan lidah) 4

Skrotum 5

Kulit kepala 6-7

Tangan dan jari 7

Dinding perut
- Sayatan lintang 7-9
- Sayatan vertikal 9-11
Pinggang dan bahu 11-12
Alhamdulillah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai