Anda di halaman 1dari 49

SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2019
BAGAIMANA KONDISI
INDONESIA TERKINI ??
GIZI BURUK DAN KEMISKINAN
PASAL 33 AYAT 3 UUD 1945
“BUMI DAN AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG
DIDALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN
UNTUK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT”.
MENGAPA ???
BISA JADI SALAH KELOLA
KORUPSI
MENGHAMBAT
KEMAJUAN BANGSA

NEGARA NEGARA MAJU


BERKEMBANG
INDONESIA KOREA SELATAN
MERDEKA MERDEKA
17-08-1945 15-08-1948
KORUPSI ITU
MENYENGSARAKAN RAKYAT.

KORUPSI ITU MERUGIKAN NEGARA, KORUPSI ITU HARUS


MERUSAK MENTAL MASYARAKAT, SERTA
MENGOBRAK-ABRIK TATANAN DAN
DIBERANTAS SAMPAI KE
SISTEM KERJA LEMBAGA PEMERINTAH. AKAR-AKARNYA
Korupsi
Korupsi sudah sangat meluas secara
sistemik merasuk ke semua sektor
diberbagai tingkatan pusat dan daerah,
disemua lembaga negara eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif. Oleh
karenanya korupsi digolongkan sebagai
kejahatan luar biasa (extra ordinary
crimes)

Korupsi bukan lagi masalah lokal, melainkan


suatu
11 fenomena transnasional yang
mempengaruhi semua masyarakat dan
ekonomi.
BERDASARKAN INSTANSI

350

300
INSTANSI JUMLAH
DPR dan DPRD 67
250

Kementerian/Lemb
200 321
aga
150
BUMN/BUMD 56
100
Komisi 20
50
Pemerintah
128
0 Provinsi
JUMLAH

DPR dan DPRD Kementerian/Lembaga BUMN/BUMD Komisi Pemerintah Provinsi Pemkab/Pemkot Pemkab/Pemkot 295
BERDASARKAN PERKARA

PERKARA JUMLAH
Pengadaan 188
Barang/Jasa
Perijinan 23
JUMLAH
Penyuapan 564
Pungutan 25
Penyalahgunaan 46
Anggaran
TPPU 31
Merintangi Proses KPK 10
0 100 200 300 400 500 600

Merintangi Proses KPK TPPU Penyalahgunaan Anggaran Pungutan Penyuapan Perijinan Pengadaan Barang/Jasa
BERDASARKAN PROFESI/JABATAN

300 JABATAN JUMLAH


Anggota DPR dan
247
250 DPRD
Kepala
Lembaga/Kementeri 26
200
an
Duta Besar 4
150 Komisioner 7
Gubernur 20
100 Walikota/Bupati dan
101
Wakil
Eselon I / II / III 199
50
Hakim 22
Jaksa 7
0
JUMLAH Polisi 2
Pengacara 11
Anggota DPR dan DPRD Kepala Lembaga/Kementerian Duta Besar Komisioner
Swasta 238
Gubernur Walikota/Bupati dan Wakil Eselon I / II / III Hakim
Lainnya 109
Jaksa Polisi Pengacara Swasta
Korporasi 5
Lainnya Korporasi
INDEKS PERSEPSI
KORUPSI 2018
DI NEGARA ASEAN
MODUS KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN

1.Penyelewengan APBN/APBD sektor kesehatan, Jamkesmas, Jampersal dan


Jamkesda
2.Intervensi politik dalam anggaran kesehatan, jaminan kesehatan (JKN)
3.Pungli oleh PNS (Dinas Kesehatan) dan pemotongan dana bantuan dan DAK
4.Kecurangan dalam pengadaan barang/jasa, terutama alat kesehatan
5.Penyalahgunaan keuangan RSUD dan Puskesmas
6.Klaim palsu dan penggelapan dana asuransi kesehatan/JKN oleh oknum
Puskesmas dan RSUD
7.Penyalahgunaan fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RSUD)

BERDASARKAN PENGADUAN MASYARAKAT KPK TAHUN 2005-2016


MODUS KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN
KERUGIAN
JUMLAH NEGARA
MODUS KASUS
(RP MILIAR)

MARK UP 93 512.9
PENYALAHGUNAAN
36 173.7
ANGGARAN
PENGGELAPAN 33 70

PENYALAHGUNAAN 65.8
27
WEWENANG
PROYEK FIKTIF 11 26.9

LAPORAN FIKTIF 7 24.2

PEMOTONGAN 7 16.2

SUAP/GRATIFIKASI 4 1.6

PEMERASAN 1 0.4
SUMBER : ICW
APA ITU KORUPSI ???
DEFINISI
KORUPSI “KORUPSI” dari bahasa Latin
“corruptio” atau “corruptus”
“corruptio” dari kata “corrumpere”,
 “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda).

kebusukan, keburukan, kebejatan,


ketidakju-juran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian
PENGERTIAN KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001)

Pasal 2 (1)
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara,
dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit
Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 1.000.000.000,-
7 KLASIFIKASI KORUPSI
Merugikan Keuangan Negara

1
2 Suap
Konflik
7
Kepentingan

3 Gratifikasi
KORUPSI

Perbuatan Curang 6

4
Penggelapan dalam
5 Jabatan
Pemerasan
PENYEBAB KORUPSI

TERPAKSA:
Corruption by Dilakukan karena ingin
need mempenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari
MEMAKSA:
Corruption by Dilakukan karena adanya
greed keserakahan untuk hidup
berlebih/mewah
DIPAKSA:
Corruption by Dilakukan karena
system kelemahan sistem (birokrasi
korup)

23
PENGERTIAN GRATIFIKASI

Gratifikasi adalah : Pemberian uang,


barang, rabat (discount), komisi pinjaman
Gratifikasi tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya baik yang diterima di dalam negeri
maupun di luar negeri dan yang dilakukan
dengan menggunakan sarana elektronik atau
tanpa sarana elektronik yang berhubungan
dengan jabatan atau kewenangan (penjelasan
Pasal 12 B Ayat(1) UU 31/1999 jo UU 20/2001)
Saya BERSUMPAH
untuk tidak
menerima HADIAH

20 Agustus 2013
2 Oktober 2013, Pk. 22.00 WIB
PERATURAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN:

1. PERMENKES NO 14 TAHUN 2014


TENTANG PENGENDALIAN
GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
KEMENKES

2. KEPMENKES Nomor
HK.02.02/MENKES/306/2014
TENTANG JUKNIS
PENGENDALIAN GRATIFIKASI

27
GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP

Gratifikasi yang diterima oleh Aparatur Kementerian


Kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan
berlawanan dengan kewajiban dan tugas penerima

JIKA SAYA TIDAK MENJABAT SEBAGAI


DOKTER/BIDAN/PERAWAT..... APAKAH MEREKA AKAN
MEMBERI GRATIFIKASI ???

APAKAH GRATIFIKASI YANG DITERIMA MEMPENGARUHI


KEWAJIBAN SAYA UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN
SEBAIK-BAIKNYA KEPADA MASYARAKAT ???
SIKAP TERHADAP GRATIFIKASI

Tolak
Terima dan laporkan
(Pasal 16 UU
30/2002)
SANKSI PIDANA
PENERIMAAN GRATIFIKASI
OLEH PEGAWAI NEGERI/PENYELENGGARA NEGARA
YANG BERHUBUNGAN DENGAN JABATAN DAN BERLAWANAN DENGAN KEWAJIBAN ATAU
TUGASNYA

Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara


paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
PEMBERI Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999

Pidana penjara paling lama 3 (tiga)


tahun dan atau denda paling
banyak Rp150.000.000,00 (seratus
lima puluh juta rupiah)
Ketentuan Terkait Gratifikasi
PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS:
• Pasal 4
Setiap PNS dilarang: menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari
siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya.

• Pasal 13
Hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (4)
dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap Larangan:
menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 angka 8.

40
PENGECUALIAN SANKSI HUKUM

Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999


Sanksi Hukum Tidak berlaku, jika lapor
Komisi Pemberantasan Korupsi
BAGAIMANA PROBLEM DAN
SOLUSI PEMBERANTASAN
KORUPSI
NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
1 2 3

KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN

4 5 6

KEDISIPLINAN TANGGUNG JAWAB KERJA KERAS

7 8 9

KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN

JUPE MANDI TANGKER SEBEDIL


Bagaimana Memulainya ?

• Berani berkata tidak terhadap perilaku koruptif.


• Mulailah dari hal yang terkecil dan lingkungan terkecil
untuk anti korupsi.
• Menjadi penggerak dan mulai membuat serta
mengembangkan jaringan anti korupsi.
• Bertanyalah pada diri sendiri, mengapa saya harus
melakukan semua ini ?
PERUBAHAN BESAR YANG
HARUS DIMULAI ADALAH DALAM
SIKAP MENTAL KITA SEMUA !
Mau berantas korupsi???

Ayo, kita mulai dong dari diri sendiri untuk


menjadi teladan bagi sekitar kita!!!

47
Kita semua harus menjadi
Subjek Pemberantasan Korupsi

Clean Government
&
Good Governance
Pemerintahan PP 71 Th. 2000:

Peran serta masyarakat


adalah peran aktif
perorangan, Ormas,
Sektor Masyarakat
atau LSM dalam
Swasta pencegahan
dan pemberantasan
Good Corporate Governance Peran Serta tindak pidana korupsi.
Anti bribe Tidak Permisif

Komitmen Semua Pihak


Terima kasih
www.itjen.kemkes.go.id
itjen@kemkes.go.id
@itjenkemkes
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai