0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan14 halaman
kumbah lambung adalah penanganan yang penting untuk dilakukan saat kondisi pasien tidak sadarkan diri dan membutuhkan asupan nutrisi maupun saat pasien tidak mampu menelan dengan mandiri
kumbah lambung adalah penanganan yang penting untuk dilakukan saat kondisi pasien tidak sadarkan diri dan membutuhkan asupan nutrisi maupun saat pasien tidak mampu menelan dengan mandiri
kumbah lambung adalah penanganan yang penting untuk dilakukan saat kondisi pasien tidak sadarkan diri dan membutuhkan asupan nutrisi maupun saat pasien tidak mampu menelan dengan mandiri
Dewi nur afifah 7316027 Livia arum dani 7316029 pengertian • lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung terletak dibagian atas rongga perut sebelah kiri, dan bagian lainnya tertutup oleh hati, usus besar, dan limfa. • Kumbah lambung merupakan metode alternatife yang umum pengosongan lambung, dimana cairan dimasukkan kedalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung toksik. tujuan • Tindakan ini dapat dilakukan dengan tujuan hanya untuk mengambil contoh racun dari dalam tubuh sampai dengan menguras isi lambung shingga bersih. keracunan • Masuknya zat yng mengandung racun ke dalam tubuh kita baik melalui mulut, hidung atau melalui kulit yang menimbulkan gejala tertentu dan dapat mengganggu kesehatan. • Racunnya sendiri adalah setiap bahan /zat walaupun dalam jumlah relatif kecil jika masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan reaksi yang mampu menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit, bahkan menimbulkan kematian. • Keracunan merupakan keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau makanan ke dalam tubuh melalui berbagai cara yang berbahaya bagi tubuh. lanjutan • Pertolongan pada korban yang keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak boleh terburu-buru. • Sedapat mungkin mencari tahu atau mencari racun penyebabnya, misalnya dari botol bekas atau sisa zat atau makanan yang masih ada disekitar korban. Tindakan pertolongan akan sangat ditentukan dari jenis racunnya. • Tindakan pertama adalah bersihkan saluran nafas korban dari kotoran, lendir, atau muntahan. Dalam hal keracunan, penolong jangan memberikan pernapasan buatan dengan cara mulut ke mulut karena bahaya terkontaminasi dari korban ke penolong. Penyebab keracunan • Keracunan makanan • Keracunan obat-obatan • Keracunan bahan kimia. • Ada juga keracunan yang terjadi karena tanpa disengaja ataupun akibat kecelakaan. Tingkat Keparahan Keracunan • Keracunan tingkat I: Korban terlihat mengantuk, tetapi masih sadar dan mudah di ajak berbicara • Keracunan tingkat I: Korban dalam keadaan seperti tertidur, tetapi dapat dibangunkan dengan rangsangan minimal, seperti panggilan atau digoyangkan lengannya. • Keracunan tingkat III: Korban terlihat tertidur dan hanya bereaksi terhadap rangsangan maksimal, seperti dengan menggosok tulang dada dengan keras menggunakan kepalan tangan. • Keracunan tingkat IV: Korban dalam keadaan koma dan tidak ada reaksi sedikitpun terhadap rangsangan seperti diatas, hal ini merupakan tingkat yang lebih parah dn mengancam keselamatan jiwa. Tanda dan gejala • Kemerahan atau luka bakar disekitar mulut dan bibir biasanya akibat menelan bahan kimia korosif. • Bau napas seperti bau bahan kimia, contohnya bensin, minyak tanah, dan cat. • Adanya bercak atau bau bahan pada tubuh korban, baik pakaian atau pada furniture, pada lantai atau objek disekitar korban. • Tempat obat yang telah kosong atau adanya tablet/pil yang berserakan • Muntah, mulut berbuih, sulit bernapas, rasa kantuk yang berat, kebingungan atau gejala lain yang tidak diharapkan. Jenis-jenis Keracunan 1. Keracunan makanan a. Keracunan botulinum b. Keracunan jamur c. Keracunan jengkol d. Keracunan makanan laut e. Keracunan singkong f. Keracunan tempe/oncom/bongkrek g. Makanan tercemar kuman stafilokokus h. Makanan tercemar kuman E.Coli 2. Keracunan zat kimia Beberapa jenis zat kimia penyebab • Asetosal/ salisilat keracunan: • Barbiturat • Alkohol • Basa keras • Anilin • Bensin • Arsen • Benzol • Asam borat • Dichloro dipheny trichloroethan • Asam keras (DDT) • Aseton • Detergen Sop kumbah lambung • Pengertian: membersihkan lambung dengan cara memasukan dan mengeluarkan air dari lambung dengan menggunakan NGT (Naso Gastric Tube) • Tujuan: Membuang racun yang tidak terabsorbsi setelah racun yang masuk saluran pencernaan, Mendiagnosa perdarahan lambung, Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy, Membuang cairan atau partikel dari lambung, Mengosongkan isi lambung. • Indikasi: Pasien yang keracunan makanan atau obat tertentu, Persiapan operasi lambung, Persiapan tindakan pemeriksaan lambung, Tidak ada refleks muntah, Gagal dengan terapi emesis, Pasien dalam keadaan sadar, Persiapan untuk pembedahan, Perdarahan gastrointestinal, Kelebihan dosis obat-obatan lanjutan • Kontraindikasi: • Kumbah lambung tidak dilakukan secara rutin dalam penatalaksanaan pasien dengan keracunan. Kumbah lambung dilakuakan ketika pasien menelan substansi toksik yang dapat mengancam nyawa, dan prosedur dilakukan dalam 60 menit setelah tertelan. • Kumbang lambung dapat mendorong tablet ke dalam duodenum selain mengeluarkan tablet tersebut. • Kumbah lambung dikontraindikasikan untuk bahan-bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (risiko perforasi esophageal). Kumbah lakukan tidak dilakukan untuk bahan toksik hidrokarbon (risiko respirasi), misalnya: camphor, hidrokarbon, halogen, hidrokarbon aromatik, pestisida. • Kumbah lambung dikontrindikasikan untuk pasien yang menelan benda tajam • Pasien tanpa gerak refleks atau pasien dengan pingsan (tidak sadar) membutuhkan intubasi sebelum kumbah lambung untuk mecegah inspirasi. • Pasien kejang • Tumor paru-paru • Menginsersi tube melalui nasal bila ada fraktur • Menelan alkali kuat Persiapan klien • Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, mengadakan pendekatan kepada anak atau keluarga dengan memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan berkomunikasi. • Pasien harus duduk senyaman mungkin di tempat tidur. Tanyakan pasien apakah lubang hidungnya hidungnya tersumbat atau bila ada kesulitan bernapas melalui hidung. • Pasien berbaring pada sisi kiri atau kanan dengan kepala dimiringkan ke bawah 200, walaupun saat lavase lambung dilakukan sebelum operasi pasien dapat didudukkan dengan kemiringan 450. Pasien dan staf harus memakai jubah yang tidak tembus air Persiapan alat • Aplikator berujung kapas • Sarung tangan sekali pakai • Spuit berujung kateter atau Luer- (beberapa pasang) Lok, berukuran 30 ml atau lebih • Stetoskop • Pelindung kulit , jika diindikasikan • Peniti untuk menuliskan jam dan • Salin normal memberikan label di balutan • Sabun dan air hangat • Pompa infus untuk pemberian makan continu, jika diindikasikan • Handuk dan waslap • Strip Ph • Plester sekali pakai • Air berjumlah 50-75 ml dalam • Plester cangkir atau wadah irigasi • Kassa kotak berukuran 4x4 atau kassa gulung