pengulangan suatu satuan (monomer) melalui suatu rantai. 1. Natural polimer (Biopolimer) Co : Protein tersusun dari pengulangan asam amino co : albumin, gelatin, kasein Protein + polisakarida glikoprotein Protein + lemak lipoprotein Polisakarida tersusun dari monosakarida melalui ikatan asetal co: homopolimer glukosa (amilum, glikogen, selulosa), manosa (guar), gula-amino (chitosan, hyaluronan) 2. Sintetik polimer Dibagi menjadi 2 berdasarkan pembuatan, yaitu a. Polimer kondensasi diperoleh dengan mereaksikan 2 gugus fungsional dan terjadi penghilangan satu molekul sederhana, seperti air.Co: poliester, poliuretan. b. Polimer Adisi Diperoleh dari monomer tidak jenuh dalam sustu reaksi berantai. Co : Polietilen, polvinilklorida, polimetil metakrilat. Homopolimer diturunkan dari satu tipe monomer Kopolimer Memerlukan 2 atau lebih jenis monomer Kopolimer dibedakan berdasarkan rangkaian variasi monomer Polimer paling sederhana mengandung makromolekul teratur dengan hanya satu satuan pengulangan dalam satu rangkaian, Co: asam poliakrilat, polistirene, polietilen Satuan polimer berbentuk rantai lurus Polimer siklik terbentuk jika 2 bagian akhir dari polimer rantai lurus terhubung disebut juga macrocycle. Sejumlah kecil molekul siklik sering terbentuk pada saat pembuatan polimer rantai lurus. Kombinasi polimer rantai lurus dan polimer siklik (macrocycle) dapat menghasilkan macam-macam arsitektur molekular Polimer Branched mengandung titik cabang (persimpangan)yang menghubungkan 3 atau 4 sub rantai Polimer Star 3 atau lebih cabang bertunas lagi. Polimer cross-linked Semua molekul dari sampel saling terhubung oleh banyak ikatan menghasilkan satu molekul sangat besar. Polimer cross-linked membentuk suatu struktur jaringan dengan monomer yang memiliki lebih dari 2 gugus fungsional selama pembuatan atau penambahan cross-linked agent Berbagai mekanisme pelepasan obat terkendali menggunakan polimer telah banyak dikembangkan Hal yang paling penting dlam mendesain polimer sifat polimer setelah obat dilepaskan Polimer umumnya diinginkan untuk diekskresikan dari dalam tubuh pada berbagai penggunaan controlled-release (oral, buccal, colon, implant, dll) Polimer diekskresikan lewat ginjal atau mengalami biodegradasi menjadi molekul kecil ekskresikan (biodegradable polymer) Nondegradable polymer digunakan pada controlled- release dimana polimernya dapat diperoleh kembali (sediaan patch transdermal) atau pemberian oral polimer diekskresikan lewat saluran cerna. Perbedaan mekanisme pelepasan obat sifat-sifat polimer. Kebanyakan obat harus larut dalam lingkungan air dan berdifusi dalam medium sebelum berikatan dengan reseptor target. Perangkat polimer dapat melindungi sementara molekul obat dari lingkungan air pada periode yang dapat direncanakan (preprogrammed rate controlled- release) Perlindungan ini berhubungan dengan menunda disolusi obat, menghambat difusi obat, atau mengendalikan aliran larutan obat. Polimer Larut air (Water-Soluble Polymer) gelatin, Gom arab, PVP, CMC, HPMC, HPC, Metil selulosa, starch, asam poliakrilat Polimer tidak larut air (Water-Insoluble Polymer) Etil selulosa,, Poli lactid acid (PLA), Poli (lactic- co-glycolic)Acid (PLGA), Polimer Hidrofob Cera , spermaceti, asam stearat, setil alkohol. Polimer enterik Shellak Selulosa asetat ftalat (CAP) Hidroksi profil metil selulosa ftalat (HPMCP) Eudragit L dan Eudragit S (paling stabil) 1. Delayed Dissolution Polimer bekerja dengan menunda disolusi obat sehingga memperlambat kontak obat dengan lingkungan berair. Mekanisme ini diperoleh dengan menggunakan polimer penyalut atau matrix yang terlarut pada laju yang lebih rendah daripada obat. Co : Film coating tablet, tablet enterik dengan polimer CAP, HPMCP, Shellak, Eudragit E 2. Diffusion Controlled DDS Difusi molekul obat di dalam larutan air dihambat oleh matriks polimer tidak larut (insoluble polymer matrix).Mekanisme ini terjadi pada sistem yang menggunakan polimer sambung-silang (crosslinked) hidrogel sebagai penghalang difusi. Penghalang difusi menurun dengan mengembangnya hidrogel terbentuk kekosongan dalam struktur gel. Hidrogel ini memiliki keuntungan bioadhesive dalam sal.cerna pada periode tertentu. 3. Drug Solution Flow Control DDS Perangkat pada sistem ini dimana pengendalian aliran larutan obat menggunakan potensial osmotik gradien yang melewati suatu polimer penghalang yang bersifat semipermeable yang membangkitkan tekanan. Tekanan diperoleh dari aliran larutan obat keluar dari perangkat sistem.Kecepatan aliran dikendalikan dengan adanya pori-pori dalam skala mikrometer. Osmotik pump (Oros) Polisakarida (Gum Alamiah) Polisakarida alamiah & derivatnya digunakan luas sediaan farmasi Diperoleh dari eksudat tanaman yang mengandung berbagai gula, selain glukosa dan memiliki sejumlah gugus teroksidasi, seperti polihidroksi. Umumnya polimer hidrofilik melepaskan obat dengan kecepatan konstan. Polimer kontak dengan air terhidrasi membentuk gel matriks sediaan controlled release. Gum alamiah lebih disukai daripada sintetik, karena nontoksik, murah, mudah didapat. Macam-macam Gum alamiah 1. Natrium Alginat Polisakarida hidrofilik alamiah dari ganggang laut. Umumnya digunakan dalam bentuk garam natrium alginat. Membentuk gel bila ada kation bivalen (co: ion kalsium). Cross-linked terjadi karena bertumpuknya block of asam glukoronat dari rantai alginat. Kalsium alginat penetesan larutan na alginat ke dalam larutankalsium klorida. keuntungan : nontoksik untuk oral, mukoprotektif, dapat mengembang (controlled release), mudah mengembang dalam lingkungan pH obat tidak tahan asam terlindung dari asam lambung 2. Karagenan Hidrokoloid laut yang diperoleh dari ekstraksi kelas Rhodophyceae (chondrus crispus). Tipe κ-,ι-, dan λ-karagenan Digunakan sebagai gelling dan thickening agent. κ- dan ι-karagenan mengembang gel κ-karagenan gel kuat, kaku, rapuh ι-karagenan gel elastis dan tiksotropi, terutama bila ada ion kalsium Hanya sedikit literatur controlled- release 3. Eter selulosa Selulosa polimer lurus dari unit β- anhidro glukosa. Eter selulosa derivat selulosa dibuat dengan eterifikasi gugus hidroksil, co : hidroksipropilmetil selulosa, metil selulosa, etil selulosa, selulosa asetat ftalat. Merupakan polimer hidrofilik membentuk gel controlled release. Bersifat biokompatibel dan nontoksik 4. Chitosan merupakan kationik polielektrolit hidrofilik diperoleh N- deasetilasi chitin dalam suasana basa. Chitin diperoleh dari kulit kepiting dan rajungan. Mengembang dan mengapung dalam suasana asam aplikasi controlled release Controlled release indometazin, propanolol, dll membentuk crosslinked dengan glutaraldehid dan polielektrolit. 5. Lain-lain Pectin, Gellan Gum, Gum akasia, Modified starch, Xanthan gum, dan Scleroglucan Poliester polimer biodragel paling banyak digunakan untuk controlled release Poliester diproduksi polimerisasi pembukaan cincin monomer siklik lakton.Polimerisasi lambat bahan BM tinggi (>20000 amu) Co : poly(ε-caprolactone), poly(glycolic acid) (PGA), Poly(L-lactic acid) (PLA). PVA disintesa dengan polimerisasi monomer vinil asetat bukan vinil alkohol. Monomer vinil asetat dipolimerisasi poli vinyl acetate, kemudian hidrolisis poly(vynil alcohol) (PVA) Polimer hidrofilik dan semikristalin, biokompatibel.