Anda di halaman 1dari 13

Anatomi Saluran Napas

• Hidung
– Tersusun atas tulang dan tulang rawan hialin. Terdapat
epitel respirasi (berlapis silindris bersilia sel goblet dan
mengandung sel basal)
• Alat penghidu
– Terdiri dari epitel olfaktoria
• Sinus paranasal
– Berupa rongga udara dalam tulang tengkorak. Ada 4
sinus: maksilaris, frontalis, etmodialis dan
sphenodialis
• Faring
– Merupakan lanjutan posterior dari rongga mulut. Ada
tiga rongga: nasofaring, orofaring, dan lariongofaring.
• Laring
– Terletak diantara faring dan trakhea. Berfungsi untuk
membentuk suara dan menutup trakea pada saat
menelan makanan (epiglotis)
• Trakhea
– Struktur trakea terdiri dari tulang rawan, epitel
bersilia, jaringan limfoid dan kelenjar. Terdapat 16-20
cincin tulang rawan.
• Bronkus
– Merupakan percabangan dari trakea. Strukturnya mirip
trakea, namun cincin berupa lempeng tulang rawan tidak
beraturan.
• Bronkiolus
– Merupakan percabangan dari bronkus, tidak mengandung
lempeng tulang rawan dan kelenjar submukosa
• Bronkiolus respiratorius
– Merupakan peralihan bagian konduksi ke bagian respirasi
paru, terdiri dari lapisan epitel
• Duktus alveolaris
– Lanjutan dari bronkiolus, merupakan tempat alveoli.
• Alveolus
– Merupakan kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli
terminal. Berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran
oksigen dan karbon dioksida. Berbentuk bulat poligonal,
septa antar alveoli disokong oleh serat kolagen dan elastis
halus
• Pleura
– Merupakan membran serosa pembungkus paru. Terdiri
dari serat elastin, fibroblas, dan kolagen. Pleura yang
melekat pada paru disebut pleura viseral dan yang melekat
pada dinding toraks disebut pleura parietal
Fisiologi Saluran Napas
• 1. Sistem Respirasi
– A. Fisiologi ventilasi paru
• Masuk dan keluarnya udara antar atmosfer dan
alveoli paru. Pergerakannya disebabkan oleh
– Tekanan Pleura
– Tekanan Alveolus
– Tekanan transpulmonal
• B. Fisiologi kendali persafaran pada pernapasan
• Terdapat dua mekanisme neural yang terpisah
– Mekanisme pada kendali pernapasan volunter
– Mekanisme pada kendali pernapasan involunter
Serat saraf meneruskan impuls inspirasi berkumpul pada
neuron motorik N.Phenicus. Serat saraf yang membawa
impuls ekspirasi bersatu pada neuron motorik intercostales
interna sepanjang segmen toracal medulla.
Neuron motorik untuk otot ekspirasi akan dihambat
apabila neuron motorik untuk inspirasi siaktifkan, dan berlaku
sebaliknya
• C. Pengaturan aktivitas pernapasan
– Peningkatan PCO2 maupun penurunan PO2 akan
memperbesar derajat aktivitas neuron
pernapasan di medulla oblongata. Pengaruh
perubahan kimia darah terhadap pernapasan
berlangsung melalui kemoreseptor pernapasan di
glomus karotikum dan aortikum. Berbagai aferen
lain menimbulkan pengaturan non-kimiawi yang
mempengaruhi pusat pernapasan pada keadaan
tertentu.
• D, Pengendalian kimiawi pernapasan
– Mekanisme pengaturan kimiawi akan
menyesuaikan ventilasi sehingga PCO2 alveoli pada
keadaan normal dipertahankan tetap.
– Berikut merupakan kompensasi terhadap adanya
perubahan kimiawi yang terjadi
• Kemoreseptor dalam batang otak
• Respon pernapasan terhadap kekurangan oksigen
• Pengaruh H+ pada respon CO2
• E. Pengangkatan oksigen ke jaringan
– Sistem pengangkut oksigen di dalam tubuh terdiri
atas paru dan sistem kardiovaskuler.
– Pengangkatan oksigen tergantung pada
• Jumlah oksigen yang masuk
• Pertukaran gas yang adekuat
• Aliran darah
• Kapasitas darah untuk mengangkut oksigen

Anda mungkin juga menyukai