Anda di halaman 1dari 172

AUDIT INTERNAL

LABORATORIUM
KESEHATAN

Surya Ridwanna
BIO DATA
1. NAMA: SURYA RIDWANNA
2. TMP/TGL LAHIR: 10 JUNI 1967
3. TLP/ E MAIL : 0818618438/ surya_blk@yahoo.com
4. PENDIDIKAN:
1. AKADEMI ANALIS KESEHATAN BANDUNG 1989
2. POST GRADUATE DIPLOMA IN SCIENCE UNIVERSITY OF
QUEENSLAND, AUSTRALIA, 1998 (Analisis Lingkungan)
3. SEKOLAH FARMASI / PASCA SARJANA ITB 2008. (Peminatan: Analisis
Kimia Farmasi)
5. PEKERJAAN: PRANATA LAB KES MADYA
LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
6. AKTIVITAS:
 KETUA LSP PATELKI/ ASESOR KOMPETENSI
 ASESOR KEPALA ISO 15189 AKREDITASI LAB MEDIS KAN-BSN
 ASESOR ISO 17043 AKREDITASI LAB PUP KAN-BSN
 DOSEN MATA KULIAH PENGENDALIAN MUTU, SISTEM MANAJEMEN
MUTU DAN INSTRUMENTASI
DASAR PENYELENGGARAAN
• ISO 9001 2015 9.2. Audit Internal
• Organisasi harus melakukan audit internal pada waktu terencana untuk menyediakan informasi apakah
SMM sesuai dengan standar, diterapkan dan dipelihara secara efektif
• ISO 15189 4.14.5
• Laboratorium harus melakukan audit internal pada waktu yang direncanakan untuk menentukan
apakah semua kegiatan dalam system manajemen mutu, termasuk pra-pemeriksaan, pemeriksaan, dan
pasca-pemeriksaan:
• KALK S5 P8
• Prosedur audit internal
• FKTP –BAB III PMP 3.1.4. (Peningkatan Mutu Puskesmas)
• Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas melakukan evaluasi kegiatan perbaikan
kinerja melalui audit internal yang dilaksanakan secara periodic
• SNARS AP5.6.
• Dilakukan audit secara periodik untuk semua reagensia esensial untuk memastikan akurasi dan presisi
hasil pemeriksaan, antara lain untuk aspek penyimpanan, label, kadaluarsa dan fisik
SNARS
• AP5.6.
• Dilakukan audit secara periodik untuk semua reagensia esensial untuk
memastikan akurasi dan presisi hasil pemeriksaan, antara lain untuk aspek
penyimpanan, label, kadaluarsa dan fisik
• PMKP 5.1 Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan panduan praktik
klinik, alur klinis (clinical pathway), dan/atau protokol klinis, dan/atau
prosedur, dan/atau standing order di prioritas pengukuran mutu
pelayanan klinis
• Evaluasi dapat dilakukan melalui audit medis dan atau audit klinis untuk
menilai efektivitas penerapan panduan praktik klinik dan alur klinis sehingga
dapat dibuktikan bahwa penggunaan panduan praktik klinis serta alur klinis
telah mengurangi variasi i proses dan hasil.
KALK S5 P8
Prosedur audit internal
• Ada prosedur audit internal
• Instruksi kerja mulai dari
• Pembentukan tim
• Penentuan jadual
• Agenda pelaksanaan
• Pelaporan
• Tindak lanjut temuan kegiatan pelayanan laboratorium
• Pemeriksaan pengendalian mutu administrasi dan keselamatan kerja
TIPE AUDIT LAB
• PIHAK PERTAMA
• OLEH SENDIRI
• INTERNAL AUDIT
• PIHAK KEDUA
• OLEH PELANGGAN
• EXTERNAL AUDIT
• PIHAK KETIGA
• OLEH LEMBAGA AKREDITASI
• ASSESSMENT
DEFINISI
Audit
Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk
mendapatkan fakta audit dan mengevaluasi objektifitasnya dalam
penetapan tingkat pemenuhan kriteria audit

Kriteria Audit
kebijakan, prosedur, atau kriteria yang digunakan sebagai acuan audit
DEFINISI
• Audit gabungan
• Audit yang dilakukan pada auditi pada 2 atau lebih SMM
• program Audit
• seperangkat audit atau lebih yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu dan diarahkan untuk maksud
tertentu.
• Lingkup audit
• cakupan dan batasan-batasan suatu audit
• audit plan
• uraian kegiatan dan pengaturan untuk audit
• audit criteria
• Sekumpulan persyaratan yang digunakan sebagai rujukan yang digunakan untuk membandingkan bukti
objective
• set of requirements (3.23) used as a reference against which objective evidence (3.8) is compared
• objective evidence
• Data yang mendukung atau membuktikan sesuatu
• data supporting the existence or verity of something
• bukti audit
• catatan, pernyataan fakta atau informasi lain, yang relevan dengan kriteria
audit dan dapat diverifikasi
• temuan audit
• hasil evaluasi bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit
• kesimpulan audit
• hasil audit setelah mempertimbangkan tujuan audit dan semua temuan audit
• pihak yang diaudit
• organisasi secara keseluruhan atau bagiannya sedang diaudit
• auditor
• orang yang melakukan audit
• ahli teknis
• orang yang memberikan pengetahuan atau keahlian khusus kepada tim audit
• pengamat
• individu yang menyertai tim audit tetapi tidak bertindak sebagai auditor
• sistem manajemen
• set elemen yang saling terkait atau berinteraksi dari suatu organisasi untuk
menetapkan kebijakan dan tujuan, dan proses untuk mencapai tujuan
tersebut
• risiko
• efek ketidakpastian
• kesesuaian
• pemenuhan suatu persyaratan
• ketidaksesuaian
• tidak terpenuhinya persyaratan
• kompetensi
• kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk
mencapai hasil yang diinginkan
• kebutuhan
• kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, umumnya tersirat atau wajib
• proses
• set kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi yang menggunakan input
untuk memberikan hasil yang diinginkan
• kinerja
• hasil yang terukur
• efektivitas
• sejauh mana kegiatan yang direncanakan direalisasikan dan hasil yang
direncanakan tercapai
PRINSIP AUDIT
7 PRINSIP AUDIT
A. INTEGRITY
B. FAIR PRESENTATION
C. DUE PROFESSIONAL CARE
D. CONFIDENTIALITY
E. INDEPENDENCE
F. EVIDENCE BASES APROACH
G. RISK BASED APPROACH
A. INTEGRITAS

dasar dari PROFESIONALISME


Auditor dan manajer audit harus:
• Melaksanakan pekerjaan secara etik, jujur dan bertanggung jawab
• Hanya melaksankan audit jika dalam kompetensinya
• Melaksanakan audit secara imparsial, ( adil tidak bias)
• Sensitif terhadap setiap gangguan yang akan mempengaruhi
penilaian selama audit
B. OBJEKTIF

Penyajian yang objektif / fair: kewajiban untuk melaporkan secara benar


dan akurat
Temuan audit, kesimpulan audit dan laporan audit
mencerminkan pelaksanaan kegiatan audit secara benar dan
akurat. Hambatan signifikan yang ditemukan selama audit dan
perbedaan pendapat yang tidak terselesaikan antara tim audit dan
auditi dilaporkan
C. PROFESIONAL

Sikap Profesional: penerapan ketekunan dan penilaian dalam audit


Auditor harus berhati-hati sesuai dengan pentingnya tugas yang
mereka lakukan dan kepercayaan yang diberikan. Audittor harus
memiliki kemampuan untuk membuat penilaian yang masuk akal
dalam semua situasi audit.
D. KERAHASIAHAN

Kerahasiaan: keamanan informasi


Auditor harus bijaksana dalam menggunakan dan melindungi
informasi yang diperoleh selama audit.
Informasi audit tidak boleh digunakan secara tidak pantas untuk
keuntungan pribadi oleh auditor atau klien audit, atau dengan cara
yang merugikan kepentingan yang sah dari pihak yang diaudit.
Konsep ini mencakup penanganan yang tepat atas informasi sensitif
atau rahasia.
E. INDEPENDEN

Independensi: ketidakberpihakan dan objektivitas


Kesimpulan audit harus independen dari aktivitas yang diaudit, dan
harus bebas dari bias dan konflik kepentingan.
Auditor internal harus independen dari fungsi yang diaudit jika
dapat dilakukan. Auditor harus menjaga obyektivitas untuk
memastikan bahwa temuan dan kesimpulan audit hanya
berdasarkan bukti audit.
F. BERBASIS BUKTI

Pendekatan berbasis bukti: metode rasional untuk mencapai


kesimpulan
Bukti audit harus dapat diverifikasi. Karena keterbatasannya
sampling untuk mendapatkan bukti harus tepat
G. BERBASIS RISIKO

Pendekatan berbasis risiko: mempertimbangkan risiko dan peluang


Perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan audit harus
menggunakan pendekatan berbasis risiko untuk memastikan
bahwa audit difokuskan pada hal-hal yang penting bagi klien
audit, dan untuk mencapai tujuan program audit
S
A
I
U
K
D
L
I
U
T
S
PENGELOLAAN
PROGRAM AUDIT
1. PENETAPAN
TUJUAN
PROGRAM
AUDIT

2. EVALUASI RESIKO
6. KAJI ULANG
DAN PELUANG
DAN PLAN
ACT PROGRAM AUDIT
P PENINGKATAN
PROGRAM 3. PENETAPAN
R A AUDIT PROGRAM AUDIT

O U
G D 5.
4. PELAKSANAAN
MONITORING CHECK DO
R I PROGRAM PROGRAM AUDIT
AUDIT
A T
M
PENGELOLAAN PROGRAM AUDIT
• Penetapan program audit
• Peran tanggung jawab pemegang program audit
• kompetensi
1. Penetapan tujuan
• Menetapkan tingkat program audit
2. Evaluasi risiko dan • Sumber daya yang diperlukan
peluang
• Pelaksanaan Program Audit
3. Penetapan Program • Menentukan tujuan, ruang lingkup dan kriteria untuk
4. Pelaksanaan Program audit individu
• Memilih dan menentukan metode audit
5. Monitoring Program • Memilih anggota tim audit
6. Kaji ulang dan • Menugaskan tanggung jawab untuk audit individu
kepada ketua tim audit
peningkatan program • Mengelola hasil program audit
• Mengelola dan memelihara catatan program audit
PENGELOLAAN PROGRAM AUDIT
• Personil kompeten
• TERDAPAT INFORMASI :
a. Tujuan
b. Resiko dan peluang dalam program audit dan tindakannya
c. Lingkup (luas, batas, lokasi)
d. Jadwal Audit (angka / durasi / frekuensi)
e. Tipe audit
f. Kriteria Audit
g. Metode Audit
h. Kriteria seleksi tim audit
i. Informasi yang relevan
• Implementasi di monitor dan diukur untuk menjamin objektifitas
• Di kaji ulang untuk mengidentifikasi kebutuhan perubahan untuk peningkatan
1. TUJUAN PROGRAM AUDIT
• Sebagai arahan dalam perencanaan dan pelaksanaan audit agar
berjalan efektif
• Harus selaras dengan kebijakan dan tujuan manejemen
• Pertimbangakan hal berikut:
• kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
• karakteristik dan persyaratan untuk proses, produk, layanan
• persyaratan sistem manajemen
• kebutuhan untuk evaluasi penyedia eksternal
• tingkat kinerja pihak yang diaudit dan tingkat kematangan sistem manajemen, (KPI)
• terjadinya ketidaksesuaian atau insiden atau keluhan
• mengidentifikasi risiko dan peluang
• hasil audit sebelumnya.
Contoh Tujuan Program Audit
• Identifikasi peluang peningkatan
• Evaluasi kemampuan auditi dalam penentuan konteks
• Evaluasi kemampuan auditi dalam penentuan risiko dan peluang
• Pemenuhan terhadap standar , peraturan, komitmen, dll
• mendapatkan dan mempertahankan kepercayaan pada kemampuan
penyedia eksternal
• menentukan kesesuaian yang berkelanjutan,
• kecukupan dan efektivitas sistem manajemen auditi;
• mengevaluasi kompatibilitas dan keselarasan tujuan sistem
manajemen dengan arah strategis organisasi
CONTOH TUJUAN AUDIT
Dasar Penetapan Tujuan Audit Contoh Tujuan Audit Internal
Permasalahan prioritas yang dihadapi Menganalisis banyak terjadinya komplain pasien pada
organisasi pelayanan farmasi
Rencana pengembangan pelayanan Mengidentifikasi peluang inovasi pelayanan laboratorium

Persyaratan suatu sistem manajemen Mengetahuai kesesuaian proses pelayanan laboratorium


yang diacu dengan standar pelayanan laboratorium
Persyaratan regulasi atau persyaratan Mengetahui kesesuaian sumber daya farmasi dengan
kontrak Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
Evaluasi terhadap rekanan Mengevaluasi kinerja laboratorium mitra yang bekerja sama
dengan puskesmas
Potensi risiko kegiatan pelayanan Mengidentifikasi potensi risiko pelayanan imunisasi
2. EVALUASI RESIKO DAN PELUANG
PROGRAM AUDIT
Resiko bisa terjadi pada saat Kesempatan peningkatan program audit
a. Prencanaan a. memungkinkan beberapa audit dilakukan
b. Sumber daya dalam satu kunjungan;
b. meminimalkan waktu dan jarak perjalanan
c. Pemilihan tim audit ke situs;
d. Komunikasi c. mencocokkan tingkat kompetensi tim audit
e. Pelaksanaan dengan tingkat kompetensi yang
f. Pengendalian informasi dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit;
d. menyelaraskan tanggal audit dengan
g. Pemanatauan , kaji ulang dan
ketersediaan staf kunci auditee
peningkatan program audit
h. Ketersediaan dan kerjasama pihak
yang diaudit dan ketersediaan bukti
3. PENETAPAN PROGRAM AUDIT

1. Tanggung jawab pengelola program audit


2. Kompetensi pengelola program audit
3. Tingkatan (luasan) program audit
4. Sumber daya program audit
Tanggung jawab
Pengelola program audit
a. menetapkan sejauh mana program audit sesuai dengan tujuan yang
relevan dan kendala yang diketahui;
b. menentukan masalah
c. memastikan pemilihan tim audit
d. menetapkan semua proses yang relevan
e. menentukan dan memastikan penyediaan sumber daya
f. memastikan bahwa informasi yang terdokumentasi yang sesuai disiapkan
g. memantau, meninjau, dan meningkatkan program audit
h. mengkomunikasikan program audit (persetujuannya oleh klien audit)
Kompetensi pengelola program audit

a. prinsip audit
b. standar sistem manajemen/ yang terkait;
c. informasi mengenai auditee dan konteksnya
d. persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku
e. manajemen risiko, manajemen proyek dan proses, dan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dapat dipertimbangkan.
f. kegiatan pengembangan berkelanjutan
Tingkatan (luasan) program audit
Dipengaruhi
• tujuan, ruang lingkup dan durasi setiap audit dan jumlah audit yang akan dilakukan, metode pelaporan dan, jika berlaku, tindak
lanjut audit;
• standar sistem manajemen atau kriteria lain yang berlaku;
• jumlah, kepentingan, kompleksitas, kesamaan dan lokasi kegiatan yang akan diaudit;
• faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan sistem manajemen;
• kriteria audit yang berlaku,
• hasil audit internal atau eksternal dan tinjauan manajemen sebelumnya, jika sesuai;
• hasil tinjauan program audit sebelumnya;
• masalah bahasa, budaya dan sosial;
• keprihatinan pihak-pihak yang berkepentingan,
• perubahan signifikan pada konteks auditee atau operasinya dan risiko serta peluang terkait;
• ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi
• terjadinya peristiwa internal dan eksternal,;
• risiko dan peluang bisnis, termasuk tindakan untuk mengatasinya.
Sumber daya program audit
a. sumber daya keuangan dan waktu yang diperlukan
b. metode audit
c. ketersediaan auditor
d. tingkat program audit, risiko dan peluang program audit
e. waktu dan biaya perjalanan, akomodasi
f. ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi
g. ketersediaan alat, teknologi, dan peralatan yang diperlukan;
h. ketersediaan informasi yang terdokumentasi yang diperlukan,
i. persyaratan yang terkait dengan fasilitas,
PROGRAM AUDIT
Periode : 2019 k
NO Jenis audit Tujuan lingkup PIC Auditor e
JA FE MA AP ME JN JL AG SE OK NO DE
t
1 INTERNAL Memastikan Proses nmm Dff √
pelaksanaan pemeriksaan dddd
SMM
Memastikan Bidang
Kepatuhan Administrasi
2 Audit Pihak ke 2 Memastikan SMM dan
suplai yang Proses
sesuai
stabdar

3 Audit Pihak ketiga Memastikan Sistem Mutu √


(Asesmen/Surveilen) SMM dan Prosedur
berjalan
sesuai
standar
4. PELAKSANAAN PROGRAM AUDIT
A. Tujuan, Lingkup dan Kriteria Audit
B. Metode Audit
C. Tim Audit
D. Tanggung jawab ketua tim audit
E. Pengelolaan hasil program audit
F. Pengelolalaan dan pemeliharaan rekaman program audit
Kegiatan setelah program ditetapkan
a. mengomunikasikan bagian-bagian yang relevan dari program audit,
b. menetapkan tujuan, ruang lingkup dan kriteria;
c. memilih metode audit
d. mengoordinasikan dan menjadwalkan audit
e. memastikan tim audit memiliki kompetensi yang diperlukan
f. menyediakan sumber daya individu dan keseluruhan
g. memastikan pelaksanaan audit sesuai dengan program audit,
h. memastikan informasi yang terdokumentasi yang relevan mengenai
kegiatan audit dikelola dan dipelihara dengan baik
i. menetapkan dan menerapkan kontrol operasional
j. meninjau program audit untuk mengidentifikasi peluang untuk
peningkatannya
A. Tujuan, Lingkup dan Kriteria Audit
TUJUAN RUANG LINGKUP
• memenuhi program audit • konsisten dengan program
• dapat mencakup berikut: dan tujuan audit.
a. penentuan tingkat kesesuaian SM untuk
diaudit dengan kriteria audit; • Ini mencakup faktor-
b. evaluasi kemampuan SM factor:
c. evaluasi efektivitas SM • lokasi,
d. identifikasi peluang untuk perbaikan
potensial SM; • fungsi,
e. evaluasi kesesuaian dan kecukupan SM • kegiatan,
dengan arah strategis; • proses yang akan diaudit,
f. evaluasi kemampuan SM untuk mencapai • periode waktu.
tujuan dan secara
A. Tujuan, Lingkup dan Kriteria Audit
KRITERIA AUDIT
• sebagai referensi untuk menentukan kesesuaian.
• Ini dapat mencakup satu atau lebih dari yang berikut:
• kebijakan,
• proses, prosedur,
• kriteria kinerja yang berlaku termasuk tujuan,
• persyaratan hukum dan peraturan,
• persyaratan sistem manajemen,
• informasi mengenai konteks dan risiko dan peluang yang ditentukan oleh auditee
• kode etik sektor atau pengaturan yang direncanakan lainnya.
• Dapat berubah jika tujuan berubah.
B. Metode Audit

• Metode tergantung pada


• tujuan, ruang lingkup, dan kriteria audit yang ditentukan.
• Audit dapat dilakukan di tempat, dari jarak jauh atau sebagai
kombinasi.
• Pertimbangan risiko dan peluang terkait.
• Jika ada join audit, metode harus disetujui bersama
• Jika 2 SM, audit gabungan dapat dimasukkan dalam program audit.
C. Tim Audit

• Harus kompeten
• apakah audit tersebut merupakan audit gabungan atau bukan
• metode audit yang dipilih;
• memastikan obyektivitas dan ketidakberpihakan
• kemampuan anggota tim audit untuk bekerja dan berinteraksi secara efektif
• masalah eksternal / internal yang relevan,
• jenis dan kompleksitas proses yang akan diaudit.
• Auditor “in trainning” boleh disertkan sebagai observer
• Komposisi tim dapat berubah jika ada konflik kepentingan
D. Tanggung jawab ketua tim audit

informasi berikut harus diberikan kepada ketua tim audit:


a. tujuan audit;
b. kriteria audit dan informasi terdokumentasi yang relevan;
c. ruang lingkup audit, termasuk identifikasi organisasi dan fungsi serta
prosesnya
d. proses audit dan metode terkait;
e. komposisi tim audit;
f. rincian kontak pihak yang diaudit,
g. sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit;
h. informasi yang diperlukan
i. informasi yang mendukung pemimpin tim audit.
E. Hasil program audit

harus memastikan bahwa kegiatan-kegiatan berikut ini dilakukan:


a. evaluasi pencapaian tujuan untuk setiap audit dalam program audit;
b. meninjau dan menyetujui laporan audit tentang pemenuhan ruang lingkup dan
tujuan audit;
c. meninjau efektivitas tindakan yang diambil untuk mengatasi temuan audit;
d. distribusi laporan audit kepada pihak yang berkepentingan terkait;
e. penentuan perlunya audit tindak lanjut.

harus mempertimbangkan, jika perlu:


a. mengkomunikasikan hasil audit dan praktik terbaik ke area lain dalam organisasi,
b. implikasi untuk proses lain.
F. Rekaman program audit 2. Rekaman
• rencana audit dan laporan
audit;
• bukti dan temuan audit
obyektif;
• catatan audit dihasilkan, • laporan ketidaksesuaian;
dikelola, dan dipelihara. • koreksi dan laporan
tindakan korektif;
1. Catatan • Proses harus ditetapkan • audit laporan tindak lanjut.
• jadwal audit; untuk memastikan bahwa
• tujuan dan luas keamanan informasi dan
program audit;
• risiko dan peluang
kebutuhan kerahasiaan
program audit, • Bentuk dan tingkat rincian 3. Catatan terkait dengan
• ulasan tentang catatan harus tim audit :
efektivitas program • evaluasi kompetensi dan
audit. menunjukkan bahwa kinerja
tujuan program audit telah • kriteria untuk pemilihan
tercapai • pemeliharaan dan
peningkatan kompetensi.
6. MONITORING PROGRAM AUDIT

a. apakah jadwal dipenuhi dan


sasaran program audit sedang
dicapai;
b. kinerja tim audit Beberapa faktor dapat
c. kemampuan tim audit untuk mengindikasikan
mengimplementasikan perlunya memodifikasi
rencana audit; program audit
d. umpan balik;
e. kecukupan informasi yang
terdokumentasi.
7. KAJI ULANG DAN PENINGKATAN
PROGRAM AUDIT
memastikan hal-hal berikut:
a. peninjauan keseluruhan implementasi
• apakah tujuannya program audit;
telah tercapai.
b. identifikasi bidang dan peluang untuk
• hasil tinjauan harus peningkatan;
digunakan sebagai c. aplikasi perubahan pada program audit jika
masukan untuk perlu;
peningkatan d. peninjauan pengembangan profesional
program. berkelanjutan auditor
e. pelaporan hasil program audit dan kaji ulang
dengan klien audit dan pihak
berkepentingan terkait,
Tinjauan program audit
pertimbangkan :
a. hasil dan tren dari pemantauan program audit;
b. kesesuaian dengan proses program audit dan informasi terdokumentasi yang relevan;
c. kebutuhan dan harapan yang berkembang dari pihak berkepentingan yang relevan;
d. catatan program audit;
e. metode audit alternatif atau baru;
f. metode alternatif atau baru untuk mengevaluasi auditor;
g. efektivitas tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang, dan masalah internal dan
eksternal yang terkait dengan program audit;
h. masalah kerahasiaan dan keamanan informasi yang berkaitan dengan program audit
PELAKSANAAN
AUDIT
6. PELAKSANAAN 1. INISIASI
AUDIT AUDIT
TAMBAHAN
I P 2. PERSIAPAN
AKTIVITAS
M R ACT PLAN AUDIT
O O
P G
L R
3. PELAKSANAAN
E A AKTIVITAS AUDIT
M M
CHECK DO
E
N A
4. PERSIAPAN
T U DAN DISTRIBUSI
5. MELENGKAPI
A D AUDIT LAPORAN AUDIT
S I
I T
1. INISIASI AUDIT
Pelaksanaan audit merupakan tanggung jawab ketua audit
• Kontak audit
• Memastikan jadwal, lokasi, isu, dlll
• Feasibility audit
 informasi yang memadai dan sesuai untuk perencanaan dan pelaksanaan
audit;
 kerjasama yang memadai dari pihak yang diaudit;
 waktu dan sumber daya yang memadai untuk melakukan audit
2. PERSIAPAN AKTIVITAS AUDIT
• Review informasi/dokumen
• Rencana Audit
• Risk based approach
• Detail rencana audit
• Penugasan kepada tim  rapat tim
• Persiapan informasi audit
• daftar periksa fisik atau digital;
• rincian pengambilan sampel audit;
• informasi audio visual.
3. PELAKSANAAN AKTIVITAS AUDIT
A. Rule of Observer
B. Pertemuan Pembukaan
C. Komunikasi
D. Ketersediaan dan ases informasi
E. Kaji ulang informasi
F. Pengumpulan dan verifikasi informasi
G. Laporan temuan audit
H. Simpulan audit
I. Pertemuan penutup
A. Observer /pengamat/ pemandu
• Harus diatur atas persetujuan auditie dan auditor
B. Pertemuan Pembukaan
• Rapat harus dipimpin oleh ketua tim audit. ada rekaman kehadiran
• Tujuan:
• mengonfirmasi persetujuan semua peserta
• memperkenalkan tim audit dan peran mereka;
• memastikan bahwa semua kegiatan audit yang direncanakan
dapat dilakukan.
B. Pertemuan Pembukaan
Lakukan Konfirmasi atas:
tujuan, ruang lingkup, dan kriteria audit;
rencana audit dan pengaturan lain yang relevan dengan pihak yang diaudit,
saluran komunikasi formal antara tim audit dan pihak yang diaudit;
bahasa yang akan digunakan selama audit;
auditee terus diberi tahu tentang kemajuan audit selama audit;
ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang dibutuhkan oleh tim audit;
hal-hal yang berkaitan dengan kerahasiaan dan keamanan informasi;
akses yang relevan, kesehatan dan keselamatan, keamanan, keadaan darurat
dan pengaturan lainnya untuk tim audit;
kegiatan di situs yang dapat memengaruhi pelaksanaan audit.
B. Pertemuan Pembukaan
• Penyajian informasi tentang hal-hal berikut harus dipertimbangkan,
jika sesuai:
• metode pelaporan temuan audit termasuk kriteria untuk
penilaian, jika ada;
• kondisi di mana audit dapat dihentikan;
• bagaimana menangani kemungkinan temuan selama audit;
• sistem apa pun untuk umpan balik dari pihak yang diaudit tentang
temuan atau kesimpulan audit, termasuk keluhan atau banding.
C. Komunikasi
• Selama audit, mungkin perlu untuk membuat pengaturan formal
untuk komunikasi
• Tim audit harus berunding secara berkala untuk bertukar informasi,.
• Selama audit, ketua tim audit harus secara berkala
mengkomunikasikan kemajuan,
• Jika bukti menunjukkan bahwa tujuan audit tidak dapat dicapai, ketua
tim harus melaporkan alasannya kepada auditi untuk menentukan
tindakan yang sesuai.
• Perubahan pada rencana audit harus ditinjau dan diterima,
D. Ketersediaan dan akses informasi
• Metode audit yang dipilih untuk audit tergantung pada tujuan, ruang
lingkup dan kriteria audit yang ditetapkan, serta durasi dan lokasi.
• Lokasi adalah di mana informasi yang diperlukan untuk kegiatan audit
spesifik tersedia untuk tim audit. Ini mungkin termasuk lokasi fisik dan
virtual.
• Di mana, kapan dan bagaimana mengakses informasi audit sangat penting
untuk audit. Ini independen dari tempat informasi dibuat, digunakan, dan /
atau disimpan.
• Berdasarkan masalah ini, metode audit perlu ditentukan.
• Audit dapat menggunakan campuran metode. Juga, keadaan audit dapat
berarti bahwa metode perlu berubah selama audit.
E. Kaji ulang informasi
• Informasi terdokumentasi yang relevan dari pihak yang diaudit harus
ditinjau kembali untuk:
• menentukan kesesuaian sistem, sejauh yang didokumentasikan, dengan kriteria
audit;
• mengumpulkan informasi untuk mendukung kegiatan audit.
• Tinjauan tersebut dapat digabungkan dengan kegiatan audit lainnya dan
dapat berlanjut sepanjang audit,
• Jika informasi yang terdokumentasi yang memadai tidak dapat diberikan,
ketua tim audit harus memberi tahu individu yang mengelola program
audit dan pihak yang diaudit.
• Audit dapat dilanjutkan atau ditangguhkan sampai masalah informasi yang
terdokumentasi diselesaikan.
F. Pengumpulan dan verifikasi informasi
• informasi harus dikumpulkan dengan cara pengambilan sampel yang
sesuai dan harus diverifikasi, sejauh dapat dipraktikkan.
• informasi harus dapat verifikasi agar dapat diterima sebagai bukti
audit.
• Metode pengumpulan informasi meliputi, tetapi tidak terbatas pada
hal-hal berikut:
• wawancara;
• pengamatan;
• ulasan informasi yang didokumentasikan.
G. Laporan temuan audit
• Bukti audit dievaluasi terhadap kriteria audit untuk menentukan temuan
audit.
• Temuan audit dapat menunjukkan kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan
kriteria audit.
• Ketidaksesuaian dan bukti audit pendukungnya harus dicatat.
• Ketidaksesuaian dapat dinilai tergantung pada konteks organisasi dan
risikonya.
• Penilaian ini dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif
• Kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan persyaratan hukum atau
peraturan atau persyaratan lain, kadang-kadang disebut sebagai kepatuhan
atau ketidakpatuhan.
Bukti
audit
Ketidakses
uaian
Tidak 1. Major
Sesuai sesuai
2. Minor
Patuh Tidak
patuh 3. Observ
asi

Kriteria
audit
• Kesimpulan audit harus mengatasi
H. Simpulan audit masalah seperti berikut ini:
• sejauh mana kesesuaian dengan
kriteria audit dan ketahanan sistem
Tim audit harus berunding untuk: manajemen,
• implementasi, pemeliharaan dan
• meninjau temuan audit dan peningkatan sistem manajemen yang
informasi lain yang sesuai yang efektif;
dikumpulkan selama audit, • pencapaian tujuan audit, cakupan
ruang lingkup audit dan pemenuhan
terhadap tujuan audit; kriteria audit;
• menyetujui kesimpulan audit, • tujuan mengidentifikasi tren.
• Jika ditentukan oleh rencana audit,
• menyiapkan rekomendasi, kesimpulan audit dapat mengarah
• membahas tindak lanjut audit, pada rekomendasi untuk perbaikan,
atau kegiatan audit di masa depan.
I. Pertemuan penutup
• Dipimpin oleh ketua tim dan dihadiri oleh manajemen pihak yang diaudit
• Untuk mempresentasikan temuan audit dan kesimpulannya.
• Sampaikan situasi yang dihadapi selama audit yang dapat mengurangi
kepercayaan.
• Persetujuan kerangka waktu untuk rencana aksi untuk menangani temuan audit.
• keefektifan sistem manajemen dalam mencapai tujuan pihak yang diaudit,
termasuk pertimbangan konteks dan risiko serta peluangnya.
• Keakraban pihak yang diaudit dengan proses audit juga harus dipertimbangkan
selama pertemuan penutupan, untuk memastikan tingkat detail yang benar
diberikan kepada peserta.
I. Pertemuan penutup
• Bisa formal atau nonformal ada rekaman kehadiran.
• Jika perlu, hal-hal berikut harus dijelaskan kepada pihak yang diaudit
• memberi saran bahwa bukti audit yang dikumpulkan didasarkan pada sampel informasi yang tersedia dan tidak
sepenuhnya mewakili efektivitas keseluruhan proses auditee;
• metode pelaporan;
• bagaimana temuan audit harus ditangani berdasarkan proses yang disepakati;
• kemungkinan konsekuensi dari tidak secara memadai menangani temuan audit;
• presentasi temuan audit dan kesimpulan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan diakui oleh manajemen
pihak yang diaudit;
• segala kegiatan pasca-audit terkait (mis. implementasi dan peninjauan tindakan korektif, mengatasi keluhan audit,
proses banding).
• Setiap pendapat yang berbeda mengenai temuan audit atau kesimpulan antara tim audit dan
pihak yang diaudit harus didiskusikan dan, jika mungkin, diselesaikan. Jika tidak diselesaikan, ini
harus direkam.
• Jika ditentukan oleh tujuan audit, peluang untuk rekomendasi perbaikan dapat disajikan. Harus
ditekankan bahwa rekomendasi tidak mengikat.
4. LAPORAN AUDIT
Isi laporan audit
1. tujuan audit;
2. ruang lingkup audit,
3. identifikasi klien audit;
4. identifikasi tim audit dan peserta auditee dalam audit;
5. tanggal dan lokasi di mana kegiatan audit dilakukan;
6. kriteria audit;
7. mengaudit temuan dan bukti terkait;
8. kesimpulan audit;
9. pernyataan terpenuhinya kriteria audit ;
10. pendapat yang berbeda yang tidak terselesaikan
11. risiko bahwa bukti audit yang diperiksa tidak representatif.
Mempersiapkan laporan audit
Laporan audit juga dapat mencakup hal-hal berikut, yang sesuai:
• rencana audit termasuk jadwal waktu;
• rangkuman proses audit,
• konfirmasi bahwa tujuan audit telah dicapai dalam
• area apa pun dalam ruang lingkup audit yang tidak dicakup;
• ringkasan yang mencakup kesimpulan audit dan temuan audit;
• praktik yang baik diidentifikasi;
• tindak lanjut rencana aksi yang disepakati, jika ada;
• pernyataan sifat rahasia dari konten;
• setiap implikasi untuk program audit atau audit berikutnya
Mendistribusikan laporan audit

• Laporan audit harus selesai dalam jangka waktu yang disepakati.


• Laporan audit harus diberi tanggal, ditinjau dan diterima,.
• Laporan audit kemudian harus didistribusikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan
• Pastikan kerahasiaan
5. MELENGKAPI AUDIT
• Audit selesai ketika semua kegiatan audit yang direncanakan telah
dilakukan, atau sebagaimana disepakati dengan klien audit
• Informasi yang terdokumentasi yang berkaitan dengan audit harus
disimpan atau dibuang
• tidak boleh mengungkapkan informasi apa pun yang diperoleh selama
audit,
• Pelajaran yang didapat dari audit dapat mengidentifikasi risiko dan
peluang untuk program audit dan pihak yang diaudit.
6. PELAKSANAAN AUDIT TAMBAHAN
• perlunya koreksi, atau untuk tindakan korektif, atau peluang untuk
perbaikan.
• Tindakan tersebut biasanya diputuskan dan dilakukan oleh pihak yang
diaudit dalam jangka waktu yang disepakati.
• Penyelesaian dan keefektifan tindakan ini harus diverifikasi.
• Verifikasi ini dapat menjadi bagian dari audit selanjutnya.
AUDITOR
KOMPETENSI DAN EVALUASI AUDITOR
• Kompetensi harus dievaluasi secara teratur berdasarkan kriteria
• Auditor harus mengembangkan, mempertahankan, dan meningkatkan
kompetensinya
• Evaluasi kompetensi auditor harus direncanakan, diimplementasikan dan
didokumentasikan
• menentukan kompetensi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan program audit;
• menetapkan kriteria evaluasi;
• pilih metode evaluasi yang sesuai;
• melakukan evaluasi.
• Hasil dari proses evaluasi harus memberikan dasar untuk hal-hal berikut:
• pemilihan anggota tim audit
• menentukan kebutuhan untuk peningkatan kompetensi
• evaluasi kinerja auditor yang sedang berlangsung.
KOMPETENSI DAN EVALUASI AUDITOR
1. Menentukan kompetensi auditor
2. Menetapkan kriteria evaluasi auditor
3. Memilih metode evaluasi auditor yang tepat
4. Melakukan evaluasi auditor
5. Memelihara dan meningkatkan kompetensi auditor
1. KOMPETENSI AUDITOR
• harus dipertimbangkan:
• ukuran, sifat, kompleksitas, produk, layanan dan proses auditee;
• metode untuk audit;
• disiplin sistem manajemen untuk diaudit;
• kompleksitas dan proses sistem manajemen yang akan diaudit;
• jenis dan tingkat risiko dan peluang yang ditangani oleh sistem manajemen;
• tujuan dan tingkat program audit;
• ketidakpastian dalam mencapai tujuan audit;
• persyaratan lain, seperti yang diberlakukan oleh klien audit atau pihak
berkepentingan terkait lainnya, jika sesuai.
Perilaku pribadi
a. etis, mis. adil, jujur, tulus, jujur, dan bijaksana;
b. berpikiran terbuka, yaitu bersedia untuk mempertimbangkan gagasan atau
sudut pandang alternatif;
c. diplomatis, yaitu bijaksana dalam berurusan dengan individu;
d. jeli, yaitu secara aktif mengamati lingkungan dan aktivitas fisik;
e. tanggap, yaitu sadar dan mampu memahami situasi;
f. serbaguna, yaitu dapat dengan mudah beradaptasi dengan situasi yang
berbeda;
g. ulet, yaitu gigih dan fokus pada pencapaian tujuan;
Perilaku pribadi
h. tegas, yaitu mampu mencapai kesimpulan tepat waktu berdasarkan pada
penalaran dan analisis logis;
i. mandiri, yaitu mampu bertindak dan berfungsi secara independen saat
berinteraksi secara efektif dengan orang lain;
j. mampu bertindak dengan tabah, yaitu mampu bertindak secara bertanggung
jawab dan etis, meskipun tindakan ini mungkin tidak selalu populer dan kadang-
kadang dapat menyebabkan ketidaksepakatan atau konfrontasi;
k. terbuka untuk perbaikan, yaitu mau belajar dari situasi;
l. peka secara budaya, yaitu taat dan menghormati budaya yang diaudit;
m. kolaboratif, yaitu berinteraksi secara efektif dengan orang lain, termasuk anggota
tim audit dan personel auditee.
Pengetahuan dan keterampilan Auditor
• pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai hasil
audit yang diharapkan;
• kompetensi generik dan tingkat disiplin serta pengetahuan dan
keterampilan khusus sektor.
• Pemimpin tim audit harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
tambahan yang diperlukan untuk memberikan kepemimpinan kepada
tim audit.
Pengetahuan umum dan keterampilan
auditor sistem manajemen
A. Prinsip, proses dan
metode audit: a. Menjamin audit dilaksanakan
secara konsisten dan sistematik
B. Standar sistem
b. Memahami ruang lingkup audit
manajemen dan referensi dan menerapkan kriteria audit,
lain: c. Memahami struktur, tujuan,
C. Organisasi dan konteksnya: dan praktik manajemen auditee
d. Mengetahui, dan bekerja di
D. Persyaratan hukum dan dalam, persyaratan organisasi..
peraturan yang berlaku
dan persyaratan lainnya
Disiplin dan kompetensi khusus/ sektoral
• persyaratan dan prinsip sistem manajemen, dan penerapannya;
• dasar-dasar disiplin dan sektor yang terkait dengan standar sistem
manajemen yang diterapkan oleh pihak yang diaudit;

• penerapan metode, teknik, proses, dan praktik khusus sektor


 menghasilkan temuan dan kesimpulan audit yang sesuai;

• prinsip, metode dan teknik yang relevan dengan disiplin dan sektor,
 menentukan dan mengevaluasi risiko dan peluang yang
terkait dengan tujuan audit.
Kompetensi umum pemimpin tim audit
• merencanakan audit dan menetapkan tugas audit
• membahas masalah-masalah strategis dengan manajemen puncak
pihak
• mengembangkan dan memelihara hubungan kerja kolaboratif antara
anggota tim audit;
• mengelola proses audit, termasuk:
• mewakili tim audit dalam komunikasi
• memimpin tim audit untuk mencapai kesimpulan audit;
• menyiapkan dan menyelesaikan laporan audit.
Pengetahuan dan keterampilan untuk
mengaudit berbagai disiplin ilmu
• harus memiliki pemahaman tentang interaksi dan sinergi antara
sistem manajemen yang berbeda.
• Pimpinan tim audit harus memahami persyaratan masing-masing
standar sistem manajemen yang diaudit dan mengenali batas-batas
kompetensi mereka di setiap disiplin ilmu.

• Audit beberapa disiplin ilmu yang dilakukan secara bersamaan dapat


dilakukan sebagai audit gabungan atau sebagai audit sistem
manajemen terintegrasi yang mencakup banyak disiplin ilmu.
Pencapaian kompetensi
A. Auditor :
• berhasil menyelesaikan program
pelatihan auditor generik;
• pengalaman dalam posisi teknis, B. Pemimpin tim audit
manajerial atau profesional yang
relevan; • memiliki pengalaman audit
• pendidikan / pelatihan dan tambahan untuk
pengalaman dalam disiplin sistem mengembangkan kompetensi
manajemen spesifik dan sektor;
• pengalaman audit diperoleh di
bawah pengawasan auditor yang
kompeten dalam disiplin yang sama.
2. KRITERIA EVALUASI

• Kualitatif • Kuantitatif
• Tingkah laku • Lama kerja
• Pengetahuan • Pendidikan
• Skill • Jumlah pelaksanaan audit
4. METODE EVALUASI AUDITOR
dilakukan dengan menggunakan dua atau lebih cara bderikut:
1. Kaji Ulang rekaman
2. Umpan balik
3. Interview
4. Observasi
5. Test
6. Kaji ulang audit
5. PELAKSANAAN EVALUASI AUDITOR

• Informasi yang dikumpulkan dibandingkan dengan kriteria


Penugasan
pelatihan tambahan, pengalaman kerja atau audit harus dilakukan

• evaluasi ulang berikutnya harus dilakukan.


5. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN
KOMPETENSI AUDITOR
• Auditor dan pemimpin tim audit harus terus meningkatkan
kompetensinya melalui:
• partisipasi reguler dalam audit sistem manajemen dan
• pengembangan profesional berkelanjutan.
• pengembangan profesional berkelanjutan harus mempertimbangkan :
• perubahan dalam kebutuhan individu dan organisasi
• perkembangan dalam praktik audit termasuk penggunaan teknologi;
• standar yang relevan termasuk pedoman / dokumen pendukung dan
persyaratan lainnya;
• perubahan di sektor atau disiplin ilmu.
PANDUAN TAMBAHAN
Menerapkan metode audit
• Metode audit yang dipilih untuk audit tergantung pada tujuan, ruang
lingkup dan kriteria audit yang ditetapkan, serta durasi dan lokasi.
• Kompetensi auditor yang tersedia dan ketidakpastian yang timbul dari
penerapan metode audit juga harus dipertimbangkan.
• Menerapkan variasi dan kombinasi metode audit yang berbeda dapat
mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas proses audit dan hasilnya.
• Jika audit melibatkan penggunaan tim audit dengan banyak anggota,
metode di tempat dan jarak jauh dapat digunakan secara bersamaan.
Contoh Metode audit
• Melakukan wawancara
• Mengisi daftar periksa dan kuesioner dengan partisipasi pihak yang diaudit
• Melakukan tinjauan dokumen dengan partisipasi peserta
• Sampling
• Melakukan tinjauan dokumen (mis. Rekaman, analisis data)
• Mengamati pekerjaan yang dilakukan
• Melakukan kunjungan di tempat
• Menyelesaikan daftar periksa
• Sampling (mis. Produk)
• PENGELOLA Program audit bertanggung jawab penerapan metode
audit
• Ketua tim audit memiliki tanggung jawab ini untuk melakukan
kegiatan audit.
• Kelayakan aktivitas audit jarak jauh dapat bergantung pada beberapa
faktor (mis. Tingkat risiko untuk mencapai tujuan audit, tingkat
kepercayaan antara auditor dan personel auditee dan persyaratan
peraturan).
• Pada tingkat program audit, harus dipastikan bahwa penggunaan
metode audit jarak jauh dan di lokasi sesuai dan seimbang, untuk
memastikan pencapaian tujuan program audit yang memuaskan
Proses pendekatan untuk audit

• Auditor harus memahami bahwa mengaudit sistem manajemen


adalah mengaudit proses organisasi dan interaksinya dalam kaitannya
dengan satu atau lebih standar sistem manajemen.

• Hasil yang konsisten dan dapat diprediksi dicapai lebih efektif dan
efisien ketika kegiatan dipahami dan dikelola sebagai proses yang
saling terkait yang berfungsi sebagai sistem yang koheren.
Penilaian profesional
Auditor harus menerapkan penilaian profesional selama proses audit
dan menghindari berkonsentrasi pada persyaratan spesifik dari setiap
klausa standar dengan mengorbankan mencapai hasil yang diinginkan
dari sistem manajemen.

Beberapa klausa standar sistem manajemen tidak siap untuk


melakukan audit dalam hal perbandingan antara seperangkat kriteria
dan isi prosedur atau instruksi kerja.

Dalam situasi ini, auditor harus menggunakan penilaian profesional


mereka untuk menentukan apakah maksud klausa telah dipenuhi.
Hasil kinerja
Auditor harus fokus pada hasil yang diinginkan dari sistem manajemen
selama proses audit. Sementara proses dan apa yang mereka capai
adalah penting, hasil dari sistem manajemen dan kinerjanya adalah
yang terpenting.

Penting juga untuk mempertimbangkan tingkat integrasi berbagai


sistem manajemen dan hasil yang diinginkan.

Tidak adanya proses atau dokumentasi dapat menjadi penting dalam


organisasi berisiko tinggi atau kompleks tetapi tidak begitu signifikan di
organisasi lain.
Verifikasi informasi

informasi harus memberikan bukti objektif yang cukup untuk menunjukkan


bahwa persyaratan dipenuhi,
syarat informadsi
• lengkap (semua konten yang diharapkan terkandung dalam informasi yang
didokumentasikan);
• benar (konten sesuai dengan sumber terpercaya lainnya seperti standar dan
peraturan);
• konsisten (informasi yang didokumentasikan konsisten dalam dirinya sendiri dan
dengan dokumen terkait);
• saat ini (kontennya terbaru).
• Jika informasi disediakan dengan cara selain dari yang diharapkan (mis.
Oleh individu yang berbeda, media alternatif), integritas bukti harus dinilai.
• Perhatian khusus diperlukan untuk keamanan informasi
Pengambilan sampel
• Tujuan pengambilan sampel audit adalah untuk memberikan informasi bagi auditor agar memiliki
keyakinan bahwa tujuan audit dapat atau akan tercapai.
• Risiko yang terkait dengan pengambilan sampel adalah bahwa sampel mungkin tidak mewakili
• Sampling audit biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
• a) menetapkan tujuan pengambilan sampel;
• b) memilih tingkat dan komposisi populasi yang akan dijadikan sampel;
• c) memilih metode pengambilan sampel;
• d) menentukan ukuran sampel yang akan diambil;
• e) melakukan kegiatan pengambilan sampel;
• f) menyusun, mengevaluasi, melaporkan dan mendokumentasikan hasil.
• Saat pengambilan sampel, pertimbangan harus diberikan pada kualitas data yang tersedia,
• Pelaporan sampel yang dipilih dapat mempertimbangkan ukuran sampel, metode pemilihan, dan
perkiraan yang dibuat berdasarkan sampel dan tingkat kepercayaan.
• Audit dapat menggunakan sampling berbasis penilaian
Audit dapat menggunakan sampling
berbasis penilaian
Sampling berbasis penilaian bergantung pada kompetensi dan pengalaman
tim audit
• Untuk pengambilan sampel berbasis penilaian, harus mempertimbangkan:
• pengalaman audit sebelumnya dalam ruang lingkup audit;
• kompleksitas persyaratan (termasuk persyaratan hukum dan peraturan) untuk
mencapai tujuan audit;
• kompleksitas dan interaksi proses organisasi dan elemen sistem manajemen;
• tingkat perubahan teknologi, faktor manusia atau sistem manajemen;
• risiko dan peluang signifikan yang diidentifikasi sebelumnya untuk perbaikan; f)
keluaran dari pemantauan sistem manajemen.
• Kelemahan dari sampling berbasis penilaian adalah bahwa tidak ada
estimasi statistik dari pengaruh ketidakpastian dalam temuan audit dan
kesimpulan yang dicapai.
Pengambilan sampel statistik
• Jika keputusan dibuat untuk menggunakan sampling statistik, rencana
pengambilan sampel harus didasarkan pada tujuan audit.
• Desain sampling statistik menggunakan proses pemilihan sampel berdasarkan
teori probabilitas.
• Pengambilan sampel berdasarkan atribut digunakan ketika hanya ada dua
kemungkinan hasil sampel untuk setiap sampel
• Pengambilan sampel berdasarkan variabel digunakan ketika hasil sampel terjadi
dalam rentang yang berkelanjutan.
Pengambilan sampel statistik

• Elemen yang dapat memengaruhi rencana pengambilan sampel audit adalah:


• konteks, ukuran, sifat dan kompleksitas organisasi;
• jumlah auditor yang kompeten;
• frekuensi audit;
• waktu audit individu;
• tingkat kepercayaan apa pun yang diperlukan secara eksternal;
• terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan dan / atau tidak terduga.
• Ketika rencana pengambilan sampel statistik dikembangkan, tingkat risiko pengambilan sampel
yang bersedia diterima auditor merupakan pertimbangan penting.
• Ketika sampling statistik digunakan, auditor harus secara tepat mendokumentasikan pekerjaan
yang dilakukan.
Kepatuhan audit dalam sistem
manajemen
• Tim audit harus mempertimbangkan jika pihak yang diaudit memiliki proses yang efektif
untuk:
• mengidentifikasi persyaratan hukum dan peraturannya dan persyaratan lain yang dijanjikannya;
• mengelola aktivitas, produk, dan layanannya untuk mencapai kepatuhan terhadap persyaratan ini;
• mengevaluasi status kepatuhannya.

• audit untuk memastikan kepatuhan dengan persyaratan yang relevan, tim audit harus
mempertimbangkan apakah pihak yang diaudit:
• memiliki proses yang efektif untuk mengidentifikasi perubahan dalam persyaratan kepatuhan dan
untuk mempertimbangkannya sebagai bagian dari manajemen perubahan;
• memiliki individu yang kompeten untuk mengelola proses kepatuhannya;
• memelihara dan menyediakan informasi yang terdokumentasi yang sesuai tentang status
kepatuhannya sebagaimana disyaratkan oleh regulator atau pihak berkepentingan lainnya;
• memasukkan persyaratan kepatuhan dalam program audit internalnya;
• membahas contoh ketidakpatuhan;
• mempertimbangkan kinerja kepatuhan dalam tinjauan manajemennya.
Konteks audit

• Auditor harus mengkonfirmasi bahwa proses yang sesuai telah dikembangkan


dan digunakan secara efektif, sehingga hasilnya memberikan dasar yang dapat
diandalkan untuk menentukan ruang lingkup dan pengembangan sistem
manajemen. Untuk melakukan ini, auditor harus mempertimbangkan bukti
obyektif terkait dengan yang berikut:
• proses atau metode yang digunakan;
• kesesuaian dan kompetensi individu yang berkontribusi pada proses;
• hasil dari proses;
• penerapan hasil untuk menentukan ruang lingkup dan pengembangan sistem manajemen;
• tinjauan konteks secara berkala, jika perlu.
• Auditor harus memiliki pengetahuan spesifik sektor yang relevan dan
pemahaman tentang alat manajemen yang dapat digunakan organisasi untuk
membuat penilaian mengenai efektivitas proses yang digunakan untuk
menentukan konteks.
Kepemimpinan dan komitmen audit
• Auditor harus mendapatkan bukti objektif sejauh mana manajemen puncak
terlibat dalam pengambilan keputusan terkait sistem manajemen
• Ini dapat dicapai dengan meninjau hasil dari proses yang relevan dan dengan
mewawancarai staf untuk menentukan tingkat keterlibatan manajemen puncak.
• Auditor juga harus bertujuan untuk mewawancarai manajemen puncak untuk
mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki pemahaman yang memadai
• Auditor tidak hanya harus fokus pada kepemimpinan di tingkat manajemen
puncak tetapi juga harus mengaudit kepemimpinan dan komitmen di tingkat
manajemen lainnya, sebagaimana diperlukan.
Risiko dan peluang audit
• Tujuan inti untuk penugasan audit tersebut adalah untuk:
• memberikan jaminan kredibilitas proses identifikasi risiko dan peluang;
• memberi jaminan bahwa risiko dan peluang ditentukan dan dikelola dengan benar;
• tinjau bagaimana organisasi mengatasi risiko dan peluang yang ditentukan.
• Audit pendekatan organisasi untuk menentukan risiko dan peluang harus implisit selama
seluruh audit sistem manajemen.
• Auditor harus bertindak sesuai dengan langkah-langkah berikut dan mengumpulkan
bukti objektif sebagai berikut:
a. input yang digunakan oleh organisasi untuk menentukan risiko dan peluangnya, yang dapat
mencakup:
• analisis masalah eksternal dan internal;
• arah strategis organisasi;
• pihak yang berkepentingan, terkait dengan sistem manajemen disiplin khusus dan persyaratannya, juga;
• sumber risiko potensial seperti aspek lingkungan, dan bahaya keselamatan, dll.
b. metode di mana risiko dan peluang dievaluasi, yang dapat berbeda antara disiplin ilmu dan
sektor.
Siklus hidup
• Auditor harus menggunakan penilaian profesional mereka tentang
bagaimana organisasi telah menerapkan perspektif siklus hidup dalam
hal strategi dan:
• masa pakai produk atau layanan;
• pengaruh organisasi pada rantai pasokan;
• panjang rantai pasokan;
• kompleksitas teknologi dari produk.
• Jika suatu organisasi telah menggabungkan beberapa sistem
manajemen ke dalam sistem manajemen tunggal untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri, auditor harus melihat dengan cermat setiap
tumpang tindih mengenai pertimbangan siklus hidup.
Audit rantai pasokan
• Audit rantai pasokan untuk persyaratan tertentu dapat diminta.
Program audit pemasok harus dikembangkan dengan kriteria audit
yang berlaku untuk jenis pemasok dan penyedia eksternal.
• Ruang lingkup audit rantai pasokan dapat berbeda, mis. audit sistem
manajemen lengkap, audit proses tunggal, audit produk, audit
konfigurasi.
Menyiapkan dokumen kerja audit
• Saat menyiapkan dokumen kerja audit, tim audit harus mempertimbangkan
pertanyaan di bawah ini untuk masing-masing dokumen.
a. Catatan audit mana yang akan dibuat dengan menggunakan dokumen kerja ini?
b. Kegiatan audit mana yang ditautkan dengan dokumen kerja khusus ini?
c. Siapa yang akan menjadi pengguna dokumen kerja ini?
d. Informasi apa yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen kerja ini?
• Untuk audit gabungan, dokumen kerja harus dikembangkan untuk menghindari
duplikasi kegiatan audit dengan:
 pengelompokan persyaratan serupa dari kriteria yang berbeda;
 mengoordinasikan isi daftar periksa dan kuesioner terkait.
• Dokumen kerja audit harus memadai untuk mengatasi semua elemen sistem
manajemen dalam ruang lingkup audit dan dapat disediakan di media apa pun.
Memilih sumber informasi
Sumber-sumber informasi :
a. wawancara dengan karyawan dan individu lain;
b. pengamatan kegiatan dan lingkungan serta kondisi kerja di sekitarnya;
c. informasi yang terdokumentasi, seperti kebijakan, tujuan, rencana, prosedur,
standar, instruksi, lisensi dan izin, spesifikasi, gambar, kontrak dan pesanan;
d. catatan, seperti catatan inspeksi, risalah rapat, laporan audit, catatan program
pemantauan dan hasil pengukuran;
e. ringkasan data, analisis, dan indikator kinerja;
f. informasi tentang rencana pengambilan sampel auditee dan prosedur apa pun
untuk kontrol pengambilan sampel dan proses pengukuran;
g. laporan dari sumber lain, mis. umpan balik pelanggan, survei dan pengukuran
eksternal, informasi terkait lainnya dari pihak eksternal dan peringkat penyedia
eksternal;
h. database dan situs web;
i. simulasi dan pemodelan.
Mengunjungi lokasi auditee
a) Merencanakan kunjungan:
• memastikan izin dan akses ke bagian-bagian lokasi auditee,
• memberikan informasi yang memadai kepada auditor tentang keamanan,
kesehatan dan keselamatan kerja serta norma budaya dan jam kerja;
• konfirmasi dengan pihak yang diaudit bahwa peralatan pelindung diri (APD);
• mengkonfirmasi pengaturan dengan pihak yang diaudit mengenai
penggunaan perangkat seluler dan kamera termasuk merekam informasi
• kecuali untuk audit ad hoc yang tidak terjadwal, memastikan bahwa personel
yang dikunjungi akan diberi tahu tentang tujuan dan ruang lingkup audit.
b) Kegiatan di tempat:
• Menghindari gangguan yang tidak perlu dari proses operasional;
• memastikan bahwa tim audit menggunakan APD dengan benar (jika ada);
• memastikan prosedur darurat dikomunikasikan ;
• menjadwalkan komunikasi untuk meminimalkan gangguan;
• sesuaikan ukuran tim audit dengan ruang lingkup audit
• jangan menyentuh atau memanipulasi peralatan apa pun,
• jika terjadi insiden selama kunjungan harus disepakati penundaan atau
dilanjutkan;
• Izin mengambil salinan dokumen;
• saat mencatat, hindari mengumpulkan informasi pribadi
c) Kegiatan audit virtual:
• memastikan bahwa tim audit menggunakan protokol akses jarak jauh yang
disepakati.;
• jika mengambil salinan screenshot dari dokumen apa pun, minta izin terlebih
dahulu
• jika terjadi insiden selama akses jarak jauh harus diinterupsi, dijadwal ulang
atau dilanjutkan;
• Gunakan denah lantai / diagram lokasi terpencil untuk referensi;
• menjaga penghormatan terhadap privasi selama istirahat audit.
• Pertimbangan perlu diberikan pada disposisi informasi dan bukti audit,
Mengaudit aktivitas dan lokasi virtual
Melakukan wawancara
• harus dilakukan dengan cara yang disesuaikan dengan situasi dan individu
yang diwawancarai,
• harus mempertimbangkan hal berikut:
a. dilakukan dengan individu yang sesuai
b. dilakukan selama jam kerja normal, di tempat kerja normal;
c. membuat rasa nyaman sebelum dan selama wawancara;
d. alasan untuk wawancara dan setiap catatan harus dijelaskan;
e. wawancara dapat dimulai dengan meminta individu untuk menggambarkan
pekerjaan mereka;
f. jenis pertanyaan yang digunakan harus dipilih dengan cermat (mis. pertanyaan
terbuka, tertutup, pertanyaan utama, pertanyaan apresiatif);
g. hasil dari wawancara harus dirangkum dan ditinjau dengan individu yang
diwawancarai;
h. berterima kasih atas partisipasi dan kerja sama mereka.
Temuan audit

• Saat menentukan temuan audit, hal-hal berikut harus


dipertimbangkan:
a. tindak lanjut dari catatan audit dan kesimpulan sebelumnya;
b. persyaratan klien audit;
c. keakuratan, kecukupan, dan kesesuaian bukti objektif untuk mendukung
temuan audit;
d. sejauh mana kegiatan audit yang direncanakan direalisasikan dan hasil yang
direncanakan tercapai;
e. temuan yang melebihi praktik normal, atau peluang untuk perbaikan;
f. ukuran sampel;
g. kategorisasi (jika ada) dari temuan audit.
• Kesesuaian • Ketidaksesuaian
• harus mempertimbangkan: • harus mempertimbangkan:
a. deskripsi atau referensi kriteria a. deskripsi atau referensi kriteria
audit yang menunjukkan audit;
kesesuaian; b. bukti audit;
b. bukti audit untuk mendukung c. deklarasi ketidaksesuaian;
kesesuaian dan efektivitas, jika d. temuan audit terkait, jika berlaku.
berlaku;
c. deklarasi kesesuaian, jika
berlaku.
temuan yang terkait dengan beberapa
kriteria
• Selama audit, adalah mungkin untuk mengidentifikasi temuan terkait
dengan beberapa kriteria.
• auditor harus mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi
pada kriteria yang sesuai atau serupa dari sistem manajemen lainnya.
• Bergantung pada pengaturan dengan klien audit, auditor dapat
meningkatkan:
a. memisahkan temuan untuk setiap kriteria; atau
b. satu temuan, menggabungkan referensi ke beberapa kriteria.
• Bergantung pada pengaturan dengan klien, auditor dapat
membimbing pihak yang diaudit tentang bagaimana menanggapi
temuan tersebut.
THE END
AUDIT INTERNAL

• Program atau jadwal audit internal harus mencakup seluruh


elemen sistem manajemen dalam periode 12 (dua belas)
bulan.
• Audit hendaknya dapat memastikan bahwa:
• Prosedur yang ditetapkan di dalam sistem manajemen diikuti secara
konsisten;
• Sasaran yang ditetapkan di dalam sistem manajemen dapat dicapai;
• Tugas-tugas yang diberikan kepada personel laboratorium dijalankan
dengan baik;
• Terdapat kesempatan untuk melakukan peningkatan
Bukti Objektif
• Rekaman
• Pernyataan tentang fakta
• Informasi lain yang relevan dengan kriteria audit
• Dapat diverifikasi
KETIDAKSESUAIAN
• Tidak terpenuhinya suatu persyaratan yang ditentukan atau tidak
ditemukannya data pendukung seperti:
• Rekaman
• Hasil pengukuran atau pengujian yang dapat diverifikasi
AUDIT (MUTU LAB) INTERNAL
• Proses intern untuk memonitor implementasi sistim mutu
• Menemukan akar masalah mutu dan identifikasi tindakan perbaikan
(Problem Solving-Correction Action)
• Identifikasi kesempatan peningkatan sistim (Quality Continous
Improvement)
 Management Review
JENIS AUDIT
• AUDIT SISTIM (kegiatan manajemen dan teknis)
• AUDIT TEKNIS (kegiatan teknis)
• AUDIT MUTU
• AUDIT KESESUAIAN PERATURAN / KONTRAK
PENDEKATAN AUDIT
• AUDIT SELURUH
• AUDIT BAGIAN
• AUDIT HORIZONTAL
• AUDIT VERTIKAL
PROGRAM AUDIT
• Tanggung jawab manajemen
• Membuat kebijakan dan mengkomunikasikannya
• Menunjuk personal tertentu
• Membuat prosedur
• Auditor
• Menemukan fakta (memotret)
• Memeriksa dokumen dan rekaman
• Bertanya, mendengarkan, mengamati kegiatan, memeriksa sarana/prasarana,
meninjau
TUJUAN AUDIT
• Memastikan kesesuaian terhadap persyaratan
• Menentukan keefektifan sistem
• Meningkatkan sistem
• Memenuhi persyaratan undang undang dan peraturan
• Memenuhi persyaratan kontrak
• Memperoleh sertifikat yang bertujuan pada kepastian
pada pelanggan dan pemasaran
PROSES AUDIT
• PERENCANAAN
• PERSIAPAN
• PELAKSANAAN
• PELAPORAN
PERENCANAAN AUDIT
1. Menetapkan lingkup
2. Waktu
3. Dokumen terkait
4. Dokumen audit
5. Kepastian pemahaman auditor
6. Kesepakatan
Manfaat Rencana Audit
• Memastikan semua lingkup audit tercakup
• Memastikan area kritis sudah tercakup
• Memberikan informasi kepada auditi
• Acuan untuk melaksanakan audit secara efisien
• Memastikan auditor siap melakukan audit
PERSIAPAN AUDIT
1. Menghubungi auditee
2. Mempelajari dokumen MUTU
3. Persiapan ceklist
4. Persiapan perencanaan
5. Menghubungi auditee
TEKNIK AUDIT

OBSERVE

CHECK
AUDIT ASK
DIAMOND

RECORD
CHECK
• Dokumen dan rekaman (random)
• Auditor harus mampu membaca cepat dan memahami
isi dokumen, mampu melihat data yang tidak sesuai
• Orang, alat, bahan dan proses
• Ikuti hubungan antara sistem, proses, dokumen dan
rekaman
• Gunakan ceklis
• Cek dengan sample
OBSERV

• Pengamatan penerapan sistem dan kontrol yang


diterapkan
• Cek pelaksanaan proses sesuai dengan yang tealh
diterapkan
• Identifikasi area atau sistem yang vtidak biasa atau
diluar sistem normal
• Temukan dan periksa bukti audit dengan pengamatan
dan rekaman data
ASK
• Pengamatan aktivitas dan kondisi
• Lihat sekeliling
• Wawancara personil yang melakukan tugas, sesuai dengan teknik
berkomunikasi
• Ajukan pertanyaan berdasarkan ceklis
RECORD

Problem

Location

Objective Evidence

Reference
PELAKSANAAN AUDIT
1. Pertemuan pembukaan
2. Pemeriksaan sistem manajemen mutu dan kegiatan
3. Rapat auditor
4. Pertemuan penutup
TINDAKAN PERBAIKAN DAN AUDIT
TINDAK LANJUT
1. Tindakan korektif yang diajukan harus disetujui auditee
2. Audit tindak lanjut dilakukan untuk menjamin pelaksanaan
tindakan perbaikan
AUDIT / ASESMEN

STANDAR PEDOMAN PELAKSANAAN

ASESMEN AUDIT
KOREKSI, PERBAIKAN DAN
PENCEGAHAN
TINDAKAN
KOREKSI

KETIDAK- TINDAKAN TINDAKAN


SESUAIAN PERBAIKAN PENCEGAHAN
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• Periksa dokumen dan rekaman
• Bertanya
• Mendengarkan jawaban / informasi
• Mengamati kegiatan
• Memeriksa fasilitas
Teknik Bertanya
• Siapa
• Apa
• Kapan
• Dimana
• Bagaimana
• Mengapa
•  Show and Tell
SIFAT AUDITE
• Menutupi masalah
• Melindungi diri
• Tidak memahami sistem
• Manipulasi
• Tidak perduli
Penulisan laporan

Problem

Location

Objective Evidence

Reference
• “ Dari rekaman Pengoperasian alat A,
O
• pelaksana saat melakukan pembacaan

L
• tidak melakukan pembacaan larutan blanko yang seharusnya dilaksanakan

P
• sesuai dengan SKKNI element 2.3.1 ”

R
KUNCI SUKSES AUDITOR
• Pemahaman standar
• Kemampuan berkomunikasi yang baik
• Human approach dan disiplin
• Pemahaman metode audit
• Perencanaan matang
• Pengendalian waktu dalam audit
• Pengendalian emosi
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
• Periksa dokumen dan rekaman
• Bertanya
• Mendengarkan jawaban / informasi
• Mengamati kegiatan
• Memeriksa fasilitas
• ……………………
Teknik Bertanya
• Siapa
• Apa
• Kapan
• Dimana
• Bagaimana
• Mengapa
•  Show and Tell
Show and Tell

1 3

1. Tanya
2. Jawab
3. Kesimpulan
5 Mengapa
Masalah

Mengapa?

Mengapa??

Mengapa???

Mengapa????

Mengapa?????
PERBAIKAN
PENCEGAHAN
KAJI ULANG MANAJEMEN
Surya Ridwanna
4.15. Management Reviews
4.15.1. Berdasar prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan manajemen puncak lab harus secara
periodeik melaksanakan kajiulang sistim manajemen mutu serta aktifitas pengujian dan atau
kalibrasi untuk menjamin kesesuaian dan efektifitasnya dan untuk mengenalkan perubahan
atau peningkatan. Kaji ulang harus memperhatikan:
- kesesuaian kebijakan dan prosedur
- laporan dari manajemen dan penyelia
- hasil internal audit terakhir
- tindakan perbaikan dan pencegahan
- asesmen oleh fihak luar
- hasil uji banding antar lab (uji profisiensi)
- perubahan beban dan tipe kerja
- umpan balik konsumen
- pengaduan
- rekomendasi peningkatan
- faktor relevan lainnya, seperti aktifitas QC, sumber daya dan pelatihan staf
4.15.2. Temuan kaji ulang manajemen dan tindakan yang dilakuakn harus direkam. Manajemen
harus menjamin bahwa tindakan dilakukan dengan tepat sesuai jadwal waktunya
• Manajemen puncak harus melaksanakan kaji ulang sistem
manajemen mutu dan aktifitas pengujian sesuai prosedur dan jadwal
yang ditentukan, untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas, dan
memperkenalkan perubahan atau peningkatan
BAHASAN MANAJEMEN REVIEW
• Kecocokan kebijakan dan prosedur
• Laporan dari staf manajerial dan personil penyelia
• Hasil audit internal terakhir
• Tindakan perbaikan dan pencegahan
• Asesmen oleh badan eksternal
• Hasil uji banding / uji profisiensi
• Perubahan volume dan dan jenis pekerjaan
• Umpan balik pelanggan
• Pengaduan
• Rekomendasi tentang continous impprovement
• Faktor relevan lainnya, seperti kegiatan pengendalian mutu,
sumber daya dan pelatihan staf.
• Periode kaji ulang 1 tahun sekali
• Hasil harus dimasukan dalam sistem perencanaan, termasuk maksud
dan tujuan serta rencana tindakan untuk tahun mendatang
• Kaji ulang manajemen temasuk masalah yang dibahas dalam
pertemuan manajemen tahunan
• Temuan dalam kaji ulang manajemen dan tindakannya harus direkam.
• Manajemen harus menjamin bahwa tindakan dilaksanakan dengan
benar dan sesuai rencana waktu.
evaluasi
• Berikan kesempatan auditi untuk menjawab secara leluasu 
pertanyaan terbuka
• Bukan ajang menguji pengetahuan
• Tidak berdebat diluar lingkup
• Lihat fakta / rekaman  jangan selalu berdasar jawaban auditi
• Pemahanam pedoman atau prosedur/ ika oleh auditor.
PERANGKAT AUDIT
PERANGKAT AUDIT
• PROGRAM AUDIT
• JADWAL AUDIT
• PENUGASAN AUDIT
• DAFTAR HADIR
• CEKLIST AUDIT
• LKS
PROGRAM AUDIT
Periode : 2019 k
NO Jenis audit Tujuan lingkup PIC Auditor e
JA FE MA AP ME JN JL AG SE OK NO DE
t
INTERNAL

Audit Pihak ke 2

Audit Pihak ketiga


(Asesmen/Surveilen)
PROGRAM AUDIT
Periode : 2019
NO Jenis audit Tujuan Lingkup PIC Auditor ket
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember

INTERNAL

Audit Pihak
ke 2

Audit Pihak
ketiga
(Asesmen/Su
rveilen)
PROGRAM AUDIT INTERNAL
1. Tujuan 3. Kriteria Audit
• Identifikasi peluang peningkatan 1. Permenkes
• Pemenuhan terhadap standar , 298/Menkes/SK/III/2008
peraturan, tentang Pedoman Akfredtasi Lab
Kes
2. Lingkup
1. Laboratorium Klinis
4. Metode Audit
2. Laboratorium Kes Mas a. Wawancara
3. Administrasi Pelayanan b. Daftar periksa
4. Administrasi Perkantoran c. Melakukan tinjauan dokumen
d. Sampling/ Observasi
PROGRAM AUDIT INTERNAL (lanjut)
5. Tim Audit
1. Ketua Tim : Mr Alex 7. Pengelolaan hasil program
2. Anggota: audit dan rekaman
1. Tuan Bondan Laporan dan penyelesaian
2. Ny Inggrid program audit dilaporkan kepada
manajer mutu untuk evaluasi dan
menjadi masukan dalam
6. Tanggung jawab ketua tim audit manajemen review.
• merencanakan audit dan menetapkan
tugas audit
• mengelola proses audit, termasuk:
• mewakili tim audit dalam komunikasi Bandung 19 September 2019
• memimpin tim audit untuk mencapai Manajer Mutu
kesimpulan audit;
• menyiapkan dan menyelesaikan
laporan audit.
xyz
JADUAL AUDIT INTERNAL
TUJUAN LINGKUP KRITERIA AUDITI AUDITOR WAKTU
Pemenuhan KIMIA KESLING S5P5 Ahmad Inggrid 2 Oktober 2019
terhadap
standar
Kimia Klinis S5P5 Doni Bondan 2 oktober 2019
Administrasi
Pelayanan
Manjemen S1P1
Ceklist Audit
no
Daftar Pertanyaan
NO KRITERIA PERTANYAAN JAWABAN AUDITI KESIMPULAN
Lembar ketidaksesuaian
No Uraian Ketidaksesuain Kriteria Lokasi Auditor Auditie
Tindak Lanjut
Ketidaksesuai Akar masalah Tindakan Tindakan Batas waktu Verifikasi Status akhir
an koreksi perbaikan

Anda mungkin juga menyukai