Dalambatasn
FrekuensiNadi • 90x/menit ormal
FrekuensiNapas • 20x/menit
Abdomen Leher
Suhu • 36,80C
Thoraks
Status Oftalmologis
Oculus Dextra (OD) Oculus Sinistra (OS)
1/60 Visus NLP
Tidak dilakukan Koreksi Tidak dilakukan
Dalam batas normal Supersilia Dalam batas normal
Ortoforia, Eksoftalmus Ortoforia, Eksoftalmus
(-), Strabismus(-), Bulbus Oculi (-), Strabismus (-),
Edema (-), hiperemis (-) Palpebra Superior Edema (+), Hiperemis (+)
Edema (-), hiperemis (-) Palpebra Inferior Edema (+), Hiperemis (+)
Oculi Sinistra: visus OS: NLP, edema palpebra superior dan inferior, injeksi konjungtiva(+) dan injeksi
siliar(+), kornea ulkus melting (+).
Kesan:
Oculi Dextra: visus OD: 1/60, reflek pupil (+), lensa keruh sebagian, shadow test (+), refleks fundus (+).
HASIL LABORATORIUM 30/7/2019
Parameter Hasil Nilai rujukan Satuan Parameter Hasil Nilai Satuan
rujukan
Hemoglobin 12,0 13,0 – 18,0 g/dL SGOT 22 <37 U/L
Leukosit 12.300 4.800 – 10.800 /µL SGPT 40 <41 U/L
Trombosit 457.000 150.000 – 450.000 /µL Ureuum 27 13-43 mg/dL
Creatinine 0,68 0,72-1,18 mg/dL
CT 9 9-15 menit
Natrium 135 135-145 mmol/L
BT 2 1-3 menit
Kalium 3,5 3,5-5,0 mmol/L
GDS 100 <140 mg/dL Calsium 8,3 8,6-10,0 mg/dL
Chlorida 97 96-106 mmol/L
Resume
Pasien datang ke poli mata dengan keluhan mata kiri merah, berair,
nyeri, gatal dan mengganjal dan disertai kelopak mata kiri yang
membengkak sejak 1 bulan lalu setelah operasi katarak di RS
Handayani Kotabumi.
• PanofthalmitisOS
• UveitisOS
• Ulkus korneaOS
• Ruptur bola mataOS
Diagnosis Kerja
Medikamentosa
• Vigamox ed/jam OD
• C- Lyteers ed/jam OD
• Ceftriaxone 2x1gr IV
• Ketorolac drip /12jam
• Amlodipin tab 1x10mg
Konsul dr. Sp.M dilakukan eviserasi OS
dalam NU
Prognosis
Sabtu, 2/8/19
S/ Post operasi hari ke 1, mata kiri pasien tidak ada perdarahan, jahitan (+)
O/
KU: Baik
Kes: CM
TD: 120/80 mmHg
A/ Post enukleasi OS + KSI OD + Hipertensi
P/
Observasi TTV
Jaga higienitas, bersihkan sekret sesering mungkin
Vigamox ed/jam OD
C- Lyteers ed/jam OD
Ceftriaxone 2x1gr IV
Ketorolac drip /12jam
Amlodipin tab 1x10mg
Intra Operatif
OD
Optalmologis Post Op hari ke 1 Visus : 1/60
Palpebra : Hiperemis (-), Edema (-)
Konjungtiva : Injeksi konjungtiva (-)
Kornea : Jernih
COA : Dalam
Iris : dbn
Pupil : Refleks pupil (+)
Lensa : Keruh sebagian, Shadow test (+)
OS
Visus :-
Palpebra : Hiperemis (-), Edema (-)
Konjungtiva :-
Kornea :-
COA :-
Iris :-
Pupil :-
Lensa :-
Tinjauan Pustaka
Anatomi Bola Mata
Endoftalmitis
Endoftalmitis adalah peradangan berat yang mengenai cairan dan jaringan intraokular,
yang umumnya melibatkan segmen anterior dan posterior mata, yang disebabkan oleh infeksi
bakteri atau jamur baik secara eksogen maupun endogen.
Pengertian
Endoftalmitis
KLASIFIKASI
Endoftalmitis
Endoftalmitis Akut
Endoftalmitis Pasca Operasi
Pasca Bedah
Pseudofaki Kronik Filtrasi
Katarak
Antiglaukoma
Proliferasi Bakteri
Kerusakan jaringan
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Gejala Subjektif
• Metode kultur
• USG mata.
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan apakah ada benda asing dalam bola mata,
menilai densitas dari vitreitis yang terjadi dan mengetahui apakah infeksi telah
mencapai retina.
• Pemeriksaan penunjang lainnya dilakukan untuk mengetahui penyakit sistemik yang
dapat menimbulkan endoftalmitis, melalui penyebaran secara hematogen.
PENATALAKSANAAN
NonFarmakolo
gi
• Antibiotik
Farmakologi • Terapi steroid
• Terapi suportif
• Vitrektomi
Operatif
KOMPLIKASI
• Penyulit endoftalmitis adalah apabila proses peradangan
mengenai ketiga lapisan mata (retina, koroid, dan sclera ) dan
badan kaca maka akan dapat mengakibatkan panoftalmitis.
PROGNOSIS
Prognosis dari endoftalmitis sendiri bergantung durasi
dari endoftalmitis, jangka waktu infeksi sampai
penatalaksanaan, virulensi bakteri dan keparahan dari
trauma.
Kesimpulan
EviserasiPengangkatan
isibolamata.
EviserasibulbiTindakanmeng
eluarkanseluruhisibolamata(kor
nea,lensa,badankaca,
retinadankoroid)tapidenganme
nyisakansclera.
Setelahisidikeluarkanma
kalimbuskorneadieratkanda
ndijahit.
Eviserasibulbidilakukanpad
amatadenganpanophthalmi
tisdanendophthalmitisberat.
Enukleasi
EnukleasibulbiTindakanpembedahanmengeluarkanbolamatadenganmelep
as&memotongjaringanyangmengikatnyadidalamronggaorbita.
Jaringanyangdipotongseluruhototpenggerakmata,sebagiannervusoptikusa
nterior&melepaskankonjungtivadaribolamatadenganusahauntukmempe
rtahankankonjungtivatersebut,kapsulatenon,sertaototekstraokular.
Enukleasibulbibiasanyadilakukanpadakeganasanintraokular,matay
angdapatmenimbulkanoftalmiasimpatika,matayangtidakberfungsid
anmemberikankeluhanrasasakit,endophthalmitissupuratifdanpthisi
s.
Biasanyapasiensetelahenukleasibulbidiberimatapalsuatauprotesis.
Eksenterasi
EksenterasiorbitaTindakanpengangkatanjaringanlunakorbitater
masukbolamata.
Prosedurmencakuppengangkatanbolamata,kelopakmata,konjungti
va,dankeseluruhanisiorbitatermasukareaperiorbita
EksenterasiorbitaPembedahandestruktifyangdilakukanpadasitua
siklinisyangemergensisebagaiupayamenyelamatkanjiwa.
Eksenterasiterutamadilakukanpadakondisikeganasanorbitadankad
ang-kadanguntukinfeksidaninflamasiorbitayangmengancamjiwa.
Eksenterasisubtotalmencakuppengangkatanbolamata,konjungtiva,
danototekstraokular,tanpadilakukandiseksisubperiosteal.
Analisis Kasus
Analisis Diagnosis
Pada anamnesis didapatkan informasi mengenai penyakit
sekarang, yaitu:
Edema (-), hiperemis (-) Palpebra Superior Edema (+), Hiperemis (+)
Edema (-), hiperemis (-) Palpebra Inferior Edema (+), Hiperemis (+)
Sekret (-), edema (-) Konjungtiva Palpebra Hiperemis (+)
Edema (-) Konjungtiva Fornices Edema (+)
Injeksi konjungtiva (-) Konjungtiva Bulbi Injeksi konjungtiva (+)
Bulat reguler, letak central, reflek pupil Pupil Sulit dinilai, refleks pupil (-)
(+)
Keruh sebagian Lensa Sulit dinilai
Shadow test (+) Shadow Test Sulit dinilai
Refleks merah (+) Fundus Refleks Sulit dinilai
Perdarahan (-) Corpus Vitreum Sulit dinilai
Normal (terpalpasi) Tensio Oculi Normal (terpalpasi)
Normal Sistem Kanalis, Lakrimalis Sekret (+)
Analisis Tatalaksana
Saat awal didiagnosis endoftalmitis terapi pasien saat dirawat telah diberikan vigamox ed gtt/jam os
c- lyteers ed gtt/jam os
ceftriaxone 2x1gr iv
ketorolac drip/12jam
amlodipin tab 1x10mg
Pro tindakan eviserasi
Cooper Ba, Holekamp Nm, Bohigian G, Thompson PA. Case- control study of endophthalmitis after
cataract surgery comparing scleral and corneal wounds. Am J
Ophtalmol 2003; 136: 300-5.
Ehlers, J., Shah, C,. Postoperative endophtalmitis. Dalam: The Wills Eye Manual. Office and
Emergency Room Diagnosis and Treatment of Eye Disease. Fifth Edition. Philadelphia: Wolters Kluwer
Lippincott Williams & Wilkins; 2005.
Hatch WV, Cernat G, Wong D, Devenyi R, Bell CM. Risk factors for acute endophthalmitis after
cataract surgery: a population-based study. Ophthalmology 2009;116(3):425-30.
Ilyas S. Dalam: Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta, FKUI: 1998; 5 Kalamalarajah S, Silvestri G,
Sharma N. Surveillance of endophthalmitis following cataract surgery in the UK. Eye 2004; 18:6: 580-7.
Ojaimi Elvis and David T Wong. Endophthalmitis, Prevention and Treatment.University of Toronto.2013
Sherwood Dr, Rich WJ, Jacob JS. Bacterial contamination of intraocular and extraocular fluids during
extracapsular cataract extraction. Eye 1989;3:308-12.
Suhardjo, Hartono. Ilmu Kesehatan Mata. Bagian Ilmu Penyakit Mata : Fakultas kedokteran Gadjah
Mada. Yogyakarta ED 1st. 2007
Vaughan D, Asbury T. Korpus Vitreum Dalam:. Oftalmologi Umum (General Opthalmology). Edisi 14.
Jakarta, Widya Medika: 1994; 195 – 96.
Thank You
Salah satu rencana stategik nasional Making
Pregnancy Safer (MPS) di indonesia adalah
kehamilan dan persalinan di indonesia berlangsung
Wound Dehiscence aman serta bayi yang dilahirkan sehat.
Pendahuluan
Sasaran yang ditetapkan salah
satunya adalah menurukan angka
kematian dan kesakitan ibu
Dehinensi Dehinensi
luka operasi luka operasi
dini lambat
Patogenesis Wound Dehiscence
Infeksi dan wound dehiscence adalah komplikasi dr
penyembuhan suatu luka yg salah, biasanya sering didahului
oleh suatu infeksi luka operasi (ILO) berkelanjutan 01 04 Kejadian infeksi dapat meningkat
penyembuhan luka terganggu dan infeksi selain faktor lokal, jika jumlah bakteri meningkat
sistemik, dan teknik.
Penyebab lain dapat berupa resultante Jika imunitas terganggu karna adanya
virulensi bakteri atau kemampuannya benda asing di daerah operasi
menyebabkan sakit, kekuatan dr sistem 02 05 imunitas dapat turun benda asing
imun dan adanya biomaterial pd daerah tersebut mempermudah bakteri untuk
operasi spt benang, drain, staples, dsb. berkembang.