INFERTILITAS
Citra Husna Pratiwi
Winarti Rimadhani
04
05
PENDAHULUAN
BAB I
LATAR BELAKANG
INFERTILITAS
85%
Perancis perempuan usia 25 tahun, 65% pada Masalah infertilitas dampak besar bagi
6 bulan pertama dan 85% pada tahun pertama.
pasangan suami istri masalah medis,
ekonomi dan psikologis.
65%
Latar Belakang
Batasan Masalah Tujuan Penulisan Metode Penulisan
Berat Badan
• Akhir-akhir ini laparoskopi dianggap cara terbaik untuk menilai fungsi tub
a fallopi
• Kedua tuba dapat dilihat secara langsung dan potensinya dapat diuji deng
Tahap ketiga (Fase III) an menyuntikkan larutan metilen blue atau indigokarmir dan dengan melih
at pelimpahannya ke dalam rongga peritoneum
• Dapat sekaligus melihat kelainan yang mungkin terdapat dalam rongga pe
ritoneal, seperti endometritis, perlengketan pelviks, dan patologi ovarium.
Diagnosis
Diagnosa Pemeriksaan Infertilitas yang Terkait dengan Faktor Suami
Diagnosis
Diagnosa Pemeriksaan Infertilitas yang Terkait dengan Faktor Suami:
Pemeriksaan Fisik
Penampilan umum harus diperhatikan, meliputi tanda-tanda kekurangan rambut pada tubuh atau ginekomastia yang
menunjukkan adanya defisiensi androgen, tinggi badan, berat badan, IMT, dan tekanan darah
Palpasi skrotum saat pasien berdiri diperlukan untuk menentukan ukuran dan konsistensi testis →jika skrotum tidak
terpalpasi gunakkan Orkidometer. Rata-rata normal volume testis dewasa adalah 20 ml.
Konsistensi normal adalah konsistensi yang kenyal. Testis yang lunak dan kecil dapat mengindikasikan
spermatogenesis yang terganggu
Adanya perbedaan ukuran testis dan sensasi seperti meraba “sekantung ulat” pada tes valsava
merupakan tanda-tanda kemungkinan adanya varikokel.
Pemeriksaan Penunjang
Makroskopis:
Warna, volume, bau, Ph
Pemeriksaan dasar yang wajib dikerj , viskositas, likuefaksi
akan pada pasangan suami istri denga
n masalah infertilitas adalah pemeriksa
an analisis sperma Mikroskopis:
volume , konsentrasi, jum
lah total setiap ejakulasi,
motilitas, motilitas progre
sif, morfologi, dan vitalita
s.
Pemeriksaan Penunjang
Makroskopis
Volume:
Warna:
Normospermi
Warna normal adalah Bau:
yaitu 2-6 ml, dengan harga
putih/agak keruh, Bau khas yang mungkin
rata-rata 2-3,5 ml.
Warna kekuningan ke disebabkan oleh proses
Aspermi bila tidak kelua
mungkinan radang sal oksidasi dari spermia
r sperma pada waktu ej
uran kencing atau abst yang diproduksi oleh pr
akulasi.
inensia terlalu lama ostat.
Hiperspermi bila volum
Warna merah biasany Semen dapat berbau b
e lebih dari 6 ml.
a oleh karena tercema usuk atau amis bila te
Hipospermi bila volume
r sel eritrosit rjadi infeksi.
kurang dari 1 ml
Pemeriksaan Penunjang
Makroskopis
Likuefaksi:
pH:
Viskositas: Semen normal pada s
WHO memakai kriteria
Viskositas semen diuk uhu ruangan akan me
yang normal yang lazi
ur setelah mengalami l ngalami likuefaksi dal
m, yaitu7,2-7,8
ikuefaksi betul (15-20 am waktu 60 menit, w
berubah menjadi di ata
menit setelah ejakulasi alau pada umumnya s
s 8 terjadi pada infeksi
). udah terjadi dalam 15
kronis organ-organ (k
menit
elenjar prostat)
Pemeriksaan Penunjang
Mikroskopis
Kelainan jumlah
Kelainan volume sperma
semen
Hiperspermia:
Hipospermia: Hiperspermia adalah jika volu Polizoospermia:
Volume semen dise me semen lebih dari 6 ml. Pen Pada polizoospermia, Oligozoospermia:
but hiposperma jika
yebabnya dapat berupa abstin jumlah spermatozoa Sampai saat ini mas
kurang dari 1,5 ml,
ensia seksualis yang terlalu lai lebih dari 250 juta/ml. ih disepakati bahwa
yang disebabkan a
ma dan hipersekresi vesika se Terapi dapat dengan jumlah spermatozoa
ntara lain karena St
anjuran meningkatkan kurang dari 20 juta/
res, Retrograde eja minalis ml disebut oligozoo
frekuensi koitus atau
culation, dan frekue Hiperspermia AIH dengan treated s spermia dan jika kur
nsi senggama disertai dengan spermiogram abn permatozoa dengan j ang dari 5 juta/ml di
terapi obat atau ter
api khusus berupa
ormal -> terapi dengan split ejacu alan pengenceran, sw sebut olgozoosperm
late atau withdrawal coitus atau d im up, sperm washing ia berat
pencucian sperma
engantreated sperm invitro. atau filtrasi.
dari urine
Metode Penanganan Pasangan Infertil
Kelompok diagnostik Pilihan terapi
Fertilitas maksimal wanita dicapai pada umur 24 tahun, kemudian menurun perl
ahan-lahan sampai umur 30 tahun, dan setelah itu menurun dengan cepat
Hampir pada setiap golongan umur pria proporsi terjadinya kehamilan dalam w
aktu kurang dari enam bulan meningkat dengan meningkatnya frekuensi sengg
ama.
KESIMPULAN
BAB III
Kesimpulan
Infertilitas dibagi menjadi 2, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sek
under.
Ada beberapa penatalaksanaa yang dapat menjadi pilihan bagi pasangan infertil sesuai dengan
masalah yang dialami, yaitu pemberian obat-obatan, pembedahan, dan assisted reproductive tec
hnology.
Prognosis terjadinya kehamilan tergantung pada umur suami, umur istri, dan lam
anya dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan (frekuensi senggama dan lam
anya perkawinan).
THANK YOU!