KELOMPOK 5 :
1. Nurdewi S. Basarewan
2. Rosita Dolo
DEFINISI
Glomerulonefritis akut merupakan
penyakit ginjal noninfeksius yang paling
umum pada masa kanak-kanak,
glomerulonefritis akut memengaruhi
glomerulus dan laju filtrasi ginjal, yang
menyebabkan retensi natrium dan air, serta
hipertensi. Biasanya disebabkan oleh reaksi
terhadap infeksi streptokokus, penyakit ini
jarang memiliki efek jangka panjang pada
system ginjal. (Kathhleen, 2008).
ETIOLOGI
Hubungan antara GNA dan infeksi
streptococcus ini ditemukan pertama kali
oleh Lohlein pada tahun 1907 dengan alasan
bahwa:
Timbulnya GNA setelah terjadinya infeksi
skarlatina
Diisolasinya kuman streptococcus beta
hemolyticus golongan A
Meningkatnya titer anti streptolisin pada
serum pasien.
PATOFISIOLOGI
Menurut penyelidikan klinik-imunologis dan percobaan
pada binatang menunjukkan adanya kemungkinan proses
imunologis sebagai penyebab. Beberapa penyelidik
menunjukkan hipotesis sebagai berikut:
Terbentuknya kompleks antigen-antibodi yang melekat
pada membrane basalis glomerulus dan kemudian
merusaknya
Proses autoimun kuman Streptococcus yang
nefritogen dalam tubuh menimbulkan badan autoimun
yang merusak glomerulus
Streptococcus nefritogen dan membrane basalis
glomerulus mempunyai komponen antigen yang sama
sehingga dibentuk zat anti yang berlangsung merusak
membrane basalis ginjal
MANIFESTASSI KLINIS
Hematuria
Proteinuria
Oliguria
Nyeri panggul
Edema
Hipertensi
Fatigue
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
◦ Laju Endap Darah (LED) meningkat
◦ Kadar Hb menurun sebagai akibat hipervolemia
(retensi garam dan air)
◦ Nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin darah
meningkat bila fungsi ginjal mulai menurun.
◦ Jumlah urine berkurang
◦ Berat jenis meninggi
◦ Hematuria makroskopis ditemukan pada 50 %
pasien.
◦ Ditemukan pula albumin (+), eritrosit (++),
leukosit (+), silinder leukosit dan hialin.
PEMATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan yag khusus yang
memengaruhi penyembuhan kelainan di
glomerulus.
Istirahat mutlak selama 3-4 minggu
Pemberian penisilin pada fase akut
Pengobatan terhadap hipertensi
Makanan pada fase akut diberikan makanan
rendah protein (1 g/kg BB/hari) dan rendah
garam (1g/hari).
pemberian furosamid (Lasix) secara intravena
(1mg/kg BB/kali) dalam 5-10 menit
PATHWAY
KOMPLIKASI
Oliguri sampai anuria
Ensefalopati hipertensi,
Gangguan sirkulasi pernafasan
Anemia
• Gagal Ginjal Akut (GGA)
ASKEP TEORI
PENGKAJIAN
◦ Genitourinaria
Urine berwarna coklat keruh
Proteinuria
Peningkatan berat jenis urine
Penurunan haluaran urine
Hematuria
◦ Kardiovaskular
Hipertensi ringan
◦ Neurologis
Letargi
Iritabilitas
Kejang
◦ Gastro Intestinal
Anoreksia
Muntah
Diare
◦ Mata, Telinga, hidung dan tenggorokan
Edema periorbital sedang
◦ Hematologis
Anemia sementara
Azotemia
Hiperkalemia
◦ Integumen
Pucat
Edema menyeluruh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
◦ Gangguan perfusi jaringan serebral yang berhubungan
dengan retensi air dan hipernatremia
◦ Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan
oliguria
◦ Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan anoreksia
1: Gangguan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan retensi air dan hipernatremia
KH: anak memiliki perfusi jaringan normal yang ditandai oleh TD normal, penurunan retensi
cairan, dan tidak ada tanda hipernatremia.
INTERVENSI RASIONAL
Pemantauan sering memungkinkan deteksi dini, dan penanganan segera
Pantau dan catat TD anak setiap
terhadap TD anak
1-2 jam selama fase akut
Melakukan tindak kewaspadaan bila terjadi kejang dapat mencegah cedera
selama episode serangan kejang. Kendati tidak umum pada
Lakukan tindakan kewaqspadaan
glomerulusnefritis akut, kejang dapat terjadi akibat kurang perfusi oksigen
berikut ini bila terjadi kejang
ke otak.
Pantau semua hasil uji laboratorium yang Peningkatan kadar nitrogen urea darah dan kreatinin dapat
mengindikasikan kerusakan fungsi ginjal.
3: Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia
KH : anak akan mengalami peningkatan asupan nutrisi yang ditandai oleh makan sekuran-
kurangnya 80% porsi setiap kali makan.
INTERVENSI RASIONAL
Beri makanan porsi kecil dalam Menyediakan makanan dalam porsi yang lebih kecil,
untuk satu kali makan tidak akan membebani anak
frekuensi sering, yang mencakup
sehingga mendorongnya makan lebih banyak setiap
beberapa makanan favorit anak. kali anak duduk.
Batasi asupan natrium dan Karena natrium dapat Amenyebabkan retensi cairan,
protein anak sesuai program. biasanya natrium dibatasi dengan gangguan ini.