Anda di halaman 1dari 14

KHAIRUNNISA, S.

Ked

Pembimbing
Dr. Hj. Deflina, Sp.OG
• Penyebab terpenting kematian maternal di Indonesia adalah
perdarahan 40-60%,infeksi 20-30% dan keracunan kehamilan
20-30%, sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain yang
memburuk saat kehamilan atau persalinan.
• Plasenta previa salah satu penyebab perdarahan antepartum
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
(ostium uteri internal) dan oleh karenanya bagian terendah sering
kali terkendala memasuki Pintu Atas Panggul (PAP) atau
menimbulkan kelainan janin dalam rahim. Pada keadaan normal
plasenta umumnya terletak di korpus uteri bagian depan atau
belakang agak ke arah fundus uteri (Prawirohardjo, 2008).
• Abnormalitas vaskularisasi pada endometrium
• Ovulasi terlambat
• Trauma endometrium sebelumnya
• Kehamilan ganda
• Pembedahan pada uterus sebelumnya
• Kuretase berulang
• Mioma uteri
• Umur
• Banyaknya jumlah kehamilan dan persalinan (parietas)
• Riwayat plasenta previa sebelumnya
• Tumor, Mioma uteri, Polip endometrium
• Riwayat SC, kuretase dan manual plasenta
• Pada umumnya insiden plasenta previa 1 dari 250 kehamilan.
Frekuensinya bervariasi, namun pada nulipara kejadiannya
hanya 1 dari 1000 sampai 1500 kehamilan, dimana
kejadiannya pada multipara sebesar 1 kejadian dari 29
kehamilan. Faktor resiko yang juga penting dalam terjadinya
plasenta previa adalah kehamilan setelah menjalani seksio
sebelumnya ,kejadian plasenta previa meningkat 1% pada
kehamilan dengan riwayat seksio.
• Di Indonesia tercatat dari laporan Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo, antara tahun 1971-1975, terjadi 37 kasus
plasenta previa diantara 4781 persalinan terdaftar, atau kira-
kira 1 diantara 125 persalinan terdaftar.
• Perdarahan antepartum tanpa ada rasa nyeri
• Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada kutub bawah
rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul
• Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa
lebih sering disertai kelainan letak jika perdarahan disebabkan oleh plasenta previa
lateralis dan marginalis, sedangkan plasenta letak rendah, robeknya beberapa
sentimeter dari tepi plasenta
• Perdarahan berulang
• Warna perdarahan merah segar
• Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah
• Timbulnya perlahan-lahan
• Waktu terjadinya saat hamil
• His biasanya tidak ada
• Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi
• Denyut jantung janin ada
• Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina
• Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul
• Presentasi mungkin abnormal.
Plasenta previa totalis

• seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta

Plasenta Previa lateralis

• hanya sebagian dari ostium tertutup oleh plasenta

Plasenta previa marginalis

• hanya pada pinggir ostium terdapat jaringan pada plasenta

Plasenta letak bawah

• implantasi plasenta pada segmen bawah uterus hingga letak tepi


plasenta sangat dekat dengan ostium internum serviks.
Dari semua klasifikasi plasenta previa, frekuensi plasenta previa
totalis sebesar 20-45%, plasenta previa parsialis sekitar 30% dan
plasenta previa marginalis sebesar 25-50%
• USG
• Sinar X
• Pemeriksaan Lab
• Pengkajian Vaginal
• Isotop Scanning
Aktif / terminasi kehamilan
Persalinan pervaginam
• Dilakukan pada plasenta letak rendah, marginalis atau
lateralis anterior
• Berikan oksitosin drip dan amniotomi
Persalinan abdominal
• Dilakukan apabila plasenta previa disertai perdarahan massiv
>500ml
• Plasenta previa totalis
• Plasenta previa lateralis posterior
• Plasenta letak rendah dengan persentasi bokong
Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang
menderita plasenta previa, yaitu:
1. Komplikasi pada ibu
a. Dapat terjadi anemia bahkan syok
b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah
rahim yang rapuh
c. Infeksi karena perdarahan yang banyak (Manuaba, 2008).
2. Komplikasi pada janin
a. Kelainan letak janin.
b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
c. Asfiksia intra uterin sampai dengan kematian
Wassalamualaikum wrwb

Anda mungkin juga menyukai