Anda di halaman 1dari 17

Kegiatan Seven Jump

Euthanasia
Company
LOGO

Kelompok 4 :
1.Ariska Febiandini
2.Yovina Nuriati
3.Khoirun Nissa
Skenario Kasus
Company name

Kepada siapa saya meminta ijin

Seorang suami, usia 45 tahun menginginkan dilakukan


euthanasia untuk istrinya yang sudah lima tahun tergeletak
harus dengan bantuan alat medis dan oksigen, keuangannya
sudah tidak cukup untuk membiayai pengobatannya. Laki-
laki ini sudah meminta dokter untuk melepas alat medis yang
ditubuhnya, laki-laki ini juga sudah berkonsultasi dengan
ulama, tetapi ulama pun menolak permintaannya dokter
yang merawat menolak dan laki-laki ini disarankan untuk
meminta izin kepada Kemenkes untuk mengijinkan
permintaannya.
STEP 1 : Klarifikasi Istilah
Company name

Euthanasia

Tergeletak

Oksigen

Konsultasi

Ulama

Kemenkes
Klarifikasi istilah
Company name

1. Euthanasia : tindakan untuk mempermudah mati


dengan tenang dan mudah
2. Tergeletak : alat untuk menangani masalah kesehatan
3. Oksigen : gas dengan rumus %", tidak berasa, tidak
berbau, dan komponen dari kerak bumi
4. Konsultasi : bertukar pikiran / meminta pertimbangan
untuk memutuskan sesuatu tentang usaha dagang,
dsb/
5. Ulama : orang yang ahli dibidang agama
6. Kemenkes : akronim dari Kementrian Kesehatan
STEP 2 : Identifikasi Masalah
Company name

1. Apakah euthanasia di indonesia di perbolehkan, apa yang menjadi


landasan hukumnya ?
2. Bagaimana seorang dokter menyikapi pasien yang akan
melakukan euthanasia ?
3. Apa alasan dokter menyuruh pasien meminta izin kepada
kemenkes ?
4. Apa tindakan seorang dokter menghadapi kasus tersebut, agar
tidak merugikan semua pihak ?
5. Apakah melepas alat medis itu disebut euthanasia ?
6. Apa sajakah jenis-jenis euthanasia ?
7. Apa yang menjadi landasan di sebagian negara memperbolehkan
euthanasia ?
8. Siapa yang bertanggung jawab apabila seorang suami atau
keluarga sudah tidak mampu membiayai pasien ?
STEP 3 : Analisa Masalah
Company name

1. Apakah euthanasia di indonesia di perbolehkan, apa yang menjadi


landasan hukumnya ?
Jawab :
Berdasarkan hukum di indonesia maka euthanasia adalah sesuatu
perbuatan yang melawan hukum, hal ini dapat dilihat pada peraturan
perundang-undangan yang ada yaitu : pasal 344, 338, 340, 345, dan
359 kitab undang-undang hukum pidana.
2. Bagaimana seorang dokter menyikapi pasien yang akan melakukan
euthanasia ?
Jawab :
Sikap seorang dokter terhadap pasien yang akan melakukan euthanasia
adalah dokter harus menghargai pendapat keluarga pasien, menjelaskan
masalah yang terjadi kepada pasien dengan tenang. Dimana seorang
juga dokter terikat dengan sumpah dokter yang telah diucapkan. Pada
poin ke tujuh lafal sumpah dokter indonesia menyebutkan bahwa saya
akan menghormati setiap hidup insan mulai dari saat pembuahan,
sedangkan poin ke delapan menyebutkan bahwa saya akan
mengutamakan keehatan penderita. Pada sumpah dokter muslim
terdapat lafal untuk melindungi jiwa manusia dalam semua tahap dan
semua keadaan serta melakukan semampu mungkin untuk
meyelamatkan dari kematian, penyakit dan kecemasan
Company name

3. Apa alasan dokter menyuruh pasien meminta izin kepada kemenkes ?


Jawab :
Dokter menyuruh pasien meminta izin kepada kemenkes karena indonesia
negara hukum sehingga semua harus sesuai dengan hukum sehngga
semua harus semua harus sesuai dengan hukum yang berlaku,
euthanasia sudah sangat jelas dijelaskan bahwa tidak diperbolehkan jai
harus meminta izin kemenkes sebagai lembaga yang dapat menentukan
kebijakan. Sesuai dengan KODEKI tentang kewajiban dokter terhadap
pasien diman dalam penjelasan sikap daan pedoman pelaksanaannya
yaitu : menghindari kejadian yang tidak diinginkan, maka dalam
melakukan pemeriksaan perlu ada orang ketiga yakni petugas kesehatan
penjaga praktek atau salah satu keluarga pasien. Dimana dalam masalah
ini dokter beraarty memberitahukan informed consent kepada keluarga
pasien, agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Company name

4. Apa tindakan seorang dokter menghadapi kasus tersebut, agar tidak


merugikan semua pihak ?
Jawab :
Tindakan seorang dokter dalam euthanasia agar tidak merugikan semua
pihak adalah harus ada konfirmasi, penjelasan dan alasan yang tepat,
jonfirmasi dengan rekam medis, bukti perjanjian, inform consent,
lembaga keprofesian.

5. Apakah melepas alat medis itu disebut euthanasia ?


Jawab :
Tindakan melepas alat medis belum tentu euthanasia, karena jikaa
melepas alat medis pada pasien yang sudah sembuh tidak termasuk
euthanasia.
Company name

6. Apa sajakah jenis-jenis euthanasia ?


Jawab :
- Euthanasia agresif
- Euthanasia non agresif
- Euthanasia pasif

7. Apa yang menjadi landasan di sebagian negara memperbolehkan


euthanasia ?
Jawab :
Sejauh ini euthanasia diperkenanakan yaitu dinegara belanda, australia,
belgia, amerika, swiss, dan inggris

8. Siapa yang bertanggung jawab apabila seorang suami atau keluarga


sudah tidak mampu membiayai pasien ?
Jawab :
Yang bertanggung jawab apabila keluarga pasien tidak mampu membiayai
pengobatan pasien adalah pemerintah, berdasarkan pasal 34 ayat 1,
2,dan 3 dalam undang-undang dasar 1945.
STEP 4 : Sistematika Masalah
Company name
STEP 5 : Tujuan Pembelajaran
Company name

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, konsep, dari euthanasia


2. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam euthanasia
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang kematian
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pengambilan kewenangan dan
kebijakan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan landasan hukum euthanasia di
indonesia
6. Mahasiswa mampu menjelaskan hak dan kewajiban dokter, pasien
dan keluarga pasien tentang euthanasia
7. Mahasiswa mampu menjelaskan alasan dokter meminta izin
kepada kemenkes
8. Mahasiswa mampu menjelaskan siapa yang bertanggung jawab
atas pasien jika keluarga sudah tidak mampu membiayai dan
semua pihak tidak mengabulkan permintaan euthanasia
Company name

STEP 6 :
Mengumpulkan dan
belajar sendiri
STEP 7 : Berbagi Informasi
Company name

Euthanasia dilihat dari sudut etika

Etika merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku


kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada
masyarakat. Etika merupakan studi tentang prilaku, karakter dan motif yang
baik serta ditekankan pada penetapan apa yang baik dan berharga bagi
semua orang. Etika memiliki termiologi yang berbeda dengan moral bila
istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofi atau
kajian tentang masalah atu dilema tertentu.
Dari sudut pandang etika, euthanasia menghadapi kesulitan yang sama.
Suatu prinsip etika yang sangat mendasar ialah kita harus menghormati
kehidupan manusia. Bahkan harus menghormatinya dengan mutlak. Dalam
etika, prinsip ini sudah lama dirumuskan sabagai “kesucian kehidupan”. Jika
kita mengikuti prinsip kehidupan manusia sebagai suci, menjadi sulit
membenarkan eksperimentasi laboratorium dengan embrio muda, meski
usianya baru beberapa hari. Prinsip kesucian ini bukan hanya tradisi, tetapi
telah dicantumkan dalam hukum beberapa negara.
Company name

Euthanasia dilihat dari sudut moral

 Pandangan mengenai hidup


 Hidup sebagai anugrah
 Hidup sebagai nilai asasi yang sangat tinggi
 Hidup sebagai hak asasi dan nilai yang harus dijunjung tinggi
 Hidup sebagai tugas
 Pandangan mengenai penderitaan dan kematian
 Penderitaan sebagai beban atas anugerah hidup
 Mati dan kematian sebagai keterbatasan anugerah
Company name

Konsep euthanasia

 Alasan euthanasia
 Adanya hak moral bagi setiap orang untuk mati terhormat,
maka seseorang memiliki hak memilih cara kematiannya
 Tindakan belas kasih pasa seseorang yang sakit,
meringankan penderitaan sesama adalah tindakan
kebajikan
 Tindakan belas kasih pada keluarga pasien
 Mengurangi beban ekonomi
Company name

Dampak euthanasia

 Sudut pandang pasien : mudah purus asa karena tidak


ingin atau tidak memiliki semangat untuk berjuang
melewati penyakitnya
 Sudu pandang keluarga pasien : aspek kemanusiaan dan
ekonomi
Company
LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai