2 Umur : 59 tahun
4 Pekerjaan : Petani
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat maupun makanan
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah pernah mendapat pengobatan timolol maleat pada
kontrol pertama
Riwayat Psikososial
Pekerjaan pasien sebagai petani, pasien merokok dan sering
minum kopi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 110/60 mmHg
• Suhu : 36,6°C
• Nadi : 88 x/menit, reguler, isi, cukup, kuat angkat
• Nafas : 20 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Normocephal
Thoraks : Cor : ictus cordis tidak terlihat, BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : simetris, sonor kedua lapang paru, terdengar rhonki kanan=kiri
Abdomen : Permukaan rata, bising usus normal, hepatosplenomegaly (-), timpani (+)
Ektremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-), sianosis (-)
Status Oftalmologis
OD Pemeriksaan OS
NLP Visus 6/20
(Non Light
Perception)
- Pinhole 6/6
Ortoforia Kedudukan Bola Ortoforia
Mata
Normal ke segala Gerak Bola Mata Normal ke segala
arah arah
Edema (-) Palpebra Edema (-)
Hiperemis (-) Superior Hiperemis (-)
Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Massa (-) Massa (-)
Status Oftalmologis
OD Pemeriksaan OS
Tn. K berusia 59 tahun datang ke poli mata RSUD kota Banjar dengan
keluhan bola mata kanan terdapat darah sejak ±1 hari SMRS dan disertai
dengan nyeri dan perih sejak ± 2 bulan SMRS. Pasien juga mengeluhkan
penglihatan mata kanan menurun sejak ± 5 bulan SMRS, dan mulai
penglihatan gelap sejak ±2 bulan SMRS.
Diagnosis Sekunder
Susp. Hipermetropia OS
Tatalaksana
• Non Medikamentosa
1. Tirah baring
2. Tidak meminum air dalam jumlah banyak sekaligus
• Medikamentosa
1. Acetazolamide 3 x 1 tab pc
2. Polidemicin 6 x 1 ed OD
Rencana Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Slit Lamp Biomicroscopy
• Pemeriksaan Oftalmoskop
• Koreksi kacamata OS
Prognosis
Ocular Dextra Ocular Sinistra
Hifema traumatik
Perdarahan akibat trauma pada
segmen anterior bola mata
Hifema Primer
Timbul segera setelah trauma
? Hifema Sekunder
Timbul pada hari ke 2-5 setelah
hingga hari ke 2 terjadi trauma
Klasifikasi Hifema
Berdasarkan tampilan klinisnya dibagi menjadi beberapa grade (Sheppard)
Grade II
1
Grade I
Darah mengisi
kurang dari
sepertiga COA
(58%)
2 Darah mengisi
sepertiga hingga
setengah COA
(20%)
3 4
Grade III Grade IV
Darah mengisi Darah memenuhi
hampir total seluruh COA (8%)
COA (14%)
Patofisiologi Hifema
Trauma tumpul
Resiko
Gangguan Gangguan Perdarahan ulang
Kekakuan Glaukoma
Refraksi Penglihatan
Penegakan Diagnosis
Anamnesis:
• Memiliki riwayat trauma
• Ditemukan gangguan visus
• Ditemukan tanda-tanda iritasi dari konjungtiva
• Nyeri pada mata disertai mata berair
• Fotofobia (tidak tahan terhadap sinar)
• Penglihatan ganda
• Blefarospasme
• Edema palpebra
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang :
c) Pengukuran tonografi
e) Pemeriksaan oftalmoskop
Penatalaksanaan