Anda di halaman 1dari 14

IBU HAMIL

DENGAN HIV-AIDS

Vivi triana, MPH


Transmisi Secara Vertikal
• Pengertian
 Transmisi dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi
yang dikandung atau dilahirkan

• Cara Penularan
 Melalui placenta (intra uterin)
 Pada waktu lahir (intra partum), yaitu pada waktu bayi
terpapar dengan darah ibu atau sekret genitalia yang
infeksius 970%) atau
 Melalui ASI (11%-29%)
Penularan dari Ibu ke Bayi
Kemungkinan terjadi transmisi:
o Peluang transmisi vertikal secara umum hanya ±30%,
walaupun semua bayi yang lahir dari ibu dengan HIV-
AIDS akan selalu memberikan hasil tes positif karena
adanya antibodi dari ibu yang masuk ke bayi melalui
placenta
o Viraemia merupakan faktor yang meningkatkan
kemungkinan terjadinya transmisi
o Viraemia dapat dikurangi dengan pengobatan ARV (anti
retroviral) dan memperkecil sebesar 2/3 dari
kemungkinan transmisi
Pengobatan ARV pada Ibu ODHA
Hamil dan Bayinya
• Kehamilan
Sejak kehamilan 14 minggu dengan dosis 5x100
mg/hari peroral selama kehamilan
• Melahirkan
Secara intravena dengan dosis pada jam
pertama 2 mg/KgBB; selanjutnya 1 mg/KgBB
sampai bayi lahir
• Setelah bayi lahir
Dosis 2 mg/KgBB peroral tiap 6 jam sejak usia
bayi 8-12 jam sampai 6 minggu
Continue..
Di Negara Berkembang dengan alasan
biaya, maka dicoba pemberian ARV pada
trimester III (4 minggu sebelum bayi lahir)
dan ARV peroral selama persalinan
Cara Mencegah Penularan dari
Ibu ke Anak
 Selama kehamilan trimester III diberi ARV (Anti
Retro Virus)
 Persalinan secara sectio caesaria
 Bayi tidak diberi ASI
 Dengan cara ini kemungkinan penularan dari ibu
ke anak bisa diturunkan dari rata-rata 30%
menjadi 60%
Pemeriksaan pada Bayi yang
Lahir dari Ibu dg HIV
1. Diagnostik fisik secara umum
2. Pemantauan kelainan2
 Gagal tumbuh
 Tidak nafsu makan
 Panas terus menerus
 Pembesaran kelenjer, hepar, dan limpa
 Enselopati progresif  perkembangan terlambat
3. Pemeriksaan labor
Pemeriksaan Labor Bayi yang
Lahir dari Ibu HIV-AIDS
 Semua bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV maka tes
ELISA dan Western Blot akan positif karena adanya
antibodi dari darah ibu, jadi hasil tes antibodi positif
belum memastikan bayi terkena infeksi HIV
 Untuk memastikan  monitor setiap 3 bulan sampai
bayi 15 bulan
 Jika mau cepat dipastikan  lakukan tes Antigen (PCR),
namun tes ini sangat mahal
Perawatan Bayi Terinfeksi HIV
• Perawatan suportif
 Nutrisi cukup
 Imunisasi pertimbangan karena bila daya tahan tubuh
(CD4) rendah, maka penggunaan vaksin hidup akan
menimbulkan penyakit
• Pengobatan ARV dengan memperhatikan efek
samping
• Dukungan psikologis pada ibu dalam
perkembangan bayinya
Hal2 yang Diperhatikan pada Bayi
yang Diberi ARV
• Kadar Hb dan Leukosit waktu lahir, umur 2
minggu dan 4 minggu
• Bila kadar Hb turun menjadi <8mg/dl, berikan
transfusi darah
• Bila neotropenia maka dosis diturunkan
• Bila diagnosa infeksi HIV pada bayi sudah
positif, maka ARV profilaksis  teraupetik
Pertimbangan Ibu HIV-AIDS untuk
Menyusui Anak
o Di negara2 dengan AKB tinggi karena banyak
penyakit menular, kurang gizi dan penggunaan
PASI yang meragukan karena air bersih dan
perilaku bersihkurang maka menyusui
dianjurkan pada ibu terinfeksi HIV
o Bila bayi sudah pasti tertular, maka pemberian
ASI dianjurkan
Peran Tenaga Kesehatan dalam Masalah
kehamilan pada Ibu HIV-AIDS
• Kehamilan adalah hak wanita dan pasangan,
kewajiban tenaga kesehatan adalah memberikan
informasi
• Peluang mendapatkan bayi sehat cukup besar
• Pertimbangan untung ruginya untuk mengakhiri
kehamilan (agama, adat istiadat, hukum,
kesehatan ibu, usia kehamilan, dan fasilitas)
• Konseling yang baik tentang risiko terjadinya
persalinan awal karena pecahnya ketuban secara
dini

Anda mungkin juga menyukai