Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

KANKER SERVIKS

Disusun Oleh: Nurfarida Riza Umami, S.Ked (J510185009)

Pembimbing:
dr. Gede Sri Dhyana M.A., Sp.OG.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Definisi

Kanker

• pertumbuhan sel dan jaringan yang ganas, otonom, dan


tidak terkontrol. Pertumbuhan tersebut membentuk tumor,
yang dapat menyerang jaringan sekitarnya dan bagian
tubuh yang jauh, menghancurkan jaringan normal dan
bersaing untuk mendapatkan nutrisi dan oksigen.

kanker atau karsinoma serviks

• keganasan yang berasal dari epitel serviks


Etiologi dan Faktor risiko
Etiologi: Infeksi persisten HPV subtipe onkogenik 16 dan 18

Aktivitas seksual pada usia muda

Partner seksual lebih dari satu


atau berisiko tinggi.

Paritas tinggi

Konsumsi kontrasepsi oral

immunocompremised
Riwayat infeksi menular seksual.
Etiologi dan Faktor risiko

Tidak melakukan program skrining rutin.

Merokok

Wanita dengan berat badan lebih atau obesitas

Nutrisi

Genetik
Epidemiologi
Global Burden Cancer (GLOBOCAN) tahun 2018,
• kanker serviks menduduki peringkat keempat kanker paling sering pada wanita di seluruh
dunia
• penyebab utama morbiditas dan mortalitas akibat kanker.
• terdapat 569.847 kasus baru dan 31.136 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya.
• Penyakit ini terutama terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sekitar 12% perempuan di seluruh dunia terinfeksi Human Papillomavirus


(HPV). Puncak insiden infeksi HPV terjadi pada usia 25 tahun.

Pada tahun 2018, kanker serviks menduduki peringkat kedua kanker yang
paling sering ditemui pada wanita di Indonesia.
• Diperkirakan terdapat 32.469 kasus baru di Indonesia pada tahun 2018.
• Kanker serviks menjadi penyebab kematian akibat kanker paling sering ketiga
Patogenesis
Klasifikasi
Klasifikasi menurut TNM
Klasifikasi menurut FIGO
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• lesi prakanker : belum
memberikan gejala stadium dini: biasanya normal.
• kanker invasif: perdarahan serviks menjadi erosi, ulserasi, atau
(contact bleeding, ditemukan massa. Kelainan ini dapat
perdarahan saat meluas hingga ke vagina
berhubungan intim) dan
keputihan.
• stadium lanjut, gejala dapat
berkembang menjadi nyeri
pinggang atau perut bagian
bawah, oligo atau anuria.

Pemeriksaan Penunjang

kolposkopi, biopsi servikssistoskopi, rektoskopi, USG, BNO -IVP, foto


toraks dan bone scan CT scan atau MRI, PET scan.
Pencegahan
Mencegah infeksi HPV

Vaksin HPV SKRINING

• Gardasil 9 dengan target HPV tipe • tes Pap


6, 11, 16 dan 18 serta 31, 33, 45, • Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA)
52, 58 • Visual Inspection with Lugol’s Iodine
• Vaksin bivalen (Cervarix) dengan (VILI).
target HPV 16 dan 18. • Uji DNA HPV
• Vaksin Quadrivalen (Gardasil)
dengan target HPV 16, dan 18 serta
6 dan 11
Penatalaksanaan

Pembedahan

stadium II B sampai IV
sebagai gabungan radio-
kemoterapi ajuvan atau untuk Radioterapi ajuvan dapat
terapi paliatif pada kasus residif. Kemoterapi Radioterapi diberikan pada pasien
pascabedah dengan risiko
Kemoterapi yang paling aktif tinggi.
adalah Cisplatin.
Pembedahan

Stadium I A1 tanpa invasi limfo-vaskuler: Konisasi serviks atau


histerektomia totalis simpel.

Stadium I A1 dengan invasi limfo-vaskuler dan stadium I A2:


Modifikasi histerektomia radikal (tipe II)

Stadium I B sampai stadium II A: Histerektomia radikal (tipe III) dan


limfadenektomia pelvik dan para-aorta.

Radiasi ajuvan diberikan pascabedah pada kasus dengan risiko


tinggi
PROGNOSIS
Faktor utama yang menimbulkan residif antara lain:
• invasi limfovaskuler
• metastasis ke KGB
• kedalaman invasi stroma
• batas sayatan
• Operasi
• ukuran tumor.

Jenis karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma tidak


berbeda dalam prognosisnya.

Faktor lain untuk timbulnya residif termasuk ploidi DNA


tumor dan ekspresi onkogen khusus (HER2/neu)
Thank You

Anda mungkin juga menyukai