Persamaan Diferensial Parsial

Turunan Parsial z  f ( x, y )

Jika x berubah  ubah sedangkan y tetap,

z adalah fungsi dari x dan turunannya terhadap x adalah
z f ( x  x, y )  f ( x, y )
f x ( x, y )   lim
x x 0 x
disebut turunan parsial pertama dari z  f ( x, y ) terhadap x
Jika y berubah  ubah sedangkan x tetap,
z adalah fungsi dari y dan turunannya terhadap y adalah
z f ( x, y  y )  f ( x, y )
f y ( x, y )   lim
y y0 x
disebut turunan parsial pertama dari z  f ( x, y ) terhadap y
Matematika Teknik II 1
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 z  x3  y 3  2 x 2 y
Contoh :
z z
Tentukan ,
x y
Penyelesaian :
z
 3x 2  0  4 xy
x
z
 0  3y 2  2x2
y

z
 3x 2  4 xy
x
z
 3 y2  2x2
y
Matematika Teknik II 2
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
Fungsi dengan lebih dari dua
variabel Bebas

f ( x, y, z )  xy  2 yz  3zx
f
 y  3z y dan z = konstan
x
f
 x  2 z x dan z = konstan
y
f
 2 y  3x x dan y = konstan
z
Matematika Teknik II 3
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Turunan Parsial Tingkat Dua

Suatu fungsi z = z(x,y)


z z
 Turunan Tingkat Pertama dari z : ,
x y
Turunan Tingkat Dua dari z :
  z   2 z   z   2 z
  2   
z x  x  x z x  y  xy

x   z   z
2 y   z   2 z
   2
 
y  x  yx y  y  y
2 z 2 z

xy yx
Matematika Teknik II 4
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Contoh : z  3x  4 xy  5 y
2 2

Carilah turunan tingkat dua dari z

Penyelesaian :

z  2 z   z    z 
 6 x  4 y,     6,  4
x x 2
x  x  y  x 
z   z   2 z   z 
 4 x  10 y,    4,     10
y x  y  y 2
y  y 
2 z 2 z
 4
xy yx
Matematika Teknik II 5
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Persamaan Diferensial Parsial

 Persamaan yang mengandung turunan-turunan

parsial dari suatu fungsi yang tidak diketahui yang
diturunkan terhadap dua atau lebih variabel bebas .
 Orde persamaan diferensial parsial dapat ditentukan
dari turunan tertinggi dari persamaan tersebut.
 2u
 2x  y Orde 2
xy
2  R 3  R
3 3
Contoh :
x y Orde 3
y 3
x 3

 z   z 
2 2

     1 Orde 1
 u   v 
Matematika Teknik II 6
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Persamaan Diferensial Parsial Linear

 Bentuk umum persamaan diferensial parsial

linear orde dua dengan dua variabel bebas :
 2u  2u  2u u u
A 2 B C 2  D  E  Fu  G
x xy y x y
A, B, C , D, E , F dan G tergantung dari x dan y bukan u
Persamaan diferensial parsial orde dua dengan dua
variabel bebas x dan y tidak dapat dituliskan dalam
bentuk umum seperti diatas disebut persamaan
taklinear. Jika G=0 disebut persamaan homogen,
sebaliknya jika G0 disebut tidak homogen

Matematika Teknik II 7
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Contoh Persamaan Diferensial Parsial
Linear Orde Dua yang penting

 2u  2
u
 c 2
Persamaan Gelombang Dimensi Satu
t 2 x 2
u  2
u
 c2 2 Persamaan Aliran Panas Dimensi Satu
t x
 2u  2u
 2 0 Persamaan Laplace Dimensi Satu
x 2
y
 2u  2u
 2  f ( x, y) Persamaan Poisson Dimensi Dua
x y
2

 2u  2u  2u
 2  2 0 Persamaan Laplace Dimensi Tiga
x 2
y z
Matematika Teknik II 8
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Penyelesaian Persamaan Diferensial
Parsial
 2u
 Contoh :  2x  y
xy
Penyelesaian Umum :
u  x y  xy  F ( x)  G ( y )
2 1
2
2

Penyelesaian Khusus :
Jika F ( x)  2 sin x dan G( y)  3 y 4  5 , maka
u  x 2 y  12 xy2  2 sin x  3 y 4  5 ,
Penyelesaian yang tidak dapat dicari dari penyelesaian
umum dengan memberikan nilai tertentu pada sembarang
fungsi disebut Penyelesaian Singular
Matematika Teknik II 9
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
Metode Penyelesaian Persamaan
Diferensial Parsial
 Prinsip Superposisi/Prinsip Kelinearan
Jika u1 dan u2 adalah penyelesaian persamaan
diferensial parsial homogen, kemudian :

u = c1u1 + c2u2
dengan c1 dan c2 adalah konstanta juga merupakan
penyelesaiannya.
 Penyelesaian Umum persamaan diferensial parsial
tidak homogen dapat dicari dengan menambahkan
penyelesaian khusus persamaan tak homogen dengan
penyelesaian umum persamaan homogen.
Matematika Teknik II 10
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Carilah penyelesai an u ( x, y ) dari persamaan
Contoh :
diferensia l parsial u xx  u  0

Penyelesaian :

Dari persamaan u xx  u  0 , tidak ada u diturunkan

terhadap y sehingga persamaann ya menjadi u"u  0
didapatkan u  Ae x  Be  x dengan A dan B konstanta.
Barang kali A dan B merupakan fungsi dari y, maka
penyelesai annya u ( x, y )  A( y )e x  B( y )e  x

Matematika Teknik II 11
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Carilah penyelesai an persamaan
Contoh :
diferensia l parsial u xy  u x

Penyelesaian :
misal u x  p, jadi p y   p ,
py
 1, ln p   y  c( x), p  c ( x )e  y
p
Diintegras ikan terhadap x maka didapat :
u ( x, y )  f ( x ) e  y  g ( y ) f ( x)   c( x)dx
dan f ( x) dan g ( y ) fungsi sembarang.

Matematika Teknik II 12
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Buktikan u ( x, t )  sin( x  2t ) merupakan penyelesai an
Contoh :
 2u  2u
persamaan gelombang dimensi satu 4 2
t 2
x
Penyelesaian :

u u
 cos( x  2t )  2 cos( x  2t )
x t
 2u  2u
  sin( x  2t )  4 sin( x  2t )
x 2
t 2

u2
u2
 4 sin( x  2t )  4 sin( x  2t ) 4 2
t 2
x
Terbukti
Matematika Teknik II 13
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Buktikan u ( x, t )  e 8t sin2x adalah penyelesai an persoalan syarat batas
Contoh:u  2u
2 2 u (0, t )  u ( , t )  0, u ( x,0)  sin 2 x
t x

Penyelesaian :
u ( x, t )  e 8t sin 2 x
u (0, t )  e 8t sin 0  0
u ( , t )  e 8t sin   0
u ( x,0)  e 0 sin 2 x  sin 2 x
u 8 t u  2u
 8e sin 2 x  2e 8t cos 2 x  4e 8 t
sin 2 x
t x x 2

Subtitusi ke persamaan diferensia l :


 8e 8t sin 2 x  2  4e 8t sin 2 x  terbukti
u
t
 2u
2 2
x
Matematika Teknik II 14
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
Metode Pemisahan Variabel
 u(x,y) = F(x).G(y)
 u(x,t) = F(x).G(t)

 F dan G dicari dari persamaan diferensial

yang ada beserta syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh fungsi-fungsi tersebut

Matematika Teknik II 15
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Carilah penyelesai an persamaan diferensia l berikut
Contoh : u u
dengan cara pemisahan variabel  0
x y
Penyelesaian :
u ( x, y )  F ( x).G ( y )
u  F
 F ( x).G ( y )  G  F 'G
x x x
u  G
 F ( x).G ( y )  F  G' F
y y y
u u
  F ' G   FG'
x y
F' G'
 k k  konstanta
F G
Matematika Teknik II 16
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
F'
 k  F '  Fk  F 'kF  0
F
  k  0    k  F ( x)  Ae kx

G'
  k   G '  Gk   G 'kG  0
G
   k  0    k  G ( y )  Be  ky

Jadi u ( x, y )  F ( x).G ( y )  Aekx .Be  ky  ABe k ( x  y )  Cek ( x  y )

Matematika Teknik II 17
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 Carilah penyelesai an persamaan diferensia l berikut
Contoh :
u u
dengan cara pemisahan variabel  4 , u (0, y )  8e 3 y
x y

Penyelesaian : u ( x, y )  F ( x).G ( y )
u  F
 F ( x).G ( y )  G  F 'G
x x x
u  G
 F ( x).G ( y )  F  FG'
y y x
u u
4  F ' G  4 FG'
x y
F ' G'
 k k  konstanta
4F G
Matematika Teknik II 18
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)
 F'
 k  F '  4kF  F '4kF  0
4F
  4k  0    4k  F ( x)  Ae 4 kx
G'
 k  G '  Gk  G 'kG  0
G
  k  0    k  G ( y )  Be ky
Jadi u ( x, y )  F ( x).G ( y )  Ae 4 kx .Be ky  ABe k ( 4 x  y )  Ce k ( 4 x  y )
Syarat batas : u (0, y )  Ce ky  8e 3 y  C  8, k  3
Jadi u ( x, y )  8e 3( 4 x  y )  8e 12 x 3 y

Matematika Teknik II 19
( Ir. I Nyoman Setiawan, MT)