Anda di halaman 1dari 73

STANDAR KOMPETENSI

Menguasai konsep dasar metodologi


penelitian dan trampil menerapkannya
sebagai sarana pengembangan ilmu,
pemecahan masalah-masalah
pendidikan secara ilmiah, dan sebagai
panduan produk karya-karya ilmiah
yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan profesi
KOMPETENSI DASAR
 Memahami hakikat, ruang lingkup
penelitian pendidikan dan landasan
epistimologi kelimuan
 Memahami proses dan tahap-tahap
penelitian
 Memahami permasalahan dan rancangan
penelitian
 Memahami penggolongan jenis penelitian
menurut Paradigma, Fungsi & Tujuan,
Desain dan Teknik),
 Memahami Penelitian Eksperimen dan
Ex-post facto
KOMPETENSI DASAR (LANJUTAN)
 Memahami Variabel dan Hubungan Antar
Variabel Penelitian
 Memahami Populasi dan Sampel
 Memahami Teknik Pengumpulan Data
 Desain dan contoh penelitian (korelasional,
ex-post facto, eksperimen)
 Instrumen Penelitian (Konsep pengkuran,
validias, reliabilitas, rosedur pengembangan,
penyusunan kuesioner dan skala, uji validitas)
 Teknik Analisis Data
 Mempraktikkan pembuatan rancangan
penelitian (semua teori diterapkan dalam
praktikum penelitian berbobot 3 sks)
PENELITIAN ILMIAH
 PENGERTIAN PENELITIAN
1. Penerapan pendekatan Ilmiah pada
pengkajian suatu masalah
2. Cara untuk memperoleh insformasi
yang berguna dan dapat
dipertanggung jawabkan

 TUJUAN PENELITIAN
Untuk menemukan jawaban terhadap
persoalan yang berarti melalui
penerapan-prosedur-prosedur Ilmiah
PENELITIAN PENDIDIKAN
Kerlinger(1986): Penelitian ilmiah adalah penyelidikan yang
sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis tentang fenomen-
fenomen alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-
hipotesis tentang hubungan dikira terdapat antara fenomen-
fenomen itu.

Penelitian pendidikan adalah penggunaan metode ilmiah


untuk pencarian informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam bidang pendidikan.

Travers dalam Furchan(1982) menyatakan: Penelitian


pendidikan adalah suatu kegiatan yang diarahkan kepada
pengembangan pengetahuan ilmiah tantang kejadian-kejadian
yang menarik perhatian pendidik.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup obyek penelitian Pendidikan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan
baik yang terjadi di Sekolah, diluar sekolah
maupun kaitan antara keduannya.

Obyek penelitian pendidikan bisa berupa,


kebijakan pendidikan, siswa/mahasiswa,
guru/Dosen, Kepala Sekolah/pimpinan Lembaga,
tenaga akademik, pengelolaan sekolah/Univ.,
sarana pendidikan, organisasi sekolah/Univ.,
pembiayaan pendidikan, kurikulum dsb
Tujuan meningkatkan efektivitas program belajar
mengajar agar peserta didik mampu mencapai
prestasi belajar secara maksimal.
LINGKUP/SASARAN/OBYEK
PENELITIAN PENDIDIKAN
SUPLEMEN INPUT
GURU, SARANA, KURIKULUM, BAHAN AJAR

PROSES
INPUT PBM OUT-PUT
SISWA ANDRAGOGI,
LULUSAN/HASIL
PEDAGOGI,EVALUA
BELAJAR
SI

LINGKUNGAN
DUKUNGAN SESUAI
POTENSI LOKAL
PROSES PENELITIAN

MASALAH

Proses Teoretik Proses Empiris

Hipotesis Uji Hipotesis Data

Kesimpulan
(Inferensi)
TAHAP/LANGKAH PENELITIAN
1. Masalah
 Latar Belakang
 Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah
2. Pengkajian Teori
 Deskripsi Teoretik
 Kerangka Berpikir
 Hipotesis
3. Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian

 Variabel & Desain Penelitian
 Instrumen Penelitian
 Sampling
 Teknik Pengumpulan Data
4. Analisis Data
 Penyajian Data secara Deskriptif
 Pengujian Hipotesis
5. Penarikan Kesimpulan/Inferensi
PERMASALAHAN DAN
RANCANGAN
 Latar belakang masalah
 Identifikasi dan pembatasan maslah
 Penetapan konteks/topik penelitian
 Penetapan variabel penelitian
 Konstelasi penelitian (analisis korelasi
dan analisis kausal)
 Perumusan masalah
 Hipotesis penelitian
 Pengujian hipotesis
PERMASALAHAN PENELITIAN

Apakah Masalah itu?

Variabel yg mjd tema pokok penelit


Masalah
Kasus yg menjadi fokus penelitian

Suatu variabel atau kasus mjd permasalahan


penel. jika terjadi kesenjangan antara
kenyataan dan yang seharusnya dari variabel
dan kasus tsb.
KAPAN TERJADI MASALAH?

 Bila ada informasi yg mengakibatkan


munculnya kesenjangan dalam
pengetahuan kita
 Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
 Bila ada suatu kenyataan dan kita
bermaksud menjelaskannya melalui
penelitian
DI MANAKAH SUMBER
MASALAH?
 Pengalaman dan pengamatan
 Kepustakaan yg relevan dgn studi kita
 Mata kuliah yg kita programkan
 Jurnal, buku, abstrak dan majalah
 Seminar
 Tesis dan Disertasi
 Pakar, dan teman-teman
APAKAH CIRI-CIRI MASALAH
YANG BAIK?
 Topik yg dipilih sangat menarik
 Pemecahan masalah mempunyai
kontribusi dalam labangan pekerjaan
atau bidang tertentu
 Merupakan hal baru
 Mengundangan rancangan yg kompleks
 Dapat diselesaikan dlm waktu yg
diinginkan
 Tidak bertentangan dengan moral
KRITERIA PEMILIHAN
MASALAH
 Keberartian
 Belum adanya jawaban
 Dapat diteliti secara ilmiah
 Relevansi dengan bidang studi
 Sumbangan dari masyarakat
 Orisinal
 Sumbangan bagi perkembangan
IPTEKS
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN
MASALAH
 Minat peneliti
 Nilai-nilai yang dianut peneliti
 Tingkat reaktivitas di dalam cara
pengumpulan data
 Metodologi yang dipakai
 Unit analisis yang dipilih
 Waktu
 biaya
BAGAIMANAKAH RUMUSAN
MASALAH YANG BAIK?
 Didukung oleh latar belakang masalah dan pejelasan
mengenai pentingnya masalah diteliti
 Memuat variabel-variabel dan kaitan antar variabel yg
mjd perhatian peneliti
 Memberikan penjelasan atau definisi setiap variabel
(konseptual & operasional)

CONTOH:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan kalkulator terhadap
hasil belajar matematika siswa SD?
2. Apakah ada hubungan positif antara kemampuan spatial
dengan hasil belajar geometri siswa SMP?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika
antara siswa yg diberi metode PS dengan yg tidak?
BAGAIMANAKAH RUMUSAN
MASALAH YANG BAIK? (LANJUTAN)
 Singkat

 Tepat

 Jelas

 Dinyatakan dalam bentuk


pertanyaan atau pernyataan
 Mencerminkan adanya hubungan,
pengaruh antar variabel
(kuantitatif)
KESALAHAN UMUM DALAM
PERUMUSAN MASALAH
 Tidak jelas
 Tidak ada batasan yang jelas

 Dirumuskan berdasarkan data


yang ada
 Mengambil masalah di luar
bidang keahlian
CONTOH MASALAH ...
 Bagaimana meningkatkan profesionalitas
guru IPA khususnya dalam bidang
penilaian hasil belajar siswa?
 Kenyataan menunjukkan masih banyak
guru IPS yang belum sepenuhnya mampu
menerapkan sistem penilaian yang
komprehensif terutama penilaian yang
sesuai dengan karakteristik IPS.
 Bagaimana merencanakan alat peraga
fisika untuk membantu terlaksananya
pembelajaran fisika yang dapat
memberikan pengalaman langsung dan
melatih keterampilan proses sains?
CONTOH MASALAH ...
 Tuntutan untuk menghasilkan kualitas lulusan
yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat melalui KTSP menjadi salah satu
fokus dari pengelola pendidikan pada tingkat
pendidikan dasar.
 Strategi pembelajaran yang bersifat
konvensional belum ke arah pengembangan
multiple intelligences, sehingga guru kurang
pandai melahirkan ide-ide baru dalam
pembelajaran yang inovatif.
 Bagaimana memanfaatkan teknologi
komunikasi dan informasi untuk
pengembangan pembelajaran sains dan
matematika dengan berbasis multimedia
CONTOH JUDUL-JUDUL KARYA
ILMIAH
 Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Sains Melalui Pengembangan Multiple
Intellegences
 Upaya Menuju Profesionalitas Guru Rumpun
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan
Peningkatan Kemampuan Penilaian
Pembelajaran
 Pengembangan Bahan Ajar PAI Berbasis E-
learning
 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Pembelajaran Sains dan Matematika
 Strategi Pembelajaran PAI Berbasis Kontekstual
PENGGOLONGAN JENIS
PENELITIAN
Berdasarkan Paradigma/Pendekatan:
- Penelitian kuantitatif
- Penelitian kualitatif
Berdasarkan Fungsi dan Tujuan:
- Penelitian dasar
- Penelitian terapan
- Penelitian evaluasi
- Penelitian pengembangan
Berdasarkan Jenis Metode:
- Survei korelasional
- Survei komparatif
- Eksperimen
- Action research
- Grounded research
PARADIGMA
Paradigma merupakan cara pandang meliputi asumsi
realitas, tentang cara beroleh ilmu tentang apa yang
dipandang sebagai masalah berikut cara-cara
pemecahan dan aneka kriteria pembuktian yang sah
(kuhn, 1970)

Kuantitatif – Penelitian Kuantitatif

PARADIGMA
(Creswell, 1994)

Kualitatif – Penelitian Kualitatif


PARADIGMA

Paradigma = pendekatan kuantitatif


(Tradisional, positivis, eksperimental,
empirikis)

Paradigma = pendekatan kualitatif


(konstruktivis, naturalistik,
interpretasi, perspektif, positivis,
postmodern)
PENELITIAN KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Penelitian kualitatif yakni proses penelitian yang
bertujuan memahami suatu masalah kemanusiaan atau
kemasyarakatan, yang didasarkan pada penyusunan
suatu gambaran yang kompleks dan holistik menurut
pandangan yang rinci dari para informan, serta yang
dilaksanakan di tengah setting ilmiah (Creswell, 1994)
Penelitian kuantitatif yakni penyelidikan tentang
masalah kemasyarakatan atau kemanusiaan yang
didasarkan pada pengujian suatu teori yang tersusun
atas variabel-variabel, diukur dengan bilangan-
bilangan, dan dianalisis dengan prosedur-prosedur
statistik. Tujuannya adalah menentukan apakah
generalisasi-generalisasi prediktif dari teori tertentu
yang diselidiki terbukti kebenarannya (Creswell, 1994)
METODE PENGGABUNGAN
PENDEKATAN KUANTITAIF
DAN KUALITATIF
Pendekatan Rancangan Dua
Tahap (Two Phase Design
Approach)

Rancangan Dominan-kurang
PENDEKATAN GABUNGAN Dominan (Dominant Less-
dominant)

Rancangan Metodologi
Gabungan (Mixed
Methodology Design)
GARIS BESAR PENELITIAN
EKSPERIMEN
 Konsep penelitian eksperimen
 Komponen utama penelitian eksperimen
 Validitas internal penelitian eksperimen
 Desain (rancangan) eksperimen
 Group Within Treatmen Design & analisisnya
 Treatmen by Level Design & analisisnya
 Factorial Design 2 faktor & analisisnya
 Efek utama, efek interaksi & efek sederhana
 Model fix & Model random
 Analisis kovarians sederhana
 Factorial design tiga faktor & analisisnya
KOMPONEN UTAMA

1. Variabel Kriterium
2. Perlakuan
3. Rancangan
4. Monitoring
5. Instrumen
KESAHIHAN INTERNAL DAN
EKSTERNAL
 Kesahihan Internal: seberapa jauh hubungan
antara perlakuan (sebab) dengan kriterion
(akibat) benar-benar hubungan sebab-akibat
yang dipastikan.
 Desain eksperimen yang baik harus dapat
mengontrol pengaruh faktor-faktor yang
mengancam kesahihan internal, sehingga jika
terjadi perubahan pada kriterion maka
perubahan tsb benar-benar disebabkan oleh
perlakuan yang diberikan
FAKTOR 2 YG MENGANCAM
KESAHIHAN INTERNAL
 Sejarah
 Kematangan
 Testing
 Instrumentasi
 Staistical regression
 Seleksi kelompok
 Mortalitas
 Kombinasi (1 & 7)
PEMBAHASAN UMUM DISAIN
EKSPERIMEN
 PRE-EKSPERIMEN
-One Shot Case Study (G T O)
-One Group Pre-tes Post-test Design
(G O T O)
-The Statis Group Comparison
E T O
K - O
 QUASI EKSPERIMEN
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Dua Faktor)
 Randomized Control Group Design
R E T1 O1
R K T2 O2
 Randomized Pre and Post Test Control Group
Design
R E O1 T1 O2
R K O3 T2 O4

R O1 E T1 O2
R O3 K T2 O4
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Satu Faktor)
 Salomon Four Groups Design
R E O1 T1 O2
R K O3 T2 O4
R E . T1 O5
R K . T2 O6
DISAIN EKSPERIMEN DENGAN
DUA ATAU TIGA VARIABEL
BEBAS

Treatment by level design


Treatment by subject design

Factorial design
TRUE EKSPERIMEN
(Rancangan Dua Faktor)
 Treatment by Level Design

A = Perlakuan, mis:
A
B metode pembelajaran
A1 A2 A1 = Met. Eksperimen
B1 A2 = Met. Pembanding
B2 B = Variebel Moderator,
mis: Minat
B1 = Minat tinggi
B2 = Minat rendah
DISAIN PENELITIAN
KORELASIONAL
 Penelitian korelasi adalah penl yang berusaha
utk melihat apakah antara dua variabel atau
lebih ada hubungan atau tidak, mengukur
kekuatan hubungannya, membuat ramalan yang
didasarkan kepad kuat lemahnya hubungan tsb.
 Tujuan umum dari penelitian ini adalah
menjelajahi variabel-variabel yang mempunyai
hubungan yang diindentifikasikan. Variabel yang
kita pilih didasari atas teori yang dibangun
terdahulu shg arah pertalian yang diharapkan
dapat diasumsikan.
 Pengujian hipotesis untuk penelitian dapat
menggunakan teknik regresi dan korelasi.
LANJUTAN
 Jika skala pengukuran data dua varibel yang
akan dianalisis merupakan interval atau rasio
maka untuk menjelaskan hubungan antara
kedua variabel dapat dilakukan dengan
menggunakan regresi. Misalkan kedua variabel
tersebut adalah X dan Y, maka hubungan
antara Y dengan X atau dikenal dengan regresi
Y atas X. Variable X disebut prediktor (variabel
bebas) dan Y disebut kriterion (variabel tak
bebas). Hubungan tersebut dinyatakan dalam
persamaan matematika sebagai berikut:
 Model : Y =  +  X +  (populasi)
 Fungsi Taksiran : Y = a + b X (sampel)
LANJUTAN
 Konstanta =a & koefisien regresi = b, diperoleh
dari data sampel. Untuk keperluan itu
dibutuhkan pasangan data (X,Y) sebanyak n,
dengan persyaratan sampel random,
populasinya normal, dan homogen.

Tiga permasalahan yang akan dijawab dalam


analisis regresi adalah:
 Menentukan persamaan regresi Y atas X.
 Menguji linearitas dan signifikansi regresi Y
atas X.
 Menghitung koefisien korelasi dan koefisien
determinasi.
PENELITIAN KAUSAL-
KOMPARATIF
Tujuan:
 Untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat
yang mungkin terjadi dengan cara
mengamati akibat yang ada (nampak) dan
mencari kembali faktor-faktor yang mungkin
menjadi penyebabnya (melalui data tertentu)
 Contoh: Penelitian untuk menentukan ciri-ciri
guru yang efektif dengan mempergunakan
data berupa catatan mengenai sejarah
pekerjaan selengkap mungkin
CIRI-CIRI POKOK

Bersifat ex post facto, artinya data


dikumpulan setelah semua kejadian
yang dipersoalkan berlangsung
(lewat). Peneliti mengambil satu atau
lebih akibat (dependent variable) dan
menguji data tsb dengan menelusuri
kembali ke masa lampau faktor sebab
yang saling berhubungan dan
maknanya
KEUNGGULAN

 Metode kausal-komparatif mjd lebih kuat jika


metode eksperimental tak mungkin dilakukan,
terutama dalam hal: (1) tdk mungkin
memanipulasikan faktor sebab-akibat secara
langsung, (2) kontrol thd variabel bebas tdk
realistik utk dilakukan, (3) apabila kontrol tdk
praktis, mahal, dan diragukan dari etika
(laboratorium)
 Menghasilkan informasi yg sgt berguna
mengenai sifat-sifat gejala yg dipermasalahkan
 Perbaikan dlm hal: teknik, metode statistik,
rancangan dgn kontrol parsial.
KELEMAHAN-KELEMAHAN

 Tidak adanya kontrol kondisional/manipulasi


terhadap variabel bebas
 Sukar memperoleh kepastian bhw faktor-faktor
penyebab benar-benar relevan dengan faktor
yg diselidiki
 Dapat terjadi faktor penyebab bukan faktor
tunggal tp interaksi atau kombinasi dengan
faktor lain
 Suatu gejala (akibat) tdk hanya dari sebab-
sebab ganda tetapi oleh suatu sebab pada
kejadian tertentu dan sebab lain pada kejadian
lain.
LANJUTAN
 Apabila saling hubungan antara
variabel telah ditemukan, sukar
menetukan mana sebab dan mana
yang akibat
 Dua atau lebih faktor saling
berhubungan tdklah mesti adanya
hubungan sebab-akibat
 Tidak ada pemilihan subjek secara
terkontrol
VARIABEL PENELITIAN
 Variabel adalah konsep yg mempunyai
variasi nilai
 Variabel dapat dibagi atas variabel
kontinum dan variabel diskontinum
 Berdasarkan skala pengukurannya,
variabel dapat dibedakan atas :
- Nominal
- Ordinal
- Interval/rasio
KETERKAITAN ANTAR
VARIABEL
 Variabel tidak bebas
 Variabel bebas
 Variabel kontrol
 Variabel intervening (antara)
 Variabel moderator
 Variabel anteseden
 Variabel pengganggu
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
 Variabel kontrol : adalah variabel yang ikut mempengaruhi
variabel terikat dan pengaruhnya dikontrol atau dinetralisir.
Misalnya, jika hasil analisis menunjukkan adanya hubungan
positif antara motivasi dan prestasi, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi,
padahal disadari bahwa variabel IQ juga berpengaruh terhadap
prestasi. Oleh karena itu IQ hendaknya dikontrol, dalam hal ini
IQ adalah varibel kontrol.
 Variabel moderator: adalah variabel lain yang dianggap
berpengaruh terhadap variabel terikat tetapi tidak mempunyai
pengaruh utama. Misalnya ketika kita menguji hubungan antara
motivasi dengan prestasi, maka jenis kelamin ikut diperhitungkan
dalam hubungan tersebut. Dalam hal ini jenis kelamin adalah
variabel moderator.
 Variabel intervening: variabel intervening adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas kemudian dia mempengaruhi
variabel terikat. Jika variabel antara diselidiki, hubungan statistik
yang semula nampak antara variabel bebas dengan varaibel
terikat menjadi lemah atau bahkan lenyap.
X (bebas) Z (antara) Y (terikat)
Sikap Aktivitas Prestasi
LANJUTAN
 Variabel penekan: jika hasil analisis awal menunjukkan
tidak ada hubungan antara dua variabel tetapi variabel
ketiga dimasukkan sebagai variabel kontrol, hubungan
menjadi nampak dalam hal ini variabel yang dikontrol
tersebut adalah varibel penekan

 Variabel anteseden: variabel anteseden mempunyai


kesamaan dengan variabel intervening (antara).
Perbedaannya variabel antara menyusup di antara
variabel bebas dan terikat, sedangkan varibel anteseden
mendahului variabel bebas.

 Variabel penganggu: dalam analisis awal terdapat


hubungan negatif antara dua variabel, setelah
dimasukkan varibel ketiga sebagai variabel kontrol
hubungan menjadi positif.
POPULASI DAN SAMPEL
 Populasi adalah keseluruhan unit yg akan
diselidiki karakteristiknya
 Populasi dapat dibagi atas populasi terget
dan populasi terjangkau
 Populasi terjangkau terdiri dari
keseluruhan unit yg benar-benar
mendapat kesempatan untuk dipilih sbg
sampel
 Populasi target adalah populasi yg
menjadi daerah generalisasi hasil
penelitian
 Sampel: Sebagian dari populasi yang
karakteristiknya benar-benar diselidiki.
TEKNIK DASAR PENGAMBILAN
SAMPEL
 Random

 Sistematik

 Stratified (berstrata)
 Cluster

 Multi stage
UKURAN SAMPEL
 Derajat Keragaman
 Presisi yang dikehendaki dari penelitian
 Rencana analisis
 Tenaga, biaya dan waktu

Metode Pengambilan Sampel (Random)


1. Simple Random Sampling
2. Systematic Random Sampling
3. Stratified Random Sampling
4. Cluster Random Sampling
5. Multistage Random Sampling
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

 Kuesioner

 Wawancara
 Wawancara mendalam
 Wawancara terstruktur
 Observasi

 Dokumentasi

 Focus Group Discution


TEKNIK PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
Tes Kemampuan (TPA, Tes IQ & Bakat)

Tes Tes Hasil Belajar (Kognitif)

Instrumen Angket (Data faktual)

Skala (Data aspek Psikologi/Konsep)

Non Tes

Pedoman Wawancara (Data tentang Uraian/penjelasan


sesuatu)

Pedoman Observasi (Mencatat data kualitatif objek fisik)

DOKUMEN
INSTRUMEN PENELITIAN
 Tes
 Tes tertulis
 Tes lisan
 Tes perbuatan
 Kuesioner

 Skala Sikap
 Skala Penilaian

 Format observasi
LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
 Mengkaji teori
 Konstruk
- definisi konsep
- definisi operasional
 Mengembangkan dimensi & indikator
 Membuat kisi-kisi
 Menetapkan rentang parameter
 Identifikasi ciri kutup
 Menulis butir instrumen
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN
INSTRUMEN (LANJUTAN)
 Proses validasi konsep
 telaah/jastifikasi pakar
 panel
 Perbaikan/revisi
 Proses validasi empiris
 uji coba instrumen
 analisis data hasil uji-coba (uji validitas,
reliabilitas)
 Seleksi butir valid
 Perakitan instrumen
PENGOLAHAN DATA
Mengolah data berarti membuat data
ringkasan berdasarkan data mentah hasil
pengumpulan data dengan menggunakan
rumus tertentu, misalnya:

1.menghitung jumlah,
2.proporsi (persentase),
3.berbagai koefisien,
4.Pengelompokan data (kurang, sedang,
baik)
5.Tabel distribusi frekuensi
6.Histogram dan poligon frekuensi
7.Grafik/diagram data
KOMPETENSI DASAR

 Analisis deskriptif
>tabel, grafik, ukuran tendensi
sentral, ukuran penyebaran
Level Pengukuran Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran
Nominal Modus Rentangan
Ordinal Median Kuartil
Interval/Rasio Mean Standar Deviasi
LANJUTAN
 Analisis inferensial
>Estimasi parameter
>Menguji hipotesis
Level Pengukuran Statistik Uji Koefisien Hubungan
Nominal Chi-kuadrat Koefisien
kontingensi, phi dan
lambda
Ordinal Distribusi Z melalui Gamma, Summer’s
transformasi (Dxy), tau-a, tau-b
Gamma dan tau-c
Interval/Rasio Uji-F/Analisis Korelasi product
regresi moment
KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

TEORI
Konsep/preposisi Deduksi logika
Inferensi
GENERALISASI HIPOTESIS
EMPIRIK
Uji Hipotesis
Pengukuran Instrumen/sampel
Parameter
OBSERVASI
PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIS
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

1. Pengkajian teori-teori ilmiah yang akan


dipergunakan dalam analisis
2. Pembahasan hasil penelitian-penelitian lain
yang relevan
3. Penyusunan kerangka berpikir dlm pengajuan
hipotesis dengan menggunakan premis-premis
pada (1) dan (2) dgn menyatakan secara
tersurat postulat, asumsi, prinsip yang
dipergunakan
4. Perumusan hipotesis
HIPOTESIS
 Hipotesis adalah hasil kajian pustaka atau
proses rasional dari penelitian yang telah
mempunyai kebenaran secara teoretik”.
Kebenaran hipotesis masih harus diuji
kebenarannya secara empirik, dengan demikian
hipotesis dapat dianggap sebagai jawaban
sementara terhadap masalah yang telah
dirumuskan dalam suatu penelitian dan masih
perlu diuji kebenarannya dengan menggunakan
data empirik (Djaali, 2003)
 Hipotesis diartikan sebagai kesimpulan bersifat
sementara atau proposisi tentatif tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih.
(Kerlinger, 2002)
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK

 Hasil dari proses teoretik dan komparasai


fakta yang handal, yang secara teoretik
dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
 Hipotesis menyatakan hubungan antara
variabel
 Hipotesis harus dapat diuji

 Hipotesis harus spesifik dan sederhana

 Menyatakan pernyataan tentang


karakteristik populasi
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS

 Merumuskan hipotesis nihil (H0)


 Menentukan Taraf Signifikansi
 Menentukan Kriteria
 Melakukan perhitungan statistika
 Melakukan perhitungan dalam rangka pengujian
hipotesis artinya, menemukan X2, t, F atau r
yang bisa diamati dari sampel.
 Menarik kesimpulan
Kesimpulan Formal: Menolak H0 atau menerima
H0
Kesimpulan Informal: makna atau implikasi dari
kesimpulan formal berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
FORMAT HASIL PENELITIAN
KORELASIONAL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA
TEORETIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
EKSPERIMEN & EX POST
FACTO
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
EVALUASI (Pdkt. Kuantitatif)

BAB I PENDAHULUAN
BAB II ACUAN TEORITIK
BAB III DESKRIPSI METODE DAN TEKNIK
PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
KUALITATIF
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ACUAN TEORITIK
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV TEMUAN-TEMUAN PENELITIAN
(CULTURAL THEMES)
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
CATATAN LAPANGAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
PENGEMBANGAN MODEL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORITIK
BAB III METODOLOGI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN
REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORITIK
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN/REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN
BAB II ACUAN TEORITIK
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT HASIL PENELITIAN
TINDAKAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN
KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA,
INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN
PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai