Anda di halaman 1dari 12

A – 3 BIOLOGI PERIKANAN

PIT-tagging method for


small fishes: A case study
using sandeel (Ammodytes
tobianus)
Metode Tagging-PIT pada
ikan kecil : Studi kasus
menggunakan Sandeel
(Ammodytes tobianus)
BIOLOGI PERIKANAN
A-03
Anggota Kelompok :
Dessy Fitrianti 141811133031
Wallif Arrazi 141811133032
Rosida Aulia 141811133037
Fifin Kusmariana 141811133038
Khoirun Nisa’ 141811133042
M.David Ari D 141811133046
PENDAHULUAN
Sandeel adalah istilah yang digunakan
untuk mendefinisikan berbagai spesies ikan yang
relatif kecil (yaitu, hingga 20 cm), yang memiliki
penampilan yang mirip (Temming dkk, 2004).
Tagging sering digunakan dalam
penelitian untuk memanejemen stock ikan
dengan mempelajari pergerakan dan
perilaku mereka (Prentice and Park, 1983;
Gibbons and Andrews, 2004).

Tag yang paling banyak digunakan untuk jenis studi ini


adalah dengan tipe acoustic, radio dan passive integrated
transponder (PIT). Tag ini dapat ditanam secara operasi ke
dalam rongga tubuh atau otot ikan dorsal, atau disuntik
dengan implan jarum suntik (Gries and Letcher, 2002;
Welch et al., 2007).
Penanganan
Ikan

Prosedur
Analisis Penanganan
Statistik dan
Penandaan PIT

METOD
E
Eksperimen Eksperimen
Survival dan Kinerja
tag retensi Renang

Eksperimen
Hematokrit
(a) Tagging with a syringe implanter of an anesthetized sandeel
(Ammodytes Tobianus) into the body cavity with a 12 mm PIT tag.
(b) Diagrammatic representation illustrating the size of a 12 mm PIT
tag (black cylinder) inside the body cavity of a 140 mm sandeel
viewed laterally and with a cross section.
HASIL
Hasil yang diberikan Tag (PIT) sama seperti ikan pada
umumnya, namun hanya berbeda pada peningkatan
Hemotrokrit yang menghasilkan kapasitas untuk
membawa oksigen menjadi lebih tinggi
PEMBAHASAN
PIT biasa digunakan untuk menilai pergerakan ikan.Tagging
dapat di tanam pada rongga tubuh ikan atau pada sirip dorsal
ikan dengan menggunakan suntik.Tagging dengan jarum
suntik dengan sandel di bius ke dalam rongga tubuh dengan
tak (TIG) sedalam 12 mm.
Kelebihan metode ini adalah dengan mengetahui lingkaran
ruaya pada ikan akan diketahui daerah dimana stok atau sub
populasi itu hidup serta metode tagging ini pada ruaya
mempunyai arti penyesuaian, peyakinan terhadap kondisi
yang menguntungkan untuk eksistensi dan untuk reproduksi
spesies.
Menurut Chimit (1960) dalam Effendie (1997) tidak semua
ikan melakukan ruaya. Ada ikan bukan peruaya yaitu ikan
yang tidak pernah meninggalkan habitatnya. Ikan peruaya
pada waktu tertentu meninggalkan habitatnya untuk
melakukan aktivitas tertentu, sehingga ada beberapa spesies
ikan mempunyai daerah ruaya yang berbeda baik secara
musiman maupun pada tahapan perkembangan hidup.
Secara umum, hasil-hasil dari studi penandaan
dapat memberi informasi berharga tentang pergerakan
dari dan ke tempat pemijahan. Akan tetapi teknik ini
baru dapat berhasil apabila setiap stok terwakili.
Namun kekurangan pada metode ini adalah ketika ikan
yang sudah diberi tanda dan dilepas ke habitatnya
maka akan sulit untuk menangkap kembali ikan-ikan
yang telah diberi tanda dalam proporsi yang memadai,
terutama ikan-ikan yang bernilai komersil.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa metode
tagging ini baik digunakan karena
dapat mengetahui pergerakan dan
perilaku ikan serta meningkatkan
manajemen stok ikan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai