K= Dispersivity
D= Effective Difusivity
Dimana adalah true porosity yaitu perbandingan pori volume dengan bulk volume . Volumetric
strain pada persamaan diatas untuk menghitung perubahan bulk volume dari media pori yang
diabaikan persamaan konvensional tentang aliran. Perubahan strain dapat dijelaskan berdasarkan
pengertian strain dan rotation yang disebabkan oleh pergerakan benda rigid. Sehingga didapatkan
persamaan :
Geomechanics Effect on Flow Modelling
Porositas reservoir didefinisikan sebagai perbandingan antar volume rongga sebagai initial bulk
volume dengan true porosity melalui volumetric strain.
Perubahan permeabilitas dapat diakibatkan karena fluid flow yang bias digabungkan dengan
geomekanika akibat perubahan stress dan strain. Permeabilitas dapat dihubungkan dengan porositas
ataupun dengan volumetric strain :
Geomechanics Effect on Flow Modelling
Pada coupling aliran fluida dan geomekanik digunakan model deformasi plastic and nonlinier elastic.
Stress and strain dapat dijelaskan dengan 2 konstanta material yang bersifat elastis.
Model reservoir yang digunakan750 grid. Menggunakan ukuran grid yang berbeda dan menggunakan
sensitifitas konduktif pada grid untuk menghilangkan disperse numerik, kita gunakan 150 x 1000 x 5 ft
grid dengan 3 x 5 x1 perbaikan grid untuk blok grid yang mengalami hydraulic fractures.
Terdapat sebuah well horizontal pada Middle Bakken dengan panjang 9000 ft. Sumur ini di stimulasi
dengan transverse fractures dimana half-length fracture sebesar 300 ft, tinggi fracture sebesar 50 ft,
dan konduktivitas fracture adalah 22md-ft. Spasi fracture sebesar 250 ft. Data lain yang digunakan
dalam simulasi dari proses EOR termasuk reservoir, hydraulic fractures, dan properti geomekanik.
Seperti pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Reservoir Model
Reservoir Model
Diskusi
Makalah ini mensimulasikan interaksi antara cairan dengan batuan melalui persamaan
yangmenunjukkan bagiamanapengaruh geomekanika dan aliran fluida yang dapat mempengaruhi
hasil. Model porositas ganda digunakan untuk mensimulasi aliran pada fracture dan menstimulasi
volume reservoir di sekitar sumur. .
Diskusi
Diskusi
Pada gambar 2-6 mengilustrasikan hasil model simulasi. Hasil tersebut membantu kita dalam
memahami bagaimana parameter yang berbeda dapat mempengaruhi fungsi objektif, serta factor
recovery dan production rates.
Pada gambar 2 menampilkan perbandingan antara factor recovery dengan injeksi CO2. Terlihat
bahwa factor recovery menjadi lebih tinggi setelah diinjeksikan CO2. Hal ini disebabkan oleh fluida
CO2 yang disuntikkan akan membuat oil memgembang dan dapat mengurangi viskositas dari oil
yang menempel pada matriks. Mengurangi jarak fracture sebesar 400 hingga 150 ft dapat
meningkatkan hamper 10% dalam produksi minyak. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa jarak
fraktur alami memiliki dampak yang signifikan terhadap enhanced oil recovery.
Iterative coupled method digunakan untuk simulasi geomekanika yang didasarkan pada dugaan
bahwa tekanan dapat diselesaikan dengan simulator yang dimodifikasi untuk menghasilkan ϕ* dari ϕ
dan εv.