Anda di halaman 1dari 46

INFEKSI SALURAN

CERNA
Learning Objectives
1. Etiologi Infeksi Saluran Cerna
2. Patogenesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Tata Laksana
ETIOLOGI
Shigela
◦ Bakteri gram negatif, berbentuk basil
◦ Resisten terhadap asam lambung
◦ Melepaskan lipopolisakarida yang toksik
◦ Melepaskan eksotoksin yang menimbulkan diare
◦ Penyebab diare disentri
◦ Nama penyakit = Shigelosis
Entamoeba hystolitica
◦ E. histolytica mempunyai 2 stadium, yaitu stadium trofozoit (bentuk histolitika dan
bentuk minuta) dan stadium kista
◦ Infeksi terjadi karena tertelannya kista dari makanan atau minuman yang
terkontaminasi
◦ Trofozoit tidak tahan terhadap lingkungan asam dalam lambung.
Rotavirus
● Tersusun atas segmen DS-RNA.
● 85% protein dan 15 % material genetik.
● Stabil Pada pH 3-9 dan Suhu 50C.
● Replikasi pada sel kolumnar pd villi usus halus gangguan permiabilitas sel dan sel lisis.
● Dijumpai di seluruh dunia.
● Pada anak : 6 bln – 2 tahun.
● Penularan oro-fecal.
PATOGENESIS
Shigelosis
1. Bakteri masuk melalui makanan/minuman yang terkontaminasi
2. Bakteri menuju Ileum lalu colon
3. Bakteri ditangkap sel epitel, lalu berkembang biak  Sel epitel hancur
4. Bakteri masuk ke lamina propria, ber-replikasi disini
5. Timbul ulcer – ulcer, terjadi necrosis, perdarahan, dan pembentukan
pseudomembran
6. Adanya perdarahan menyebabkan feses bercambur dengan darah
Salmonelosis
1. MO masuk
2. kolonisasi di usus halus/besar
3. invasi sel mukosa
4. invasi lamina propiainfiltrasi sel-sel radang
5. Prostaglandin
6. Enterotoksin
7. invasi plaque peyeri
8. penyebaran KGB mesenterium
9. Hipertrofi
10. penurunan aliran darah ke mukosa
11. nekrosis—> ulkus—>eritrosit keluar lumen—> tinja bercampur darah
Amebiasis
1. Kista tertelan
2. Melewati lambung, usus halus, menuju usus besar
3. Menginvasi usus besar lalu mensekresi enzim cystein proteinase  Melisiskan
jaringan
4. Masuk ke lapisan submukosa
5. Kerusakan jaringan meluas  terjadi luka
6. Histolitika pada jumlah yang besar dapat ditemukan di dinding ulkus dan bagian
dasar dikeluarkan bersama dengan feses, bercampur lendir dan darah
Rotavirus
1. MO masuk
2. kolonisasi di usus halus/besar
3. invasi sel mukosa
4. invasi lamina propia
5. infiltrasi sel-sel radang
6. Prostaglandin
7. Enterotoksin
8. invasi plaque peyeri
9. penyebaran KGB mesenterium
10. Hipertrofi
11. penurunan aliran darah ke mukosa
12. Nekrosis
13. Ulkus
14. eritrosit keluar lumen
15. tinja bercampur darah
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Melihat perut baik bagian depan maupun bagian
belakang(pinggang)
PALPASI
•Palpasi dinding perut sangat penting dilakukan untuk
menentukan ada tidaknya kelainan dalam rongga
abdomen
Palpasi Superficial
Palpasi Dalam
PERKUSI
•Membantu dalam menentukan apakah rongga abdomen
berisi lebih banyak cairan atau udara
AUSKULTASI
Bertujuan untuk mendengarkan bunyi peristaltic usus
PEMERIKSAAN HEPAR
PEMERIKSAAN GINJAL
Memeriksa adakah pembesaran ginjal
PEMERIKSAAN LIMPA
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKAN
TINJA
PENEMUAN TROPOZOID AMOEBA /
BAKTERI PENGINFEKSI
● Dilakukan paling
sedikit 3kali dalam 1
minggu.
HASIL :

Ditemukan sel darah


merah dalam
sitoplasma tropozoid
amoeba
Ciri-ciri Mikroskopik
SHIGELLA DYSENTERIAE
● Gram Negatif

● Berbentuk batang

● Tidak ada flagel

Ciri-ciri Mikroskopik
SALMONELLA
● Gram Negatif

● Berbentuk batang

● Berflagel
PEMERIKSAAN DARAH
Indikasi dari :

● Adanya infeksi bakteri

● Ada peradangan usus (kolititis)

Penemuan Virus : ROTAVIRUS

“MIKROSKOP ELEKTRON”

● Genus atau struktur rantai

● Struktur protein
BIAKAN TINJA
SALMONELLA-SHIGELLA AGAR (SSA)
CIRI-CIRI MEDIA :

● Konsistensi Padat
● Berwarna merah
● Merupakan media
Spesifik / Khusus

HASIL IDENTIFIKASI

(+) Menjadi warna coklat


(-) Tetap merah
MAC CONKEY AGAR
Penggunaan utama :
● Media khusus
● Famili Enterobacterium
dan Pseudomonas
● Mengandung laktosa
dan garam empedu
● Salmonella dan Shigella:

serupa media
● Escherichia coli: merah

dikelilingin zona keruh


● Enterobacter dan

Klebsiella: merah muda


PEMERIKSAAN
KOMPLIKASI
USG (ULTRASONOGRAFI)

PEMERIKSAAN KONDISI HEPAR


:

● Komplikasi Abses Hepar

● Komplikasi Sirosis Hati


KOLONOSKOPI

Kolonoskopi adalah prosedur yang dilakukan untuk


memeriksa kondisi usus besar dan bagian akhir dari usus
besar (rektum) guna mendeteksi adanya ketidaknormalan
pada usus besar dan rektum, seperti jaringan usus yang
bengkak, iritasi, luka, polip, atau kanker.
TATA LAKSANA
obat
antimikroba
Obat
antidiare
pemberian
makanan

rehidrasi
rehidrasi oral
•Larutan rehidrasi oral efektif dalam mengobati anak apa pun penyebab diare atau berapa pun kadar

natrium serum anak saat terapi.

rehidrasi parental
Untuk rehidrasi parenteral digunakan cairan Ringer Laktat dengan dosis 100mL/kgBB

usia cara pemaikaian

< 1 tahun 1 jam pertama 30cc/kgBB dilanjutkan 5 jam


berikutnya 70 cc/kgBB

> 1 tahun ½ jam pertama 30 cc/kgBB dilanjutkan 2 ½ jam


berikutnya 70 cc/kgBB
pemberian makanan
● menjaga kebersihan makanan dan minuman
● mengonsumsi makanan lunak, tinggi protein dan rendah serat
● pemberian makanan sedikit tapi sering
obat anti diare
obat
intralumen

obat anti obat anti


sekretorik motalitas
obat intralumen
Obat intralumen yang paling luas digunakan adalah
suspensi tanah yang berfungsi sebagai adsorbent.
Obat : KAOPECTATE, DONNAGEL.
Bulk Forming Fiber efektif sebagai zat penormal tinja
hidrofilik
Obat : polikarbofil, metilselulosa
obat antimotilitas Obat antisekretorik
•Opiat dan loperamid
•Okteotrid adalah peptide
sering digunakan
inhitorik (antisekretorik)
sebagai obat
merangsang penyerapan
antimotilitas untuk
Na dan Cl serta
pengobatan simtomatik
menghambat sekresi Cl.
diare ringan. Efek
samping : sedasi dan
ileus usus
obat anti diare
● kelompok antisekresi selektif
racecadotril sebagai penghambat enzim enkephalinase.
dosis : 3x1 tab/hari
● kelompok opioat
kodein,fosfat, loperamid HCL
Dosis : kodein :15-60 mg 3x sehari
loperamid : 2-4 mg 3-4x sehari
● obat yang mengeraskan tinja
attapulgite : 4x2 tab / hari
smectite 3x1 sachet
pemberian antibiotik

•Indikasi:
Gejala dan tanda diare infeksi seperti:
-Demam
-Feses berdarah
-Leukosit pada feses
-Diare pada pelancong
-Pasien immunocompromised
pemberian antimikroba
● untuk amoebiasis :

diberikan metranidazol 10 mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari

● tidak ada obat yang spesifik buntuk rotavirus. infeksi ini akan membaik dengan sendirinya
setelah 3-7 hari obat anti diare dan antibiotik tidak dianjurkan pada infeksi rotavirus biasanya
hanya diberikan probiotik untuk menjaga keseimbangan flora normal dalam usus.

Anda mungkin juga menyukai