Gambaran Umum
Gangguan pada lambung umumya berupa
sindroma dispepsia yaitu kumpulan gejala
yang terdiri dari mual, muntah, nyeri
epigastrum, kembung, nafsu makan
kurang, dan rasa cepat kenyang.
untuk memberikan makanan dan cairan
secukupnya yang tidak memberatkan
lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan.
Tujuan Diet
1. Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering
diberikan
2. Energi dan protein cukup, sesuai
kemampuan pasien menerimanya
3. Lemak rendah,yaitu 10-15% dari kebutuhan
energi total yang ditingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan
4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air
yang ditingkatkan bertahap
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah
Syarat Diet
6. Tidak mengandung bahan makanan dan
bumbu yang tajam baik secara termis,
mekanis, maupun kimia
7. Laktosa rendah bila ada gejala laktosa
intoleransi tidak dianjurkan minum susu
terlalu banyak
8. Makan secara perlahan dilingkungan tenang
9. Pada fase akut dapat diberikan makanan
parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat lambung
Dietlambung diberikan kepada pasien
dengan gastritis, ulkus peptikum, tifus
abdominalis, dan pasca bedah saluran
cerna atas
Diet Lambung I
Diberikan sebagai perpindahan dari Diet
Lambung I
Pasien ulkus peptikum atau gastritis
kronis dan tifus abdominalis ringan
Makanan berbentuk makanan lunak, porsi
kecil
Diberikan 3 x makanan lengkap dan 2-3 x
makanan selingan
Makanan ini cukup energi, protein
Diet Lambung II
Diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung II pada pasien ulkus peptikum,
gastritis kronis atau tifus abdominalis
yang hampir sembuh.
Makanan berbentuk makanan lunak atau
biasa melihat kondisi pasien
Makanan ini cukup energi dan zat gizi