Anda di halaman 1dari 10

DIET LAMBUNG

Hapsari Sulistya Kusuma, S.Gz, M.Si


Penyakit lambung atau gastrointestinal
meliputi gastritis akut dan kronis, ulkus
peptikum, pasca operasi lambung yang
sering diikuti dengan dumping syndrome dan
kanker lambung.
Gangguan gastrointestinal sering
dihubungkan dengan emosi atau
psikoneurosis dan atau makan terlalu cepat
karena kurang dikunyah serta terlalu banyak
merokok

Gambaran Umum
Gangguan pada lambung umumya berupa
sindroma dispepsia yaitu kumpulan gejala
yang terdiri dari mual, muntah, nyeri
epigastrum, kembung, nafsu makan
kurang, dan rasa cepat kenyang.
untuk memberikan makanan dan cairan
secukupnya yang tidak memberatkan
lambung serta mencegah dan
menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan.

Tujuan Diet
1. Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering
diberikan
2. Energi dan protein cukup, sesuai
kemampuan pasien menerimanya
3. Lemak rendah,yaitu 10-15% dari kebutuhan
energi total yang ditingkatkan secara
bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan
4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air
yang ditingkatkan bertahap
5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah

Syarat Diet
6. Tidak mengandung bahan makanan dan
bumbu yang tajam baik secara termis,
mekanis, maupun kimia
7. Laktosa rendah bila ada gejala laktosa
intoleransi tidak dianjurkan minum susu
terlalu banyak
8. Makan secara perlahan dilingkungan tenang
9. Pada fase akut dapat diberikan makanan
parenteral saja selama 24-48 jam untuk
memberi istirahat lambung
Dietlambung diberikan kepada pasien
dengan gastritis, ulkus peptikum, tifus
abdominalis, dan pasca bedah saluran
cerna atas

Macam Diet dan Indikasi


Pemberian
Diberikan kepada pasien gastritis akut,
ulkus peptikum, pascaperdarahan, dan
tifus abdominalis berat.
Makanan diberikan dalam bentuk saring
Merupakan perpindahan dari diet pasca
hematemesis-melena atau setelah fase
akut teratasi
Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1-
2 hari saja karena nilai gizi kurang

Diet Lambung I
Diberikan sebagai perpindahan dari Diet
Lambung I
Pasien ulkus peptikum atau gastritis
kronis dan tifus abdominalis ringan
Makanan berbentuk makanan lunak, porsi
kecil
Diberikan 3 x makanan lengkap dan 2-3 x
makanan selingan
Makanan ini cukup energi, protein

Diet Lambung II
Diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung II pada pasien ulkus peptikum,
gastritis kronis atau tifus abdominalis
yang hampir sembuh.
Makanan berbentuk makanan lunak atau
biasa melihat kondisi pasien
Makanan ini cukup energi dan zat gizi

Diet Lambung III

Anda mungkin juga menyukai