Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI


RINGAN SEDANG
Oleh: Indra Tandi

Pembimbing Klinik:
dr. I Nyoman Widajandja, M.Kes
dr. Ika Magfirah
PENDAHULUAN
 Diare merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang terpenting di Negara
berkembang
 Menurut data World Health Organization
(WHO) pada tahun 2013, setiap tahunnya ada
sekitar 1,7 miliar kasus diare dengan angka
kematian 760.000 anak dibawah 5 tahun.
 Menurut data Puskesmas Dolo angka kejadian
diare pada tahun 2016 sebanyak 63 kasus.
 Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit
yang berpotensi untuk terjadinya kejadiaan
luar biasa (KLB) dan kasus ini menduduki
urutan ke-7 dari 10 pola penyakit terbesar di
Puskesmas Dolo.
KASUS
IDENTITAS
• Nama Pasien : Ny. N
• Umur : 72 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Ds. Potoya, Kec. Dolo
• Tanggal Pemeriksaan : 7
November 2017
ANAMNESIS
• Keluhan utama : BAB cair sebanyak 7 kali
sehari
• Riwayat penyakit sekarang :
o BAB cair ±7 kali selama 4 hari, berwana
kuning, busuk yang menyengat,
berampas (+), darah (-)
o Nyeri perut (+), muntah (+) kadang-
kadang
o Demam (+), nafsu makan menurun (+),
kurang tenaga (+)
o Mulut terasa kering (+), Haus terus (+),
selalu ingin minum
• Riwayat penyakit sebelumnya :
o Pernah mengalami keluhan yang sama 2
bulan lalu.
o Riwayat TB (-), Hipertensi (-), Diabetes
mellitus (-), Penyakit jantung (-), Penyakit
lainnya (-)
• Riwayat penyakit keluarga:
o Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang
sama
o Pasien hanya tinggal sendiri dalam rumah,
tidak memiliki anggota keluarga yang
serumah.
• Riwayat sosial-ekonomi:
o Pasien berasal dari keluarga ekonomi
menengah ke bawah.
• Riwayat kebiasaan dan lingkungan:
o Pasien tidak memiliki pekerjaan.
o Rumah pasien berukuran 4x4 meter, hanya
ditinggali oleh pasien sendiri, terdiri dari 1
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur
sekaligus dengan tempat mandi dan mencuci,
tidak memiliki kamar kamar mandi atau
jamban, dan 1 tempat mencuci yang berada di
samping rumah.
o Rumah tidak permanen dimana seluruh
bagian rumah berdinding kayu, beratap
rumbia. Lantai rumah pada ruang tamu dan
kamar berupa semen, sedangkan dapur dan
tempat mencuci berlantai tanah.
o Rumah memiliki pencahayaan dan ventilasi
yang baik.
o Sumber makanan berasal dari bahan
makanan yang dibeli di pasar.
o Sebelum mengolah makanan, tangan
dan bahan makanan di cuci terlebih
dahulu. Makanan dimasak
menggunakan tungku api.
o Sebelum dan sesudah makan pasien
tidak pernah mencuci tangan dengan
sabun
o Air untuk minum, makanan, mandi, dan
mencuci berasal dari sumber yang
sama, yaitu diambil dari rumah
tetangga.
o Limbah air rumah mengalir ke
belakang rumah dengan sanitasi
yang buruk karena tidak ada
saluran untuk mengalirkannnya.
o Pasien buang air kecil di tempat
mencuci samping rumah.
o Buang air besar pasien harus jauh
ke belakang rumah dalam hutan
dengan membawa air secukupnya.
o Setelah BAB pasien tidak pernah
mencuci tangan menggunakan
sabun.
Dokumentasi
• Anamnesis makanan:
Pasien makan biasanya 2 kali sehari
siang dan malam. Porsi sekali
makan pasien, yaitu sepiring nasi
berisi 1-2 sendok nasi, lauk yang
dikonsumsi berupa ikan, tahu atau
tempe yang di goreng. Pasien jarang
memakan sayur karena tidak
mampu membelinya. Terkadang
pasien diberikan sayur yang telah
masak oleh tetangga.
Pemeriksaan Fisik
Kondisi Umum : Sakit sedang Berat Badan : 70 kg

Tingkat : Compos Mentis Tinggi Badan : 159 cm


Kesadaran
Status Gizi : Gizi Lebih

Tekanan darah : 130/90 mmHg

Nadi : 90 kali/menit (kuat angkat, reguler)


Suhu : 37.90C
Pernapasan : 20 kali/menit

Kulit : Warna sawo matang, lapisan lemak di bawah kulit


kurang, turgor kembali 3 detik

Kepala : Normosefal, rambut berwarna putih, tebal dan tidak


mengkilap, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterus, pupil bulat isokor (diameter 3 mm). Tidak
terdapat sekret pada hidung, tidak terdapat pernapasan
cuping hidung. Tidak ada sekret pada telinga, bibir tidak
sianosis.

Tenggorokan-Leher : Tonsil dan faring tidak tampak kelainan.


Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
Thoraks
Paru : Inspeksi : permukaan dada simetris,
penggunaan, otot-otot bantu pernapasan
(-).
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-) taktil
fremitus kiri = kanan.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: bronkovesikuler +/+, wheezing
(-/-), ronkhi (-/-).

Jantung : Inspeksi : iktus kordis tampak


Palpasi : iktus kordis teraba pada ICS V
linea midclavicula sinistra
Perkusi : pekak
Auskultasi :bunyi jantung I dan II murni,
reguler, bising jantung (-).
Abdomen : Inspeksi : permukaan datar, seirama gerak
napas
Auskultasi : peristaltik kesan meningkat
Perkusi : Tympani
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), hepar dan
Turgor : lien tidak teraba.
Turgor kembali lambat

Ekstremitas
Atas : Akral hangat, edema (-)
Bawah : Akral hangat, edema (-)

Pemeriksaan Penunjang ------

Diagnosis Kerja
Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang (derajat B)

Diagnosis Banding
Diare akut et causa salmonella
Diare akut et causa rotavirus

Anjuran Pemeriksaan
Pemeriksaan feses
Terapi
Medikamentosa :
• Cotrimoksazol 480 mg 2x2 tablet
• Oralit diberi 200 ml setiap kali BAB Cair
• Paracetamol 500 mg tab 3x1 (KP)
• Diatab 2 tablet setiap BAB (maksimal 14
tablet/hari)
Non medikamentosa :
• Menganjurkan ibu untuk minum air yang banyak.
• Menganjurkan pasien untuk istirahat yang cukup.
• Mengajarkan ibu cara mencuci tangan yang benar
dan aktu yang tepat untuk mencuci tangan.
• Menganjurkan pasien untuk menjaga higienitas
makanan dan minuman yang dikonsumsi pasien.
• Menganjurkan pasien saat BAB sebaiknya di
jamban yang bersih.
PEMBAHASAN
Diagnosis
Pada kasus ini, pasien adalah ibu
lanjut usia 72 tahun dengan keluhan
utamanya adalah BAB cair. BAB cair
dengan frekuensi ±7 x/hari, dengan
konsistensi cair dengan lendir dan
tidak ada darah yang berlangsung
sejak 4 hari sebelum ke puskesmas.
Berdasarkan keadaan tersebut, pasien
di diagnosis awal dengan diare akut.
Berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik didapatkan
adanya tanda-tanda dehidrasi ringan
sedang pada pasien ini, sering haus
dan minum banyak, keadaan umum
pasien sedang, mukosa mulut
kering, suhu tubuh meningkat yaitu
37,9ºC, pemeriksaan turgor kulit
kembali lambat. Dari pemeriksaan
abdomen juga didapatkan peristaltik
usus meningkat.
o Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik didapatkan
diagnosis diare akut dengan dehidrasi
ringan sedang.
o Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
mengarahkan bahwa diare ini bersifat
akut dan berdasarkan literatur
menunjukkan diare akut inflamasi.
Hal ini didukung oleh adanya keluhan
yang khas yaitu muntah, nyeri
abdomen, demam dan tinja yang cair
disertai adanya lendir.
Pada kasus ini, faktor yang paling
berperan dalam penularan diare ialah
faktor perilaku dan lingkungan.
o Pasien memiliki rumah yang tidak
memiliki kamar kamar mandi atau
jamban.
o Pasien BAB di tengah hutan dengan
menggunakan air secukupnya
o Setelah BAB pasien tidak pernah
mencuci tangan menggunakan sabun.
o Sebelum dan sesudah makan pasien
tidak pernah mencuci tangan
menggunakan sabun
Faktor Genetik
Berdasarkan teori diare bukanlah
penyakit keturunan.
Faktor Perilaku
 Pasien masih kurang mengerti
mengenai cara penularan dan
pencegahan diare.
 Kebiasaan tidak mencuci tangan
menggunakan sabun
 Mengolah makanan dengan tidak
higienis
 Kebiasaan BAB di tengah hutan
Faktor Lingkungan
o Tidak terdapatnya jamban sehat
sehingga pasien harus BAB di
belakang rumah dengan air
secukupnya dan tidak mencuci
tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah BAB.
Faktor pelayanan kesehatan
o Adapun kendala dalam penanganan
diare di puskesmas ini yaitu tidak
ada fasilitas pemeriksaan feses
untuk mengetahui penyebab diare.
Kesimpulan
1. Diare masih menempati posisi ke
tujuh dari 10 Penyakit Terbanyak di
Puskesmas Dolo.
2. Diare merupakan penyakit yang dapat
dicegah dengan penerapan gaya
hidup sehat, mengaplikasikan perilaku
hidup bersih dan sehat, serta menjaga
kebersihan rumah agar tetap sehat.
3. Kejadian penyakit diare pada kasus ini
di pengaruhi faktor perilaku dan
faktor lingkungan.
Saran
1. Promosi kesehatan
2. Perlindungan khusus
3. Diagnosis dini dan
pengobatan segera
4. Pembatasan Cacat
5. Rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai