Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OW

Faridah Nur Rahmah


195110019

Identitas Klien
Nama : Popeye
Usia : 25 tahun
Sex : Laki-laki
Genogram
Keluhan
Klien mengaku mengalami kesulitan untuk membaur dengan teman-
temannya, klien kesulitan untuk menyampaikan pendapatnya apabila
berbicara di depan beberapa orang. Kesulitan klien untuk
berkomunikasi juga dirasakan apabila klien sedang berinteraksi dengan
orang yang belum akrab atau sebelumnya belum pernah berkenalan
dengan klien, contohnya ketika klien tersesat di jalan, klien lebih
memilih untuk terus mencari sendiri jalan yang benar karena enggan
untuk bertanya kepada orang lain.
Riwayat Keluhan
Klien mengaku tidak dapat mengingat dengan jelas sejak kapan dirinya
mulai merasakan hambatan untuk berkomunikasi dengan orang lain,
namun klien memastikan selama dirinya berada di jogja interaksi yang
klien lakukan amat terbatas, yakni dengan orang-orang di lingkungan
kampus dan komunitas alumni pondok pesantren tempat klien
bersekolah sewaktu di Banten.
Anamnesa
Klien tidak memiliki riwayat penyakit medis apapun yang memerlukan
penanganan jangka panjang, serta tidak memiliki riwayat inap di rumah
sakit. Ayah klien beberapa kali harus dilarikan ke rumah sakit karena
menderita hipertensi, begitu juga dengan ibu klien yang memiliki
riwayat penyakit tipus.
Riwayat pendidikan klien sejak SD hingga SMA bersekolah di pondok
pesantren, dan selama berkuliah pada jenjang S1 aktivitas klien
terbatas pada lingkungan pondok pesantren karena klien juga menjadi
tenaga pengajar di pesantren tersebut, dan rumah keluarga klien
berada di lingkungan yang sama dengan pondok pesantren.
Dinamika Kasus
Paradigma yang digunakan pada kasus ini adalah Psikodinamika. Klien
merasa takut untuk memulai interaksi dengan orang lain, rasa takut
membuat klien lebih banyak diam jika berada dalam setting kelompok
serta dan enggan untuk membuka obrolan dengan orang baru yang
belum terlalu dikenal oleh klien. Rasa takut muncul karena klien cemas
akan pendapat orang lain, klien tidak ingin dinilai negatif oleh orang
lain, hal ini disebabkan karena kurangnya penerimaan di keluarga
(terutama dari figur ayah).
Hasil Assesment
Wawancara: Observasi:
• Kesulitan untuk menyampaikan • Lebih banyak diam (pada setting
pendapat (pada setting kelompok) kelompok)
• Takut dicemooh, takut salah, takut • Sering bolak-balik ke kamar mandi
mengalami penolakan
• Masa kecil dihabiskan di lingkungan • Perilaku menggerakkan benda,
pondok pesantren menggoyangkan kaki dan tangan
• Ayah dinilai memiliki penerimaan, • Bahu menguncup
klien sering dimarahi dan dipukul oleh • Menundukkan kepala
ayah saat kecil
• Menghindari kontak mata
• Kurang komunikasi dengan ayah
• Rasa takut terhadap figur ayah • Keringat berlebih
• Cenderung Menarik diri dari interaksi • Kurang berinisiatif untuk membuka
sosial obrolan

Anda mungkin juga menyukai