Anda di halaman 1dari 87

BAGIAN I

SPESIFIKASI SKALA

A. Identifikasi Objek Ukur

Sarwono (2006) menegaskan bahwa sekolah, di samping mengajarkan tentang

keterampilan dan kepandaian juga mengajarkan tentang nilai-nilai dan norma pada

siswa. Hal serupa juga dinyatakan oleh Desmita (2016) bahwa siswa diharapkan mampu

berperilaku sesuai dengan sistem nilai dan etika lingkungannya yang berlaku. Oleh

karena itu siswa yang sudah dibekali dengan nilai-nilai dan norma dari lingkungan,

sepatutnya untuk jujur dalam mengerjakan soal ujian. Seperti yang diungkapkan oleh

Wahyuningtyas & Indrawati (2018) bahwa siswa yang telah mampu mengendalikan

perilaku dan emosi diharapkan dapat menunjukkan perilaku positif seperti berperilaku

baik, jujur dan rajin.

Menurut Liana (2018) Ujian Nasional adalah jawaban dari upaya masyarakat

mewujudkan proses pendidikan yang jujur dan berprestasi. Beddu (2017)

mengungkapkan bahwa evaluasi pembelajaran (tes/ujian) dapat mendorong siswa untuk

lebih giat belajar secara terus menerus. Menurut Nurmayasari & Mursudi (2015) respon

positif siswa dalam menghadapi ujian ditunjukkan dengan mempelajari materi secara

teratur, menambah jam belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal pelajaran. Motivasi

berprestasi dan persiapan yang matang dalam menghadapi tes/ujian tentu akan membuat

siswa percaya diri dalam mengerjakan soal secara jujur dan mandiri.

Kenyataannya, sistem pendidikan di Indonesia menggunakan tes sebagai evaluasi

belajar untuk mengukur kemampuan peserta didik atas materi yang telah diberikan,

mengakibatkan masyarakat memandang prestasi lebih penting daripada proses belajar itu

sendiri (Raharjo & Marwanto, 2015). Sementara itu, banyak remaja (siswa) yang putus

asa karena prestasinya tidak pernah diperhitungkan, meski anak tersebut pandai dalam

suatu bidang (Sarwono, 2006). Pandangan tersebut menimbulkan tekanan bahwa seorang

siswa harus memperoleh nilai yang tinggi (Wahyuningtyas & Indrawati, 2018), untuk

mendapatkan apresiasi dari orang lain dan menghindari kegagalan.


Lebih lanjut, untuk menghindari kesan tidak mampu, beberapa murid tidak mau

berusaha tetapi justru berbuat curang ('Alawiyah, 2011). Hal tersebut didukung oleh

hasil penelitian Priaswandy (2015) yang menunjukkan bahwa untuk mendapat nilai

yang sesuai standar kelulusan, siswa menyontek saat ujian. Hal tersebut dikarenakan

menyontek adalah strategi yang berfungsi sebagai jalan pintas kognitif (Anderman &

Murdock dalam Riyanti, 2015). Jalan pintas kognitif yang dimaksud adalah usaha yang

dilakukan siswa untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa harus belajar dengan keras.

Dengan begitu, siswa akan mendapatkan nilai tinggi tanpa harus berusaha belajar dengan

maksimal karena dengan menyontek siswa mendapatkan hasil yang lebih pasti.

Menurut Hartanto (2012) perilaku menyontek adalah tindakan curang yang

dilakukan seseorang dengan bertanya pada orang lain, memberi informasi, atau

membuat catatan guna mendapatkan keuntungan diri sendiri. Menurut Hetherington dan

Feldman (dalam Hartanto, 2012) bentuk-bentuk dari perilaku menyontek yaitu

independent-opportunistic adalah perilaku mengganti jawaban soal ujian dengan catatan

saat pengawas ujian lengah, independent-planned adalah menggunakan catatan materi

pelajaran yang dipersiapkan untuk menjawab soal ujian, social-active adalah bentuk

perilaku menyontek dengan melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari orang lain,

social-passive adalah bentuk perilaku menyontek dengan memberi atau mengizinkan

seseorang melihat dan menyalin jawaban miliknya.

Menurut Hartanto (2012) faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek dibagi

menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari efikasi diri,

kemampuan akademik, nilai moral, time management, prokrastinasi dan stress

akademik. Faktor eksternal yaitu tekanan dari teman sebaya, tekanan dari orang

tua, peraturan sekolah yang kurang jelas, sikap guru yang tidak tegas terhadap perilaku

menyonte
B. Dasar Teori

1. Pengertian Perilaku Menyontek

Deighton (dalam Kushartanti, 2009) menyatakan menyontek adalah upaya

yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang

tidak jujur. Menyontek adalah suatu perbuatan curang, tidak jujur, dan tidak legal

dengan tujuan mendapatkan jawaban saat tes (Indarto & Masrun, 2004). Sujana &

Wulan (1994) mendefinisikan bahwa menyontek merupakan tindak kecurangan

dalam suatu tes, dengan memanfaatkan informasi yang berasal dari luar dengan cara

yang tidak sah.

Menurut Temekia Reece (dalam Hartanto, 2012) menyontek adalah perilaku

meniru atau melihat secara keseluruhan ataupun tidak jawaban orang lain dan

diakui sebagai pekerjaannya, melihat jawaban dari internet, menyimpan jawaban

pada telepon seluler, membawa catatan, dan meminjam atau melihat naskah orang

lain. Bower (dalam Prasetya, 2013) mengungkapkan menyontek merupakan suatu

perbuatan tidak sah untuk tujuan yang sah, agar memperoleh keberhasilan sehingga

terhindar dari kegagalan dalam memenuhi tugas akademik yang berhubungan

dengan evaluasi belajar.

Menurut Cizek (dalam Anderman & Murdock, 2007) mendefinisikan perilaku

menyontek dijabarkan ke dalam 3 kategori: a) memberikan, mengambil, atau

menerima informasi, b) menggunakan materi yang dilarang atau membuat catatan

atau ngepѐk, dan c) memanfaatkan kelemahan seseorang, prosedur, atau proses

untuk mendapatkan keuntungan dalam tugas akademik. Menurut Hartanto (2012)

perilaku menyontek adalah tindakan curang yang dilakukan seseorang dengan

bertanya pada orang lain, memberi infromasi, atau membuat catatan guna

mendapatkan keuntungan diri sendiri.

2. Bentuk-bentuk Perilaku Menyontek

Hetherington dan Feldman (dalam Hartanto, 2012) mengelompokkan empat

bentuk perilaku menyontek, yaitu:


a. Independent -opportunistic (Kesempatan Individual)

Independent-opportunistic dapat diartikan sebagai perilaku siswa

mengganti jawaban ketika tes atau ujian sedang berlangsung, menggunakan

catatan materi pelajaran ketika guru keluar dari kelas atau saat pengawas

lengah. Bentuk perilaku menyontek ini memanfaatkan celah waktu pengawasan

untuk mendapat jawaban dari berbagai sumber, yakni buku pelajaran, catatan

materi pelajaran, internet, dll. Contoh: siswa membuka catatan untuk menjawab

soal, saat pengawas ujian keluar kelas.

b. Independent-planned (Perencanaan Tersendiri)

Independent-planned adalah perilaku menggunakan catatan ketika tes atau

ujian berlangsung, atau membawa jawaban yang telah lengkap atau telah

dipersiapkan dengan menulisnya terlebih dahulu sebelum ujian berlangsung.

Bentuk perilaku menyontek ini menuntut siswa untuk mempersiapkan materi-

materi ujian yang akan dibawa saat ujian berlangsung. Beberapa hal yang

mungkin disiapkan yaitu; membuat catatan materi, membawa buku mata

pelajaran yang diujiankan, memperkecil salinan materi dari buku, memotret

materi untuk menjawab soal saat tes. Contoh: siswa menyiapkan catatan untuk

digunakan menjawab soal ujian

c. Social-active ( Sosial Aktif)

Social-active yaitu perilaku siswa menyalin, melihat atau meminta

jawaban dari orang lain. Proses ini dapat dilakukan langsung maupun tidak

langsung. Langsung, ketika siswa berkomunikasi secara langsung baik

menggunakan kode ataupun tidak. Tidak langsung, ketika siswa berkomunikasi

menggunakan kertas atau dengan media sosial yaitu obrolan (chatting) pribadi

maupun grup. Contoh: siswa bertanya pada teman saat tidak bisa menjawab soal

ujian.

d. Social-passive (Sosial Pasif)


Social-passive adalah memberi atau mengizinkan seseorang melihat dan

menyalin jawaban miliknya. Beberapa siswa merasa “tidak enak” ketika teman

menanyakan jawaban soal, sehingga siswa tetap mengizinkan teman melihat

dan menyalin jawabannya meski siswa tersebut tidak menanyakan jawaban soal

ujian pada temannya. Contoh: siswa memperlihatkan lembar jawab ujian pada

teman.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menyontek

Hartanto (2012) mengatakan bahwa perilaku menyontek dapat dan sering disebut

dengan ketidakjujuran akademik. Ketidakjujuran akademik merupakan fenomena

yang terdiri dari beraneka ragam sebab dan bentuk. Hartanto (2012)

mengelompokkan faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek menjadi dua

bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam perilaku

menyontek meliputi:

a. Efikasi diri Menurut Kusrieni (2014) efikasi diri adalah evaluasi atau penilaian

diri siswa atas kemampuan diri dalam mengerjakan dan menghadapi kesulitan

suatu tugas sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Siswa dengan efikasi diri

yang rendah memiliki kecenderungan menghindari suatu tugas yang sulit.

Seperti saat menghadapi ujian siswa harus mempelajari banyak materi. Bagi

siswa dengan efikasi yang rendah, akan memilih untuk mencari solusi cepat dan

mudah, seperti menyontek dibandingkan harus belajar materi yang banyak. Hal

tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kusrieni (2014)

membuktikan bahwa efikasi diri siswa kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta

berperan sebesar 21,3% dalam mempengaruhi perilaku menyontek. Jadi efikasi

diri merupakan salah satu faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap

perilaku menyontek siswa.

b. Kemampuan akademik Kemampuan akademik merupakan penguasaan siswa

terhadap ilmu pengetahuan pada mata pelajaran. Setiap siswa memiliki

kemampuan akademik yang berbeda-beda. Siswa dengan kemampuan akademik


yang tinggi cenderung mudah dalam menyelesaikan ujian, sedangkan siswa

dengan kemampuan rendah akan kesulitan mengerjakan ujian. Hal tersebut

membuat siswa dengan kemampuan akademik yang kurang berusaha untuk

mendapatkan nilai yang baik sesuai standar dengan jalan pintas meski tidak

sesuai dengan norma. Kelemahan dalam kemampuan akademik menjadi alasan

bagi siswa untuk membuat celah bahwa situasi yang mendorongnya untuk

menyontek.

c. Nilai moral Saat memasuki masa remaja, anak-anak tidak lagi menerima kode

moral dari orang tua, guru, atau teman sebaya, kini siswa membentuk kode

moral itu sendiri berdasarkan konsep benar dan salah yang telah diubah dan

diperbaiki (Hurlock, 1980). Remaja (siswa) akan mengalami keraguan dalam

melakukan kebohongan untuk menjaga perasaan orang lain, sehingga

membenarkan perilaku menyontek karena dianggap hal yang wajar dan dapat

dimaafkan oleh teman-temannya serta membenarkan perilaku menyontek bila

dengan alasan memperoleh nilai baik untuk kepentingan di masa depan

(Hurlock, 1980). Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa ketika

nilai moral dari pandangan siswa mengatakan menyontek adalah hal buruk

maka perilaku menyontek siswa tersebut rendah. Sebaliknya, ketika siswa

memandang menyontek adalah suatu hal yang wajar maka perilaku menyontek

pun tinggi.miran

d. Manajemen Waktu Manajemen waktu merupakan pengelolaan waktu yang

dilakukan siswa dalam membagi waktu belajar. Hal yang perlu dipersiapkan

siswa sebelum menghadapi ujian adalah mempelajari materi pelajaran. Dalam

mempelajari materi pelajaran yang tidak sedikit, diperlukan strategi agar semua

materi dapat dipelajari hingga waktu ujian tiba. Tidak semua siswa mampu

mengatur jam belajar dengan baik, mengakibatkan siswa tidak bisa mempelajari

materi pelajaran secara menyeluruh. Disisi lain siswa ingin mendapat nilai yang

baik meski penguasaan materi pelajaran yang kurang. Kondisi yang berlawanan
ini menggiring siswa untuk melakukan segala cara seperti menyontek untuk

mendapatkan nilai yang tinggi.

e. Prokrastinasi Prokrastinasi adalah perilaku menunda-nunda tugas utama yang

mengakibatkan tugas tidak kunjung selesai dan justru melakukan hal-hal lain

yang tidak begitu penting sehingga siswa tidak bisa menyelesaikan tugasnya

tepat waktu dan maksimal. Menurut Moore dan Randy, 2008 (dalam Hidayah &

Atmoko, 2014) prokrastinasi terjadi karena pengabaian siswa terhadap tanggung

jawab yang utama, meski sudah diberi konsekuensi, prokrastinasi masih sering

terjadi. Penundaan pengerjaan tugas yang dilakukan sebenarnya tidak

menguntungkan bagi siswa karena pada saat sudah mendekati waktu

pengumpulan tugas justru membuat siswa harus menyelesaikannya dengan

cepat. Kondisi terburu-buru akan membuat siswa memikirkan hal-hal yang

dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugasnya tepat waktu, yakni menyontek.

Faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku menyontek meliputi;

a. Tekanan dari teman sebaya Tekanan dari teman sebaya dapat diartikan

sebagai kondisi siswa merasa terbebani dengan keinginan atau harapan dari

teman sebaya terhadap siswa tersebut. Hartanto (2012) mengatakan bahwa

teman sebaya di sekolah memiliki pengaruh besar terhadap perilaku

menyontek. Pada konteks ini terkadang siswa diharapkan oleh teman-

temannya untuk memberi tahu jawaban ujian saat diminta. Tekanan tersebut

menimbulkan ketakutan siswa akan dijauhi karena dianggap tidak setia

kawan jika tidak memberi contekan. Banyak siswa yang tadinya tidak

memiliki keinginan untuk menyontek dan tetap pada pendirian untuk

berlaku jujur dalam mengerjakan tugas atau ujian tetapi karena tekanan dari

teman sebaya, siswa akhirnya memberi jawaban pada teman yang sama saja

merupakan bentuk perilaku menyontek.

b. Tekanan dari orang tua Tekanan dari orang tua adalah kondisi siswa

melakukan sesuatu berdasarkan harapan dan keinginan orang tua. Menurut


penelitian Kagitcibasi (dalam Sarwono, 2006) mengungkapkan bahwa orang

tua suku-suku Jawa dan Sunda menekankan pada anak agar selalu menurut

agar menjadi yang dicita-citakan orang tua, salah satunya dengan prestasi

sekolah yang tinggi. Keadaan ini menekan anak untuk selalu berpikir bahwa

prestasi adalah yang utama dan terpenting. Sehingga dalam mencapai

prestasi tersebut anak akan sangat terbebani. Untuk memenuhi tuntutan

orang tua tersebut anak melupakan inti dari pembelajaran itu sendiri yaitu

proses, dan anak juga berpikir bahwa hasil/prestasi adalah yang terpenting.

Ketika anak tidak mampu mencapai target yang diinginkan oleh orang tua,

dapat mengakibatkan anak melakukan segala cara atau hal-hal curang

seperti menyontek untuk mendapatkan nilai tinggi, karena merasa

bertanggung jawab dengan keinginan atau harapan orang tua.

c. Peraturan sekolah Peraturan sekolah adalah kumpulan aturan yang dibuat

oleh pihak sekolah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Meski

sudah banyak aturan telah dibuat, tetapi masih terdapat aturan yang tidak

spesifik sehingga menimbulkan bias. Hal tersebut menjadi celah untuk para

siswa memanfaatkan kelemahan tersebut sebagai kesempatan untuk

melancarkan kecurangan. Seperti peraturan pengawasan guru yang kurang

ketat menjadi kesempatan bagi siswa untuk menyontek.

d. Sikap guru Sikap guru yang dimaksud adalah respon guru dalam

menghadapi siswa yang menyontek. Menurut Mahendra (dalam Raharjo &

Marwanto, 2015) pengajar juga merupakan faktor yang mempengaruhi

perbuatan menyontek. Banyak guru yang mengetahui siswanya menyontek

tetapi hanya didiamkan dan tidak segera ditegur. Apabila masalah tersebut

dibiarkan secara berlarut-larut membuat para siswa semakin leluasa dalam

melancarkan tindak kecurangannya dengan tanpa merasa bersalah.

4. Pengertian Efikasi Diri


Menurut Bandura (dalam Baron & Byrne, 2005) efikasi diri adalah evaluasi

seseorang terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan sebuah

tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi hambatan. Efikasi diri adalah penilaian diri,

apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, sesuai

atau tidak dengan yang dipersyaratkan (Alwisol, 2009). Menurut Baron & Byrne

(2005) efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan atau

kompetensinya atas kinerja tugas yang diberikan, dalam mencapai tujuan dan

mengatasi suatu hambatan. Selain itu Priaswandy (2015) mengungkapkan bahwa

efiaksi diri merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap

kemampuannya dalam melaksanakan ujian tengah semester atau ujian akhir

semester dan menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi, sehingga mampu mengatasi

rintangan dan mencapai tujuan yang diharapkannya dengan mendapatkan nilai yang

memuaskan. Berdasarkan pemaparan di atas disimpulkan bahwa efikasi diri

merupakan keyakinan seseorang atas kemampuan yang dimiliki dalam 26

melaksanakan tugas, mencapai tujuan dan mengatasi hambatan, dengan baik atau

buruk seperti yang diharapkan dalam situasi tertentu, sehingga bisa mendapatkan

hasil yang memuaskan.

5. Dimensi Efikasi Diri

Bandura (1997) menyebutkan bahwa efikasi diri terdiri atas tiga yaitu:

a. Tingkat Kesulitan (Level) Tingkat kesulitan yang dimaksudkan adalah

keyakinan individu dalam menghadapi perbedaan kesulitan tugas, untuk

mengukur kemampuan diri, sehingga individu mampu mengelola

kemampuannya untuk mengatasi tugas sesuai tingkat kesulitan yang dihadapi.

Jika individu menghadapi tugas-tugas yang disusun menurut tingkat

kesulitannya, maka efikasi diri individu akan cenderung terbatas pada tugas-

tugas yang mudah, sedang atau bahkan sulit sesuai dengan batas kemampuan

yang dimiliki individu tersebut. Semakin tinggi tingkat kesulitan tugas maka

semakin tinggi pula tuntutan efikasi dirinya, sehingga seseorang dengan efikasi
diri yang rendah akan cenderung untuk menghindari tugas sulit yang beresiko

gagal. Contoh: siswa mampu mempelajari seluruh materi pelajaran hingga

waktu ujian tiba.

b. Luas Bidang Perilaku (Generality) Dimensi ini merupakan derajat kemantapan

individu dalam meyakini kemampuannya, yang berkaitan dengan bidang tugas,

seberapa luas individu memiliki keyakinan dalam melaksanakan tugas-tugas.

Pengalaman dalam menyelesaikan tugas dapat menambah penguasaan pada

bidang tersebut dan meningkatkan keyakinan untuk dapat menyelesaikan tugas

yang mirip atau yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Semakin siswa memiliki

banyak pengalaman maka akan semakin mudah pula siswa dalam

menyelesaikan tugas yang beragam. Jika siswa tidak memiliki keyakinan atas

berbagai bidang tugas dan hanya yakin pada bidang tugas tertentu, maka hal

tersebut dapat menghambat siswa dalam menyelesaikan tugas yang beragam.

Contoh: siswa meyakini kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang

berbeda-beda.

c. Kekuatan (Strength) Strength merupakan kekuatan penilaian atas keyakinan

atau pengharapan individu terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan tugas

yang dihadapi. Keyakinan yang kuat akan mendorong individu untuk terus

berupaya mencapai tujuannya meskipun mendapatkan pengalaman yang tidak

menyenangkan. Sebaliknya jika keyakinan yang dimiliki individu lemah akan

membuat individu tersebut mudah goyah oleh pengalamanpengalaman yang

tidak menyenangkan. Situasi-situasi yang bervariasi ini sangat mempengaruhi

proses pembelajaran siswa di sekolah. Siswa yang tidak memiliki tujuan pasti

dalam kehidupan sekolahnya dan yang di sisi lain berada dalam situasi yang

dirasa tidak menyenangkan, siswa cenderung tidak yakin pada kemampuan diri.

Contoh: siswa akan tetap berusaha menyelesaikan tugas meski mengalami

kesulitan atau kegagalan.


Selanjutnya menurut Bandura (dalam Abdullah, 1999) pada masingmasing

dimensi tersebut dijabarkan menjadi 4 aspek yang sama yaitu:

a. Kemampuan diri dalam menghadapi situasi yang tidak menentu yang

mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan dan penuh tekanan

b. Kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan kognitif, dan melakukan

tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil c) Kemampuan

mencapai target yang telah ditetapkan

c. Kemampuan dalam mengatasi masalah dan tantangan yang muncul Peneliti

menggunakan dimensi-dimensi efikasi diri dari Bandura (1997) sebagai

dasar teori untuk mengetahui tingkat efikasi diri yang terdiri dari tingkat

kesulitan (Level), luas bidang perilaku (Generality), kemantapan/keyakinan

(Strength), dan dalam setiap masing-masing dimensi tersebut termuat empat

aspek didalamnya.

6. Pengertian Konformitas Teman Sebaya

Menurut Taylor, Peplau, & Sears, (2009) konformitas adalah tindakan secara

sukarela yang dilakukan karena orang lain melakukannya. Cialdini & Goldstein

(2004) menyatakan bahwa konformitas adalah tendensi untuk mengubah keyakinan

atau perilaku seseorang, agar sesuai dengan perilaku orang lain. Kosten, Scheier, &

Grenard (2012) mengungkapkan bahwa konformitas menggambarkan kerelaan

individu untuk menyetujui aturan sosial dan norma kelompok.

Baron & Byrne (2005) mengungkapkan bahwa konformitas merupakan suatu

pengaruh sosial yang dapat mengubah sikap maupun perilaku individu agar sesuai

dengan norma-norma sosial yang ada pada kelompok. Menurut Kiesler & Kiesler

(dalam Myers, 1999) konformitas merupakan perubahan tingkah laku atau

keyakinan sebagai hasil dari tekanan kelompok yang nyata atau tidak nyata.
Kartono dan Gulo (dalam Miranda, 2017) menyatakan bahwa konformitas adalah

kecenderungan untuk dipengaruhi tekanan kelompok dan tidak menentang norma-

norma yang telah digariskan oleh kelompok sehingga seseorang yang melakukan

konformitas terhadap kelompoknya hanya karena perilaku individu di dasarkan

pada harapan kelompok. Teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan

tingkat kedewasaan dan tingkat usia yang sama (Santrock, 2003).

7. Aspek-Aspek Konfromitas Teman Sebaya

Menurut Sears, Freedman, Peplau (1994) konformitas terjadi ketika seseorang

melakukan hal tertentu karena orang lain juga melakukannya. Berlanjut dinyatakan

bahwa konformitas terdiri dari tiga aspek, yaitu:

a. Kekompakan

Menurut Sears, Freedman, Peplau (1994) kekompakan adalah hubungan erat

antara individu dengan kelompoknya dan menghasilkan kekuatan yang dapat

membuat orang memiliki ketertarikan pada suatu kelompok, sehingga ingin

tetap menjadi anggotanya. Merasa dekat dengan anggota kelompok yang lain

menimbulkan keinginan untuk diakui dan rasa takut terhadap penolakan,

sehingga individu melakukan penyesuaian dan memberi perhatian terhadap

kelompok. Semakin kompak suatu kelompok maka semakin tinggi konformitas

dalam kelompok. Contoh: siswa mewarnai rambutnya seperti yang dilakukan

teman-temannya.

b. Kesepakatan

Kesepakatan merupakan situasi ketika orang-orang dalam suatu kelompok

memiliki pendapat yang sama, atau saat siswa menerima/menyetujui suatu hal

(http:dictionary.cambridge.org). Di sisi lain menurut Sears, Freedman, Peplau

(1994) kesepakatan merupakan suatu kondisi ketika orang menghadapi


keputusan kelompok yang sudah bulat sehingga orang tersebut mendapat

tekanan untuk menyesuaikan pendapatnya. Beberapa individu mendapat

tekanan untuk menyesuaikan pendapat karena keputusan kelompok yang sudah

bulat. Contoh: siswa menerima setiap pendapat mayoritas kelompok.

c. Ketaatan

Ketaatan adalah kondisi individu bersedia melakukan kegiatan yang

diperintahkan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan

(http:dictionary.cambridge.org diakses 18 maret 2019). Menurut Sears,

Freedman, Peplau (1994) ketaatan merupakan kondisi saat orang melakukan

suatu hal karena ada tuntutan, walaupun sebenarnya orang tersebut tidak ingin

melakukannya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, seperti:

ketakutan individu akan mendapat ganjaran, hukuman, atau ancaman. Di sisi

lain karena individu ingin memenuhi harapan kelompok teman sebaya. Contoh:

siswa memenuhi permintaan teman karena takut dijauhi.

8. Pengertian Stres Akademik

Desmita (2009) mengungkapkan bahwa stres akademik adalah ketegangan

emosional yang muncul dari peristiwa-peristiwa kehidupan di sekolah dan perasaan

terancamnya keselamatan atau harga diri siswa, sehingga memunculkan reaksi-

reaksi fisik, psikologis, dan tingkah laku yang berdampak pada penyesuaian

psikologi dan prestasi akademik. Menurut Govarest dan Gregoire (2004) stres

akademik erat kaitannya dengan kehidupan akademik yang dialami pelajar

tergantung situasi dan keadaan dimana individu mencari ilmu. Lin dan Chen (2009)

menambahkan bahwa stres akademik bersumber dari interaksi antara guru dengan

siswa, kecemasan terkait hasil belajar yang diperoleh, ujian atau tes yang akan

dihadapi, proses belajar dalam kelompok, pengaruh teman sebaya dalam proses

akademik, kemampuan dalam memanajemen waktu, serta persepsi individu terkait

kemampuan belajarnya yang mempengaruhi kinerja akademik yang ditampilkan.


Lebih lanjut Heiman dan Kariv (2005) menyatakan bahwa stres akademik adalah

stres yang disebabkan academic stressor dalam proses belajar dan berhubungan

dengan kegiatan belajar. Munculnya academic stressor tersebut berasal dari

persepsi individu terhadap banyaknya pengetahuan yang harus dikuasi dan

ketidakcukupan waktu untuk melakukan hal tersebut (Carverth dalam Misra &

McKean, 2000). Stres akademik juga dapat didefinisikan sebagai stres yang

berhubungan dengan pendidikan yang meliputi sekolah, kurikulum guru, metode

ulangan dan penilaian (Nanwani, 2009). Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan Feldt dan Updegraff (2013), stres akademik ialah stres yang terjadi pada

mahasiswa akibat gagalnya mengembangkan efektifitas koping untuk memenuhi

tuntutan akademik maupun sosial. Gagalnya efektifitas koping dapat disebabkan

kurangnya penyesuaian diri terhadap tuntutan akademiknya (Cristyani, Mustami’ah

& Sulistiani, 2010).

9. Aspek-Aspek Stres Akademik

Aspek-aspek stres akademik menurut Robotham (2008) ada empat, yaitu :

kognitif, afektif, fisiologis dan perilaku.

a. Kognitif

Aspek kognitif meliputi kondisi stres disebabkan kesulitan memusatkan

perhatian dalam proses belajar dan memiliki pikiran negatif terhadap diri

sendiri dari lingkungan sekitarnya. Seperti, kebingungan, tidak mampu

berkonsentrasi serta performansi pengumpulan tugas-tugas yang buruk, mudah

lupa dan munculya pikiran yang tidak biasa.

b. Afektif

Aspek afektif meliputi perasaan yang negatif dan percaya diri yang rendah

akibat stres. Seperti kecemasan, ketakutan, mudah marah, sedih yang

mendalam, tertekan, merasa ragu-ragu, merasa malu, kemampuan atau potensi


yang dimiliki rendah, sehingga merasa tidak mampu untuk memenuhi tuntutan

akademik.

c. Fisiologis

Aspek fisiologis meliputi respon fisiologis akibat stres yang biasanya

terjadi adalah merasa sakit pada tubuh dan kebugaran fisik menurun. Seperti

sakit kepala, gangguan pencernaan, nafsu makan menghilang, tidur tidak

nyenyak, bermimpi buruk dan peningkatan produksi keringat. Secara fisik

kondisi stres muncul dengan muka memerah, pucat, badan terasa lemah,

merasa tidak sehat, jantung bedebar-debar, gemetar, sakit perut, pusing, badan

kaku dan berkeringat dingin.

d. Perilaku

Aspek perilaku meliputi berperilaku negatif dan mulai menghindari orang-

orang disekitarnya (antisosial). Seperti mudah menyalahkan orang lain,

mencari kesalahan orang lain, bersikap acuh, penundaan tugas dan mulai

terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan secara berlebihandan berisiko.

C. Format Aitem dan Format Respon

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Skala

adalah suatu alat ukur untuk mengetahui atau mengungkap aspek psikologis, berupa

pertanyaan yang secara tidak langsung mengungkap indikator perilaku dari atribut

yang bersangkutan, respon atau jawaban subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban

benar atau salah (Azwar, 2015). Adapun karakteristik skala sebagai alat ukur dalam

penelitian ini seperti yang dikemukakan oleh Azwar (2015) yaitu, (1) stimulusnya

berupa pertanyaan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur,

melainkan indikator dari setiap perilaku dari atribut yang bersangkutan, (2) atribut

psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator perilaku yang

diterjemahkan dalam bentuk aitem, dan (3) respon subjek tidak diklasifikasikan
sebagai jawaban benar atau salah, semua jawaban diterima sepanjang diberikan secara

jujur dan sungguh-sungguh.

Skala Pengukuran pada penelitian ini menggunakan rentang skor 1 sampai 4

dengan membagi menjadi dua kelompok yaitu pernyataan favorable (mendukung atau

memihak pada objek sikap) dan pernyataan unfavorable (tidak mendukung ojek sikap).

Pernyataan favorable memiliki skor tertinggi 4 untuk pernyataan Sangat Sesuai (SS), 3

untuk pernyataan Sesuai (S), 2 untuk pernyataan Tidak Sesuai (TS) dan 1 untuk

pernyataan Sangat Tidak Sesuai (STS). Sedangakan pernyataan Unfavorable memiliki

skor tertinggi 4 untuk pernyataan Sangat Tidak Sesuai (STS), 3 untuk pernyataan

Tidak Sesuai ( TS), 2 untuk pernyataan Sesuai (S) dan 1 untuk peryataan Sangat

Sesuai (SS).Penggunaan empat kategori jawaban dimaksudkan untuk menghilangkan

kelemahan yang dikandung oleh kategori jawaban netral. Hal ini dikarenakan kategori

jawaban netral mempunyai arti ganda. Tersedianya jawaban tengah

akan menimbulkan kecenderungan pada subjek untuk memilih jawaban tengah

(central tendency effect), terutama bagi yang ragu-ragu atas kecenderungan arah

jawabannya. Selain itu maksud dari pemilihan empat kategori jawaban terutama

dikarenakan peneliti ingin melihat kecenderungan jawaban responden kearah setuju

atau tidak setuju (Hadi, 2004). Adapun format aite,m dan format respon adalah sebagai

berikut :

Format aitem dan format respon

No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya sangat lapar √
2 Saya siswa yang menarik √
3 Kebersihan adalah sebagaian dari iman √
4 Menurut saya tidak perlu mandi setiap hari √
D. Koefisien Reliabilitas dan Jumlah Aitem yang diharapkan

Realibilitas

Realibitas menurut Azwar (2012) mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi

hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran.

Realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat dipercaya atau diandalkan (Setiawan, 2010). Realibitas dinyatakan koefesien

realibitas yang

angknya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefesien

realibitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi realibitas dan sebaliknya

koefesien yang rendah akan semakin mendekati angka 0. Standar daya diskriminasi ≥

0,030 dapat diterima karena tidak ada indikator yang terbuang akibat pengurangan

aitem (Azwar, 2012).

Pengukuran realibilitas dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus

Alfa Cronbach karena setiap 1 skala dalam penelitian ini disajikan dalam sekali waktu

saja pada sekelompok responden (single trial administration) (Azwar, 2012).

Perhitungan estimasi realibilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

program komputer SPSS.

Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Hasil ukur dari pengukuran tersebut

merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya

dari apa yang diukur (Djaali, 2007). Validitas suatu instrumen atau tes

mempermasalahkan apakah instrumen atau tes tersebut benar-benar mengukur apa

yang hendak di ukur (Cureton, 1987).

Menurut Greogery (2000) validitas ini menunjukan sejauh mana pertanyaan, tugas

atau butir dalam suatu tes atau intrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan

proposional perilaku sample yang dikenai tes tersebut. Artinya tes mencerminkan

keseluruhan konten atau materi yang diujikan/yang seharus nya dikuasai secara
proposional. Validitas isi merupakan hasil dari kesepakatan penilaian dari beberapa

penilai yang kompeten (expert judgment), tidak hanya didasarkan pada penilaian

sendiri (Azwar, 2012).

E. Blue Print

Blue Print Perilaku Menyontek

Tabel 1
Blue Print Skala Perilaku Menyontek Sebelum Uji Coba
Nomor Aitem
No. Aspek Favorable Jumlah
Independent-
1. opportunistic 17,18,19,20,21,22,23,24 8
Independent-
8
2. planned 25,26,27,28,29,30,31,32
3. Social-active 1,2,3,4,5,6,7,8 8
4. Social-passive 9,10,11,12,13,14,15,16 8
Jumlah 32
Blue Print Efikasi Diri
Tabel 2
Blue Print Skala Efikasi Diri Sebelum Uji Coba

Nomor Aitem
No. Dimensi Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
I 1a,2a 13a,14a 4
II 3a,4a 15a,16a 4
Tingkat Kesulitan
1. (magnitude) III 9a,10a 5a,6a 4
IV 11a,12a 7a,8a 4
I 1b,2b 13b,14b 4
Luas Bidang Perilaku II 3b,4b 15b,16b 4
2. (generality) III 9b,10b 5b,6b 4
IV 11b,12b 7b,8b 4
I 17b,18b 29b,30b 4
Kekuatan II 19b,20b 31b,32b 4
3.
(strength) III 25b,26b 21b,22b 4
IV 27b,28b 23b,24b 4
Jumlah 48

Keterangan:
I: kemampuan diri dalam menghadapi situasi yang tidak menentu yang
mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan dan penuh tekanan
II: kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan kognitif, dan melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil
III: kemampuan mencapai target yang telah di tetapkan
IV: kemampuan dalam mengatasi masalah dan tantangan yang muncul

Blue Print Konformitas Teman Sebaya

Tabel 3
Blue Print Skala Konformitas terhadap Teman Sebaya
Sebelum Uji Coba
Nomor Aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable
1. Kekompakan 1,2,3,4,5,16,17,18,19,20 10
2. Kesepakatan 6,7,8,9,10,21,22,23,24,25 10
3. Ketaatan 11,12,13,14,15,26,27,28,2
10
9,30
Jumlah 30
Blue Print Stres Akademik
Tabel 4.
Blue Print Skala Stres Akademik sebelum Uji Coba.

Nomor Aitem
Aspek Jumlah
Favorable unfavorable
10, 11, 16, 19, 26, 2, 8, 9, 15, 34, 43,
Kognitif 14
33, 38 50
1, 3, 6, 25, 31, 40, 21, 23, 27, 30, 39,
Afektif 14
46, 44
Fisiologis 18, 20, 41, 48, 49 22, 24, 28, 29, 45 10
7, 12, 13, 17, 36,
Perilaku 4, 5, 14, 32, 35, 42 12
37

Jumlah 50
BAGIAN II
PERSIAPAN UJI COBA

A. Blue Print Uji Coba


Perilaku menyontek
No Aspek- Aitem No Favorable/
Aspek Aite Unfavorable
m
1 Independen Saya membuat catatan materi 17 F
opportunisti pelajaran untuk menjawab soal ujian.
c Saya menuliskan materi pelajaran 18 F
pada papan alas kertas ujian untuk
Sebelum ujian, saya memotret materi 19 F
pelajaran untuk mengerjakan soal.
Saya mempersiapkan gawai berisi 20 F
materi pelajaran sebelum ujian untuk
menjawab soal.
Menggunakan ringkasan materi 21 F
pelajaran untuk menjawab soal.
Saya membawa fotokopi perkecil 22 F
materi pelajaran untuk mengerjakan
soal.
Saya membawa kisi-kisi materi ujian 23 F
yang sudah dikerjakan untuk
menjawab soal ujian.
Saya mengerjakan soal ujian 24 F
menggunakan gawai berisi materi
pelajaran.
2 Independent Saya membuka buku pelajaran untuk 25 F
-planned menjawab soal ujian ketika
pengawas keluar kelas.
Saya melihat catatan materi 26 F
pelajaran, saat guru membagikan
soal atau daftar hadir.
Saat pengawas sibuk, saya 27 F
menggunakan gawai untuk melihat
materi pelajaran yang saya potret.
Saya mencari jawaban soal ujian di 28 F
internet, saat guru tidak
memperhatikan.
Mengganti jawaban yang sudah saya 29 F
lihat dari catatan materi pelajaran.
Saat meragukan jawaban soal ujian, 30 F
saya memastikannya dengan mencari
di internet.
Mengganti jawaban yang berbeda 31 F
dengan lembar jawab milik teman.
Saya memanfaatkan jawaban soal 32 F
ujian yang dibagikan oleh teman di
grup obrolan kelas
3 Social-active Ketika kesulitan menjawab soal 1 F
ujian, saya bertanya pada teman
Saya menanyakan jawaban soal ujian 2 F
pada teman melalui obrolan daring.
Saya menggunakan kode seperti jari, 3 F
atau gerakan bibir untuk meminta
jawaban saat ujian berlangsung.
Saya meminta teman menuliskan 4 F
jawaban soal ujian di kertas kecil.
Sengaja melihat lembar jawab ujian 5 F
milik teman untuk menjawab soal.
Menyalin jawaban soal ujian yang 6 F
dikirim teman melalui obrolan
daring.
Menyalin jawaban dari sobekan 7 F
kertas berisi jawaban soal ujian yang
saya dapatkan dari teman.
Menjawab soal ujian dari 8 F
kode/isyarat jari atau bibir yang
diberikan oleh teman
4 Social- Saya tidak balik bertanya meski 9 F
passive teman meminta jawaban soal.
Memotret jawaban soal ujian saya 10 F
untuk dikirim kepada teman yang
bertanya.
Saya memperlihatkan lembar jawab 11 F
saat ada teman yang meminta.
Menawarkan jawaban pada teman 12 F
yang tampak belum selesai
menjawab soal.
Tidak keberatan jika ada yang 13 F
menyalin jawaban ujian saya.
Sengaja memposisikan lembar jawab 14 F
ujian agar mudah dilihat oleh teman
di dekat saya.
Mengizinkan teman menyalin 15 F
jawaban saya karena sulit
mengabaikan teman yang bertanya.
Memperlihatkan lembar jawab ujian 16 F
pada teman tanpa diminta.

Efikasi Diri
No Aitem No Favora
Aite ble/
Dimensi Aspek
m Unfav
orable
1 Tingkat Saya mampu menyelesaikan tugas 1a F
Kesulitan yang menantang dan beresiko
(magnitude) gagal.
Saya mampu menyelesaikan 2a F
sendiri tugas-tugas sekolah yang
I akan diberikan.
Saya cenderung menghindari 13a UF
tugas-tugas yang menantang.
Saya akan langsung meminta 14a UF
bantuan teman setiap kesulitan
mengerjakan tugas
II Saya berdiskusi dengan teman 3a F
untuk mengatasi hambatan dalam
mengerjakan
tugas.
Saya tetap percaya diri meskipun 4a F
tidak menguasai materi untuk
presentasi di depan
kelas.
Saya merasa akan kesulitan 15a UF
mencari cara mengatasi masalah
yang terjadi di sekolah.
Saya memilih untuk ijin atau 16a UF
menunda giliran presentasi
Saya mampu mengerjakan soal- 9a F
soal ujian yang sulit, karena sudah
memahaminya.
Saya memiliki keyakinan dapat 10a F
menguasai seluruh materi dengan
baik hingga ujian dilaksanakan
III Saya hanya mengerjakan soal 5a UF
yang mudah ketika ujian, karena
kurang menguasai materi.
Saya merasa ragu dapat 6a UF
menguasai seluruh materi
pelajaran hingga ujian
dilaksanakan.
Saya mampu memahami materi
yang disampaikan guru. 11a F
Saya mampu menjalin komunikasi
dengan guru atau teman untuk 12a F
mendiskusikan tugas.
Saya mengatur waktu belajar 7a UF
IV dengan buruk, sehingga kesulitan
ketika ujian berlangsung.
Saya merasa ragu bertanya dengan 8a UF
orang lain, ketika mengalami
kesulitan
mengerjakan tugas.
2 Luas Jika diberi kesempatan maju untuk
Bidang presentasi, saya tidak akan
Perilaku menyia-nyiakannya. 1b F
(generality) Saya mencoba hal-hal baru guna
menambah
bekal kemampuan/keterampilan
menghadapi
I masa depan. 2b F
Saya merasa tidak yakin bila
diminta maju untuk melakukan
presentasi 13b UF
Saya enggan berpartisipasi dalam
kegiatan sekolah, karena sudah
nyaman dengan kondisi saat ini. 14b UF
II Saya mampu mengambil 3b F
keputusan dengan benar, ketika
dihadapkan dengan beragam
pilihan yang sulit.
Saya berusaha mendapatkan nilai
ujian yang tinggi agar orang tua
bangga. 4b F
Saya bingung dan sulit
menentukan keputusan
bila menemui berbagai pilihan
yang tidak mudah. 15b UF
Saya merasa tidak mudah untuk
mendapatkan nilai tinggi 16b UF
Saya merasa mampu meraih
banyak prestasi di sekolah. 9b F
Saya yakin bisa menjadi siswa
yang berprestasi di sekolah. 10b F
III Saya ragu-ragu akan mendapatkan
nilai yang
baik di setiap mata pelajaran. 5b UF
Saya puas dengan menjadi siswa
yang memiliki prestasi biasa saja. 6b UF
Saya rutin membaca buku/materi
pelajaran,
karena merasa yakin akan
berguna. 11b F
Saya bersemangat mengikuti 12b F
banyak kegiatan positif di sekolah,
karena yakin akan berguna
IV nantinya.
Saya sudah merasa cukup dengan 7b UF
materi yang telah diberikan guru,
sehingga tidak perlu membaca
buku lagi.
Saya memilih untuk pulang 8b UF
daripada mengikuti kegiatan di
sekolah hingga larut sore.
3 Kekuatan Saya memiliki keyakinan untuk F
17b,
(strength) bertanya jika ada kesempatan.
Saya yakin dapat menyelesaikan F
tugas tepat waktu meski ada 18b
kesulitan.
Saya menjadikan sakit yang tidak UF
I
parah sebagai alasan untuk tidak 29b,
berangkat sekolah.

Saat kesulitan mengerjakan tugas UF


saya ragu bisa menyelesaikannya 30b
sendiri.
II Saya mampu mendapatkan nilai F
yang baik, meskipun guru yang
19b
mengampu pelajaran tidak
disukai.
Saya tetap berusaha berangkat F
sekolah meskipun sedang 20b
mengalami sakit ringan.
Saya memilih mundur dan UF
menyerah bila menemui hal yang 31b
menghambat.
Saya tidak bersemangat, bila guru 32b UF
yang mengajar tidak disukai.
Saya tetap optimis mencapai F
tujuan meski mengalami 25b
kegagalan.
Saya yakin akan mendapatkan F
nilai yang baik 26b
III ketika ada tugas.
Nilai ujian saya tidak akan UF
memuaskan seperti yang 21b
diharapkan.
Saya ragu akan mendapat nilai UF
22b
baik pada tugas mandiri.
Saya berusaha menjadi siswa F
teladan dalam kelas meski banyak 27b
yang mencibir.
Jika saya bekerja keras, pasti akan F
28b
berhasil.
IV Saya bimbang bila ada UF
kesempatan untuk bertanya,
23b
karena khawatir pertanyaanya
tidak bagus.
Usaha seperti apapun tetap sulit UF
24b
untuk mecapai tujuan.
Konformitas Teman Sebaya
No Favorable/
No Aspek- Aspek Aitem
Aitem Unfavorable
Saya mengikuti kegiatan
kepanitiaan yang teman-teman 1 F
ikuti.
Membeli kaos kelas karena
2 F
teman-teman juga membelinya.
Ikut kemanapun teman-teman
mengajak pergi, agar di lain 3 F
waktu saya tetap diajak.
Ikut membantu teman yang
sedang kesulitan bersama teman- 4 F
teman.
Saya merasa dekat dengan
Kekompakan teman-teman ketika ikut 5 F
1 mengobrol dengan mereka.
Saya menghindari perilaku yang
16 F
teman-teman tidak suka.
Saya berusaha tampil sesuai
dengan yang teman-teman 17 F
inginkan.
Saya mengikuti kegiata1n yang
18 F
diikuti oleh teman-teman.
Saya senang mengikuti
ekstrakurikuler yang sama 19 F
dengan teman-teman.
Saya merasa akrab ketika
20 F
bersama dengan teman-teman.
Saya lebih nyaman saat
melakukan kegiatan bersama 6 F
dengan teman-teman.
Saya gelisah ketika melakukan
7 F
suatu tanpa ada teman-teman.
Saat ragu saya akan
menyamakan pendapat dengan 8 F
teman-teman
Saya mengikuti pendapat teman-
9 F
teman saat tidak ada ide.
Saya percaya dengan keputusan
yang diambil teman-teman
10 F
adalah yang terbaik untuk
kelompok.
Saya menyetujui keputusan
teman-teman meskipun saya 21 F
berbeda pendapat.
Saya mengabaikan pendapat
pribadi demi kepentingan 22 F
kelompok.
Saya menerima pendapat teman-
teman yang lebih banyak 23 F
disetujui.
Mengenakan pakaian yang sama 24 F
dengan teman-teman sesuai
dengan keputusan kelompok.
Saya melakukan kegiatan yang
25 F
sudah ditentukan teman-teman.
Saya menyetujui keputusan
teman-teman, karena bujukan 11 F
mereka.
Saya mengikuti aturan yang
dibuat oleh teman-teman agar 12 F
tidak dijauhi.
Saya memberi jawaban ujian
agar tidak 13 F
disindir teman.
Saya menuruti permintaan
teman-teman agar tetap menjadi 14 F
bagian dari kelompok
Saya mengikuti arahan dari
teman-teman yang aktif di kelas 15 F
atau organisasi.
3 Ketaatan
Saya akan memenuhi permintaan
teman teman asalkan mereka 26 F
senang.
Saya pulang terlambat untuk
menemani teman-teman yang 27 F
masih mengerjakan tugas.
Meskipun sedang lelah, saya
membantu teman mengerjakan 28 F
tugasnya.
Ikut menonton film yang teman-
teman suka 29 F
meskipun bukan selera saya.
Saya berusaha ikut berkumpul
dengan teman 30 F
teman meski sedang sibuk.

Stres Akademik

No Aitem No Favorable/
Aspek aitem unfavorable
1 Kognitif Saya mengerjakan hal lain ketika 10 F
sedang belajar.
Saya berpikir tidak mampu 11
F
mengerjakan tugas.
Saya sulit berkonsentrasi ketika 16
F
mengerjakan tugas
Saya sulit berpikir bahkan ketika 19
F
suasana kelas tenang
Saya berpikir bahwa saya anak yang 26
F
kurang pintar.
Ketika saya memiliki tugas yang 33
banyak saya bingung harus F
mendahulukan yang mana.
Saya takut gagal mempertahankan 38 F
prestasi yang sudah dicapai.
Saya tetap teliti mengerjakan ujian U
2
ketika waktu hampir habis
Ketika mengerjakan tugas saya tidak 8 U
berusaha mengerjakan hal lain
Saya selalu fokus ketika 9 U
mengerjakan tugas
Saya mampu mempertahankan 15 U
prestasi yang saya capai
Saya memiliki kemampuan yang 34 U
bisa mendukung pendidikan sya
Saya yakin bisa mengerjakan tugas 43 U
sesui target
Saya memperhatikan guru saat 50 U
belajar
Saya merasa ragu ketika 1 F
mengerjakan tugas.
Saya merasa cemas mengenai hasil 3
F
ujian.
Saya frustasi ketika memikirkan 6
banyaknya tugas yang belum F
terselesaikan
Saya frustasi ketika memikirkan 25
banyaknya tugas yang belum F
terselesaikan
Saya marah melihat begitu 31
banyaknya tugas yang perlu saya F
kerjakan
Saya pesimis ketika mengerjakan 40
F
tugas.
Saya merasa tidak bisa menyerap 46
Afektif F
mata pelajaran dengan baik
Saya optimis tugas saya akan selesai U
21,
tepat waktu
saya merasa bersemangat saat 23 U
mendapat tugas yang lebih sulit dari
biasanya
Saya sangat bersemangat ketika 27 U
pelajaran dimulai
Saya merasa nyaman ketika 30 U
mengerjakan tugas
Saya merasa percaya diri ketika 39 U
menjawab pertanyaan guru
Saya merasa percaya diri untuk 44 U
mengemukakan pendapat di depan
kelas
Saya merasa senang ketika diberikan 47 U
tugas oleh guru
3 Fisiologis Saya sering sakit perut ketika akan 18, F
mengerjakan ujian.
Saya mimpi buruk dan tidur tidak 20
F
nyenyak.
Belakangan saya sering sakit kepala. 41 F
Saya mudah mengantuk ketika 48 F
pelajaran.
Nafsu makan saya menurun saat 49
menghadapi hari-hari menjelang F
ujian.
Tubuh saya tetap bugar ketika U
banyak tugas yang harus saya 22
kerjakan
Saya tetap meras segar setelah 24 U
seharian sekolah
Saya tetap tidur nyenyak ketika 28 U
banyak tugas
Saya tetap sehat walaupun banyak 29 U
kegiatan di sekolah
Saya tetap memiliki nafsu makan 45 U
yang baik ketika akan mengahadapi
ujian.
Perilaku Saya tidak suka jika ada tugas yang
mengharuskan saya berkelompok 4 F
dengan orang lain.
Saya pernah kabur dari sekolah. 5 F
Saya sering menunda mengerjakan 14
F
tugas.
Saya lebih sering menyendiri ketika 32
F
menjelang ujian.
Saya menyalahkan teman 35
sekelompok jika tugas yang dibuat F
kurang memuaskan.
Saya merasa percaya diri untuk 42
mengemukakan pendapat di depan F
kelas
Walaupun banyak tugas dan kegiatan U
sekolah, saya tetap bergaul dengam 7
teman-teman saya
Walaupun banyak tugas dan kegiatan 12 U
sekolah, saya tetap bergaul dengam
teman-teman saya
Saya lebih senang mengerjakan 13 U
tugas secara berkelompok
Saya selalu hadir disetiap mata 17 U
pelajaran
Saya percaya dengan kinerja teman 36 U
sekelompok saya

B. Kunci Skoring Skala (favorable atau unfavorable)

Kategori Respon Nilai Skala Nilai Skala


Favorabel Unfavorabel
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

C. Format Skala Siap Uji Coba


Skala I
No. Pernyataan SS S TS STS

1. Ketika kesulitan menjawab soal ujian,


Saya bertanya pada teman
2. Saya menanyakan jawaban soal ujian pada
teman melalui obrolan daring.
3. Saya menggunakan kode seperti jari, atau
gerakan bibir untuk meminta jawaban saat
ujian berlangsung.
4. Saya meminta teman menuliskan jawaban
Soal ujian di kertas kecil.
5. Sengaja melihat lembar jawab ujian milik
teman untuk menjawab soal.
6. Menyalin jawaban soal ujian yang dikirim
teman melalui obrolan daring.
7. Menyalin jawaban dari sobekan kertas berisi
jawaban soal ujian yang saya dapatkan dari
teman.
8. Menjawab soal ujian dari kode/isyarat jari
Atau bibir yang diberikan oleh teman.

9. Saya tidak balik bertanya meski teman


meminta jawaban soal.
10. Memotret jawaban soal ujian saya untuk
dikirim kepada teman yang bertanya.

11. Saya memperlihatkan lembar jawab saat ada


teman yang meminta.
12. Menawarkan jawaban pada teman yang tampak
belum selesai menjawab soal.
13. Tidak keberatan jika ada yang menyalin
jawaban ujian saya.
14. Sengaja memposisikan lembar jawab ujian
agar mudah dilihat oleh teman di dekat saya.
15. Mengizinkan teman menyalin jawaban saya
karena sulit mengabaikan teman yang bertanya.

16. Memperlihatkan lembar jawab ujian pada


teman tanpa diminta.
17. Saya membuat catatan materi pelajaran untuk
menjawab soal ujian.
18. Saya menuliskan materi pelajaran pada papan
alas kertas ujian untuk
19. Sebelum ujian, saya memotret materi pelajaran
untuk mengerjakan soal.
20. Saya mempersiapkan gawai berisi materi
pelajaran sebelum ujian untuk menjawab soal.

21. Menggunakan ringkasan materi pelajaran


untuk menjawab soal.
22. Saya membawa fotokopi perkecil materi
pelajaran untuk mengerjakan soal.
23. Saya membawa kisi-kisi materi ujian yang
sudah dikerjakan untuk menjawab soal ujian.

24. Saya mengerjakan soal ujian menggunakan


gawai berisi materi pelajaran.

25. Saya membuka buku pelajaran untuk


menjawab soal ujian ketika pengawas keluar
kelas.
26. Saya melihat catatan materi pelajaran, saat guru
membagikan soal atau daftar hadir.

27. Saat pengawas sibuk, saya menggunakan


gawai untuk melihat materi pelajaran yang
saya potret.
28. Saya mencari jawaban soal ujian di internet,
saat guru tidak memperhatikan.

29. Mengganti jawaban yang sudah saya lihat dari


catatan materi pelajaran.
30. Saat meragukan jawaban soal ujian, saya
memastikannya dengan mencari di internet.

31. Mengganti jawaban yang berbeda dengan


lembar jawab milik teman.
32. Saya memanfaatkan jawaban soal ujian yang
dibagikan oleh teman di grup obrolan kelas.

Skala II-a

No. Pernyataan SS S TS STS


1. Saya mampu menyelesaikan tugas yang
menantang dan beresiko gagal.
2. Saya mampu menyelesaikan sendiri tugas-
tugas sekolah yang akan diberikan.

3. Saya berdiskusi dengan teman untuk


mengatasi hambatan dalam mengerjakan
tugas.
4. Saya tetap percaya diri meskipun tidak
menguasai materi untuk presentasi di depan
kelas.
5. Saya hanya mengerjakan soal yang mudah
ketika ujian, karena kurang menguasai
materi.
6. Saya merasa ragu dapat menguasai seluruh
materi pelajaran hingga ujian dilaksanakan.

7. Saya mengatur waktu belajar dengan buruk,


sehingga kesulitan ketika ujian berlangsung.

8. Saya merasa ragu bertanya dengan orang


Lain, ketika mengalami kesulitan
mengerjakan tugas.
9. Saya mampu mengerjakan soal-soal ujian
yang sulit, karena sudah memahaminya.

10. Saya memiliki keyakinan dapat menguasai


seluruh materi dengan baik hingga ujian
dilaksanakan.
11. Saya mampu memahami materi yang
disampaikan guru.
12. Saya mampu menjalin komunikasi dengan
guru atau teman untuk mendiskusikan tugas.

Skala II-b

No. Pernyataan SS S TS STS


1. Jika diberi kesempatan maju untuk presentasi,
saya tidak akan menyia-nyiakannya.
2. Saya mencoba hal-hal baru guna menambah
bekal kemampuan/keterampilan menghadapi
masa depan.
3. Saya mampu mengambil keputusan dengan
benar, ketika dihadapkan dengan beragam
pilihan yang sulit.
4. Saya berusaha mendapatkan nilai ujian yang
tinggi agar orang tua bangga.
5. Saya ragu-ragu akan mendapatkan nilai yang
baik di setiap mata pelajaran.
6. Saya puas dengan menjadi siswa yang memiliki
prestasi biasa saja.
7. Saya sudah merasa cukup dengan materi yang
telah diberikan guru, sehingga tidak perlu
membaca buku lagi.
8. Saya memilih untuk pulang daripada mengikuti
kegiatan di sekolah hingga larut sore.
9. Saya merasa mampu meraih banyak prestasi di
sekolah.
10. Saya yakin bisa menjadi siswa yang berprestasi
di sekolah.
11. Saya rutin membaca buku/materi pelajaran,
karena merasa yakin akan berguna.
12. Saya bersemangat mengikuti banyak kegiatan
positif di sekolah, karena yakin akan berguna
nantinya.
13. Saya merasa tidak yakin bila diminta maju
untuk melakukan presentasi
14. Saya enggan berpartisipasi dalam kegiatan
sekolah, karena sudah nyaman dengan kondisi
saat ini.
15. Saya bingung dan sulit menentukan keputusan,
bila menemui berbagai pilihan yang tidak
mudah.
16. Saya merasa tidak mudah untuk mendapatkan
nilai tinggi
17. Saya memiliki keyakinan untuk bertanya jika
ada kesempatan.
18. Saya yakin dapat menyelesaikan tugas tepat
waktu meski ada kesulitan.
19. Saya mampu mendapatkan nilai yang baik,
meskipun guru yang mengampu pelajaran tidak
disukai.
20. Saya tetap berusaha berangkat sekolah
meskipun sedang mengalami sakit ringan.
21. Nilai ujian saya tidak akan memuaskan seperti
yang diharapkan.
22. Saya ragu akan mendapat nilai baik pada tugas
mandiri.
23. Saya bimbang bila ada kesempatan untuk
bertanya, karena khawatir pertanyaanya tidak
bagus.
24. Usaha seperti apapun tetap sulit untuk mecapai
tujuan.
25. Saya tetap optimis mencapai tujuan meski
mengalami kegagalan.
26. Saya yakin akan mendapatkan nilai yang baik
ketika ada tugas.
27. Saya berusaha menjadi siswa teladan dalam
kelas meski banyak yang mencibir.
28. Jika saya bekerja keras, pasti akan berhasil.
Saya menjadikan sakit yang tidak parah sebagai
29.
alasan untuk tidak berangkat sekolah.
Saat kesulitan mengerjakan tugas saya ragu
30.
bisa menyelesaikannya sendiri.
Saya memilih mundur dan menyerah bila
31.
menemui hal yang menghambat.
Saya tidak bersemangat, bila guru yang
32.
mengajar tidak disukai
Skala III

No. Pernyataan SS S TS STS


1. Saya mengikuti kegiatan kepanitiaan yang
teman-teman ikuti.
2. Membeli kaos kelas karena teman-teman juga
membelinya.
3. Ikut kemanapun teman-teman mengajak pergi,
agar di lain waktu saya tetap diajak.
4. Ikut membantu teman yang sedang kesulitan
bersama teman-teman.
5. Saya merasa dekat dengan teman-teman ketika
ikut mengobrol dengan mereka.
6. Saya lebih nyaman saat melakukan kegiatan
bersama dengan teman-teman.
7. Saya gelisah ketika melakukan suatu tanpa ada
teman-teman.
8. Saat ragu saya akan menyamakan pendapat
dengan teman-teman
9. Saya mengikuti pendapat teman-teman saat
tidak ada ide.
10. Saya percaya dengan keputusan yang diambil
teman-teman adalah yang terbaik untuk
kelompok.
11. Saya menyetujui keputusan teman-teman,
karena bujukan mereka.
12. Saya mengikuti aturan yang dibuat oleh
teman-teman agar tidak dijauhi.
13. Saya memberi jawaban ujian agar tidak
disindir teman.
14. Saya menuruti permintaan teman-teman agar
tetap menjadi bagian dari kelompok

15. Saya mengikuti arahan dari teman-teman yang


aktif di kelas atau organisasi.
16. Saya menghindari perilaku yang teman-teman
tidak suka.
17. Saya berusaha tampil sesuai dengan yang
teman-teman inginkan.
18. Saya mengikuti kegiata1n yang diikuti oleh
teman-teman.
19. Saya senang mengikuti ekstrakurikuler yang
sama dengan teman-teman.
20. Saya merasa akrab ketika bersama dengan
teman-teman.
21. Saya menyetujui keputusan teman-teman
meskipun saya berbeda pendapat.

22. Saya mengabaikan pendapat pribadi demi


kepentingan kelompok.
23. Saya menerima pendapat teman-teman yang
lebih banyak disetujui.
24. Mengenakan pakaian yang sama dengan
teman-teman sesuai dengan keputusan
kelompok.
25. Saya melakukan kegiatan yang sudah
ditentukan teman-teman.
26. Saya akan memenuhi permintaan teman-
teman asalkan mereka senang.
27. Saya pulang terlambat untuk menemani
teman-teman yang masih mengerjakan tugas.

28. Meskipun sedang lelah, saya membantu teman


mengerjakan tugasnya.
29. Ikut menonton film yang teman-teman suka
meskipun bukan selera saya.
30. Saya berusaha ikut berkumpul dengan teman-
teman meski sedang sibuk.

Skala IV
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa ragu ketika mengerjakan tugas.
2 Saya tetap teliti mengerjakan ujian ketika waktu
hampir habis
3 Saya merasa cemas mengenai hasil ujian.
4 Saya tidak suka jika ada tugas yang
mengharuskan saya berkelompok dengan orang
lain.
5 Saya pernah kabur dari sekolah.
6 Saya merasa cemas ketika banyak tugas yang
diberikan guru.
7 Walaupun banyak tugas dan kegiatan sekolah,
saya tetap bergaul dengam teman-teman saya
8 Ketika mengerjakan tugas saya tidak berusaha
mengerjakan hal lain
9 Saya selalu fokus ketika mengerjakan tugas
10 Saya mengerjakan hal lain ketika sedang belajar.
11 Saya berpikir tidak mampu mengerjakan tugas.
12 Saya lebih senang mengerjakan tugas secara
berkelompok
13 Saya selalu hadir disetiap mata pelajaran
14 Saya sering menunda mengerjakan tugas.
15 Saya mampu mempertahankan prestasi yang saya
capai
16 Saya sulit berkonsentrasi ketika mengerjakan
tugas.
17 Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu
18 Saya sering sakit perut ketika akan mengerjakan
ujian.
19 Saya sulit berpikir bahkan ketika suasana kelas
tenang.
20 Saya mimpi buruk dan tidur tidak nyenyak.
21 Saya optimis tugas saya akan selesai tepat waktu
22 Tubuh saya tetap bugar ketika banyak tugas yang
harus saya kerjakan
23 saya merasa bersemangat saat mendapat tugas
yang lebih sulit dari biasanya
24 Saya tetap meras segar setelah seharian sekolah
25 Saya frustasi ketika memikirkan banyaknya tugas
yang belum terselesaikan.
26 Saya berpikir bahwa saya anak yang kurang
pintar.
27 Saya sangat bersemangat ketika pelajaran dimulai
28 Saya tetap tidur nyenyak ketika banyak tugas
29 Saya tetap sehat walaupun banyak kegiatan di
sekolah
30 Saya merasa nyaman ketika mengerjakan tugas.
31 Saya marah melihat begitu banyaknya tugas yang
perlu saya kerjakan.
32 Saya lebih sering menyendiri ketika menjelang
ujian.
33 Ketika saya memiliki tugas yang banyak saya
bingung harus mendahulukan yang mana.
34 Saya memiliki kemampuan yang bisa mendukung
pendidikan sya
35 Saya menyalahkan teman sekelompok jika tugas
yang dibuat kurang memuaskan.
36 Saya percaya dengan kinerja teman sekelompok
saya
37 Ketika menjelang ujian biasanya saya belajar
bersama dengan teman-teman
38 Saya takut gagal mempertahankan prestasi yang
sudah dicapai.
39 Saya merasa percaya diri ketika menjawab
pertanyaan guru
40 Saya pesimis ketika mengerjakan tugas.
41 Belakangan saya sering sakit kepala.
42 Saya pernah bolos pelajaran.
43 Saya yakin bisa mengerjakan tugas sesui target
44 Saya merasa percaya diri untuk mengemukakan
pendapat di depan kelas
45 Saya tetap memiliki nafsu makan yang baik
ketika akan mengahadapi ujian.
46 Saya merasa tidak bisa menyerap mata pelajaran
dengan baik
47 Saya merasa senang ketika diberikan tugas oleh
guru
48 Saya mudah mengantuk ketika pelajaran.
49 Nafsu makan saya menurun saat menghadapi
hari-hari menjelang ujian.
50 Saya memperhatikan guru saat belajar
BAGIAN III
PELAKSANAAN UJI COBA

A. Subjek Uji Coba (Deskripsi Karakter dan Jumlah Subjek)

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak di teliti

(Suliyanto, 2009, h. 96).Populasi itu dapat berupa orang, benda, gejala, atau wilayah

yang ingin diketahui oleh peneliti (Danim, 2003, h. 119).Setiawan (2010, h. 88)

mengemukakan populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi sering disebut

juga universe merupakan sebagai keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti yang

ciri-ciri nya akan diduga atau ditaksir (Nasir, 2011). Populasi ialah sejumlah penduduk

atau individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama (Hadi, 2004).

Budiarto (2003) mengatakan bahwa studi populasi merupakan kumpulan dari

subjek studi, yaitu individu yang akan diukur ciri-cirinya sesuai dengan tujuan

penelitian. Studi populasi juga penting artinya menentukan cara pengambilan sampel

dan besarnya sampel.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Palu dengan

jumlah 128 siswa. Alasan peneliti memilih siswa SMA, karena menurut Aderman &

Murdock (2017) adanya perubahan sistem pengajaran, mata pelajaran yang didapat di

SMA lebih kompleks daripada SMP maupun SD, serta tuntutan prestasi semakin berat

dan kompetitif. Selain itu Desmita (2016) mengungkapkan bahwa tugas perkembangan

seorang siswa diharapkan mampu berperilaku sesuai dengan sistem nilai dan etika

lingkungannya yang berlaku.

Sampel dalam penelitian ini sejumlah 50 siswa atau 39,06% dari jumlah populasi

tersebut mengacu pada teori dari Silalahi (2009), yang mengungkapkan untuk populasi

kecil (kurang dari 1000) peneliti membutuhkan rasio sampel sebesar (minimal 30%).

Pengambilan sampel dengan cara klaster (cluster random sampling). Teknik mengacak

pada penelitian ini dengan cara mengundi 4 kertas berisi masing-masing kelas yang
telah dimasukkan dalam wadah kemudian dikocok dan diambil 2 kelas untuk dijadikan

sampel penelitian.

B. Pelaksanaa Uji Coba (Deskripsi Waktu, Tempat dan Cara Distribusi Skala)
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan yang meliputi

beberapa tahap perijinan, yaitu:

a. Permohonan surat ijin uji coba dari Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang ditujukan kepada Kepala

Sekolah SMA Negeri 4 Palu, tertanggal 8.

b. Memasukkan surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas

Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta kepada Kepala Sekolah SMA

Negeri 4 Palu, tertanggal 2020.

c. Pemberian jawaban ijin penelitian dari Kepala Sekolah

SMA Negeri 4 Palu kepada pemohon (peneliti) sebagai bukti tertulis bahwa

penelitian telah mendapatkan ijin resmi dari kepala sekolah SMA Negeri 4 Palu

agar dilaksanakan sebaik-baiknya, tertanggal 20 Desember 2018.

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 Palu, beralamat di Jalan Mokolembake no

1 Kec Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan adalah

pemberian skala kepada 48 orang siswa SMA Negeri 4 Palu, dari 48 orang subjek

tersebut terbagi dalam 24 orang putra dan 24 orang putri. Subjek juga terdiri dari siswa

kelas X SMA. Penyebaran kuisioner dilaksanakan pada tanggal 6 Januari dengan batas

waktu pengisian dan penarikan kembali skala selama 4 hari. Skala didistribusikan oleh

guru yang mengajar, selain itu guru juga menyampaikan administrasi pengisian skala

yang mana sebelumnya guru telah dibriefing oleh peneliti. Stelah pengisian skala

dikembalikan kepada peneliti melalui pengiriman.


BAGIAN IV
ANALISIS AITEM

A. Tabulasi Data Uji Coba


(terlampir)
B. Prosedur Seleksi Aitem
Uji coba dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2020 dengan metode penyebaran

kuesioner kepada sejumlah 48 orang siswa SMA Negeri 4 Palu, dari 48 orang subjek

tersebut terbagi dalam 24 orang putra dan 24 orang putri.

Setelah dilakukan uji beda aitem pada skala perilaku menyontek pada 48 subjek

terdapat 1 aitem yang gugur yaitu nomor 9. Koefisien reliabilitas alpha sebesar

0,964. Batasan daya beda aitem menggunakan batas kriteria 0,30. Jadi jumlah

aitem terdiri dari 31 aitem dengan koefisien daya beda bergerak dari 0,352 - 0,855.

Pada skala efikasi diri akademik pada 48 subjek terdapat 7 aitem yang gugur

yaitu nomor 3,6,13,15,22,23,46. Koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,931.

Batasan daya beda aitem menggunakan batas kriteria 0,25. Jadi jumlah aitem terdiri

dari 41 aitem dengan koefisien daya beda bergerak dari 0,256 – 0,676.

Pada skala skala konformitas terhadap teman sebaya pada 48 subjek terdapat 5

aitem yang gugur yaitu nomor 1,9,13,16,22. Koefisien reliabilitas alpha sebesar

0,886. Batasan daya beda aitem menggunakan batas kriteria 0,30. Jadi jumlah terdiri

dari 25 aitem dengan koefisien daya beda bergerak dari 0,312 – 0,745. Sedangkan

pada skala stres akadamik menunjukkan bahwa dari 50 butir aitem yang diuji

cobakan, terdapat 28 butir valid dan 22 butir lainnya dinyatakan gugur dan

dihilangkan, yaitu butir aitem nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 19, 21, 25, 26, 28,

29, 30, 40, 42, 45, 47, 49 dan 50. Berdasarkan data rentang reliabilitas dan uji daya

beda aitem dari skala stres akademik rentang validitas pada skala ini ialah 0,213 –

0,601. Batas kriteria 0,20 koefisien uji daya beda aitem, sehingga didapati komposisi

aitem sebanyak 28 aitem. Selanjutnya, dari aitem yang terpilih diperoleh koefisien
reliabilitas sebesar 0,872. Sehingga dapat disimpulkan bahwa skala stres akademik

tersebut valid dan reliabel. Sehingga layak digunakan dalam penelitiaan.

C. Indeks Daya Beda Aitem

Validitas Aitem Skala Perilaku Menyontek


No Aitem
No Aspek Aitem Valid Aitem tidak Indeks validitas
Valid
1 Independent- 17,18,19,20,21,22,23,24 - 0,57-0,88
opportunistic
2 25,26,27,28,29,30,31,32 - 0,58-0,85
Independent-
planned
3 Social-active 1,2,3,4,5,6,7,8 - 0,61-0,76
4 Social-passive 10,11,12,13,14,15,16 9 0,35-0,76
Total

Validitas Aitem Skala Efikasi Diri


No Aitem
No Aspek Aitem Valid Aitem tidak Indeks validitas
Valid
1 Tingkat 1a, 2a, 4a, 5a, 7a,8a, 9a, 3a, 6a, 13a, 0,25-0,55
Kesulitan 10a, 11a, 12a 14a, 16a, 15a
2 1b, 2b, 3b, 4b, 5b, 8b, 6b,7b 0,35-0,67
Luas Bidang 9b, 10b, 11b, 12b, 13b,
14b, 15b, 16b
3 17b, 18b, 19b, 20b, 21b, 30b 0,29-0,67
22b, 23b,24b, 25b, 26b,
Kekuatan 27b, 28b, 29b, 31b, 32b

Validitas Aitem Skala Konformitas Teman Sebaya


No Aitem
No Aspek Aitem Valid Aitem tidak Indeks validitas
Valid
1 Kekompakan 2,3,4,5,17,18,19,20 1, 16 0,31-0,74
2 Kesepakatan 6,7,8,10,21,23,24,25 9, 22 0,35-0,59
3 Ketaatan 11,12,14,15,26,27,28 13 0,39-0,57

Validitas Aitem Skala Stres Akademik


No Aitem
No Aspek Aitem Valid Aitem tidak Indeks
Valid validitas
1 11, 16, 33, 38, 15, 34, 10,19,26,8,9,50 0,3-0,58
Kognitif 43
2 Afektif 6,31,46, 23, 27, 39, 44 1,2,3,25,40,21,30 0,3-0,6
3 Fisiologis 18,20,41,22,24 49,28,29,45,48 0,35-0,53
4 Perilaku 5,14,32,35,17,36,37 4,42,7,12,13 0,25-0,41
D. Koefisien Reliabilitas Skala, Teknik Estimasi dan Validitas Skala

Perilaku menyontek
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.964 31

Efikasi diri
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.931 41

Konformitas Teman Sebaya


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.886 25

Stress Akademik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.872 28

E. Hasil Uji Asumsi dan Hasil Uji


Uji Normalitas
Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Perilaku menyontek 48 54.83 14.402 31 77

Efikasi diri 48 117.35 12.725 92 163

Konformitas teman sebaya 48 66.90 7.655 55 99

Stress akademik 48 65.62 11.487 40 91


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perilaku Konformitas Stress


menyontek Efikasi diri teman sebaya akademik

N 48 48 48 48

Normal Parametersa Mean 54.83 117.35 66.90 65.62

Std. Deviation 14.402 12.725 7.655 11.487

Most Extreme Absolute .170 .162 .148 .097


Differences
Positive .128 .162 .148 .091

Negative -.170 -.106 -.095 -.097

Kolmogorov-Smirnov Z 1.176 1.122 1.027 .670

Asymp. Sig. (2-tailed) .126 .161 .242 .760

a. Test distribution is Normal.

N Variabel K S-Z Sig (p) Keterangan


o
Y Perilaku Menyontek 1.176 0.126 Normal
X1 Efikasi diri 1.122 0.161 Normal
X2 Konformitas Teman 1.027 0.242 Normal
Sebaya
X3 Stress Akademik 0.670 0.760 Normal
Kesimpulan :

Metode pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu jika (Asymp.sig) lebih dari >
0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi (Asymp.sig) kurang dari < 0,05
maka data tidak berdistribusi normal.

Linieritas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku menyontek * Efikasi


48 100.0% 0 .0% 48 100.0%
diri
ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Perilaku menyontek * Between (Combined


4704.967 27 174.258 .691 .817
Efikasi diri Groups )

Linearity 1253.028 1 1253.028 4.969 .037

Deviation
from 3451.938 26 132.767 .526 .938
Linearity

Within Groups 5043.700 20 252.185

Total 9748.667 47

Variabel Keterangan
Linearit Sig (p)
y
Perilaku menyontek dengan efikasi 4.969 0,037 linier
diri

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku menyontek * Efikasi diri -.359 .129 .695 .483

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku menyontek *
48 100.0% 0 .0% 48 100.0%
Konformitas teman sebaya
ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Perilaku Between (Combined) 6438.867 19 338.888 2.867 .006


menyontek * Groups
Linearity 577.133 1 577.133 4.882 .035
Konformitas
Deviation
teman sebaya
from 5861.734 18 325.652 2.755 .008
Linearity

Within Groups 3309.800 28 118.207

Total 9748.667 47

Variabel Keterangan
Linearity Sig (p)
Perilaku menyontek dengan Konformitas 4.882 0,035 linier
teman sebay

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku menyontek *
-.243 .059 .813 .660
Konformitas teman sebaya

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku menyontek * Stress


48 100.0% 0 .0% 48 100.0%
akademik
ANOVA Table

Sum of
Squares df Mean Square F Sig.

Perilaku menyontek * Between (Combined) 4526.833 26 174.109 .700 .807


Stress akademik Groups
Linearity 226.442 1 226.442 .911 .351

Deviation from
4300.391 25 172.016 .692 .812
Linearity

Within Groups 5221.833 21 248.659

Total 9748.667 47

Variabel Keterangan
Linearity Sig
(p)
Perilaku menyontek dengan efikasi 0.911 0,351 Tidak linier
diri

Metode pengambilan keputusan untuk uji linieritas yaitu jika Signifikansi pada Linierity
lebih dari > 0,05 maka hubungan antara dua variabel tidak linier, dan jika Signifikansi
pada Linierity kurang dari < 0,05 maka hubungan antara dua variabel dinyatakan linier.

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku menyontek * Stress


.152 .023 .681 .464
akademik

Hasil Uji Hipotesis


Regression
Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Stres Akademik,
Efikasi Diri,
Konformitas . Enter
Terhadap
Teman Sebayab

a. Dependent Variable: Perilaku Menyontek

b. All requested variables entered.

Kesimpulan:

Berdasarkan data di atas nilai R = 0,435 yang artinya bahwa korelasi antara variabel X1,
X2 dan X3 secara bersamaan dengan Y adalah 0,435.

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,435a ,189 ,134 13,403 1,035

a. Predictors: (Constant), Stres Akademik, Efikasi Diri, Konformitas Terhadap Teman


Sebaya

b. Dependent Variable: Perilaku Menyontek

Kesimpulan:

Data di atas menunjukkan nilai F sebesar 0.025 (p<0.05) maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis diterima, artinya variable efikasi diri, konformitas teman sebaya
dan stress akademik berhubungan atau berpengaruh signifikan scarsa bersama-
sama terhadap perilaku menyontek.

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1844,068 3 614,689 3,422 ,025b

Residual 7904,599 44 179,650

Total 9748,667 47

a. Dependent Variable: Perilaku Menyontek

b. Predictors: (Constant), Stres Akademik, Efikasi Diri, Konformitas Terhadap Teman Sebaya
Multikolinieritas
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T

1 (Constant) 95,366 21,060 4,528

Efikasi Diri -,360 ,182 -,318 -1,974

Konformitas Terhadap
-,284 ,315 -,151 -,900
Teman Sebaya

Stres Akademik ,316 ,179 ,252 1,760

Coefficientsa

Model Sig.

(Constant) ,000

Efikasi Diri ,055


1
Konformitas Terhadap Teman Sebaya ,373

Stres Akademik ,085

a. Dependent Variable: Perilaku Menyontek

Kesimpulan

Data di atas menunjukkan bahwa nilai sig untuk beban kerja adalah sebesar 0.055
(p>0.05) maka tidak ada hubungan multikoliniaritas perilaku menyontek dengan efikasi
diri, dan nilai sig untuk perilaku menyontek dengan konformitas teman sebaya sebesar
0.373 (p>0.05) maka tidak ada hubungan multikoliniaritas serta untuk sig perilaku
menyontek dengan stress akademik sebesar 0.085 (p>0.05) maka tidak ada hubungan
multikoliniaritas antara perilaku menyontek dengan stress akademik.

Casewise Diagnosticsa
Perilaku
Case Number Std. Residual Menyontek Predicted Value Residual

1 -1,602 39 60,48 -21,478

2 -,620 45 53,31 -8,311

3 -1,658 31 53,23 -22,226

4 ,147 62 60,03 1,975

5 -1,780 33 56,86 -23,858

6 -,764 38 48,24 -10,239

7 -,481 32 38,44 -6,444

8 -,785 42 52,53 -10,527

9 -1,290 31 48,29 -17,291

10 -1,876 31 56,15 -25,146

11 -,345 59 63,62 -4,619

12 -1,075 42 56,41 -14,413

13 ,068 63 62,09 ,907

14 -1,184 36 51,87 -15,873

15 1,015 58 44,40 13,602

16 ,188 58 55,48 2,523

17 -,647 32 40,67 -8,667

18 ,358 62 57,20 4,796

19 ,368 62 57,07 4,928

20 ,239 64 60,80 3,198

21 ,749 62 51,96 10,039

22 -1,480 37 56,83 -19,831

23 -,660 44 52,84 -8,843

24 ,435 63 57,16 5,836

25 ,322 65 60,68 4,317

26 1,381 68 49,50 18,504

27 1,322 77 59,28 17,717

28 1,369 77 58,66 18,344

29 -,593 45 52,95 -7,946

30 -,259 45 48,48 -3,477


31 ,098 53 51,69 1,311

32 -,590 51 58,91 -7,914

33 ,046 65 64,38 ,619

34 ,211 65 62,17 2,829

35 ,630 67 58,55 8,448

36 -1,447 41 60,39 -19,393

37 -,509 56 62,82 -6,818

38 ,869 67 55,35 11,651

39 1,419 75 55,98 19,019

40 1,032 65 51,17 13,827

41 ,848 65 53,64 11,360

42 1,550 74 53,23 20,769

43 1,248 73 56,28 16,723

44 1,024 71 57,27 13,731

45 ,823 72 60,97 11,033

46 ,619 43 34,70 8,299

47 ,590 61 53,09 7,914

48 ,678 65 55,91 9,092

a. Dependent Variable: Perilaku Menyontek

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 34,70 64,38 54,83 6,264 48

Std. Predicted Value -3,214 1,524 ,000 1,000 48

Standard Error of Predicted


2,033 8,434 3,644 1,314 48
Value

Adjusted Predicted Value 30,97 64,32 54,88 6,281 48

Residual -25,146 20,769 ,000 12,969 48

Std. Residual -1,876 1,550 ,000 ,968 48

Stud. Residual -1,927 1,620 -,001 1,004 48

Deleted Residual -26,517 22,696 -,045 13,996 48

Stud. Deleted Residual -1,990 1,651 -,005 1,015 48


Mahal. Distance ,102 17,632 2,938 3,299 48

Cook's Distance ,000 ,113 ,020 ,024 48

Centered Leverage Value ,002 ,375 ,063 ,070 48

a. Dependent Variable: Perilaku Menyontek

F. Hasil Analisis Aitem

Perilaku Menyontek

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

item1 55.06 196.528 .695 .960


item2 55.31 200.602 .603 .960
item3 55.15 196.936 .642 .960
item4 55.50 197.404 .764 .959
item5 55.46 200.934 .615 .960
item6 55.48 198.893 .688 .960
item7 55.35 197.383 .758 .959
item8 55.10 196.010 .688 .960
item9 54.83 207.418 .165 .964
item10 55.65 199.127 .760 .959
item11 55.25 198.574 .656 .960
item12 55.42 198.291 .646 .960
item13 55.44 203.400 .404 .962
item14 55.42 199.865 .624 .960
item15 55.25 204.447 .352 .962
item16 55.54 200.637 .643 .960
iten17 55.33 197.674 .607 .960
item18 55.52 199.914 .618 .960
item19 55.42 200.801 .572 .960
item20 55.21 198.764 .590 .960
item21 55.13 196.282 .713 .959
item22 55.69 199.879 .711 .960
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item23 55.48 195.404 .885 .958
item24 55.50 197.872 .779 .959
item25 55.75 202.447 .648 .960
item26 55.60 200.202 .750 .959
item27 55.56 197.017 .856 .959
item28 55.46 194.211 .838 .958
item29 55.42 196.333 .781 .959
item30 55.46 197.105 .758 .959
item31 55.48 201.957 .583 .960
item32 55.60 200.585 .632 .960
Efikasi Diri
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

item1 133.85 168.553 .457 .918


item2 133.81 170.326 .279 .919
item3 133.33 170.567 .224 .919
item4 133.77 167.074 .422 .918
item5 134.29 166.807 .403 .918
item6 134.10 170.478 .194 .920
item7 134.06 166.613 .331 .919
item8 133.96 167.998 .310 .919
item9 133.85 168.468 .322 .919
item10 133.63 164.793 .541 .916
item11 133.58 167.099 .544 .917
item12 133.58 165.695 .555 .917
item13 133.98 172.234 .082 .921
item14 134.54 169.317 .256 .919
item15 134.17 176.014 -.160 .923
item16 133.69 168.475 .281 .919
iten17 133.46 163.871 .670 .915
item18 133.40 167.053 .532 .917
item19 133.67 166.014 .578 .916
item20 133.17 167.121 .491 .917
item21 133.88 161.941 .561 .916
item22 133.79 169.998 .193 .920
item23 133.67 170.057 .222 .919
item24 133.63 164.069 .588 .916
item25 .915
134.04 162.126 .647
item26 .917
133.46 166.041 .515
item27 .916
133.71 164.339 .544
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

item28 133.56 165.485 .552 .917


item29 133.81 165.134 .611 .916
item30 133.88 163.814 .556 .916
item31 134.35 167.425 .356 .918
item32 134.33 167.291 .382 .918
item33 133.69 164.900 .593 .916
item34 133.63 166.239 .478 .917
item35 133.75 165.426 .547 .917
item36 133.60 163.308 .658 .915
item37 133.77 167.202 .445 .917
item38 134.02 164.574 .458 .917
item39 134.02 164.574 .564 .916
item40 133.79 167.062 .366 .918
item41 133.50 167.617 .519 .917
item42 133.63 166.410 .676 .916
item43 133.58 166.461 .543 .917
item44 133.21 166.849 .442 .917
item45 133.56 167.017 .291 .920
item46 134.06 172.996 .024 .921
item47 133.52 166.680 .414 .918
item48 134.04 161.232 .590 .916
Konformitas Teman Sebaya
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted

item1 77.21 66.764 .108 .878


item2 76.79 63.360 .399 .871
item3 77.19 64.198 .367 .871
item4 76.25 65.638 .348 .872
item5 76.38 65.133 .423 .870
item6 76.33 65.461 .387 .871
item7 77.17 63.504 .408 .870
item8 76.92 63.270 .466 .869
item9 76.56 65.443 .261 .874
item10 76.50 64.894 .359 .871
item11 77.08 61.993 .573 .866
item12 77.35 63.383 .409 .870
item13 77.58 67.738 .032 .877
item14 77.48 64.170 .468 .869
item15 76.50 63.489 .531 .868
item16 76.85 66.425 .113 .879
iten17 77.21 59.956 .745 .861
item18 76.98 62.234 .540 .867
item19 76.60 64.797 .312 .873
item20 76.42 65.695 .332 .872
item21 76.54 62.977 .599 .866
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
item22 76.60 65.521 .237 .874
item23 76.35 64.787 .517 .869
item24 76.77 61.542 .463 .869
item25 76.62 64.495 .427 .870
item26 77.06 64.187 .399 .871
item27 76.92 61.227 .555 .866
item28 76.73 62.925 .484 .868
item29 77.08 62.546 .516 .868
item30 76.85 62.766 .497 .868

Stres Akademik

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

Y1 112.37 223.287 .245 .858

Y2 112.15 221.892 .239 .858

Y3 111.78 222.206 .199 .859

Y4 112.72 223.901 .175 .859

Y5 111.85 219.113 .269 .858

Y6 111.97 218.677 .372 .856

Y7 113.32 227.881 .013 .861

Y8 111.95 222.252 .211 .859

Y9 112.30 222.586 .223 .858

Y10 111.95 220.658 .321 .857

Y11 112.90 216.498 .476 .854

Y12 112.72 230.206 -.102 .864

Y13 112.17 228.650 -.041 .863


Y14 112.07 218.267 .393 .855

Y15 112.20 216.468 .500 .854

Y16 112.38 212.986 .585 .852

Y17 112.00 217.898 .414 .855

Y18 112.68 214.017 .465 .854

Y19 112.87 220.762 .279 .857

Y20 112.67 220.904 .254 .858

Y21 112.78 222.444 .266 .858

Y22 112.13 212.863 .539 .852

Y23 111.60 211.769 .601 .851

Y24 111.75 215.106 .518 .853

Y25 111.98 221.847 .224 .858

Y26 112.35 223.723 .154 .860

Y27 112.13 217.677 .443 .855

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

Y28 112.28 231.020 -.119 .866

Y29 112.37 215.999 .416 .855

Y30 112.28 221.495 .300 .857

Y31 112.30 214.586 .518 .853

Y32 112.72 217.257 .351 .856

Y33 112.08 217.061 .420 .855

Y34 112.62 221.223 .306 .857

Y35 113.08 220.959 .287 .857

Y36 112.82 220.762 .286 .857

Y37 112.55 220.591 .250 .858

Y38 112.08 213.603 .480 .853

Y39 112.48 213.644 .570 .852

Y40 112.50 225.305 .094 .861

Y41 112.27 216.165 .392 .855

Y42 111.58 220.959 .242 .858

Y43 112.60 218.108 .417 .855


Y44 112.30 214.790 .454 .854

Y45 112.93 222.029 .235 .858

Y46 112.43 219.402 .362 .856

Y47 111.77 221.097 .250 .858

Y48 111.83 221.090 .213 .859

Y49 112.82 222.796 .164 .860

Y50 112.60 221.769 .248 .858


G. Kategori Hasil Temuan dari Variabel yang diukur

Azwar (2015) mengungkapkan bahwa tujuan kategorisasi adalah untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Kategorisasi skor subjek

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Kategorisasi skala perilaku menyontek (N=48)

N Pedoman Skor Kategor N Persentase


o1. X > (µ +1 ơ) X ≥ 97 iTinggi 0 (%)
0%
2. (µ - 1ơ) X < (µ +1 ơ 61 ≤ X < Sedang 1 22%
3 )X ≤ (µ - 1ơ) 97
X ≤ 61 Rendah 13 78%
Tota l 95 100%
Keterangan: 0
µ : Rerata hipotetik
ơ : Standar Deviasi Hipotetik
X : Skor subjek
N : Jumlah Subjek

Berdasarkan hasil kategorisasi skor perilaku menyontek menunjukkan

bahwa tidak ada siswa yang tingkat perilaku menyontek dalam kategori tinggi, 11

siswa (22%) memiliki tingkat perilaku menyontek dalam kategori sedang, 37 siswa

(78%) memiliki tingkat perilaku menyontek dalam kategori rendah, sehingga dapat

disimpulkan pada penelitian ini sebagian besar siswa memiliki tingkat perilaku

menyontek dalam kategori rendah.

Kategorisasi skala efikasi diri (N=48)

N Pedoman Skor Kategor N Persentase


o1. X > (µ +1 ơ) X ≥ 123 iTinggi 1 (%)
38%
2. (µ - 1ơ) X < (µ +1 ơ 82 ≤ X < Sedang 93 62%
3 )X ≤ (µ - 1ơ) 123
X ≤ 82 Rendah 10 0%
Total 5 100%
0
Keterangan:
µ : Rerata hipotetik
ơ : Standar Deviasi Hipotetik
X : Skor subjek
N : Jumlah Subjek
Berdasarkan hasil kategorisasi skor efikasi diri menunjukkan bahwa 17 siswa

(38%) memiliki tingkat efikasi diri dalam kategori tinggi, 31 siswa (62%)

memiliki efikasi diri dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa yang memiliki

tingkat efikasi diri dalam kategori rendah, sehingga dapat disimpulkan pada

penelitian ini sebagian besar siswa memiliki tingkat efikasi diri dalam kategori

sedang.

Kategorisasi skala konformitas terhadap teman sebaya (N=50)

N Pedoman Skor Kategor N Persentase


o1. X > (µ +1 ơ) X ≥ 75 iTinggi 1 (%)
2%
2. (µ - 1ơ) X < (µ +1 ơ 50 ≤ X < Sedang 4 98%
3 )X ≤ (µ - 1ơ) 75
X ≤ 50 Rendah 90 0%
Tota l 5 100%
Keterangan: 0
µ : Rerata hipotetik
ơ : Standar Deviasi Hipotetik
X : Skor subjek
N : Jumlah Subjek

Berdasarkan hasil kategorisasi skor konformitas terhadap teman sebaya

menunjukkan bahwa 1 siswa (2%) memiliki konformitas terhadap teman sebaya dalam

kategori tinggi, 49 siswa (98%) memiliki konformitas terhadap teman sebaya dalam

kategori sedang, dan tidak ada siswa yang memiliki tingkat konformitas terhadap

teman sebaya dalam kategori rendah, sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini

sebagian besar siswa memiliki tingkat konformitas terhadap teman sebaya dalam

kategori sedang.
No. Norma Interval Skor Kategori Frekuensi Presentase
1. X ≥ (μ + 1.σ) X ≥ 84 Tinggi 0 0%
2. (μ – 1.σ) ≤ X 56 ≤ X Sedang 50 83, 3%
< ≤ 84
(μ + 1.σ)
3. X < (μ – 1.σ) X < 62 Rendah 10 16,7%
Total 100 100%
Kategorisasi Stres Akademik

Keterangan :
X : Skor Subjek
μ : Rerata Hipotetik
σ : Standar Deviasi
Berdasarkan hasil kategorisasi data stres akademik, diketahui bahwa siswa memiliki

stres akademik kategori sedang dengan jumlah 38 santri (83,3%). Sisanya, 10 santri

(16,7%) dalam kategori rendah dan tidak ada subjek (0%) dengan kategori tinggi. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat stres

akademik dengan kategori sedang.


BAGIAN V
LAMPIRAN
A. Blue Print Akhir
Tabel 1
Blue Print Skala Perilaku Menyontek Setelah Uji Coba

Nomor Aitem
No. Aspek Favorable Jumlah
Independent-
1. opportunistic 17,18,19,20,21,22,23,24 8
Independent-
8
2. planned 25,26,27,28,29,30,31,32
3. Social-active 1,2,3,4,5,6,7,8 8
4. Social-passive 10,11,12,13,14,15,16 7
Jumlah 31

Tabel 2
Blue Print Skala Efikasi Diri Setelah Uji Coba

Nomor Aitem
No. Dimensi Aspek Jumlah
Favorable Unfavorable
I 1a,2a 14a 3
II 4a 16a 2
Tingkat Kesulitan
1. (magnitude) III 9a,10a 5a 3
IV 11a,12a 7a,8a 4
I 1b,2b 13b,14b 4
Luas Bidang Perilaku II 3b,4b 15b,16b 4
2. (generality) III 9b,10b 5b 3
IV 11b,12b 8b 3
I 17b,18b 29b 3
Kekuatan II 19b,20b 31b,32b 4
3.
(strength) III 25b,26b 21b,22b 4
IV 27b,28b 23b,24b 4
Jumlah 41
Keterangan:
J: kemampuan diri dalam menghadapi situasi yang tidak menentu yang
mengandung kekaburan, tidak dapat diramalkan dan penuh tekanan
JJ: kemampuan menumbuhkan motivasi, kemampuan kognitif, dan melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil
III: kemampuan mencapai target yang telah di tetapkan
IV: kemampuan dalam mengatasi masalah dan tantangan yang muncul
Tabel 3
Blue Print Skala Konformitas terhadap Teman Sebaya
Setelah Uji Coba
Nomor Aitem
No. Aspek Jumlah
Favorable
1. Kekompakan 2,3,4,5,17,18,19,20 8
2. Kesepakatan 6,7,8,10,21,23,24,25 8
3. Ketaatan 11,12,14,15,26,27,28,2
9
9,30
Jumlah 25

Tabel 4.
Blue Print Skala Stres Akademik sebelum Uji Coba.

Nomor Aitem
Aspek Jumlah
Favorable unfavorable

Kognitif 11, 16, 33, 38 2, 15, 34, 43 8


Afektif 6, 31, 46, 23, 27, 39, 44 7
Fisiologis 18, 20, 41, 48, 22, 24, 6
Perilaku 5, 14, 32, 35 17, 36, 37 7

Jumlah 28

B. Skala Penelitian Sesuai Blue Print

A. Petunjuk
SKALA I
Kriteria jawaban yang tersedia adalah:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai

SKALA I
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Ketika kesulitan menjawab soal ujian, saya
bertanya pada teman
2. Saya menanyakan jawaban soal ujian pada
teman melalui obrolan daring.
3. Saya menggunakan kode seperti jari, atau
gerakan bibir untuk meminta jawaban saat
ujian berlangsung.
4. Saya meminta teman menuliskan jawaban soal
ujian di kertas kecil.
5. Sengaja melihat lembar jawab ujian milik
teman untuk menjawab soal.
6. Menyalin jawaban soal ujian yang dikirim
teman melalui obrolan daring.
7. Menyalin jawaban dari sobekan kertas berisi
jawaban soal ujian yang saya dapatkan dari
teman.
8. Menjawab soal ujian dari kode/isyarat jari atau
bibir yang diberikan oleh teman.
9. Memotret jawaban soal ujian saya untuk
dikirim kepada teman yang bertanya.
10. Saya memperlihatkan lembar jawab saat ada
teman yang meminta.
11. Menawarkan jawaban pada teman yang
tampak belum selesai menjawab soal.
12. Tidak keberatan jika ada yang menyalin
jawaban ujian saya.
13. Sengaja memposisikan lembar jawab ujian
agar mudah dilihat oleh teman di dekat saya.

14. Mengizinkan teman menyalin jawaban saya


karena sulit mengabaikan teman
yang bertanya.
15. Memperlihatkan lembar jawab ujian pada
teman tanpa diminta.

16. Saya membuat catatan materi pelajaran untuk


menjawab soal ujian.

17. Saya menuliskan materi pelajaran pada papan


alas kertas ujian untuk

18. Sebelum ujian, saya memotret materi pelajaran


untuk mengerjakan soal.

19. Saya mempersiapkan gawai berisi materi


pelajaran sebelum ujian untuk menjawab soal.

20. Menggunakan ringkasan materi


pelajaran
untuk menjawab soal.
21. Saya membawa fotokopi perkecil
materi
pelajaran untuk mengerjakan soal.
22. Saya membawa kisi-kisi materi ujian yang
sudah dikerjakan untuk menjawab soal ujian.

23. Saya mengerjakan soal ujian menggunakan


gawai berisi materi pelajaran.

24. Saya membuka buku pelajaran


untuk
menjawab soal ujian ketika pengawas keluar
25. kelas. melihat catatan materi pelajaran, saat
Saya
guru membagikan soal atau daftar hadir.

26. Saat pengawas sibuk, saya menggunakan


gawai untuk melihat materi pelajaran yang
saya potret.
27. Saya mencari jawaban soal ujian di internet,
saat guru tidak memperhatikan.

28. Mengganti jawaban yang sudah saya lihat dari


catatan materi pelajaran.

29. Saat meragukan jawaban soal ujian, saya


memastikannya dengan mencari di internet.

30. Mengganti jawaban yang berbeda dengan


lembar jawab milik teman.

31. Saya memanfaatkan jawaban soal ujian yang


dibagikan oleh teman di grup obrolan kelas.

Mohon periksa kembali agar tidak ada nomor yang terlewatkan

B. Petunjuk

SKALA II-a
Kriteria jawaban yang tersedia adalah:
SM : Sangat Mampu
M : Mampu
TM : Tidak Mampu
STM : Sangat Tidak Mampu
SKALA II-a
No. Pernyataan SM M TM STM
1. Saya mampu menyelesaikan tugas yang
menantang dan beresiko gagal.
2. Saya mampu menyelesaikan sendiri
tugas-tugas sekolah yang akan diberikan.
3. Saya tetap percaya diri meskipun tidak
menguasai materi untuk presentasi di
depan kelas.
4. Saya hanya mengerjakan soal yang
mudah ketika ujian, karena kurang
menguasai materi.
5. Saya mengatur waktu belajar dengan
buruk, sehingga kesulitan ketika ujian
berlangsung.
6. Saya merasa ragu bertanya dengan orang
lain, ketika mengalami kesulitan
mengerjakan tugas.
7. Saya mampu mengerjakan soal-soal ujian
yang sulit, karena sudah memahaminya.
8. Saya memiliki keyakinan dapat
menguasai seluruh materi dengan baik
hingga ujian dilaksanakan.
9. Saya mampu memahami materi yang
disampaikan guru.
10 Saya mampu menjalin
. komunikasi
11 dengan guru atau
Saya akan langsung teman
meminta untuk
bantuan
. teman setiap kesulitan mengerjakan tugas
12 Saya memilih untuk ijin atau menunda
. giliran presentasi.
Mohon periksa kembali agar tidak ada nomor yang terlewatkan.

C. Petunjuk
SKALA II-b
Kriteria jawaban yang tersedia adalah:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai

SKALA II-b
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Jika diberi kesempatan maju untuk
presentasi, saya tidak akan menyia-
nyiakannya.
2. Saya mencoba hal-hal baru guna menambah
bekal kemampuan/keterampilan menghadapi
masa depan.
3. Saya mampu mengambil keputusan dengan
benar, ketika dihadapkan dengan beragam
pilihan yang sulit.
4. Saya berusaha mendapatkan nilai ujian yang
tinggi agar orang tua bangga.
5. Saya ragu-ragu akan mendapatkan nilai yang
baik di setiap mata pelajaran.
6. Saya memilih untuk pulang daripada
mengikuti kegiatan di sekolah hingga larut
sore.
7. Saya merasa mampu meraih banyak prestasi
di sekolah.
8. Saya yakin bisa menjadi siswa
yang berprestasi di sekolah.
9. Saya rutin membaca buku/materi pelajaran,
karena merasa yakin akan berguna.
10. Saya bersemangat mengikuti banyak
kegiatan positif di sekolah, karena yakin akan
berguna nantinya.
11. Saya merasa tidak yakin bila diminta maju
untuk melakukan presentasi
12. Saya enggan berpartisipasi dalam kegiatan
sekolah, karena sudah nyaman dengan
kondisi saat ini.
13. Saya bingung dan sulit menentukan
keputusan, bila menemui berbagai pilihan
yang tidak mudah.
14. Saya merasa tidak mudah untuk
mendapatkan nilai tinggi
15. Saya memiliki keyakinan untuk bertanya jika
ada kesempatan.
16. Saya yakin dapat menyelesaikan tugas tepat
waktu meski ada kesulitan.
17. Saya mampu mendapatkan nilai yang baik,
meskipun guru yang mengampu pelajaran
tidak disukai.
18. Saya tetap berusaha berangkat
sekolah
meskipun sedang mengalami sakit ringan.
19. Nilai ujian saya tidak akan memuaskan
seperti yang diharapkan.
20. Saya ragu akan mendapat nilai baik pada
tugas mandiri.
21 Saya bimbang bila ada kesempatan untuk
bertanya, karena khawatir pertanyaanya tidak
bagus.
22. Usaha seperti apapun tetap sulit untuk
mecapai tujuan.
23. Saya tetap optimis mencapai tujuan meski
mengalami kegagalan.
24. Saya yakin akan mendapatkan nilai yang baik
ketika ada tugas.
25. Saya berusaha menjadi siswa teladan dalam
kelas meski banyak yang mencibir.
26. Jika saya bekerja keras, pasti akan berhasil.

27. Saya menjadikan sakit yang tidak parah


sebagai alasan untuk tidak berangkat sekolah.
28. Saya memilih mundur dan menyerah bila
menemui hal yang menghambat.
29. Saya tidak bersemangat, bila guru yang
mengajar tidak disukai.
Mohon periksa kembali agar tidak ada nomor yang terlewatkan.

D. Petunjuk
SKALA III
Kriteria jawaban yang tersedia adalah:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai

SKALA III
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Membeli kaos kelas karena teman-teman
juga membelinya.
2. Ikut kemanapun teman-teman mengajak
pergi, agar di lain waktu saya tetap diajak.
3. Ikut membantu teman yang sedang kesulitan
bersama teman-teman.
4. Saya merasa dekat dengan teman-teman
ketika ikut mengobrol dengan mereka.
5. Saya lebih nyaman saat melakukan kegiatan
bersama dengan teman-teman.
6. Saya gelisah ketika melakukan suatu tanpa
ada teman-teman.
7. Saat ragu saya akan menyamakan pendapat
dengan teman-teman
8. Saya percaya dengan keputusan yang
diambil teman-teman adalah yang terbaik
untuk kelompok.
9. Saya menyetujui keputusan teman-teman,
karena bujukan mereka.
10. Saya mengikuti aturan yang dibuat oleh
teman-teman agar tidak dijauhi.
11. Saya menuruti permintaan teman-teman
agar tetap menjadi bagian dari kelompok
12. Saya mengikuti arahan dari teman-teman
yang aktif di kelas atau organisasi.

13. Saya berusaha tampil sesuai dengan yang


teman-teman inginkan.
14. Saya mengikuti kegiatan yang diikuti oleh
teman-teman.
15. Saya senang mengikuti ekstrakurikuler yang
sama dengan teman-teman.
16. Saya merasa akrab ketika bersama dengan
teman-teman.
17. Saya menyetujui keputusan teman-teman
meskipun saya berbeda pendapat.
18. Saya menerima pendapat teman-teman yang
lebih banyak disetujui.
19. Mengenakan pakaian yang sama dengan
teman-teman sesuai dengan keputusan
kelompok.
20. Saya melakukan kegiatan yang
sudah ditentukan teman-teman.
21. Saya akan memenuhi permintaan teman-
teman asalkan mereka senang.
22. Saya pulang terlambat untuk menemani
teman-teman yang masih mengerjakan
tugas.
23. Meskipun sedang lelah, saya membantu
teman mengerjakan tugasnya.
24. Ikut menonton film yang teman-teman suka
meskipun bukan selera saya.
25. Saya berusaha ikut berkumpul
dengan teman-teman meski sedang sibuk.
Mohon periksa kembali agar tidak ada nomor yang terlewatkan.
-Terima Kasih-

Skala IV
No Pernyataan STS TS S SS
1 Saya merasa bersemangat saat mendapat tugas yang
lebih sulit dari biasanya
2 Saya mimpi buruk dan tidur tidak nyenyak.

3 Saya tetap meras segar setelah seharian sekolah


4 Ketika saya memiliki tugas yang banyak saya bingung
harus mendahulukan yang mana.
5 Saya pernah kabur dari sekolah.
6 Saya merasa percaya diri ketika menjawab pertanyaan
guru
7 Saya merasa percaya diri untuk mengemukakan
pendapat di depan kelas
8 Saya sering menunda mengerjakan tugas.
9 Saya takut gagal mempertahankan prestasi yang sudah
dicapai.
10 Saya menyalahkan teman sekelompok jika tugas yang
dibuat kurang memuaskan.
11 Saya berpikir tidak mampu mengerjakan tugas.
12 Saya sangat bersemangat ketika pelajaran dimulai

13 Saya mudah mengantuk ketika pelajaran.


14 Saya merasa cemas ketika banyak tugas yang diberikan
guru.
15 Saya merasa tidak bisa menyerap mata pelajaran
dengan baik
16 Saya tetap sehat walaupun banyak kegiatan di sekolah
17 Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu
18 Saya marah melihat begitu banyaknya tugas yang perlu
saya kerjakan.
19 Saya mampu mempertahankan prestasi yang saya capai
20 Saya sering sakit perut ketika akan mengerjakan ujian.
21 Saya sulit berkonsentrasi ketika mengerjakan tugas.
22 Saya yakin bisa mengerjakan tugas sesui target
23 Tubuh saya tetap bugar ketika banyak tugas yang harus
saya kerjakan
24 Saya percaya dengan kinerja teman sekelompok saya
25 Saya lebih sering menyendiri ketika menjelang ujian.

26 Saya memiliki kemampuan yang bisa mendukung


pendidikan sya
27 Ketika menjelang ujian biasanya saya belajar bersama
dengan teman-teman
28 Belakangan saya sering sakit kepala.
C. Bukti Uji Coba
(terlampir)
D. Daftar Pustaka
Abd. Nasir, Abdul Muhith, Ideputri (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan, Mulia
Medika, Yogyakarta.
Abdullah, S. M. (1999). Hubungan Efikasi Diri dengan Adaptive Selling pada Agen
Asuransi Jiwa. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Aderman, E. M., & Murdock, T. B. (2017). Psychology of Academic Cheating. San
Diego: Elsevier Academic Press.
Alawiyah, H. (2011). Pengaruh Self Efficacy, Konformitas, dan Goal Orientation
terhadap Perilaku menyontek Siswa MTs Al-Hidayah Bekasi. Skripsi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Azwar, S. (2015). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Bandura, A. (1997). Self Efficacy The Exercise of Control. New York: W. H.
Freeman and Company.
Baron, R. A., & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Beddu, M. (2017). Evaluasi Program Pendidikan. Jurnal Idaarah, Vol. 1 No. 2 Hal.
257-267.
Cialdini, R. B., & Goldstein, N. J. (2004). Sosial Influence; Compliance and
Conformity. Annual Review of Psychology, Vol 55 Hal 591-621.
Christyani, C. P., Mustami’ah, D., & Sulistiani, W. (2010). Hubungan antara
penyesuaian diri terhadap akademik dengan kecenderungan stres pada fakultas
kedokteran universitas hang tuah, 12(3), 153-159
Desmita. (2009). Paikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Desmita. (2016). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Feldt, R.C., & Updergraff, C. (2013). Genderin variance of the collage student stress
scala psychological report, 113(2), 486-489.
Govarest, S & Gregoire, J (2004). Stressfull academic situations :study on appraisil
variables in adolesence. British Journal of Clinical Psycology, 54, 261–271.
Hartanto, D. (2012). Bimbingan dan Konseling Menyontek Mengungkap Akar
Masalah dan Solusinya. Jakarta: PT INDEKS.
Heiman & Kariv. (2005). Task-Oriented versus Emotion Oriented Coping Strategies:
The Case of College Students. College Student Journal, 39 (1): 72-89.
Hidayah, N., & Atmoko, A. (2014). Landasan Sosial dan Budaya Psikologis
Pendidikan Terapannya di Kelas. Malang: Gunung Samudera.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Indarto, Y., & Masrun. (2004). Hubungan Antara Orientasi Penguasaan dan Orientasi
Perfomansi dengan Intensi Menyontek. Sosiosains, Vol. 17 (3) 411-421.
Kushartanti, A. (2009). Perilaku Menyontek ditinjau dari Kepercayaan Diri.
Indigenous Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Vol. 11 (2) 38-46.
Kusrieni, D. (2014). Hubungan Efikasi diri dengan Perilaku Menyontek.
PSIKOPEDAGODIA, Vol. 3 (2) 100-111.
Kosten, P. A., Scheier, L. M., & Grenard, J. L. (2012). Latent Class Analysis of Peer
Conformity: Who is Yielding to Pressure and Why? Youth and Society, Vol. 45
(4) 565-590.
Liana, D. (2018). Penanaman Nilai Kejujuran Saat Ujian Nasional di SMK Nurul
Iman Palembang. Jurnal Pendidikan, Vol. 3 (1) 23-46.
Lin, M. Y., & Chen, F. S. (2009). Academic stress inventory of students at
universities and colleges of technology. World Transactions on Engineering and
Technology Education Vol.7, No.2. Taiwan: WIETE
Miranda, L. P. (2017). Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Minat Belajar
Terhadap Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X Negeri 3 Bontang. EJurnal
Psikologi, Vol. 5 (1) 39-51.
Misra, R., & McKean, M. (2000). College Students’ Academic Stress and Its Relation
to Their Anxiety, Time Management, and Leisure Satisfaction. American Journal
of Health Studies, 16, 41-51.
Myers, D. G. (1999). Social Psychology-6th ed. New York: McGraw Hill.
Nanwani. (2009). Faktor-Faktor Penyebab Stres Akademik Pada Siswa Kelas 5 Sd
Jubilee-Jakarta. Jurnal Psiko-edukasi (7),46-61.
Nurmayasari, K., & Mursudi, H. (2015). Hubungan Antara Berpikir Positif dan
Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMK Koperasi Yogyakarta.
EMPATHY, Vol. 3 (1) 8-15.
Prasetya, H. (2013). Hubungan antara Konformitas dengan perilaku menyontek.
Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Priaswandy, G. M. (2015). Hubungan antara Self Efficay dengan Perilaku Menyontek
pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Pleret Bantul Yogyakarta. Jurnal
Bimbingan dan Konseling, Vol. 6:1-12.
Raharjo, & Marwanto. (2015). Pengaruh Kepercayaan Diri dan Konformitas Teman
Sebaya Terhadap Perilaku Menyontek Siswa Kelas XI Jurusan Teknik
Pengelasan. E-Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, Vol. 3 (4) 255- 262.
Riyanti. (2015). Intensi Menyontek ditinjau dari Theory of Planned Behavior. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan, Vol. 3 (2) 249-267.
Santrock, J. W. (2003). Adolescene Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, S. W. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sears, D. O., Freedman, J. L., & Peplau, L. A. (1994). Psikologi Sosial Jilid 2 Edisi
12. Jakarta: Erlangga.
Silalahi, U. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama
Sujana, Y. E., & Wulan, R. (1994). Hubungan antara Kecenderungan Pusat Kendali
dengan Intensi Menyontek. Jurnal Psikologi, Vol 21 (2) 1-8.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi Sosial Edisi XII.
Jakarta:
Prenanda Media Group.
Wahyuningtyas, P. F., & Indrawati, E. S. (2018). Hubungan antara Konformitas
Teman Sebaya dengan Intensi Menyontek pada Siswa SMA Kesatrian 2
Semarang. Jurnal Empati, Vol. 7 (2) 100-107.
https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/agreement (diakses 10 Januari
2020)
E. Jurnal-jurnal Acuan
Adicondro, N. & Purnamasari, A. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga,
dan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas, Vol.8
No.1.
Cahyo, S.D & Solicha. (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Menyontek Pada Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta. Jurnal Pengukuran Psikologi
dan Pendidikan Indonesia (JP3I), Vol.VI, No.1, Hal 87-96.
Miranda, L.P. (2017). Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Minat Belajar
Terhadap Perilaku Menyontek Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bontang.
eJournal Psikologi, Vol.5.(1) : 39-51.
Mulya, H.A., & Indrawati, E.S. (2016). Hubungan Antara Motivasi Berprestasi
Dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Tingkat Pertama Fakultas Psikologi
Universitas Diponegoro Semarang. Jurnal Empati, Vol.5(2) : 296-302.
LAMPIRAN
Tabulasi Data Uji Coba (Try Out) Skala Perilaku Menyontek

Nomor Aitem
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 29 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 2 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 1 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 2 2 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
12 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
13 2 1 2 2 1 1 2 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
15 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
19 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1
20 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
21 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
22 2 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1
24 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
25 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
26 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2
27 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2
28 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 3
29 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1
30 1 2 2 1 1 1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2
31 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2
32 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1
33 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
34 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
35 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
36 3 1 3 1 2 1 1 3 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1
38 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
40 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1
41 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
42 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3
43 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
44 3 3 4 1 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 1 1 3 1 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 4 4 1 2
45 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
46 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
48 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1
Tabulasi Data Uji Coba (Try Out) Skala Efikasi Diri

Nomor Aitem
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 29 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2
4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
5 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2
6 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
7 3 2 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2
8 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
9 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
10 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2
11 3 3 4 4 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
12 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2
13 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
14 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3
15 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3
16 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3
17 3 3 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4
18 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3
19 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2
22 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
23 3 3 2 3 3 2 1 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2
24 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2
25 2 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 4 1 3 4 3 2 3 4 3 2 3 1 1
26 3 3 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
27 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
28 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2
29 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
30 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3
31 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2
32 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2
33 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2
34 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2
35 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2
36 3 3 3 2 3 3 1 1 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2
37 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 1 3 3 3 3 2 1 2
38 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3
39 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3
40 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2
41 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 1 1
42 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2
43 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
44 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2
45 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 2
46 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
48 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2
Tabulasi Data Uji Coba (Try Out) Skala Efikasi Diri

Nomor Aitem
No
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2
2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
4 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2
5 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
6 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
7 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
9 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2
10 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2
11 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
13 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1
14 3 4 3 3 2 1 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3
15 3 4 3 3 2 1 2 1 3 3 3 4 4 3 4 3
16 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
18 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
19 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
20 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3
22 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
23 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 2
24 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2
25 4 4 4 3 2 1 2 2 4 3 4 4 3 2 3 1
26 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3
27 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2
28 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3
29 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 4 4
30 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4
31 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
32 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 1
33 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
34 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3
35 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 2 3 3
36 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1
37 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2
38 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
39 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
41 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3
42 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3
43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
47 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2
48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
Tabulasi Data Uji Coba (Try Out) Skala Konformitas Teman Sebaya

Nomor Aitem
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 29 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
6 4 2 1 4 3 4 3 2 2 4 3 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4
7 2 1 3 4 4 4 3 2 2 3 2 1 1 1 3 1 2 2 2 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3
8 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3
9 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2
10 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2
11 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3
12 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2
13 2 2 2 3 2 3 1 3 4 3 2 2 2 1 3 1 1 1 4 3 2 3 3 1 3 2 3 2 1 2
14 2 2 2 3 2 3 1 3 4 3 2 2 2 1 3 1 1 1 4 3 2 3 3 1 3 2 3 2 1 2
15 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 2 3 2
16 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
17 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3
19 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 1 2 2 2
23 2 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2
24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 1 3 4 4 4 3 3 2 4 1 1 2 2 2 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3
26 2 3 1 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 2 2 4 4 3 2 2
27 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3
28 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
29 3 3 2 4 4 4 1 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2
30 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
31 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2
32 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
33 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
34 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
35 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3
36 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2
37 1 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2
38 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
39 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
40 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
41 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 1 1 1
42 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 1 1 1 1 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 2 2 1 3 3 3
43 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
44 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
45 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
46 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 2 4 4 2 4
47 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
48 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
Tabulasi data uji coba (try out) skala stress akademik

S
u
b No Aitem
j Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
e Y Y Y Y Y Y Y Y Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
k 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

1 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3

2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 4 3 1 2

4 2 1 4 1 3 3 1 2 2 3 1 1 3 3 1 1 2 4 2 3 2 1 2 2 4 2 2 2 1 2 3 2 3 2 1 1 1 3 1 2 2 3 1 1 1 2 4 4 1 2

5 3 2 2 2 3 3 1 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 1 2 2 4 1 1 3 4 3 3 1 3 2 4 1 2

6 2 4 2 1 3 3 1 4 3 4 2 1 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 1 3

7 3 1 2 1 3 3 2 1 2 4 1 3 3 2 1 1 2 1 1 3 2 3 2 1 3 3 4 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1 1 2

8 1 3 1 2 3 1 1 3 3 3 1 2 3 3 2 1 3 1 2 1 1 1 4 3 2 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 1 1 1 3 4 2 1 1 1 4 4 1 2

9 2 2 3 1 1 2 1 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 3 1 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1
1
0 2 3 2 2 3 1 1 1 3 2 1 2 2 3 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 4 2 1 1 2 1 1 4 2 2 3 2 4 3 2 1 3 4 4 1 2
1
1 2 2 2 1 4 2 1 4 2 2 3 3 1 1 3 3 4 3 1 3 4 4 3 4 3 1 3 2 4 1 1 2 3 4 3 1 3 3 4 2 3 1 2 4 3 1 2 1 2 1
1
2 2 1 2 4 4 3 1 1 1 2 2 3 1 2 1 4 1 2 4 4 1 1 1 1 2 4 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 1 3 1 4 1 2 4 1
1
3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 1 2 3 3 3 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 3 2 1 2
1
4 3 1 3 2 1 3 1 3 2 2 1 1 3 3 2 1 3 1 1 2 1 3 1 3 3 4 1 4 3 3 1 3 2 1 1 1 1 1 2 3 4 1 2 1 1 3 1 3 3 1
1
5 1 2 4 2 1 2 2 3 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 4 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 3 1 1
1
6 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2
1
7 3 3 4 2 4 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 1 2 4 2 3 3 3 1 2 4 4 1 4 2 2 2 1 4 2 3 4 4 3 2 1 4 4 4 1 2
1
8 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 2 2
1
9 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 1 3 3 2 1 2
2
0 3 3 4 1 4 3 1 1 3 3 3 1 1 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2
2
1 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 1 3 1 1 1 2 2 2 3 4 3 3 4 3 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2
2
2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2
2
3 2 4 4 2 4 3 1 4 2 3 2 1 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 1 3 3 1 4 3 3 2 4 3 1 2 4 4 3 2 1 4 2 2 1 2 4 3 1 2
2
4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 1 2 2 4 2 2
2
5 3 3 4 1 3 4 1 4 2 3 1 1 2 3 3 3 2 4 1 1 2 4 2 4 4 3 2 1 4 2 3 4 3 2 1 3 4 4 2 1 4 3 3 1 3 1 2 3 3 2
2
6 2 2 3 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 3 3 1 2
2
7 2 2 3 1 3 3 1 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 1 2 3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 2
2 1 3 2 2 3 3 1 2 4 2 2 2 3 3 4 1 3 1 1 1 2 2 3 4 2 1 3 2 2 2 3 1 4 1 4 4 3 1 1 2 4 3 2 3 1 4 3 3 1 4
8
2
9 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 1 3 1 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 3 2 4 4 2 4 1 1 3 3 1 2
3
0 1 4 4 3 3 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 2 2 2 1 2 3 3 3 1 2 1 1 3 1 4 4 2 2 1 1 4 1 2 4 4 1 1 1 3 3 4 1 1
3
1 3 1 4 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 1 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 2 1 4 1 4 1 2 1 1 3 4 2 3
3
2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2
3
3 2 3 4 2 1 4 3 3 2 4 1 2 1 3 3 3 3 4 1 2 1 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2
3
4 2 3 2 3 4 2 1 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 2 1 2 2 3 3 3 2 4 1 2 1 2 4 4 1 3
3
5 2 2 2 2 3 2 1 3 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 1 2 1 1 2 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3
3
6 2 2 4 2 4 3 1 4 3 4 2 2 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4 2 4 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 4 2 2 1 2 3 2 1 3
3
7 3 4 3 1 4 4 1 2 3 3 1 1 4 4 3 1 3 4 1 1 2 3 4 3 3 1 3 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 1 2 4 3 2 1 2 4 2 2 3
3
8 1 4 3 2 1 2 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 4 2 2 1 3 3 1 1 3 4 2 3 4 3 2 1 2 1 2 3 1 1 1
3
9 2 2 3 2 1 3 1 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 4 3 4 4
4
0 3 3 4 1 3 2 1 3 1 4 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 3 3 3 4 3 1 4 1 3 1 4 3 3 1 1 1 4 2 3 1 1 2 2 3 2 2 1 3 1
4
1 2 3 3 2 4 4 1 2 3 3 2 1 4 3 2 2 3 1 1 1 3 3 4 2 3 2 3 1 1 1 2 1 3 2 1 1 3 2 2 3 1 4 2 3 1 2 4 4 4 2
4
2 2 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1
4
3 2 3 2 2 4 2 1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 1 2 1 2 2 4 4 2 1 4 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 4 4 1 4
4
4 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3
4
5 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 2 2 4 3 3 2 3 3 1 4 4 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 3 1 3 4 4 4 2 3 3 1 3 2 4 3 4 4 1
4
6 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 1 1 4 3 3 3 1 1 1 1 1 4 4 3 2 2 1 3 2 3 1 2 2 1 1 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 4 4 2 1
4
7 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2
4
8 3 2 4 1 3 1 1 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 4 3 1 2 2 3 4 2 4
10
0

Anda mungkin juga menyukai