Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN KASUS 2

Oleh :
Lovina Damayanthi
FAA 111 0016

Pembimbing:
dr. Yulinar Nuryagus Siringo, M.Sc, Sp.KJ

BAGIAN/SMF PSIKIATRI/KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA/RSJ KALAWA ATEI
AGUSTUS
2016
Identitas Pasien
 Nama : Ny. M
 Usia : 33 tahun
 Alamat : P. rambang, JL nelayan II
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Pernikahan : menikah
 Suku : Banjar
 Agama : Islam
 Pendidikan : SD
 Pekerjaan : Menjual ikan dipasar
 Tgl masuk RS : 26 Julii 2016
 Tgl Pemeriksaan : 26 & 31 Juli 2016
Riwayat Psikiatri
Anamnesis diperoleh dari alloanamnesis dan autoanamnesis pada tanggal 26 Juli 2016

Diperoleh Anak Pasien Anak Pasien Anak Pasien


dari
Nama Tn. S Nn. M Ny. M
Umur 58 tahun 19 tahun 55 tahun
Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan
Alamat Pelabuhan P. Rambang P rambang
Rambang
Pekerjaan Swasta IRT IRT
Pendidikan SD SD
Lama Kenal Sejak kecil Sejak kecil Sejak kecil
Sifat Akrab Akrab Akrab
perkenalan
Tempat Rumah Sakit Rumah Rumah
wawancara Jiwa Kalawa
Atel
Riwayat Psikiatri
A. Keluhan Utama :
Pasien dibawa keluarga pasien karena sulit tidur
A. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pada saat usia 17 tahun pasien sering ketawa-ketawa sendiri,
saat ditanyakan siapa yang diajak berbicara, pasien menjawab
ada putri junjung buih, saat ditanyakan apakah dia menyuruh
melakukan sesuatu, pasien menjawab tidak ada, saat
ditanyakan apakah pernah merasukinya, pasien menjawab
tidak pernah hanya ngobrol-ngobrol saja. Pasien juga marah
bila saudarannya punya emas yang lebih banyak, saat
ditanyakan, pasien menjawab ‘’ ak gak ada segala marah biasa
ja’’ saat ditanyakan kepada keluarga, pasien kerap memarahi
sudaranya ‘’Ngapain pakai emas segala’’
• pasien juga sering mengungkapkan niatnya untuk
membeli emas yang banyak, pasien sehari-hari bekerja
sebagai penjual ikan dipasar, pasien berkata jualannya
banyak yang beli, hubungan dengan pedagang lainnya
juga baik.
• Menurut keluarga awalanya ayah pasien ada menjual
emasnya untuk kebutuhan keluarga, pasien saat itu diam
saja dan setuju emasnya dijual. Tetapi semenjak itu pasien
menjadi lebih sering diam dan menyendiri dikamarnya
tidak melakukan apa-apa.
………. Riwayat psikiatri
Saat usia 20 tahun pasien menikah dengan suaminya, pasien menikah
atas dasar cinta, suami pasien tinggal agak jauhdengan rumah pasien.
Pasien berhubungan baik dengan suaminya hingga 2 bulan saja,
setelah itu pasien dan suami terus bertengkar, saat ditanyakan kepada
pasien, pasien berkata ‘’ dia kasar, sering marah-marah. Saya gak mau
berhubungan dia marah,’’ Menurut keluarga pasien berhubungan baik
dengan suaminya hanya 2 bulan saja sehabis itu bertengkar terus.
Kami tidak tahu kenapa, karena dulu rumahnya jauh dari kami, dia
tidak pernah cerita dan tidak pernah menangis mengadu ke kami,
terakhir dia ditebas suaminya karena tidak mau berhubungan.
Menurut keluarga suami pasien adalah pengguna obat-obatan
terlarang. Pernikahan mereka bertahan sampai 3 tahun usia
perkawinan saja, dan kemudian bercerai selama itu pasien mempunyai
2 anak laki-laki dan perempuan
Saat diatanyakan bagaimana perasaan pasien, pasien menjawab
senang ja sudah pisah. Menurut keluarga pasien kadang-kadang
menyendiri tidak melakukan apa-apa dirumah dan hanya diam saja,
tetapi aktivitas sehari-hari seperti menjual ikan tetap dikerjakannya,
dia juga tetap mengurus anaknya setelah cerai.
Pada tahun 2015 pasien dibawa ke RSJ Kalawa atei karena
memarahi keluarganya tanpa sebab, saat ditanyakan mengapa, ‘’ pasien
menjawab tidak ada saya marah, gak tau mereka ni. Saat ditanyakan
apakah ada yang menyuruh untuk marah-marah, pasien menjawab tidak
ada. Pasien juga sering berpakaian nyentrik, menurut keluarga, pasien
menganggap dirinya peri, saat diatanyakan kepada pasien ‘’ pasien
menjawab, iya saya ni peri perisai bumi bisa menembus awan’’
Menurut keluarga pasien hal ini terjadi sejak pedagang
ikan saingannya lebih banyak pelanggannya, pasien trus
menyebut pedagang tersebut dan marah-marah sendiri. Pasien
berobat ke rumah sakit karena diberitahukan salah satu tetangga
Hj M, bahwa ini mnungkin gangguan jiwa. Pasien mendapatkan
obat warna putih kecil, putih yang agak besar, serta diberi 1
kapsul diminum 2-3 x sehari, pasien lupa nama obatnnya, lupa
dosisnya, lupa aturan pakainya, efek obat jadi lebih tenang dan
ngantuk tetapi setelah habis obat pasien tidak minum obat lagi.
Perubahan perilaku lagi sejak 2 bulan ini sebelum ke
rumah sakit jiwa pasien sering marah–marah bila orang orang
tidak memberikan hormat kepada pasien. Saat ditanyakan kepada
pasien kenapa marah, pasien menjawab aku ini peri perisai bumi.
Menurut keluarga berawal dari harga ikan turun, tetapi
pasien sudah berkeinginan untuk memperbaiki rumahnnya,
sehingga keinginannya tersebut tidak bisa terpenuhi. Saat
ditanyakan kenapa tidak langsung berobat, ‘’menurut keluarga,
kami masih mengumpulkan uang jadi kami tidak langsung pergi
berobat saat itu
1 bulan ini Pasien juga sering berkeliling kampung sendirian
memakai baju nyentrik, saat ditanyakan ’’ pasien menjawab aku ni
jalan-jalan pergi belanja ja, masak gak boleh’’ pasien juga kerap
mempertahankan posisi tangannya kedepan, pasien berkata tangan dan
tubuhnya rasanya seperti kaku makanya begitu. Pasien juga mengaku
bisa meramal, saat ditanyakan dari siapa ilmu yang didapat ’’ pasien
menjawab dari pangeran sakti, dia adalah adik ku yang meninggal
dulu’’. Pasien juga berkata dia dapat dirasuku oleh putri junjung buih ,
kapan saja, dia adalah seorang putri disini.
Pasien juga sesekali berjalan menuju rumah acilnya , menurut
keluarga pasien mengambil batu ,dan aksesoris perhiasan lain
milik acilnya tanpa izin. Saat ditanyakan kepada pasien’’ pasien
menjawab itu nah dikasih’’

1 minggu ini pasien sangat gelisah, sering mondar-mandir saat


ditegur pasien marah –marah, pasien membaca salawat, menurut
keluarga salawat yang dibaca tidak jelas dan salah saat
ditanyakan kenapa baca salawat trus, ‘’pasien menjawab
pangeran sakti membisiki saya suruh baca salawat.
…Riwayat Gangguan Sekarang

5 hari ini pasien merasa sulit tidur , pasien susah untuk memulai
tidur, saat ditanyakan kenapa ibu susah tidur, tidur < 4jam, pasien
berkata saya tidak ngantuk walupun tidur sebentar, menurut
keluarga pasien segar aja gak lelah dan tidak ngantuk paginya,
saat ditanyakan apa yang ibu lakukan bila tidak bisa tidur, pasien
menjawab saya membaca salawat, apakah ibu mendengar
bisikan-bisikan? Pasien menjawab iya pangeran sakti sering
bisik-bisik ke saya suruh baca salawat katanya.
Sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit pasien memarahi
orang yang membawanya ke rumah sakit jiwa, karena dana
yang dikumpulkan sudah cukup keluarga lalu membawa
pasien berobat ke RSJ kalawa atei
Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
» Pasien ada berobat ke RSJ KA, 1 tahun yang lalu
rawat jalan, diberi obat warna putih 2, dan 1
kapsul, diminum sekitar 2-3 kali sehari. Gejala
sempat berkurang, tetapi saat obat habis pasien
tidak lagi meminum obat. Kemudian gejala
kembali datang 2 bulanan ini
…riwayat gangguan sebelumnya
2. Kondisi Medik Umum
» Riwayat trauma (-)
» Riwayat Kejang (-)
» Riwayat Tumor (-)
» Riwayat Pusing Kepala (-)
» Riwayat Demam tinggi (-)
» Riwayat Penyakit lain disangkal (-)
» Hipertensi (-) DM (-)
…riwayat gangguan sebelumnya
3. Penggunaan Zat Psikotropik dan Alkohol
» Riwayat Merokok (-)
» Alkohol (-)
» Obat-obatan terlarang (-)
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal
» Pasien anak pertama dari 9 saudara (ibu kandung)
anak yang diharapkan, lahir normal, setelah lahir
langsung menangis dan tidak ada biru, ibu tidak
mempunyai masalah kesehatan sebelum
melahirkan.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
2. Riwayat Masa Kanak Awal
» Pasien diasuh ibu kandung dari lahir ibu
memberikan ASI hingga 2 tahun
» Pertumbuhan dan pekembangannya pada masa
kanak awal seperti berjalan usia 2 tahun,
berbicara, pertumbuhan gigi tidak diketahu
» Tidak ada kebiasaan tertentu
» Pasien masuk ke TK, usia 5 tahun. Pasien mau
bergaul dengan teman sebayanya disekolah
maupun dirumah
…Riwayat Kehidupan Pribadi
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan
» Pasien diasuh orang tua
» Usia masuk SD umur 7 tahun, tidak ada masalah
dengan guru dan teman sekolah
» saat pasien kelas 2 SD pasien membantu bapak dan
ibunya berjualan ikan baung dipasar. Semenjak itu
pasien tidak mau bersekolah lagi, dan orang tuanya
pun adalah orang yang tidak mampu, pasien lebih
memilih berjualan karena mendapatkan uang, pasien
melakukannya dengan senang hati. Pasien termasuk
orang yang giat berkerja untuk mencari uang, sesekali
pasien membantu acilnya yang mempunyai toko
dipasar.
…Riwayat Kehidupan Pribadi

4. Riwayat Masa Remaja


» Walaupun putus sekolah, hubungan pasien dengan
teman dilingkungan rumahnya baik, pasien sering
pergi kerumah teman yang tidak jauh dari
rumahnya
» Tetap berhubungan baik dengan orang tua.
…Riwayat Kehidupan Pribadi

5. Riwayat Dewasa Muda


» Mau berbaur dan berteman dengan teman
seusianya.
» Pasien tidak memiliki geng, berteman biasa saja
» Pasien tidak pernah mengkonsumsi rokok, alkohol
atau obat terlarang lainnya.
…Riwayat Kehidupan Pribadi

6. Riwayat Pendidikan
» Pasien bersekolah hanya sampai kelas SD saja
» Prestasi pasien biasa saja.
…Riwayat Kehidupan Pribadi

7. Riwayat Pekerjaan
» Pasien sejak kelas 2 SD berjualan ikan dipasarm,
pasien dapat membeli kebutuhannya dari hasil
tersebut.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
8. Riwayat Pernikahan
» Pasien sudah menikah 1 kali memiliki 2 orang anak
» Menikah disetujui orang tua dan saling menyukai
» Saat menikah pasien sering dikasari oleh suaminya,
bila kehendaknya tidak dituruti, pasien juga pernah
dibawa ke RS akibat ditebas tangan dan kepalanya
menggunakan pisau oleh suaminya

9. Riwayat Kehidupan Beragama


» Os beragam islam
» Pasien sebelum sakit jarang beribadah, karena sibuk
berjualan.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
10. Riwayat Psikoseksual
» Saat 6 tahun yang lalu pasien mengatakan
hubungan dengan suami kurang baik dan jarang
bertemu, pasien juga menolak bila diajak
berhubungan karena suami sering memukulinya
tanpa sebab
» Saat ini pasien tidak bersuami lagi.

11.Riwayat Pelanggaran Hukum


» Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran
hukum
GENOGRAM

Keterangan:
= perempuan = pasien
= laki-laki = meninggal
= tinggal satu rumah
Situasi Kehidupan Sekarang
» Saat ini pasien tinggal di Rumah dipinggiran sungai di
pelabuhuan rambang, rumah seukuran kira-kira 4x6
meter ditempati bersama limakedua anaknya saudara, 2
ipar, 2 keponakan, dan orang tuanya.
» Pasien hidup trepisah dengan suami
» Sehari-hari pasien dari dulu jarang melakukan
perkerjaan rumah tangga hanya sesekali menyapu dan
mencuci piring, pasien biasanya mengurus anak,
kemudian berjualan dipasar hingga sore hari kemudian
menghabiskan waktu bersama anak dan keluarganya
» Saat sakit ini pasien bangun subuh, membaca salawat
kemudian tidur lagi, hingga siang, pasien tidak
melakukan pekerjaan rumah, makan seperti biasa,
mandi seperti biasa.
Persepsi pasien tentang diri dan
lingkungannya

» Pasien pasien mengatakan dirinya sakit tidak waras,


dan butuh bantuan, namun juga menyangkal dirinya
sakit

» Keluarga pasien mendukung pengobatan pasien dan


keluarga peduli dengan pasien (Keluarga Bapak
kandung dan ibu kandungnya)
Status Mental
1. Penampilan
» Seorang perempuan, roman muka sesuai umur,
memakai jilbab, baju warna emas, memkai
aksesoris yang berlebihan kuku bersih sudah
terpotong.
…status mental

2. Perilaku dan aktivitas motorik


» Selama wawancara pasien duduk, kemudian
sesekali berdiri, kemudian duduk lagi.
» Pasien duduk tegak dengan posisi tangan
dipertahankan kedepan, bila diganti posisinya
pasien kembali memposisikan tangannya kedepan.
…status mental

3. Pembicaraan
» Pasien menjawab sesuai pertanyaan , pasien
menaikan suaranya waktu menjawab,
artikulasi kurang jelas (bahasa banjar)
berbicara cepat, perbendaharaan kata
kurang baik.
4. Sikap terhadap pemeriksa
» Pasien bersikap tidak kooperatif
» Kontak mata tidak dapat dipertahankan
…status mental
Kesadaran : Compos Mentis dan berubah
Orientasi:
 Waktu : baik
 Tempat : baik
 Orang : baik
Mood dan afek :
 mood: saat ditanyakan bagaimana perasaan ibu sekarang,
pasienn menjawab saya senang, saat ditanyakan kenapa
senang pasien menjawab senang karena sudah diobati’’
 Afek: selama diwawancara wajah pasien tanpa mimik
Mood dan afek : inapropiate.
…status mental
Proses pikir:
1. Bentuk pikir : Autistik
2. Arus pikir : preseveasi, pasien terus mengulang ulang
mengatakan bahwa dirinya bisa meramal dan membaca
pikiran orang lain seraya meramal pemeriksa.
3. Isi pikir : Waham ( pasien merasa dirinya adalah
seorang peri, dan seseorang yang punya kekuatan untuk
meramal
Gangguan persepsi :
» Terdapat halusinasi auditorik
Fungsi Intelektual
1. Kemampuan berbahasa :
» Menggunakan bahasa dayak
» Naming, repetition, reading, dan writing baik.
2. Daya ingat :
» Jangka panjang :
» Baik. mampu mengingat tempat lahirnya.
» Jangka segera :
» Baik. mampu mengulang kata yang sama disebut DM
» Jangka pendek :
» Baik. mampu mengingat makanan yang dimakan
pasien
…fungsi intelektual
3. Daya konsentrasi
» Saat diminta mengeja jangkrik, pasien tidak bisa
melakukannya
4. Kemampuan membaca dan menulis
» pasien mampu menulis nama lengkapnya dan membaca
“kemampuan menolong diri”
5. Visuospasial
» Dapat menggambar bentuk segitiga
6. Intelegensi dan daya informasi
» Ketika ditanya nama Presiden Indonesia yang sekarang,
pasien tidak tahu, gubernur prov. Kalteng ? Ibu kota
provinsi? Pasien hanya menggelengkan kepala.
…fungsi intelektual
7. Pikiran Abstrak
» Dapat mengetahui perbedaan antara layang-layang dan
pesawat terbang, sepeda motor dan mobil, lukisan dan
foto.
8. Pikiran Kreatif
» pasien mengatakan tidak tahu arti peribahasa ada udang
dibalik batu dan tong kosong nyaring bunyinya
9. Kemampuan menolong diri
» Ketika ditanya apabila ban sepeda motornya pecah saat
kepasar, apa yang dilakukan, ‘’ pasien menjawab pergi
kebengkel dulu lah’’
Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
» Baik. Pasien ingin menjual berliannya untuk membantu
anak yatim
2. Uji daya nilai
» Baik. Pasien belum bisa mengembalikan barang tertinggal
kepada pemiliknya.
3. Penilaian realita
» Kurang, pasien masih kurang menyadari kenyataan yang
sesungguhnya.
 Pengendalian Impuls :
» selama wawancara pasien sering mengubah-ubah
posisi duduknya
 Tilikan (insight) :
» Derajat 2 “ pasien mengatakan dirinya sakit tidak
waras, dan butuh bantuan, namun juga menyangkal
dirinya sakit
» Taraf dapat ditpercaya :
» Dapat dipercaya
Pemeriksaan Diagnostik Lebih Lanjut

 TD : 120/70 mmHg
 DN : 78 x/m, reguler, kuat angkat
 RR : 18 x/m
 Suhu : 36,60C
Pemeriksaan Status Internus
 Kepala : CA (-/-), SI (-/-), isokor (+/+)
 Leher : Tidak ada pembesaran KBG, JVP tidak
meningkat
 Thorax : simetris
Paru: Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen: soepel, BU (+) N, NT (-)
 Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Status Neurologikus
 Nervus Kranialis I – XII tidak ada kelainan

 Kekuatan motorik 5 5
5 5
Formulasi Diagnostik
AFEKTIF PSIKOTIK
• Ide yang berlebihan : pasien Halusinasi auditorik yang memerintah
mengambil aksesoris milik acilnya Bentuk pikir : Autistik bentuk pikir
tanpa izin :preseveasi
• Pasien menyuruh orang-orang untuk Waham
menghormatinya marah bila tidak Afek tumpul
dilakukan ( grandiositas Gaduh gelisah
• Berkurangnya kebutuhan tidur Merasa diri dirasuki ( delusion of control

Maka dengan demikian pasien ini memenuhi kriteria diagnosis berdasarkan PPDGJ III yaitu:
F 20.5 Skizoafetik tipe manik
Diagnosis Banding
» Skizoafektif tipe manik ( 25.1)
» Skizoafektif tipe campuran (F25.2)
» Skiorenia YTT (20.3)
Evaluasi Multi Aksial
Aksis I : Skizoafektif tipe manik (F20.0)
Aksis II : belum ada diagnosa
Aksis III : belum ada diagnosa
Aksis IV : masalah psikososial, masalah
ekonomi,masalah pekerjaan.
Aksis V : GAF Admission 60-51
GAF Current 60-51
GAF Highest level past years (
HLPY) : 70-61
Pada pasien ditemukan gejala yang memenuhi kriteria umum untuk diagnosis
skizofrenia seperti halusinasi auditori
Disertai perilaku khas untuk skizofens katatonik yaitu :
• Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan
dalam gerakan serta aktivitas spontan) Gaduh gelisah (tampak jelas
aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli
eksternal )
• Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)
• Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah
yang berlawanan)
• Rigiditas ( mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya)
Sehingga pasien didiagnosa sikizofren katatonik, tetapi pasien juga
mmepunyai gejala afektif sehingga didiagnosa skizoafektif tipe manik
Daftar Masalah Bio-Psiko-Sosial
 Bio : belum ditemukan kelainan fisik
yang bermakna.
 Psiko : ditemukan ada gangguan halusinasi
dan waham dan kendali pikir dan gangguan
proses berpikir sehingga memerlukan
farmakoterapi dan psikosuportif
 Sosial : Ditemuakn adanya hendaya
dibidang keluarga sehingga memerlukan
sosioterapi
Prognosis
Maka dengan demikian prognosis pasien ini:
Premorbid Morbid
• Riwayat penyakit jiwa dalam • Onset : perempuan dan usia
keluarga : ( - )  baik muda  baik
• Dukungan keluarga : baik • Jenis penyakit : gangguan
baik skizofrenia kurang
• Perjalanan penyakit  baik
• Status sosial ekonomi : kurang
 kurang baik • Penyakit organik : (-)  Baik
• Respons terapi kurang  jelek
• Stressor : karena harga ikan
yang turun, sehingga tidak • Regresi (+) kurang baik
bisa memperbaiki rumahnya • Kontrol rutin (-)  kurang baik
……….Prognosis
Vitam :bonam
Sanationam : Dubia ad bonam
Functionam : Dubia ad bonam
Rencana Penatalaksanaan
Farmakoterapi:
» tatalaksana) Halloperidol tab 5 mg 2x sehari
Aprazolam : Tab 0,25 mg 2x sehari
...Rencana Penatalaksanaan
Non Farmakoterapi:
– Terhadap pasien
• Terapi Suportif
Mengembangkan hubungan terapeutik yang membuat
pasien merasa nyaman dan diterima, berempati dan
hangat mendengarkan pasien, serta memahami hal-hal
yang menjadi perhatian pasien dan menolongnya untuk
menentukan arah tujuan. Tujuan terapi adalah
mengevaluasi situasi kehidupan saat ini berserta
kekuatan dan kelemahannya, dan selanjutnya membantu
pasien melakukan hubungan realistik terhadap apa saja
yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik.
• Sosial Skill Training
Bertujuan untuk memperbaiki fungsi social penderita
mulai dari hal yang paling sederhana seperti bagaimana
mengurus aktivitas hidup sehari-hari, mengajarkan
perilaku adaptif, menjelaskan aturan minum obat,
melatih kemampuan untuk mendeteksi tanda-tanda awal
kekambuhan dan segera mencari bantuan dan melatih
kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal
dengan orang yang baru dikenal oleh pasien seperti
bagaimana cara memulai suatu percakapan, bagaimana
mengekspresikan ekspresinya (ekspresi emosi yang
konstruktif) serta mendidik pasien untuk dapat mencari
jalan keluar dalam menyelesaiakan suatu masalah.
– Terhadap keluarga
• Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif,
edukatif, dan informatif mengenai keadaan pasien
sehingga keluarga dapat mengerti dan menerima
keadaan pasien serta memberi dukungan kepada
pasien.
• Menjelaskan mengenai terapi yang diberikan serta
menyarankan untuk senantiasa memberi dukungan
selama masa pengobatan (suportif)
• Memberikan konseling kepada keluarga yakni
membantu keluarga menerima dan menghadapi kondisi
pasien.
Diskusi Terapi
farmakoterapi diberikan APG I yaitu halloperidol 5 mg, diberikan 5 mg sebagai dosis inisial
. Efektif untuk mengatasi gejala positif karena gangguan psikotik waham/halusinasi, serta
dapat digunakan untuk pengobatan antimanisa
Serta diberikan obat untuk gangguan tidur, pada pasien gangguan tidur yang didapat adalah
intial insomnia yaitu sulit masuk kedalam proses tidur obat yang dibutuhkan adlah obat
golongan benzodiazepine dosis kecil seperti alprazolam 0,25 mg

Halloperidol dari golongan Butyrophnone di jalur mesolimbik yang bekerja sebagai blokade
reseptor dopaminergik yang efektif

Pemberian obat diatas juga dipertimbangkan dari aspek biaya agar tidak putus obat
mnghindari kekambuhan
Terima Kasih 54

Anda mungkin juga menyukai