Oleh :
Lovina Damayanthi
FAA 111 0016
Pembimbing:
dr. Yulinar Nuryagus Siringo, M.Sc, Sp.KJ
5 hari ini pasien merasa sulit tidur , pasien susah untuk memulai
tidur, saat ditanyakan kenapa ibu susah tidur, tidur < 4jam, pasien
berkata saya tidak ngantuk walupun tidur sebentar, menurut
keluarga pasien segar aja gak lelah dan tidak ngantuk paginya,
saat ditanyakan apa yang ibu lakukan bila tidak bisa tidur, pasien
menjawab saya membaca salawat, apakah ibu mendengar
bisikan-bisikan? Pasien menjawab iya pangeran sakti sering
bisik-bisik ke saya suruh baca salawat katanya.
Sesaat sebelum dibawa ke rumah sakit pasien memarahi
orang yang membawanya ke rumah sakit jiwa, karena dana
yang dikumpulkan sudah cukup keluarga lalu membawa
pasien berobat ke RSJ kalawa atei
Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
» Pasien ada berobat ke RSJ KA, 1 tahun yang lalu
rawat jalan, diberi obat warna putih 2, dan 1
kapsul, diminum sekitar 2-3 kali sehari. Gejala
sempat berkurang, tetapi saat obat habis pasien
tidak lagi meminum obat. Kemudian gejala
kembali datang 2 bulanan ini
…riwayat gangguan sebelumnya
2. Kondisi Medik Umum
» Riwayat trauma (-)
» Riwayat Kejang (-)
» Riwayat Tumor (-)
» Riwayat Pusing Kepala (-)
» Riwayat Demam tinggi (-)
» Riwayat Penyakit lain disangkal (-)
» Hipertensi (-) DM (-)
…riwayat gangguan sebelumnya
3. Penggunaan Zat Psikotropik dan Alkohol
» Riwayat Merokok (-)
» Alkohol (-)
» Obat-obatan terlarang (-)
Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal
» Pasien anak pertama dari 9 saudara (ibu kandung)
anak yang diharapkan, lahir normal, setelah lahir
langsung menangis dan tidak ada biru, ibu tidak
mempunyai masalah kesehatan sebelum
melahirkan.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
2. Riwayat Masa Kanak Awal
» Pasien diasuh ibu kandung dari lahir ibu
memberikan ASI hingga 2 tahun
» Pertumbuhan dan pekembangannya pada masa
kanak awal seperti berjalan usia 2 tahun,
berbicara, pertumbuhan gigi tidak diketahu
» Tidak ada kebiasaan tertentu
» Pasien masuk ke TK, usia 5 tahun. Pasien mau
bergaul dengan teman sebayanya disekolah
maupun dirumah
…Riwayat Kehidupan Pribadi
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan
» Pasien diasuh orang tua
» Usia masuk SD umur 7 tahun, tidak ada masalah
dengan guru dan teman sekolah
» saat pasien kelas 2 SD pasien membantu bapak dan
ibunya berjualan ikan baung dipasar. Semenjak itu
pasien tidak mau bersekolah lagi, dan orang tuanya
pun adalah orang yang tidak mampu, pasien lebih
memilih berjualan karena mendapatkan uang, pasien
melakukannya dengan senang hati. Pasien termasuk
orang yang giat berkerja untuk mencari uang, sesekali
pasien membantu acilnya yang mempunyai toko
dipasar.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
6. Riwayat Pendidikan
» Pasien bersekolah hanya sampai kelas SD saja
» Prestasi pasien biasa saja.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
7. Riwayat Pekerjaan
» Pasien sejak kelas 2 SD berjualan ikan dipasarm,
pasien dapat membeli kebutuhannya dari hasil
tersebut.
…Riwayat Kehidupan Pribadi
8. Riwayat Pernikahan
» Pasien sudah menikah 1 kali memiliki 2 orang anak
» Menikah disetujui orang tua dan saling menyukai
» Saat menikah pasien sering dikasari oleh suaminya,
bila kehendaknya tidak dituruti, pasien juga pernah
dibawa ke RS akibat ditebas tangan dan kepalanya
menggunakan pisau oleh suaminya
Keterangan:
= perempuan = pasien
= laki-laki = meninggal
= tinggal satu rumah
Situasi Kehidupan Sekarang
» Saat ini pasien tinggal di Rumah dipinggiran sungai di
pelabuhuan rambang, rumah seukuran kira-kira 4x6
meter ditempati bersama limakedua anaknya saudara, 2
ipar, 2 keponakan, dan orang tuanya.
» Pasien hidup trepisah dengan suami
» Sehari-hari pasien dari dulu jarang melakukan
perkerjaan rumah tangga hanya sesekali menyapu dan
mencuci piring, pasien biasanya mengurus anak,
kemudian berjualan dipasar hingga sore hari kemudian
menghabiskan waktu bersama anak dan keluarganya
» Saat sakit ini pasien bangun subuh, membaca salawat
kemudian tidur lagi, hingga siang, pasien tidak
melakukan pekerjaan rumah, makan seperti biasa,
mandi seperti biasa.
Persepsi pasien tentang diri dan
lingkungannya
3. Pembicaraan
» Pasien menjawab sesuai pertanyaan , pasien
menaikan suaranya waktu menjawab,
artikulasi kurang jelas (bahasa banjar)
berbicara cepat, perbendaharaan kata
kurang baik.
4. Sikap terhadap pemeriksa
» Pasien bersikap tidak kooperatif
» Kontak mata tidak dapat dipertahankan
…status mental
Kesadaran : Compos Mentis dan berubah
Orientasi:
Waktu : baik
Tempat : baik
Orang : baik
Mood dan afek :
mood: saat ditanyakan bagaimana perasaan ibu sekarang,
pasienn menjawab saya senang, saat ditanyakan kenapa
senang pasien menjawab senang karena sudah diobati’’
Afek: selama diwawancara wajah pasien tanpa mimik
Mood dan afek : inapropiate.
…status mental
Proses pikir:
1. Bentuk pikir : Autistik
2. Arus pikir : preseveasi, pasien terus mengulang ulang
mengatakan bahwa dirinya bisa meramal dan membaca
pikiran orang lain seraya meramal pemeriksa.
3. Isi pikir : Waham ( pasien merasa dirinya adalah
seorang peri, dan seseorang yang punya kekuatan untuk
meramal
Gangguan persepsi :
» Terdapat halusinasi auditorik
Fungsi Intelektual
1. Kemampuan berbahasa :
» Menggunakan bahasa dayak
» Naming, repetition, reading, dan writing baik.
2. Daya ingat :
» Jangka panjang :
» Baik. mampu mengingat tempat lahirnya.
» Jangka segera :
» Baik. mampu mengulang kata yang sama disebut DM
» Jangka pendek :
» Baik. mampu mengingat makanan yang dimakan
pasien
…fungsi intelektual
3. Daya konsentrasi
» Saat diminta mengeja jangkrik, pasien tidak bisa
melakukannya
4. Kemampuan membaca dan menulis
» pasien mampu menulis nama lengkapnya dan membaca
“kemampuan menolong diri”
5. Visuospasial
» Dapat menggambar bentuk segitiga
6. Intelegensi dan daya informasi
» Ketika ditanya nama Presiden Indonesia yang sekarang,
pasien tidak tahu, gubernur prov. Kalteng ? Ibu kota
provinsi? Pasien hanya menggelengkan kepala.
…fungsi intelektual
7. Pikiran Abstrak
» Dapat mengetahui perbedaan antara layang-layang dan
pesawat terbang, sepeda motor dan mobil, lukisan dan
foto.
8. Pikiran Kreatif
» pasien mengatakan tidak tahu arti peribahasa ada udang
dibalik batu dan tong kosong nyaring bunyinya
9. Kemampuan menolong diri
» Ketika ditanya apabila ban sepeda motornya pecah saat
kepasar, apa yang dilakukan, ‘’ pasien menjawab pergi
kebengkel dulu lah’’
Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
» Baik. Pasien ingin menjual berliannya untuk membantu
anak yatim
2. Uji daya nilai
» Baik. Pasien belum bisa mengembalikan barang tertinggal
kepada pemiliknya.
3. Penilaian realita
» Kurang, pasien masih kurang menyadari kenyataan yang
sesungguhnya.
Pengendalian Impuls :
» selama wawancara pasien sering mengubah-ubah
posisi duduknya
Tilikan (insight) :
» Derajat 2 “ pasien mengatakan dirinya sakit tidak
waras, dan butuh bantuan, namun juga menyangkal
dirinya sakit
» Taraf dapat ditpercaya :
» Dapat dipercaya
Pemeriksaan Diagnostik Lebih Lanjut
TD : 120/70 mmHg
DN : 78 x/m, reguler, kuat angkat
RR : 18 x/m
Suhu : 36,60C
Pemeriksaan Status Internus
Kepala : CA (-/-), SI (-/-), isokor (+/+)
Leher : Tidak ada pembesaran KBG, JVP tidak
meningkat
Thorax : simetris
Paru: Vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: soepel, BU (+) N, NT (-)
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Status Neurologikus
Nervus Kranialis I – XII tidak ada kelainan
Kekuatan motorik 5 5
5 5
Formulasi Diagnostik
AFEKTIF PSIKOTIK
• Ide yang berlebihan : pasien Halusinasi auditorik yang memerintah
mengambil aksesoris milik acilnya Bentuk pikir : Autistik bentuk pikir
tanpa izin :preseveasi
• Pasien menyuruh orang-orang untuk Waham
menghormatinya marah bila tidak Afek tumpul
dilakukan ( grandiositas Gaduh gelisah
• Berkurangnya kebutuhan tidur Merasa diri dirasuki ( delusion of control
Maka dengan demikian pasien ini memenuhi kriteria diagnosis berdasarkan PPDGJ III yaitu:
F 20.5 Skizoafetik tipe manik
Diagnosis Banding
» Skizoafektif tipe manik ( 25.1)
» Skizoafektif tipe campuran (F25.2)
» Skiorenia YTT (20.3)
Evaluasi Multi Aksial
Aksis I : Skizoafektif tipe manik (F20.0)
Aksis II : belum ada diagnosa
Aksis III : belum ada diagnosa
Aksis IV : masalah psikososial, masalah
ekonomi,masalah pekerjaan.
Aksis V : GAF Admission 60-51
GAF Current 60-51
GAF Highest level past years (
HLPY) : 70-61
Pada pasien ditemukan gejala yang memenuhi kriteria umum untuk diagnosis
skizofrenia seperti halusinasi auditori
Disertai perilaku khas untuk skizofens katatonik yaitu :
• Stupor (amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan
dalam gerakan serta aktivitas spontan) Gaduh gelisah (tampak jelas
aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli
eksternal )
• Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan
mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh)
• Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap
semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah
yang berlawanan)
• Rigiditas ( mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakkan dirinya)
Sehingga pasien didiagnosa sikizofren katatonik, tetapi pasien juga
mmepunyai gejala afektif sehingga didiagnosa skizoafektif tipe manik
Daftar Masalah Bio-Psiko-Sosial
Bio : belum ditemukan kelainan fisik
yang bermakna.
Psiko : ditemukan ada gangguan halusinasi
dan waham dan kendali pikir dan gangguan
proses berpikir sehingga memerlukan
farmakoterapi dan psikosuportif
Sosial : Ditemuakn adanya hendaya
dibidang keluarga sehingga memerlukan
sosioterapi
Prognosis
Maka dengan demikian prognosis pasien ini:
Premorbid Morbid
• Riwayat penyakit jiwa dalam • Onset : perempuan dan usia
keluarga : ( - ) baik muda baik
• Dukungan keluarga : baik • Jenis penyakit : gangguan
baik skizofrenia kurang
• Perjalanan penyakit baik
• Status sosial ekonomi : kurang
kurang baik • Penyakit organik : (-) Baik
• Respons terapi kurang jelek
• Stressor : karena harga ikan
yang turun, sehingga tidak • Regresi (+) kurang baik
bisa memperbaiki rumahnya • Kontrol rutin (-) kurang baik
……….Prognosis
Vitam :bonam
Sanationam : Dubia ad bonam
Functionam : Dubia ad bonam
Rencana Penatalaksanaan
Farmakoterapi:
» tatalaksana) Halloperidol tab 5 mg 2x sehari
Aprazolam : Tab 0,25 mg 2x sehari
...Rencana Penatalaksanaan
Non Farmakoterapi:
– Terhadap pasien
• Terapi Suportif
Mengembangkan hubungan terapeutik yang membuat
pasien merasa nyaman dan diterima, berempati dan
hangat mendengarkan pasien, serta memahami hal-hal
yang menjadi perhatian pasien dan menolongnya untuk
menentukan arah tujuan. Tujuan terapi adalah
mengevaluasi situasi kehidupan saat ini berserta
kekuatan dan kelemahannya, dan selanjutnya membantu
pasien melakukan hubungan realistik terhadap apa saja
yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik.
• Sosial Skill Training
Bertujuan untuk memperbaiki fungsi social penderita
mulai dari hal yang paling sederhana seperti bagaimana
mengurus aktivitas hidup sehari-hari, mengajarkan
perilaku adaptif, menjelaskan aturan minum obat,
melatih kemampuan untuk mendeteksi tanda-tanda awal
kekambuhan dan segera mencari bantuan dan melatih
kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal
dengan orang yang baru dikenal oleh pasien seperti
bagaimana cara memulai suatu percakapan, bagaimana
mengekspresikan ekspresinya (ekspresi emosi yang
konstruktif) serta mendidik pasien untuk dapat mencari
jalan keluar dalam menyelesaiakan suatu masalah.
– Terhadap keluarga
• Memberikan penjelasan yang bersifat komunikatif,
edukatif, dan informatif mengenai keadaan pasien
sehingga keluarga dapat mengerti dan menerima
keadaan pasien serta memberi dukungan kepada
pasien.
• Menjelaskan mengenai terapi yang diberikan serta
menyarankan untuk senantiasa memberi dukungan
selama masa pengobatan (suportif)
• Memberikan konseling kepada keluarga yakni
membantu keluarga menerima dan menghadapi kondisi
pasien.
Diskusi Terapi
farmakoterapi diberikan APG I yaitu halloperidol 5 mg, diberikan 5 mg sebagai dosis inisial
. Efektif untuk mengatasi gejala positif karena gangguan psikotik waham/halusinasi, serta
dapat digunakan untuk pengobatan antimanisa
Serta diberikan obat untuk gangguan tidur, pada pasien gangguan tidur yang didapat adalah
intial insomnia yaitu sulit masuk kedalam proses tidur obat yang dibutuhkan adlah obat
golongan benzodiazepine dosis kecil seperti alprazolam 0,25 mg
Halloperidol dari golongan Butyrophnone di jalur mesolimbik yang bekerja sebagai blokade
reseptor dopaminergik yang efektif
Pemberian obat diatas juga dipertimbangkan dari aspek biaya agar tidak putus obat
mnghindari kekambuhan
Terima Kasih 54