Anda di halaman 1dari 38

Case report session

Pembimbing : dr. Hardisman, MHID, Dr.PH (Med)


Presentan:
Feby Febriatama
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan program
kesehatan, anak-anak juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik. Jika meilhat data tahun 2012 maka diperkirakan jumlah
anak sekolah dasar dan lanjutan mencapai 43 juta jiwa.

Masalah kesehatan yang dialami peserta pendidik sangat kompleks dan bervariasi:
SD : Berhubungan dengan ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi, kelainan
refraksi, kecacingan, dan penyakit menular terkait perilaku hidup bersih dan sehat
SMP , SMA : terkait perilaku berisiko di antaranya kebiasaan merokok dan
melakukan hubungan seksual di luar nikah.
disebutkan bahwa untuk masalah kesehatan
Riskesdas 2007
mata,sebesar1,1%anakusia 6-14 tahun mengalami
kelainan refraksi dan 0,2% anak usia 6-14 tahun
mengalami kebutaan

masalah status gizi anak usia sekolah dan remaja


Riskesdas 2010
menunjukan bahwa anak usia 6-12 tahun 15,1%
sangat pendekdan 20,5% pendek,4,6% sangat kurus
dan 7,6% kurus ,serta 9,2 % mengalami kegemukan.
menyatakan bahwa karies untuk anak diatas usia 12
Riskesdas 2013 tahun 72,6% ,karies aktif umur 12 tahun 53,7%. Dan
73,6% dari anak usia 12 tahun memerlukan
penambalan gigi, sedangan yang sudah
dilakukanpenambalan gigi baru 3,2%.
Melihat permasalahan yang ada, pelayanan kesehatan di sekolah melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), UKS berdiri dengan kerjasama puskesmas dengan sekolah
yang berada di wilayah kerja puskesmas. Trias UKS terdiri dari pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan
melalui pelatihan kepada kader sekolah (dokter kecil kader kesehatan remaja). Program
UKS diutamakan pada upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif. Upaya Promotif dengan pendidikasn kesehatan melalui pembinaan dokter kecil
pada anak SD dan pelatihan kader kesehatan remaja pada SMP dan SMA. Upaya
preventif melalui kegiatan penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) dan pemeriksaan
kesehatan berkala yang rutin pada peserta didik.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pemeriksaan kesehatan berkala pada anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang?

1.3 Tujuan Penulisan

Mengetahui pemeriksaan kesehatan berkala pada anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada berbagai literatur, serta laporan
tahunan Puskesmas Ambacang tahun 2019.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
UKS usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah
dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran
utama.

wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan


selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada
gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan UKS
a.Tujuan Umum UKS

untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik


dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Universitas Andalas
b.Tujuan Khusus UKS
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan
prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan;

2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial

3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap Pengaruh buruk


penyalahgunaan narkotika, Obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol
(minuman keras), rokok dan sebagainya.
Universitas Andalas
2.1.2. Sasaran UKS
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:
a. Sasaran Primer : peserta didik
b. Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite
sekolah/orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola
kesehatan, serta TP UKS disetiap jenjang
c. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan mulai dari tingkat
prasekolah sampai pada sekolah dan perguruan agama
beserta lingkungannya.

Universitas Andalas
2.1.3. Ruang Lingkup Program UKS b.Penyelenggaraan pelayanan Kesehatan di sekolah antara lain dalam
bentuk:
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup 1.Pelayanan kesehatan;
yang tercermin dalam Tiga Program 2.Penjaringan kesehatan peserta didik
Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS 3.Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
UKS), yaitu sebagai berikut: 4.Pencegahan penyakit (imunisasi, PSN, PHBS, PKHS);
a.Penyelenggaraan Pendidikan 5.Penyuluhan kesehatan;
6.Pengawasan warung sekolah dan perbaikan gizi;
Kesehatan, yang meliputi aspek:
7.Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi
1.Pemberian pengetahuan dan dan hal lainnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan;
keterampilan tentang prinsip- 8.Rujukan kesehatan ke puskesmas;
prinsip hidup sehat; 9.UKGS;
10.Pemeriksaan berkala.
2.Penanaman perilaku/kebiasaan c.Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat, baik fisik, mental, sosial
hidup sehat dan daya tangkal maupun lingkungan yang meliputi:
pengaruh buruk dari luar; 1.Pelaksanaan 7K (kebersihan, keindahan, kenyamanan, ketertiban,
keamanan, kerindangan, kekeluargaan );
3.Pelatihan dan penanaman pola
2.Pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan;
hidup sehat agar dapat 3.Pembinaan kerjasama antar masyarakat sekolah (guru, peserta
diimplementasikan dalam didik, pegawai sekolah, komite sekolah dan masyarakat sekitar).
kehidupan sehari-hari.
Universitas Andalas
2.1.4. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
a)Definisi
Pemeriksaan Kesehatan Berkala adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilaksanakan secara berkala dengan jarak waktu yang disesuaikan
dengan besarnya risiko kesehatan yang dihadapi.

b)Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal dalam
mendukung proses belajar.
c)Tujuan Khusus

1.Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik,


sehingga bila terdapat masalah dapat segera ditindak lanjuti
2.Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan
kesehatan peserta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan
dalam menyusun program pembinaan kesehatan sekolah.
3.Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi program pembinaan peserta didik.
d)Landasan Hukum
1.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
2.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 79 (Kesehatan Sekolah)
3.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 80-81 (Kesehatan Olahraga)
4.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Pengesahan Convention on the Rights of
Persons with Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-hak Penyandang Disabilitas)
5.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
6.Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak
7.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal
8.Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
9.Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 6/X/PB Tahun 2014, Nomor 73 Tahun 2014, Nomor 41 Tahun 2014, Nomor 81 Tahun 2014 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
10.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelayanan
Kesehatan Kabupaten/Kota
e)Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Berkala
Pelaksanaan Pemeriksaan Berkala dilakukan dengan 2 (dua) rangkaian
kegiatan yaitu pengisian kuesioner oleh peserta didik/orangtua/wali
pesertta didik dan pemeriksaan fisik oleh tenaga Kesehatan, guru atau
kader kesehatan.
1.Pengisian Kuesioner Oleh Peserta Didik/Orang Tua/Wali Peserta
Didik:
a)Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik
b)Penilaian status imunisasi
c)Riwayat kesehatan keluarga
d)Pemeriksaan gaya hidup
e)Pemeriksaan kesehatan reproduksi
2.Pemeriksaan Fisik Oleh Tenaga Kesehatan, Guru atau Kader Kesehatan Sekolah
a)Pemeriksaan Tanda Vital
b)Pemeriksaan Status Gizi
c)Pemeriksaan Kebersihan Diri
d)Pemeriksaan Kesehatan Indera Penglihatan
e)Pemeriksaan Kesehatan Indera Pendengaran
f)Pemeriksaan Pemakaian Alat Bantu
g)Pemeriksaan Kebugaran Jasmani
h)Persiapan Pemeriksaan
i)Sasaran Penjaringan Kesehatan Dan Pemeriksaan Berkala
j)Tempat dan Waktu Pelaksanaan
k)Sarana dan Prasarana
l)Alur Persiapan dan Pelaksanaan
Alur Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala.
BAB 3
ANALISIS SITUASI
3.1 Gambaran Umum
Puskesmas Ambacang terletak di salah satu kelurahan
pada Kecamatan Kuranji kota Padang yaitu kelurahan Pasar
Ambacang. Karena letaknya di kelurahan tersebut maka
diberi nama “Puskesmas Ambacang Kuranji” sesuai dengan
masukan dari berbagai pihak antara lain Kepala Dinas
Kesehatan Kota Padang. Awalnya pelaksanaan program
puskesmas ini masih bekerja sama dengan Puskesmas
Kuranji, karena 4 kelurahan sebagai wilayah kerja
Puskesmas Kuranji. Pada tahun 2006 telah berdiri sendiri
dapat dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan.
SEPSIS
3.2 Kondisi Geografis
Puskesmas Ambacang terletak pada 0° 55' 25.15" Lintang Selatan dan +100° 23' 50.14"
Lintang Utara dengan luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang sekitar 12 km2. Wilayah
kerja Puskesmas Ambacang terdiri dari empat kelurahan yaitu: Kelurahan Pasar
Ambacang, Kelurahan Anduring, Kelurahan Ampang, dan Kelurahan Lubuk Lintah.

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang berbatasan dengan kecamatan dan
kelurahan yang menjadi tanggung jawab selain Puskesmas Ambacang, antara lain:

Utara : Wilayah kerja Puskesmas Kuranji.


Timur : Wilayah kerja Puskesmas Pauh.
Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Andalas.
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Nanggalo.
SYOK SEPSIS
3.3 Kondisi Demografis
Jumlah penduduk yang No. Jenis Kelamin
menjadi tanggung Kelurahan Jumlah

jawab wilayah Laki-laki Perempuan

Puskesmas Ambacang 1 Ps. Ambacang 9.322 9.337 18.659

selama tahun 2018 2 Anduring 7.434 7.445 14.879


adalah sebanyak 52.032
jiwa dengan distribusi 3 Lubuk Lintah 5.394 5.406 10.800

kependudukan menurut 4 Ampang 3.876 3.818 7.694

kelurahan sebagai Jumlah 26.026 26.006 52.032


berikut:
Kepadatan penduduk pada masing-masing kelurahan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4 Distribusi Jumlah Penduduk Perluas Wilayah3
No. Kelurahan Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan

1 Pasar Ambacang 5,03 km2 18.659 3.709,54

2 Anduring 4,04 km2 14.879 3.682,92

3 Lubuk Lintah 4,03 km2 10.800 2.679,90

4 Ampang 4,03 km2 7.694 1.909,18


3.4 Data sekolah dan jumlah siswa diwilayah kerja
Puskesmas Ambacang

Data sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang,


terdapat sebanyak 30 sekolah di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang. Sekolah – sekolah tersebut terdiri dari 21 SD, 5
SMP, 4 SMA. Jumlah siswa pada masing- masing sekolah
tahun ajaran 2018/2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
NO. SEKOLAH JUMLAH 13 SD 37 ANDURING 353

SD/MIN 14 SD 18 ANDURING 62

1 SD 04 PASAR AMBACANG 186 15 SD 08 ANDURING 195

2 SD 19 PASAR AMBACANG 114 16 SD 21 LUBUK LINTAH 669

17 SD 25 LUBUK LINTAH 150


3 SD 39 PASAR AMBACANG 217
18 SD 30 LUBUK LINTAH 114
4 SD 26 PASAR AMBACANG 127
19 SD 01 AMPANG 188
5 SD 06 PASAR AMBACANG 277
20 SD 07 AMPANG 200
6 SD 17 PASAR AMBACANG 241
21 SD 11 AMPANG 120
7 SD 23 PASAR AMBACANG 192
JUMLAH 4.141
8 SD 31 PASAR AMBACANG 212

9 SD MUHAMMADIYAH 60

10 SD 03 ANDURING 147

11 SD 16 ANDURING 120

12 SD 15 ANDURING 197
Jumlah Anak Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun Ajaran
2018/2019.

NO. SEKOLAH JUMLAH

SMP/MTsN
1 MTSN DRN TARUNG 796
2 SMP MUHAMADYAH 239
3 MTSN CUBADAK AIR 138
4 SMP 10 PS 820
AMBACANG
5 SMP PGRI 366
JUMLAH 2359
Jumlah Anak Sekolah Menengah Atas Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun
Ajaran 2018/2019

NO. SEKOLAH JUMLAH


SMA/K/MAN
1 MAN 1 800
2 SMK 1 1290
3 SMK SUMBAR 572
4 SMA 86
MUHAMMADIYAH
JUMLAH 2748

Dari tabel di atas dapat dilihat keseluruhan jumlah anak di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang, dengan total anak SD sebanyak 4.141 anak, anak SMP sebanya 2.359
anak, dan total anak SMA sebanyak 2.748 anak
Data Pemeriksaan Berkala pada Anak NO SEKOLAH BERKALA %
SASARAN DIPERIKSA
Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas 1 SD 04 PASAR AMBACANG 158 150 95%
Ambacang Tahun Ajaran 2018/2019 2
3
SD 19 PASAR AMBACANG
SD 39 PASAR AMBACANG
95
189
85
177
89%
94%
4 SD 26 PASAR AMBACANG 107 103 96%
5 SD 06 PASAR AMBACANG 232 204 88%
Pemeriksaan Kesehatan berkala yang 6
7
SD 17 PASAR AMBACANG
SD 23 PASAR AMBACANG
194
166
161
146
83%
88%
dilakukan 1 kali setahun dengan 8 SD 31 PASAR AMBACANG 184 169 92%
9 SD MUHAMMADIYAH 52 43 83%
sasaran hanya pada anak kelas 2-6 10 SD 03 ANDURING 120 101 84%
SD, 2-3 SMP, 2-3 SMA. Berikut tabel 11 SD 16 ANDURING 97 89 92%
12 SD 15 ANDURING 169 155 92%
data pemeriksaan kesehatan berkala 13 SD 37 ANDURING 271 262 97%
14 SD 18 ANDURING 52 49 94%
tahun ajaran 2018/2019: 15 SD 08 ANDURING 170 163 96%
16 SD 21 LUBUK LINTAH 556 530 95%
17 SD 25 LUBUK LINTAH 122 120 98%
18 SD 30 LUBUK LINTAH 96 89 93%
19 SD 01 AMPANG 159 146 92%
20 SD 07 AMPANG 172 169 98%
21 SD 11 AMPANG 90 83 92%
Data Pemeriksaan Berkala pada Anak SMP di Wilayah Data Pemeriksaan Berkala pada Anak SMA di Wilayah
Kerja Puskesmas Ambacang Tahun Ajaran 2018/2019 Kerja Puskesmas Ambacang Tahun Ajaran 2018/2019
Data Pemeriksaan Berkala pada Anak SMP di
Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun Ajaran
2018/2019
NO SEKOLAH BERKALA % NO SEKOLAH BERKALA %
SASARAN DIPERIKSA SASARAN DIPERIKSA
1 MTSN DRN TARUNG 535 486 91% 1 MAN 1 510 453 89%
2 SMP MUHAMADYAH 154 124 81% 2 SMK 1 651 487 75%
3 MTSN CUBADAK AIR 79 68 86% 3 SMK SUMBAR 212 182 86%

4 SMP 10 PS AMBACANG 539 469 87% 4 SMA MUHAMMADIYAH 60 47 78%

5 SMP PGRI 270 215 80%

Dari 3 tabel di atas dapat dilihat dari 30 sekolah di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang tidak ada satupun sekolah yang mencapai target 100%, dengan capaian
terendah terdapat pada SMK 1 Padang yaitu 75%
3.6 Laporan Hasil Pemeriksaan Kesehatan Berkala Anak
Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun Ajaran
2017/2018/

Pemeriksaan berkala kesehatan anak sekolah dengan


sasaran kelas 2-6 SD, kelas 2-3 SMP, dan 2-3 SMA
dilakukan pada bulan Maret-Mei 2019, berikut hasil
laporan dari pemeriksaan kesehatan berkala tahun
ajaran 2018/2019 di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang:
Bagan 3.4 Pemeriksaan Berkala Anak SD di Wilayah Kerja Ambacang Tahun Ajaran
2018/2019

Pada bagan di atas tampak permasalahan pada


anak SD di wilayah kerja Puskesmas Ambacang
adalah gizi kurus, gigi karies yang cukup tinggi,
dan serumen telinga.
Bagan 3.5 Pemeriksaan Berkala Anak SMP di Wilayah Kerja Ambacang Tahun
Ajaran 2018/2019
Bagan 3.6 Pemeriksaan Berkala Anak SMA/SMK di Wilayah Kerja
Ambacang Tahun Ajaran 2018/2019
Pada bagan di atas tampak permasalahan pada anak SMP dan
SMA secara garis besar hampir sama dengan siswa SD yaitu
karies gigi, serumen telinga, dan penglihatan kurang. Dari
bagan di atas, terdapat sebuah perbedaan permasalahan yang
diperiksakan pada siswa SMA/K/MAN yaitu adanya
pemeriksaan buta warna. Pemeriksaan buta warna ini wajib
dilakukan di seluruh SMA/K/MAN di wilayah kerja
Puskesmas Ambacang.
BAB 4
PEMBAHASAN
Pemeriksaan kesehatan berkala pada anak sekolah
merupakan salah satu dari trias UKS. UKS
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik dilakukan melalui trias UKS:
1. pendidikan kesehatan,
2. pelayanan kesehatan, dan
3. pembinaan lingkungan sekolah sehat.
• Puskesmas Ambacang telah melaksanakan program UKS dalam upaya
preventif yaitu penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan
berkala pada sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang.
• Pada laporan pemeriksaan, telah dilakukan pada 30 sekolah terdiri dari
21 SD, 5 SMP, dan 4 SMA.
• Pemeriksaan berkala telah dilakukan oleh Puskesmas Ambacang pada
bulan Maret-Mei 2019, pemeriksaan berkala sudah mencapai standar,
pemeriksaan berkala sedikitnya 1 kali dalam setahun dengan sasaran
kelas 2-6 SD, kelas 2-3 SMP, kelas 2-3 SMA. Pelaksanaannya sudah
tepat yaitu dilakukan sepanjang tahun ajaran (Juli-Juni).
Hasil pemeriksaan berkala dari SD, SMP dan SMA
ditemukan data terbanyak pada gigi karies,
penglihatan yang kurang, serumen telinga, dan gizi
kurus. Setelah terdeteksi masalah kesehatan terbanyak
pada siswa sekolah di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang, masalah-masalah ini bisa ditindaklanjuti
oleh tenaga kesehatan di puskesmas. Untuk promotif
dari UKS maka dilakukanlah penyuluhan tentang
kebersihan diri, edukasi tentang kebersihan gigi dan
gizi.
BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. UKS (Unit Kesehatan Sekolah) terdiri dari tiga kegiatan, salah satunya pelayanan kesehatan
yaitu penjaringan dan pemeriksaan berkala pada anak sekolah yang merupakan upaya
preventif pada anak sekolah.
2. Pemeriksaan berkala pada anak sekolah baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA belum ada
yang mencapai 100% terhitung sejak bulan Maret hingga Mei 2019.
3. Pemeriksaan berkala pada anak sekolah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang dilakukan
sepanjang tahun ajaran 2018/2019 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Maret-Mei 2019.
Pemeriksaan berkala ini sudah mencukupi standar sesuai petunjuk teknis.
4. Masalah yang ditemukan pada pemeriksaan berkala anak sekolah untuk SMP dan SMA
adalah kurangnya kesadaran pada murid terhadap kesehatan dan kendala dalam jadwal
pertemuan dengan murid, terutama pada murid SMA / SMK yang memiliki metode
pembelajaran yang berpindah kelas.
5. Kurangnya kerjasama tim pelaksana UKS masih menjadi kendala dalam pelaksanaan
pemeriksaan berkala ini.
• Saran
1. Perlunya koordinasi, baik antara kepala puskesmas sebagai pembina UKS dan
kepala sekolah sebagai ketua tim pelaksana UKS, untuk menindaklanjuti kinerja tim
pelaksana UKS yang belum optimal.

2. Perlunya koordinasi baik dengan pihak guru SMK untuk menindak lanjutkan
permasalahan dalam penentuan jadwal pemeriksaan berkala pada murid SMK,
sehingga tenaga kesehatan tidak kewalahan untuk memeriksa murid

3. Hendaknya pemeriksaan berkala dilakukan tidak dalam 3 bulan berturut-turut,


tapi diberi jeda 3 bulan sekali agar siswa-siswi yang sebelumnya berhalangan hadir
dapat diperiksa.
4. Sebaiknya dimasukkan data pemeriksaan di Sekolah Luar biasa baik
dalam sasaran program hingga pencatatan dan pelaporan pemeriksaan
kesehatan berkala

5. Perlunya blangko pemeriksaan dan pentunjuk teknis pemeriksaan yang


khusus untuk murid Sekolah Luar biasa (SLB) dikarenakan perbedaan-
perbedaan murid SLB dengan murid Sekolah biasa.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai