Anda di halaman 1dari 37

Pendapatan Nasional

Permasalahan

Apa itu Pendapatan Nasional?


Apa Peran PN dalam Kegiatan Ekonomi?
Bagaimana Menghitung Pendaatan Nasional
Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh
seluruh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam
suatu negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.

Pendapatan nasional dapat juga diartikan


sebagai produksi nasional, yang berarti nilai
hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh
anggota masyarakat suatu negara dalam waktu
tertentu, biasanya satu tahun
Secara garis Besar

Produk Domestik
Bruto
Konsep
Pendapatan Nasional

Produk Nasional Bruto


PRODUK NASIONAL BRUTO

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai


produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang
dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan diluar
negeri.
Contohnya seperti seseorang pria dari
Indonesia yang menjual pakaian di
Malaisya, hasil berupa barang dan
jasanya termasuk dalam GNP
A= Indonesia
B= Amerika
B= 6 C= 20 C= Indonesia di
malaysia

A= 30
PNB /GNP = A + C

PNB /GNP = 30 + 20 = 50
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun.

Contohnya seperti perusahaan X dari Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga
Jepang, yang mempunyai cabang di barang atau jasa yang dihasilkan oleh
Indonesia, hasil berupa barang dan perusahaan maupun instansi asing yang terkait,
jasa tersebut termasuk kedalam GDP. asalkan wilayah nya masih dalam wilayah suatu
negara atau domestik tersebut.

A= Indonesia
B= Amerika di Indonesia
B= 6 C= 20 C= Indonesia di malaysia

A= 30
PDB /GDP = A + B

PDB /GDP = 30 + 6 = 36
Tujuan dan Manfaat
Menghitung Pendapatan Nasional

Tujuan :
1. Untuk mengetahui dan menilai kemajuan
perekonomian suatu negara
2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
peningkatan kemajuan ekonomi suatu negara
3. Untuk mengetahui estimasi nilai barang dan jasa seara
akurat
4. Sebagai alat bantu dalam membuat rencana dan
rancangan pembangunan nasional
Tujuan dan Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional
Manfaat:
1. Dapat mengetahui struktur ekonomi suatu
negara apakah tergolong agrarsis, industri
atau jasa.
2. Menjadi acuan atau dasar dalam pembuatan
kebijakan ekonomi pemerintah
3. Dapat membandingkan keadaan
perekonomian dari waktu ke waktu
4. Dapat meembandingkan keadaan ekonomi
antar daerah di suatu negara
5. Dapat membandingkan keadaan ekonomi
antar negara
Kondisi Pendapatan Nasional
[Seri 2010] Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita (Ribu Rupiah)
Provinsi Harga Konstan 2010
2010 2011 2012 2013 2014 2015
ACEH 22450.14 22704.8 23099.13 23228.59 23128.51 22525.48
SUMATERA UTARA 25412.07 26711.24 28036.88 29339.21 30477.07 31637.41
SUMATERA BARAT 21584.91 22638.75 23744.01 24857.64 25978.01 27044.08
RIAU 69701.03 71637.89 72396.34 72297.05 72385.2 70761.08
JAMBI 29160.16 30856.66 32417.72 34012.1 35876.08 36753.39
SUMATERA SELATAN 25932 27157.98 28577.89 29656.76 30610.58 31546.62
BENGKULU 16463.68 17282.27 18143.51 18919.3 19626.47 20303.75
LAMPUNG 19722.39 20739.31 21794.83 22770.68 23646.33 24580.27
KEP. BANGKA BELITUNG 28906.78 30212.18 31172.42 32081.3 32859.64 33480.09
KEP. RIAU 65703.34 68024.21 70930 73743.33 76329.65 78643
DKI JAKARTA 111528.9 117672.9 123962.4 130060.3 136312.4 142868.6
JAWA BARAT 20974.94 21976.53 23036 24118.31 24967.19 25840.54
JAWA TENGAH 19209.31 20053.8 20950.62 21844.87 22820.16 23882.47
DI YOGYAKARTA 18652.97 19387.45 20183.88 21037.7 21866.85 22684.71
JAWA TIMUR 26371.1 27864.26 29508.4 31092.04 32703.72 34272.86
BANTEN 25397.65 26548.94 27716.47 28910.66 29834.21 30778.17
BALI 23992.63 25265.96 26689.58 28129.67 29666.84 31096.59
NUSA TENGGARA BARAT 15527.41 14705.77 14276.69 14809.84 15354.26 18377.6
NUSA TENGGARA TIMUR 9316.79 9675.89 10030.98 10396.76 10741.98 11097.46
KALIMANTAN BARAT 19510.07 20227.16 21062.22 21971.93 22712.4 23438.53
KALIMANTAN TENGAH 25455.05 26588.9 27749.01 29106.4 30216.87 31619.24
KALIMANTAN SELATAN 23418.47 24567.52 25547.77 26423.9 27223.31 27793.56
KALIMANTAN TIMUR 116946.3 121196.2 124501.9 133868.7 132904 128322.9
KALIMANTAN UTARA - - - 74106.93 77153.33 76625.51
SULAWESI UTARA 22707.79 23812.97 25145.96 26445.86 27804.96 29193.98
SULAWESI TENGAH 19558.53 21105.7 22724.47 24490.98 25315.77 28793.14
SULAWESI SELATAN 21306.72 22769.19 24507.17 26083.42 27750.74 29427.32
SULAWESI TENGGARA 21573.11 23338.07 25489.79 26815.36 27895.55 29201.16
GORONTALO 14811.95 15687.65 16650.27 17639.12 18622.34 19476.21
SULAWESI BARAT 14755.47 16023.45 17169.06 18008.81 19235.6 20264.69
MALUKU 11951.84 12477.19 13129.11 13572.07 14216.66 14730.89
MALUKU UTARA 14361.54 14994.63 15691.01 16332.22 16867.38 17532.03
PAPUA BARAT 54049.32 54539.86 55047.84 57581.36 59174.52 60065.89
PAPUA 38785.11 36383.24 36280.03 38621.36 39332.99 41681.23
Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku, 2010-2015

Rincian 2010 2011 2012 2013 2014* 2015**

10 565 11 540
Produk Domestik Bruto (miliar rupiah) 6 864 133.1 7 831 726.0 8 615 704.5 9 546 134.0 817.3 789.8
Produk Domestik Bruto per kapita (ribu rupiah) 28 778.2 32 363.7 35 105.2 38 365.9 41 900.4 45 176.2
10 211 11 154
Produk Nasional Bruto (miliar rupiah) 6 681 362.2 7 614 833.3 8 372 511.5 9 260 807.8 343.1 531.9
Produk Nasional Bruto per kapita (ribu rupiah) 28 011.9 31 467.5 34 114.3 37 219.2 40 494.7 43 664.2
Pendapatan Nasional (miliar rupiah) 5 172 926.0 5 967 173.9 6 510 395.3 7 188 558.5 7 907 963.2 8 430 122.9
Pendapatan Nasional per kapita (ribu rupiah) 21 687.7 24 658.7 26 527.0 28 890.8 31 360.3 32 999.5
Jumlah penduduk pertengahan tahun 1 (juta orang) 238.5 242.0 245.4 248.8 252.2 255.5

Catatan:
*) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
Sumber: Hasil Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (Pertengahan tahun/Juni)
Diolah dari Hasil Sensus, Survei, dan Berbagai Sumber Lainnya
Metode Penghitungan

Metode Pendekatan Produksi

Metode pendekatan pendapatan

Metode pendekatan pengeluaran


Metode Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah nilai tambah yang diciptakan dalam


suatu proses produksi

Pendekatan produksi ini dengan cara


menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan
oleh perusahaan2 di berbagai sektor lapangan
usaha dalam perkonomian selama satu tahun.
9 Sektor Ekonomi
• 1. Sektor Pertanian,
• 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian,
• 3. Sektor Industri Pengolahan,
• 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih,
• 5. Sektor Bangunan/Konstruksi,
• 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran,
• 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi,
• 8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta
• 9. Sektor Jasa-jasa.
RUMUS METODE PRODUKSI
Cara menghitungnya adalah dengan mengalikan jumlah
seluruh barang dan jasa yang diproduksi dalam satu tahun
dengan harga satuannya masing-masing. Jadi, apabila
dalam satu tahun ada seratus barang dan jasa, maka seratus
barang dan jasa tersebut harus dikalikan dengan harga
satuannya masing-masing, kemudian dijumlahkan

Y = {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ... + (Pn x Qn)}

Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke 1
Q1 = jenis barang ke 1
Pn = harga barang ke n
Qn = jenis barang ke n
Yang perlu diingat
jangan sampai melakukan penghitungan berulang
(multiple counting) terhadap suatu jenis barang dan jasa.
Oleh karena itu, yang harus dijumlahkan adalah nilai
tambah (value added) dari barang dan jasa, bukan nilai
akhirnya
Contoh kasus
Jika harga per unit kapas Rp10.000,-; benang Rp15.000,-; kain Rp18.000,; dan
harga per unit baju anak Rp25.000,-; maka besarnya nilai akhir dan nilai
tambah dari benda-benda tersebut adalah sebagai berikut:

Jadi, yang dihitung sebagai pendapatan nasional bukanlah nilai akhir yang totalnya
Rp68.000,- melainkan nilai tambahnya yang berjumlah Rp25.000,-.
RUMUS
PENDEKATAN PENDAPATAN
Menurut metode ini, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari
semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi di suatu
negara dalam satu tahun.

Artinya, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari upah atau


gaji, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima para pemilik factor
produksi.

Y=W+r+i+P
Y = Pendapatan Nasional
W= Wage (upah atau gaji)
r = Rent (sewa) adalah
i = Interest (bunga)
P = Profit (keuntungan)
FAKTOR PRODUKSI

Faktor Produksi Pendapatan


Tenaga kerja upah/gaji
Modal Bunga
Tanah Sewa
Keahlian Laba
Metode Pengeluaran
Penjumlahan dari semua pengeluaran yang dilakukan
oleh semua pelaku ekonomi (rumah tangga,
perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri)
di suatu negara selama satu tahun.

Manfaatnya :
- Memberikan gambaran tentang sampai
dimana baik buruknya masalah ekonomi

- Memberikan informasi dan data yang


dibutuhkan dalam analisis makroekonomi.
Komponen Pengeluaran
Konsumsi rumah tangga

Pengeluarn Pemerintah

Investasi

Ekspor Neto
Komponen Pengeluaran
Konsumsi rumah tangga

Pengeluarn Pemerintah

Investasi
Konsumsi Rumah Tangga
Adalah Nilai perbelanjaan yang
dilakukan oleh rumah tangga
untuk membeli berbagai jenis
Ekspor Neto
kebutuhan dalam satu tahun
Komponen Pengeluaran
Konsumsi rumah tangga

Pengeluarn Pemerintah

Investasi
Pengeluaran Pemerintah adalah
segala pengeluaran trhadap
barang dan jasa guna membiayai Ekspor Neto
opeasional Pemerintah
Komponen Pengeluaran
Konsumsi rumah tangga

Pengeluarn Pemerintah

Investasi adalah Pembentukan Investasi


modal tetap sektor swasta yaitu
pengeluaran untuk membeli
barang modal yang dapat Ekspor Neto
menaikkan prouksi barang dan
jasa di masa yang akan datang
Komponen Pengeluaran
Konsumsi rumah tangga

Pengeluaran Pemerintah

Investasi
Nilai ekspor yang dilakukan suatu
negara dalam suatu tahun tertentu
dikurangi nilai impor dalam Ekspor Neto
periode yang sama
RUMUS PENDEKATAN
PENGELUARAN
Penjumlahan dari semua pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku
ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar
negeri) di suatu negara selama satu tahun.

Y = C+I+G+(X-M)
Y = Pendapatan nasional
C = Konsumsi oleh rumah tangga
I = Investasi oleh perusahaan
G = Pengeluaran pemerintah (konsumsi dan investasi)
X-M = Ekspor neto (nilai ekspor - nilai impor)
Bentuk pengeluaran pelaku ekonomi

Pelaku Ekonomi Pengeluaran


Konsumen Konsumsi (C)
Produsen Investasi (I)
Pemerintah Pengeluaran Pemerintah (G)
Sektor Luar Negeri Ekspor – Impor (X)
Kondisi Konsumsi Rumah Tangga
Pengeluaran konsumsi rumah tangga dalam lima tahun terakhir
konsisten me-nyumbang 50 persen dari total Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia.
Terakhir, per kuartal I 2016 konsumsi rumah tangga sebesar Rp1.247,5
triliun berkontribusi 55,14 persen terhadap total PDB harga konstan
yang tercatat sebesar Rp2.262,6 triliun.

Bila melihat lima tahun terakhir, maka kontribusi konsumsi rumah


tangga selalu ada di angka kisaran 50 persen lebih. Pada tahun 2015 lalu
misalnya, dari total PDB sebesar Rp8.976,9 triliun, kontribusi rumah
tangga sebesar Rp4.882,3 triliun atau 54,39 persen.

Sumber : suara.com.2017
Kondisi Pengeluaran Pemerintah

http://www.kemenkeu.go.id/apbn2016
Kondisi Penanaman Modal

http://www.bkpm.go.id/id/investasi-di-
indonesia/statistik
Kondisi Ekspor Impor Indonesia
Tabel Ekspor Menurut Bulan, Tahun 2017
Table Export by Month, Year 2017
Bulan/Month Nilai/Value (US $) Berat/Weight (KG)
Januari/January 13 401 704 048 43 595 887 616
Pebruari/February 0 0
Maret/March 0 0
April/April 0 0
Mei/May 0 0
Juni/June 0 0
Juli/July 0 0
Agustus/August 0 0
September/September 0 0
Oktober/October 0 0
Nopember/November 0 0
Desember/December 0 0
T O T A L 13 401 704 048 43 595 887 616

https://www.bps.go.id/all_newtemplate.php
Contoh Kasus
Negara Inggris bermaksud untuk menghitung besarnya pendapatan nasional
negara tersebut dengan menggunakan pendekatan pengeluaran.
Diketahui data perolehan dari negara tersebut sebagai berikut: (dalam milyar
rupiah) Sewa tanah: 15.000, Konsumsi: 54.000, Upah: 26.000 Pengeluaran
pengusaha: 16.000, Ekspor: 9.000, Impor: 4.000, Keuntungan: 5.000, Ekspor netto
5.000 Pengeluaran pemerintah: 15.000, Dari data tersebut, berapa besarnya
pendapatan nasional negara tersebut adalah

Dengan menggunakan pendekatan pengeluaran, maka pendapatan


nasional dapat dihitung dengan menambahkan konsumsi,
pengeluaran pengusaha ( investasi), pengeluaran pemerintah, serta
ekspor netto (ekspor – impor). Perlu diingat bahwa ekspor netto
sudah merupakan selisih antara ekspor dengan impor sehingga kita
tidak perlu menghitungnya lagi.

Y = C + I + G + Ekspor netto
Y = 54.000 + 16.000 + 15.000 + 5.000
Y = 90.000
MASALAH2 PENGHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
1. Pengumpulan data dan Informasi
2. Memilih Kegiatan yang nilai produksinya
dihitung
3. Masalah penghitungan 2 kali
4. Menentukan harga barang-barang
5. Investasi bruto dan investasi neto
6. Masalah kenaikan harga dan perubahan
kualitas barang
Kegunaan Data

1. Menilai prestasi Kegiatan Ekonomi
2. Menentukkan tingkat pertumbuhan ekonomi
yang dicapai
3. Memberikan informasi mengenai struktur
ekonomi
4. Memberi gambaran mengenai taraf
kemakmuran
5. Dasar untuk membuat ramalan dan
Perencanaan

Anda mungkin juga menyukai