Anda di halaman 1dari 28

PREMATURITAS

Heny Aprilyanti (163010018)


Definisi
 Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir
hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37
(dihitung dari hari pertama haid terakhir). The
American Academy of Pediatric, mengambil
batasan 38 minggu untuk menyebut prematur.
 Bayi prematur merupakan bayi yang lahir pada
usia kehamilan kurang atau sama dengan 37
minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir
(Wong, 2008).
 Bayi prematur adalah bayi yang lahir setelah 24
minggu dan sebelum 37 minggu kehamilan,
dengan berat badan 2500 gram atau kurang
saat lahir, terlepas dari usia kehamilan tepat
atau dibawah 37 minggu
KLASIFIKASI
Bayi Derajat Prematur di Garis
Batas (Border Line Prematur)
 Bayi Derajat Prematur di Garis Batas
(Border Line Prematur) Berat badan
bayi 2500 gr dengan masa gestasi 37
minggu.
 Masalah yang sering muncul pada
golongan ini adalah
 adanya ketidakstabilan tubuh,
 kesulitan menyusu, ikterik, respiratory
distress syndrome (RDS) mungkin
muncul.
 Lipatan pada kaki sedikit, payudara
lebih kecil, lanugo banyak, dan
genitalia kurang berkembang.
Bayi Prematur Sedang (Moderately
Prematur)
 Bayi Prematur Sedang (Moderately
Prematur) Masa gestasi antara 31–36
minggu dengan berat badan 1500–
2500 gram.
 Masalah yang biasa muncul dalam
golongan ini adalah
 adanya ketidakstabilan tubuh,
pengaturan glukosa, RDS, ikterik,
anemia, infeksi, kesulitan menyusu.
 Seperti pada bayi prematur di garis
batas tetapi lebih parah, kulit lebih tipis,
lebih banyak pembuluh darah yang
tampak.
Bayi Sangat Prematur
(Extremely Prematur)
 Bayi Sangat Prematur
(Extremely Prematur) Masa
gestasi antara 24 – 30 minggu
dengan berat badan berkisar
antara 500-1400 gram.
 Hampir semua bayi prematur
dalam golongan ini memiliki
masalah komplikasi yang
berat. Ukuran kecil dan tidak
memiliki lemak, kulit sangat
tipis, dan sering kali kedua
matanya masih berdempetan.
Etiologi
Etiologi
Next …
Patofisiologi
 Persalinan prematur menunjukkan adanya kegagalan
20 mekanisme yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan kondisi uterus selama kehamilan
atau disebabkan karena adanya gangguan yang
menyebabkan singkatnya kehamilan.
 Kondisi tersebut memicu dimulainya proses persalinan
secara dini.
 Empat jalur penyebab prematuritas terpisah yaitu
stress, infeksi, perdarahan dan regangan
Next …
 Stress pada ibu  meningkatkan hormon prostaglandin 
uterus mudah terangsang untuk berkontraksi (irritable) 
perubahan serviks (serviks menjadi lunak) sehingga
meningkatkan hormon oksitosin yang akhirnya  kontraksi
uterus ketuban pecah spontan  persalinan prematur.
 Faktor Infeksi  dapat merangsang hormon sitokin
sebagai respon terhadap stimulus sistem imun 
merangsang CRH plasenta  timbulnya hormon PGE2
yang kemudian  kontraksi uterus  ketuban pecah
spontan dan terjadi persalinan prematur
Karakteristik Bayi Prematur
 Ukuran lebih kecil dengan berat badan
dibawah 2.5 kg.
 Kulit tipis dan rapuh
 Banyak lanugo (rambut halus) di tubuh
 Suhu tubuh lebih rendah
 Memiliki masalah pernafasan
 Kurangnya refleks dalam menyedot dan
menelan
Kondisi yang menimbulkan masalah
bayi prematur
Sistem Pernapasan Sistem Pencernaan
 Otot-otot pernapasan  Ukuran Lambung Kecil
susah berkembang
 Enzim penurunan
 Dinding dada tidak
 Garam Empedu Kurang
stabil
 Produksi surfaktan  Keterbatasan mengubah
penurunan glukosa menjadi
 Pernafasan tidak glikogen
teratur dengan  Keterbatasan melepas
periode apnea dan insulin
sianosis  Kurang koordinasi reflek
 Gangguan reflek dan menghisap dan menelan
batuk
Next …
Kestabilan Suhu Sistem Syaraf
 Lemak subkutaneus  Respon untuk stimulasi
sedikit, simpanan lambat
glikogen & lipid sedikit  Reflek gag, menghisap &
 Kemampuan menggigil menelan kurang
menurunan  Reflek batuk lemah
 Aktivitas kurang  Pusat kontrol
pernafasan, suhu & vital
Fungsi Liver lain belum berkabung
 Kemampuan
mengkonjugasi billirubin
 Penurunan Hb setelah
lahir
Next …

Infeksi
 Pembentukan Sistem Ginjal
antibodi kurang  Ekskresi sodium
meningkat
 Tidak ada
 Kemampuan
immunoglobulin M mengkonsentrasi &
 Kemotaksis terbatas mengeluarkan urin
 Opsonization menurun
penurunan  Jumlah tubulus
glomerulus tidak
seimbang untuk
protein, as. Amino &
sodium
Komplikasi pada Bayi Prematur
Gangguan pernafasan Gangguan Sistem
 Respiratory distress Peredaran Darah
syndrome (RDS)  Perdarahan intraventricular
 Asfiksia haemorrhage (IVH)
 Anemia
 Retrolental Fibroplasia
 Gangguan Jantung
Gangguan Metabolik
 Gangguan pada Otak
 Hipotermia
Gangguan Cairan Elektrolit
 Hipoglikemi  Gangguan Ginjal
Gangguan Imunitas  Gangguan Pencernaan dan
 Gangguan Imunologi Nutrisi
 Ikterus  Gangguan Elektrolit
Penatalaksanaan
 Pengaturan suhu
Suhu inkubator untuk bayi kurang dari 2000 gram adalah
35˚C dan untuk berat 2000-2500 gram maka suhunya 34˚C
agar bayi dapat mempertahankan suhunya sampai 37˚C
(Prawirohardjo, 2006)
 Pencegahan infeksi
Perawatan umum yang biasa dilakukan adalah tindakan
aseptik, mempertahankan suhu tubuh, membersihkan jalan
nafas perawatan tali pusat dan memberikan cairan melalui
infus.
 Pengaturan dan Pengawasan Intake Nutrisi Bayi
Prematur
Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi diantaranya
menentukan pemilihan susu, cara pemberian dan jadwal
pemberian sesuai dengan kebutuhan pada bayi prematur.
Pemeriksaan Penunjang
Pemantauan glukosa darah terhadap
hipoglikemia
 Nilai normal glukosa serum : 45 mg/dl
Pemantauan gas darah arteri
 Normal untuk analisa gas darah apabila kadar
PaO2 50 – 70 mmHg dan kadar PaCO2 35 – 45
mmHg dan saturasi oksigen harus 92 – 94 %.
Pemeriksaan sinar sesuai kebutuhan
Penyimpangan darah tali pusat
Next …
Kimia darah sesuai kebutuhan
 Hb (Hemoglobin) Hb darah lengkap bayi 1 – 3 hari adalah 14,5 –
22,5 gr/dl
 Ht (Hematokrit) normal berkisar 45% - 53%
 LED darah lengkap untuk anak – anak menurut :
Westerfreen : 0 – 10 mm/jam Wintrobe : 0 – 13 mm/jam
 Leukosit (SDP) Normalnya 10.000/ mm³. pada bayi preterm
jumlah SDP bervariasi dari 6.000 – 225.000/ mm³.
 Trombosit Rentang normalnya antara 60.000 – 100.000/ mm³.
 Kadar serum / plasma pada bayi premature (1 minggu) Adalah 14
– 27 mEq/ L
 Jumlah eritrosit (SDM) darah lengkap bayi (1 – 3 hari) Adalah 4,0 –
6,6 juta/mm³.
 MCHC darah lengkap : 30% - 36% Hb/ sel atau gr Hb/ dl SDM
 MCH darah lengkap : 31 – 37 pg/ sel
 MCV darah lengkap : 95 – 121 µm³
 Ph darah lengkap arterial prematur (48 jam) : 7,35 – 7,5
Konsep Asuhan Keperawatan
Pada Bayi Prematur
Pengkajian
Sirkulasi
 Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur dalam batas normal (120 sampai
160 dpm) murmur jantung yang dapat menandakan duktus arteriosus
paten (PDA)
Makanan / Cairan
 Berat badan kurang dari 2500 g
Neurosensori
 Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut
 Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh : sutura mungkin
mudah di gerakan, fontanel mungkin besar / terbuka lebar
 Umumnya terjadi edema pada kelopak mata, mata mungkin merapat
 Reflek tergantung pada usia gestasi
Pernafasan
 Apgar score mungkin rendah
 Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan diafragmatik intermiten (40-
60 x/mnt) mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal
subternal, sianosis ada.
 Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan sindrom distres
pernafasan (RDS)
Next …
Keamanan
 Suhu berfluktuasi dengan mudah
 Menangis mungkin lemah
 Wajah mungkin memar, mungkin kaput
suksedaneum
 Kulit transparan
 Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh
 Ekstremitas tampak edema
 Garis telapak kaki terlihat
 Kuku pendek
Seksualitas
 Persalinan / kelahiran tergesa-gesa
 Genetalia ; Labia minora lebih besar dari labia
mayora dengan kritoris menonjol testis pria tidak
Diagnosa Keperawatan

 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan


dengan imaturitas fungsi paru (kurang
produksi surfactant) dan neuromuscular.
 Tidak efektifnya termoregulasi
berhubungan dengan imaturitas control
pengatur suhu tubuh dan kurangnya
lemak subcutan.
 Resiko infeksi berhubungan dengan
imaturitas system imunologi (defisiensi
pertahanan tubuh) dan infeksi
transplacenta.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Ketidakefektifan pola nafas b.d Intervensi :


imaturitas fungsi paru dan Bantuan Ventilasi
neuro muscular Tindakan Keperawatan :
• Monitor pernafasan dan status oksigenasi
Tujuan:
• Monitor kelelahan otot pernafasan
Status pernafasan: Ventlasi
• Monitor efek-efek perubahan posisi pada
tdak terganggu oksigenasi
Kriteria hasil : • Posisikan untuk mengurangi dyspnea
• Pola pernafasan efektf • Posisikan untuk memfasilitasi pencocokan
ventilasi
• Frekuensi pernafasan normal
• Bantu dalam perubahan posisi dengan
• Penggunaan otot bantu nafas sering dan tepat
tidak ada • Ajarkan orang tua perubahan posisi yang
tepat
• Kolaborasi pemberian oksigen
Next …
Tidak efektifnya termoregulasi Intervensi :
b.d imaturitas control Pengaturan suhu
pengatur suhu dan Tindakan keperawatan :
berkurangnya lemak subcutan  Observasi tanda-tanda vital.
didalam tubuh.  Tempatkan bayipada incubator.
 Awasi dan atur control temperature
Tujuan :
dalam incubator sesuaikebutuhan.
Termoregulasi: baru lahir  Monitor tanda-tanda Hipo dan
dipertahankan Hipertermi.
Kriteria Hasil :  Hindari bayi dari pengaruhyang
 Suhu normal dapat menurunkan suhu tubuh.
 Ganti pakaian setiapbasah.
 Kulit hangat.
 Observasi adanya sianosis.
 Sianosis (-).
Next …
Dx : Resiko infeksi b.d Intervensi :
defisiensi Kontrol infeksi
Tindakan keperawatan :
Pertahanan tubuh (imunologi)  Kaji tanda-tanda infeksi.
Infeksi tidak terjadi)  Isolasi bayi dengan bayi lain.
 Cucitangan sebelum dan sesudah
kontak dengan bayi.
Tujuan :
 Gunakan masker setiap kontakdengan
Keparahan infeksi : baru lahir tidak bayi.
ada  Cegah kontak dengan orang yang
Kriteria Hasil : terinfeksi.
 Pastikan semuaperawatan yang kontak
 Kestabilan suhu dengan bayi dalam keadaan bersih/steril.
 Leukosit normal  Kolaborasidengan dokter.
 Berikan antibiotic sesuai program
Pertanyaan
M.fadlil
• Nutrisi seperti apa yang akan diberikan pada bayi
prematur ?
Putri wulansari
• Apakah lahir dengan bayi premature akan berpengaruh
pada tumbuh kembang ?
Titi mardianti
• Bagaimana cara merawat bayi prematur agar bisa
seperti bayi lahir cukup bulan ?

Anda mungkin juga menyukai