Anda di halaman 1dari 37

MIKOLOGI

drh. Indah Amalia Amri., M.Si


Program Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
PENDAHULUAN
MIKOLOGI
• Myces = Jamur
• Logos = Ilmu

±100.000 spesies
•±400 spesies yang memiliki kepentingan
dalam kehidupan
•±50 spesies yang menyebabkan penyakit
KLASIFIKASI FUNGI
Filum Sexual Aseksual Hifa Keterangan

Zygomycotina Zigospora Sporangiospor Non Sedikit patogen


a bersepta

Ascomycotina Ascospora Konidia Septa Sedikit patogen

Basidiomycotina Basidiospora Konidia Septa Tidak patogen


komplek

Deuteromycotina Belum Konidia Septa Pada umumnya


diketahui patogen
KARATERISTIK UMUM JAMUR
Dinding sel UNISELULER
tersusun oleh Atau
KITIN, MANNAN,
GLUKAN MULTISELULER

AEROB OBLIGAT
Eukariotik Atau
FAKULTATIF

SEL
Ling. kondisi
Lembab,
sedikit asam
Soliter Tanah,
atau tumbuhan,
Koloni bebatuan,

HABITAT
SAPROFIT
HETEROTROF Atau
PARASIT

Nutrisi
Utama : KEMO-
H20, 02, ORGANOTROP
Organic HIC
CARA MEMPEROLEH
Carbon NUTRISI
SAPROFIT : m.o yang memperoleh
HETOROTROF nutrisi dari organisme yang sudah
mati

PARASIT : m.o yang memperoleh


nutrisi dari inang yang ditumpangi

Kemoorganotropic : m.o yang


memperoleh nutrisi dari hasil
perombakan energi organisme lain
ASEKSUAL SEKSUAL
(VEGETATIF) (GENERATIF)

REPRODUKSI
UNISELULER/KHAMIR/YEAST/RAGI

Ukuran : besar,
Bentuk : bulat,
lebih besar dari
oval, lonjong bakteri

Dinding sel Vakuola dan inti


tampak jelas sel terkadang
dan tebal tampak jelas
AS ASEKSUAL (BUDDING)
SEXUAL REPRODUCTION

Yeast haploid (n kromosom) bersatu dengan yeast haploid yang lain, kemudian akan
menghasilkan zygot yang diploid (2n). Zygot akan membesar sehingga akan
membentuk askus, kemudian intinya akan mengalami pembelahan meiosis yang
menghasilkan 8 buah inti baru haploid kemudian tumbuh menjadi 8 spora haploid
(spora askus) yang akan tumbuh menjadi sel baru.
PLASMOGAMI
• Penyatuan dua
protoplasma namun
tidak disertai
peleburan inti sel

KARIOGAMI
• Penyatuan atau
peleburan dua inti sel
JAMUR
MULTISELULER/KAPANG/MOLD

Pada jamur multiseluler (kapang; mold)


terdapat kumpulan sel yang memanjang
tampak seperti benang yang disebut Hifa. Hifa
jamur yang terus tumbuh dan bercabang akan
membentuk Filamen, beberapa jaringan
filamen akan membentuk Miselium
HIFA
• Zona Pertumbuhan Apikal ; yaitu ujung hifa yang akan
memperluas zona pertumbuhan dan dekat sumber
nutrisi
• Zona Penyerapan ; dimana zona ini berfungsi untuk
penyerapan nutrisi (zona ini sebagian tumpang tindih
dengan zona pertumbuhan apikal)
• Zona Penyimpanan ; sebagian nutrisi yang diserap
disimpan di zona ini sebagai cadangan makanan
• Zona Penuaan ; bagian tertua dari micelium yang
ditandai adanya pigmen gelap dan kematian sel dapat
terjadi.
DIMORFIK
• Beberapa jamur mampu tumbuh bergantian
dalam 2 bentuk yaitu kapang dan khamir.
Perubahan bentuk ini sering terjadi apabila
terdapat perubahan suhu lingkungan.
Fenomena ini merupakan salah satu faktor
virulensi dari jamur patogen, semisal
Paracoccidioides brasiliensis yang patogen
pada manusia
ASEKSUAL REPRODUKSI
• Sporangiospores
• Spora ini bersifat endogen, yaitu terbentuk
dan terdapat pada kotak spora yang disebut
Sporangium, terbentuk dari hasil pembelahan
protoplasma sekitar inti, diikuti dalam
beberapa kasus oleh pembentukan dinding
disekitar bagian protoplasma.
• Filum Zygomycota
• Konidia
• Spora ini bersifat eksogen, yaitu terbentuk
pada ujung hifa yang sering disebut
Konidiaphor, jamur yang memiliki tipe spora
Konidiaphor antara lain ; Ascomycota, dan
Basidiomycota, terdapat 2 jenis tipe konidia
ini yaitu thallic dan blastic.
ZYGOMYCOTINA
• Filum zygomycotina kurang lebih memiliki
anggota 700 spesies. Merupakan jamur
multiseluler, memilik hifa yang tidak bersepta,
terdapat 3 tipe hifa Zygomycotina yaitu 1).
Stolon yaitu hifa yang membentuk jaringan
pada permukaan nutrisi, 2). Rhizoid yaitu hifa
yang berfungsi untuk menyerap nutrisi 3).
Sporangiosfor yang berfungsi untuk
menghasilkan spora, dimana terdapat kotak
spora pada ujung berisi spora.
Contoh jamur yang terkenal
dalam filum ini adalah
Rhizophus sp yang bermanfaat
untuk pembuatan tempe, pada
roti yang busuk juga sering
didapat jamur Rhizophus sp
yang berwarna kehitaman
SEKSUAL REPRODUKSI
Pada reproduksi seksual, hifa (+) dan hifa( –) akan berdekatan
menbentuk cabang hifa yang disebut gametangium dengan inti
haploid (n), kemudian kedua gametangium akan bertemu dan
kedua inti akan melebur membentuk zigot. Zigot kemudian akan
membentuk zigospora yang diploid. Zigospora akan tumbuh
menjadi hifa, dan akan mengalami penebalan dinding sel, tampak
berwarna kehitaman, kondisi ini memungkinkan zigospora bertahan
hidup dalam lingkungan yang kering dalam waktu yang cukup lama.
Apabila kondisi yang menguntungkan zigospora akan tumbuh dan
membentuk kotak spora atau sporangium. Sporangium ini melekat
pada hifa panjang yang disebut sporangiospora. Selanjutnya
reproduksi akseksual ditandai dengan pematangan sporangium
hingga sporangium pecah dan spora berhasil keluar. Spora yang
telah keluar ini akan membentuk miselium baru.
ASCOMYCOTINA
Ascomycotina (ascus = sac = kantung),
sehingga disebut juga the sac fungi,
merupakan jamur multiseluler namun ada
pula yang uniseluler. Askus adalah kantong
spora yang akan menghasilkan ascospora,
beberapa askus yang berkumpul menjadi
banyak disebut Askomata. Memiliki hifa yang
bersepta
SEKSUAL REPRODUKSI
Reproduksi secara seksual dimulai dari hifa yang berbeda jenis
saling berdekatan, dimana hifa (+) atau hifa betina akan
membentuk Askogonium dan hifa (-) atau hifa jantan akan
membentuk Anteridium yang masing-masing memiliki inti haploid
(n), pada askogonium tumbuh Trikogin yakni saluran yang
menghubungkan askogonium dan anteridium, melalui trikogin
anteridium masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
Selanjutnya pada askogonium akan tumbuh hifa askogonium. Inti
akan membelah secara mitosis dan tetap berpasangan.
• Kumpulan hifa askogonium akan membentuk badan buah atau
askokarp. Ujung hifa pada badan buah mengandung askuspora
dengan inti haploid dikariotik, didalam askus akan terjadi kariogami,
yang akan menghasilkan inti diploid. Kemudia membelah secara
meiosis menghasilkan 8 spora.
Deuteromycotina

• Jamur ini mempunyai nama lain yaitu


Imperfect Fungi. Jamur ini tidak bereproduksi
secara seksual dan bereproduksi secara
aseksual dengan pembentukan konidia.
Kebanyakan jamur ini bersifat patogen atau
menyebabkan penyakit. Bersifat saprofit atau
parasit.
• Microsporum sp--- Ringworm
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
• Media Pertumbuhan Jamur
1. Sabourad Dextrose Agar (SDA)
2. Potato Dextrose Agar (PDA)
3. Malt Extract Agar
Keterangan :

a. C. neoformans,
b. C. albicans,
c. C. tropicalis,
d.C.guilliermondii,
e. C. krusei,
f. C. kefyr,
g. C. glabarata
METODE KULTUR YEAST
• Metode kultur jamur khamir atau yeast sama seperti
metode kultur pada media pertumbuhan bakteri,
digunakan 1-4 kuadran streak. Inkubasi pada suhu 37C
- 40 C selama 3x24 jam, kemudian diamati dibawah
mikroskop secara langsung (tanpa zat warna) atau
dengan zat warna Lactophenol Cotton Blue (LPCB).
• Pada Jamur Candida sp untuk menentukan apakah
termasuk candida yang bersifat patogen atau non
patogen, dapat dikultur pada plasma darah selama 6
jam, kemudian diamati di bawah mikroskop apakah
terbentuk pseudohifa (candida patogen).
KAPANG
• Metode Tamam Langsung
• Untuk melihat morfologi koloni, warna
pigmen, tipe koloni, laju pertumbuhan, untuk
mengetahui tipe hifa dan spora dapat
dilanjutkan metode slide culture
• Metode Riddle (Slide Culture)
• Metode riddle adalah metode yang sering
digunakan untuk mengamati tipe hifa dan bentuk
spora. Metode ini dengan cara memotong media
1 cm x 1 cm dan diletakkan pada objek glass,
kemudian ditanam jamur dan ditutup dengan
cover glass, pada pengamatan mikroskop yang
diamati adalah cover glass yang telah dirambati
hifa, dengan pewarnaan LPCB pembesaran 400x
hingga 1000x
PERAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN
Industri Makanan

Jamur Manfaat
Saccharomyces cerevisiae Dalam proses pembuatan roti, tape, alkohol

Saccharomyces sake Dalam proses pembuatan sake


Saccharomyces ovale Dalam proses pembuatan roti dan tape
Aspergillus wentii Dalam proses pembuatan kecap
Aspergillus niger Untuk memfermentasi asam sitrat
Rhizopus stolonifera Dalam proses pembuatan tempe
Penicillum camemberti Dalam proses pembuatan keju
Penicillum roquefotii Dalam proses pembuatan keju
Neurospora sitophila Dalam proses permbuatan oncom
Industri Farmasi
Jamur Antibiotik Aktifitas

Penicillium notatum Penicillin Gram +


Penicillium Penicillin G (Staphy, Strep)
chryzogenum
Penicillium griseofuvum Gram +
Penicillium patulum Griseofulvinum Gram -
Penicillium nigricans

Cephalosporium Cephalosporin Gram +


salmosynnematum Gram -

Fusidium coccineum Fusidin Gram -


Peran Merugikan ; Agent Penyakit
Kategori Jamur Penyakit
Yeast (Khamir) Candida albicans Thrush, yeast vagina, sistemik
infeksi
Cryptococcus neoformans Cryptococcosis (infeksi paru-
paru ; radang otak)

Mold (Kapang) Aspergillus spp. Aspergillosis (saluran


pernapasan ; infeksi sistemik)

Mucor dan Rhizopus ; jamur yang Mucormycosis ; Zygomycosis


terdapat pada roti basi

Dermatophyte Ringworm
Dimorfik Blastomyces dermatitis Blastomycosis (infeksi pada
kulit dan paru-paru)

Coccidioides immitis Coccidioidomycosis


Histoplasma capsulatum Histoplasmosis (infeksi sistemik,
infeksi paru-paru)
MIKOTOKSIN
Mikotoksin Jamur Yang Memproduksi Bahan Yang Sering
Terkontaminasi
Aflatoxin Aspergillus flavus Jagung, kacang, kedelai, biji kapuk

Aspergillus parasiticus

Ochratoxin A Aspergillus niger Jagung, beras, gandum

Aspergillus ochracheus

Penicillium verracosum

Fumonisin Fusarium verticillioides Jagung, gandum

Fusarium proliferatum
Patulin Penicillium expansum Apel, anggur, beberapa buah

Aspergillus gigenterius
Trichothecenes Fusarium graminiearum Jagung, gandum

Fusarium tricintum

Anda mungkin juga menyukai