Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

TENSION
PNEUMOTHORAK

Oleh:
Miranti Nisrina N
1610711092
KASUS

Seorang laki-laki berusia 57 tahun dibawa ke Instalasi Gawat Darurat dengan


keluhan sesak dan nyeri dada. Hasil pemeriksaan diperoleh tampak memar di dada
sebelah kanan, riwayat kecelakaan lalu lintas. Jugularis vena distension meningkat,
perkusi thoraks sebelah kanan hipersonor, pengembangan dinding dada tidak
simetris, tampak sesak nafas bertambah, dan diviasi tracea kesebalah kiri.

Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 125 kali/menit, pernafasan 32 kali/menit dan
CRT 4 detik. Pasien tampak nyaman dengan posisi osthopnea.
DATA FOKUS
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan


Hiperventilasi dan Nyeri Dada ditandai dengan Dispnea,
Penggunaan otot bantu napas, Takipnea, pola napas
abnormal
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 b. Perawatan Gawat Darurat
jam diharapkan ketidakefektifan pola napas dapat (NIC, Kode : 6200, Halaman : 357)
teratasi dengan kriteria hasil : 1. Aktifkan system medis darurat
a. Status pernapasan : ventilasi 2. Dapatkan AED (Automated External Defribilator)
(NOC, Kode : 0403, Halaman : 560) 3. Bangun tindakan penyelamatan untuk penyebab
1. Frekuensi pernapasan kisaran normal (16 – 24 paling memungkingkan dari henti jantung
kali/menit) 4. Periksa tanda dan gejala pernapsan terancam
2. Kepatenan jalan napas (Deviasi trakea tidak ada) 5. Pantau tingkat kesadaraqn
3. Suara auskultasi napas sonor
4. Retraksi dinding dada tidak ada
5. Penggunaan otot bantu napas ringan
6. Saturasi oksigen 95%-100%
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai