Anda di halaman 1dari 7

GANGGUAN PADA TEKAK

MOSCATIA TOBILOLON MUDA 1709010009


FREDERIKUS R. S. TUKAN 1709010025
FELICIA FETI NDANGGA BANI 1709010037
MEFLING IRMA UFI 1709010057
PNEUMONIA

MELIOIDOSIS

SEPTICEMIA EPIZOOTICA

PHARINGITIS
1 PNEUMONIA
• Disebabkan oleh bekteri, virus ataupun gabungan keduanya, , jamur, parasite, agen kimia,
trauma, maupun oleh microflora normal yang pada kondisis kurang sehat dan lebih dari normal
dapat menyebabkan radang.
• Factor predisposisi; perubahan cuaca yang mendadak, defisiensi nutrisi pakan, transportasi,
infestasi parasite, kelelahan, maupun manajemen pemeliharaan.
• Gejala Pada awal mulanya radang paru-paru akan didahului yang dengannya gejala-
gejala hyperemia pulmonum,diikuti yang dengannya gejala dispnoea, respirasi yng
frekuen dan bersifat abdominal.
• Lesi yang timbul ditemukan di saluran pernafasan menuju paru-paru, dan paru-paru.
• Pengobatan dengan neomisisn dan tetrasiklin

Gambar 1. Perubahan permukaan paru-paru (Ellis, 1984)


2 MELIOIDOSIS
• Disebabkan oleh bakteri Pseudomonas
pseudomallei (Malleornyces).
• Infeksi disebarkan melalui zat makanan dan air
minum yang terkontaminasi ekskreta tikus, oleh
gigitan serangga, oleh abrasi kulit dan per-
inhalasi.
• Anoreksia, tidak dapat berjalan normal dan
keluar eksudat kuning kental dari hidung
dikarenakan adaya peradangan dan ulserasi
selaput lender system nasalis.
• Banyak abses, terutama di sistem pernapasan
termasuk ke bagian paru-paru, limpa dan hati,
subkutan dan lymphoglandulla yang merupakan
ciri dari penyakit ini.
• Lesi-lesi pada mukosa hidung bisa menjadi robek
dengan pembentukan ulser yang kasar.
• Pengobatan dengan pemberian antibiotik
3 SEPTICEMIA EPIZOOTICA
• SE disebabkan oleh Pasteurella multocida
• Demam tinggi, tidak mau makan, diare, dan
feses berdarah, kebengkakan dan busung
terlihat di kepala, bagian bawah dada dan kaki
atau pangkal ekor, lesi di kerongkongan
mengakibatkan sesak nafas dan kesulitan
menelan. Lesi yang menonjol adalah busung
pada daerah kepala, kerongkongan dan dada.
Kelenjar limpe membengkak, paru terjadi
peradangan brochopneumonia
Gambar 3. Edema subkutan • Tertular melalui kontak atau melalui makanan,
minuman dan alat yang tercemar - ekskreta
hewan penderita (Iudah, kemih dan feses) juga
mengandung bakteri.
• Pengobatan ; penyuntikan streptomisin
sebanyak 10 mg secara IM atau kioromisitin,
terramisin dan aureumisin sebanyak 4 mg tiap
kg berat badan secara IM.
• Pengendalian dengan pemberian vaksinasi
4 PHARYNGITIS
• Akibat dari makanan terlalu keras, trauma akibat benda asing
• Gejala klinis; anoreksia, batuk, susah menelan makanan, bau mulut, hipersalivasi, anoreksia,
demam, dehidrasi, dan lesi
• Lesi dapat memicu terjadinya abses
• Penanganan dilakukan dengan memberikan antibiotic dan pada lesi diberikan antiseptic berupa
povidone-iodine (betadin) 0.1-0.2 %, dan memberikan terapi suportif berupa nutrisi yang
cukup.
TERIMA KASIH SUDAH MENYIMAK….

Anda mungkin juga menyukai